Kelahiran

Calon Ayah, Yuk Pahami Cara Mengubur Ari-Ari Yang Benar

Calon Ayah, Yuk Pahami Cara Mengubur Ari-Ari Yang Benar

Sesaat setelah bayi dilahirkan, salah satu ritual penting yang dilakukan para orang tua adalah mengubur ari-ari. Di beberapa daerah di Indonesia mengubur ari-ari tidak boleh sembarangan.

Sebab, ari-ari dianggap sebagai ‘teman’ baik si kecil selama di dalam kandungan Ibu. Sehingga untuk menguburnya pun harus dilakukan dengan lembut dan hati-hati layaknya mengurus bayi.

Di Indonesia, umumnya untuk mengubur ari-ari  bayi perempuan biasanya harus disertakan dengan kaca, lipstik dan peralatan wanita lain. Dengan harapan kelak si kecil bisa tumbuh menjadi perempuan cantik yang anggun dan pandai dalam segala hal.

Begitupun dengan ari-ari pada bayi laki-laki, ketika dikubur akan disertai dengan peralatan tulis seperti pensil, kaca atau mainan mobil-mobil dengan harapan kelak tumbuh menjadi anak laki-laki yang pintar, kuat dan tangguh. Kalau tradisi di daerah Ibu dan Ayah sendiri seperti apa nih? Nah, supaya calon Ayah makin tahu gimana cara yang benar mengubur ari-ari setelah bayi lahir, simak ulasan berikut ini yuk.

Apa yang dimaksud dengan ari-ari?


Menurut spesialis ginekologi Woodlands, Texas, Dokter Marra Francis, M.D ari-ari merupakan plasenta yang terbentuk dari jaringan di dalam tubuh ibu yang berfungsi menyalurkan oksigen dan makanan kepada janin selama dalam kandungan. Bagi sebagian orang di luar negeri, ketika bayi lahir ari-ari mereka akan di makan oleh sang Ibu.

Hal ini dipercaya dapat memulihkan tenaga setelah melahirkan dan memberikan nutrisi tambahan untuk ASI yang diminum oleh bayi. Namun hal ini tidaklah umum dilakukan bagi sebagian orang tua lainnya, sehingga mereka lebih memilih untuk mengubur ari-ari setelah bayinya lahir.

Akan tetapi ternyata tidak semua orang tua langsung memotong ari-ari setelah bayi lahir. Sebagian dari mereka memutuskan untuk membiarkan ari-ari tetap terhubung dengan bayi hingga tali pusarnya lepas sendiri. Hal ini dikenal dengan metode lotus birth. 

Meski sudah banyak dilakukan oleh beberapa praktisi bidan di Indonesia, namun sebagian memilih untuk langsung mengubur ari-ari setelah bayinya lahir. Kembali lagi, itu semua menjadi keputusan bersama antara Ibu dan juga Ayah, ya.

Bagimana bentuk ari-ari bayi? 


Buat calon Ayah yang penasaran bagaimana bentuk ari-ari bayi, jika dikutip dari Healthline, ari-ari bayi berbentuk seperti pancake atau cakram. Pada saat Ibu sedang hamil, ari-ari ini akan melekat pada janin di satu sisi ke rahim ibu dan di sisi lain ke tali pusat bayi.

Bentuk ari-ari bayi biasanya terdapat dua sisi. Sisi luarnya berwarna merah tua, sedangkan sisi janin tampak mengkilat dan warnanya hampir menembus cahaya atau transparan.

Semasa bayi di dalam kandungan, ari-ari memiliki peran penting dalam hal tumbuh kembang bayi. Ari-ari akan mensuplai makanan untuk bayi dari apa yang dimakan sang Ibu. Nah, ketika Ibu melahirkan bayinya, dokter akan memeriksa ari-ari tersebut untuk memastikan setiap sisi tampak seperti yang diharapkan.

Cara mencuci ari-ari bayi yang benar


Di luar negeri sendiri, mencuci ari-ari tidaklah sesuatu yang awam dilakukan. Biasanya mereka akan langsung mengubur ari-ari bersamaan dengan bibit tanaman tertentu yang diharapkan dapat tumbuh subur, sebagai simbol atau kenang-kenangan.

Kalau di Indonesia, cara mencuci ari-ari haruslah hati-hati. Di beberapa rumah sakit, ketika bayi lahir ari-ari biasanya sudah dicuci bersih oleh para perawat dan dimasukan ke dalam kantong plastik atau kendi gerabah.

Namun untuk memastikannya, Ayah bisa mencuci ulang ari-ari sebelum di kubur. Agar lebih jelas, Ayah bisa simak cara mencuci ari-ari yang benar berikut ini:

  1. Keluarkan ari-ari dari dalam plastik atau kendi gerabah. Lalu siapkan bahan seperti garam, asam jawa, jeruk nipis dan kain putih sebagai persiapan untuk mengubur ari-ari.
  2. Cuci ari-ari dengan air mengalir, bersihkan apabila ada sisa darah yang menempel. Gosokkan garam kasar dan asam jawa. Cuci kembali di bawah air mengalir hingga benar-benar bersih.
  3. Sebaiknya gunakan garam kasar untuk membersihkan ari-ari. Sebab, garam yang memiliki tekstur kasar dapat mengangkat sisa-sisa darah atau kotoran yang menempel pada ari-ari.
  4. Setelah ari-ari selesai dicuci, bungkus dengan kain putih. Ikat dengan kuat. Lalu letakkan kembali di dalam kendi gerabah.

Cara mengubur tali pusar atau ari-ari bayi

Setelah ari-ari dicuci bersih, kini saatnya Ayah siap-siap untuk menguburnya. Namun sebelum mengubur pastikan memiliki lahan atau tanah yang lembab supaya mudah di gali.

Sama seperti mencuci ari-ari bayi, menguburnya pun tidak boleh sembarangan. Perhatikan cara mengubur tali pusar bayi yang benar berikut ini ya:

  1. Buat lubang yang cukup dalam di tanah yang kira-kira cukup untuk mengubur tali pusar bayi. Sebaiknya lubang untuk mengubur jangan terlalu pendek dan juga jangan terlalu dalam. Cukup sekitar setengah meter saja. Hal ini bertujuan agar hewan liar tidak mencium bau amis dari ari-ari dan berusaha untuk menggalinya.
  2. Letakkan batu besar atau pot tanaman untuk menghindari hewan menggali kembali tanah tempat mengubur tali pusar bayi.
  3. Setelahnya, bagi Ayah yang beragama muslim mungkin bisa memanjatkan doa menguburkan ari-ari dengan membaca sholawat dan Bismillah seperti halnya yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Niatkan dalam hati ketika melaksanakan doa mengubur ari-ari, berterima kasihlah kepadanya dan juga sang Khalik karena sudah menjadi ‘teman’ yang baik untuk si kecil selama di dalam kandungan.

Penulis: Aprilia Ramdhani
Editor: Dwi Ratih