Balita

Bayi Menolak Menyusu ASI? Ikuti Saja 12 Tips Ini

Bayi Menolak Menyusu ASI? Ikuti Saja 12 Tips Ini

Ada kalanya di mana bayi menolak untuk menyusu langsung dari payudara. Ini bisa membuat stres para ibu menyusui. Seorang ibu tidak bisa menyembunyikan rasa kesal dan kecewa serta sedih ketika bayinya tiba-tiba histeris dan berpaling dari payudaranya. Sang ibu mungkin merasa bayi menolaknya sebagai ibu dan tidak menginginkannya, tidak membutuhkannya atau bahkan tidak menyukainya.

Seorang bayi bisa menolak untuk disusui dari payudara di usia berapapun, dan alasan untuk melakukannya bervariasi seiring dengan tingkat perkembangan atau bahkan kondisi kesehatan bayi pada waktu itu. Kalau ini pernah terjadi pada Bunda, si kecil mungkin menghisap payudara Anda selama beberapa menit, lalu berhenti dengan disertai tanda stres dan menolak untuk melanjutkan sesi menyusu. Ia bisa menolak untuk menghisap payudara meski ia jelas merasa lapar.

Kadang ada juga bayi yang sebenarnya tidak benar-benar menolak menyusu langsung di payudara ibu, hanya saja ia sangat rewel dan sulit untuk disusui. Anak seperti ini mungkin termasuk bayi yang terlihat tidak mau menghisap payudara dan butuh waktu lama untuk memulainya. Tapi ketika ia sudah mulai menghisap, si bayi bisa menyusu dengan baik. Bayi yang rewel hanya mendapat sedikit rasa puas dari menyusu. Ia menghisap untuk waktu yang pendek lalu berhenti, berhenti menyusu setelah berkali-kali jeda dan mulai menyusu kembali. Ia mungkin mudah terganggu konsentrasinya selama menyusui, bisa saja ia menjauhkan diri dari ibunya dengan kepalan tangan dan kakinya. Ia segera berhenti  menyusu ketika laparnya terobati dan tetap gelisah setelahnya.

Cara Mengatasi Bayi Yang Tiba-Tiba Menolak Untuk Disusui Dari Payudara

Ketika mengatasi bayi yang rewel atau bayi yang menolak menyusu, Bunda harus tetap tenang dan sabar serta menangani bayi dengan lembut. Jika Anda merasa emosi mulai memuncak, coba tarik nafas dalam seperti yang Anda lakukan ketika menjalani persalinan atau ketika mencoba untuk tenang atau bermeditasi. Nafas yang dalam membantu memperlambat nafas Anda sendiri serta membuatnya lebih teratur yang bisa membantu menenangkan diri dan berkonsentrasi untuk tetap rileks. Gunakan musik yang menenangkan, goyang si bayi dengan lembut atau gendong menggunakan kain gendongan. Relaksasi ini akan membantu mempersiapkan aliran ASI sehingga bayi Anda akan mendapat ASI ketika ia melakukan pelekatan.

Jika bayi masih tidak bisa tenang dan menangis atau jika Anda juga merasa marah dan kesal, Anda bisa mencoba lagi nanti setelah Anda berdua merasa lebih tenang. Sementara itu, bermain bisa mengalihkan perhatian bayi atau berjalan-jalan di luar rumah bisa membuat Anda berdua rileks. Ini menjadi waktu yang tepat bagi pasangan atau teman dan kerabat untuk membantu dan memberi Anda kesempatan untuk beristirahat. Semua akan baik-baik saja meski bayi menolak disusui, selama ia sehat dan mendapat ASI yang cukup untuk kebutuhannya. Jika Anda masih khawatir, Anda bisa menenangkan diri dengan memeriksakan bayi ke dokter.

Kuantitas Bayi Menyusu

Jumlah sesi menyusui bayi akan berubah ketika ia bertambah besar. Bayi yang sangat kecil setidaknya perlu 6 hingga 8 kali menyusu dalam 24 jam, tapi ada variasi yang luas dalam jumlah menyusu yang dibutuhkan bayi. Ada perbedaan besar antara bayi 4 bulan yang menolak satu atau dua sesi menyusu dan bayi di usia yang sama yang menolak 4 hingga 5 kali untuk menyusu.

Berapapun jumlah ASI yang bayi dapat, ia dikatakan cukup mendapat ASI jika pipis sebanyak  6 hingga 8 kali selama 24 jam, bila ia belum menerima cairan atau makanan padat lain. Jika Anda memakai popok sekali pakai, dalam 24 jam bayi seharusnya menggunakan setidaknya 5 popok yang terisi penuh, dan urinnya yang tidak berbau. Periksakan bayi ke dokter jika urinnya berwarna gelap dan berbau menyengat. Bayi cukup mendapat nutrisi jika ia terlihat sehat, matanya cerah, dan warna kulitnya baik serta mengalami penambahan berat badan.

Alasan Kenapa Bayi Tidak Mau Disusui

Ada banyak penyebab bayi menolak untuk menyusu. Berikut ini beberapa alasan utama yang sering terjadi, namun kadang ada alasan yang tidak diketahui penyebabnya.

Alasan bayi menolak menyusu:

  • Terlalu letih atau terstimulasi.

  • Masalah pelekatan pada payudara.

  • Bayi bingung oleh pemberian ASI melalui botol.

  • Sakit seperti demam, sakit telinga, atau sakit tenggorokan.

  • Bayi menolak satu payudara.

  • Gangguan konsentrasi.

  • Baru saja menerima vaksinasi.

  • Perubahan pola menyusui.

  • Penyapihan.

  • Pengenalan pada makanan lain.

  • Tumbuh gigi.

  • Rasa tidak nyaman saat menghisap.

  • Cuaca.

Alasan si kecil menolak menyusu langsung di payudara karena produksi ASI:

  • Aliran ASI cepat.

  • Let-down lambat.

  • Persediaan ASI sedikit.

Kondisi Ibu yang membuat si kecil menolak menyusu langsung di payudara:

  • Mengkonsumsi makanan yang tidak biasa.

  • Terlalu letih.

  • Sakit atau sedang mengkonsumsi obat tertentu.

  • Tekanan saat menstruasi atau pramenstruasi.

  • Mencium aroma yang berbeda seperti parfum atau rokok.

  • Kontrasepsi oral.

  • Perubahan hormon.

  • Ovulasi.

  • Kehamilan.

Lakukan Hal Berikut Saat Bayi Menolak Disusui

Beberapa hal yang perlu Anda lakukan saat bayi menolak menyusu langsung di payudara:

  1. Berjalan-jalan bersama dengan posisi bayi tegak pada tubuh Anda dan kepalanya sejajar pada puting susu Anda. Berjalan-jalanlah dan sekaligus menyusui. Anda bisa coba meletakkan bayi dalam gendongan tapi ingat untuk membuka kancing bra agar wajahnya menyentuh kulit payudara Anda dan ia bisa menemukan puting. Anda perlu memakai gendongan lebih rendah dari biasanya untuk tujuan ini.

  2. Bersikap sabar dan tenang, meski Anda merasa frustrasi. Memaksa bayi untuk menyusu akan membuat situasi bertambah  buruk. Jika bayi Anda baru saja menolak menyusu langsung di payudara dan merasa kesal, alihkan perhatiannya dengan melakukan hal yang benar-benar berbeda, seperti berjalan-jalan di luar rumah, melihat mainan, atau bernyanyi. Ketika dalam kondisi tenang, ia bisa lebih mudah untuk mulai menyusu lagi.

  3. Coba menyusui bayi setelah mandi ketika ia masih dalam kondisi hangat dan rileks.

  4. Anda bisa bermain bersama bayi di lantai, setelah beberapa lama tawarkan payudara Anda padanya.

  5. Coba posisi menyusui yang benar-benar berbeda, misalnya berbaring di sisi bayi tanpa kontak tubuh, ini baik dilakukan ketika cuaca sangat panas, atau bayi merasakan ketegangan Anda.

  6. Antisipasi waktu bangun bayi dan angkat tubuhnya untuk disusui ketika ia masih mengantuk.

  7. Menyusui di kursi goyang.

  8. Untuk beberapa ibu yang bayinya menjadi terbiasa dengan botol, mereka merasa menggunakan es yang dibungkus kain pada puting bisa membuat bayi lebih mudah untuk menghisap. Sebagai alternatif, Anda bisa gunakan pelindung puting (nipple shield) untuk mulai menyusui, lalu segera mencopotnya dan mengembalikan bayi ke payudara Anda ketika ASI sudah mengalir dan bayi menghisap dengan gembira.

  9. Habiskan waktu sekitar 5 menit sebelum menyusui untuk memijat tubuh bayi dan membuatnya rileks.

  10. Meneteskan ASI ke mulut bayi yang terbuka untuk menstimulasinya.

  11. Coba putar musik yang menenangkan.

  12. Bernyanyi untuk bayi, ia tidak akan keberatan jika mendengar lagu yang sama berulang kali.


(Ismawati)