Kehamilan

Flu Saat Hamil Sebabkan Keguguran Hingga Cacat Lahir

Flu Saat Hamil Sebabkan Keguguran Hingga Cacat Lahir

Flu bisa berbahaya bagi ibu hamil. Sistem kekebalan tubuh Anda menjadi lemah ketika hamil, jadi Anda lebih rentan terhadap penyakit-penyakit yang umum. Flu bisa sangat cepat menjadi penyakit serius selama hamil dan diperparah oleh infeksi seperti pneumonia. Flu saat hamil juga menyebabkan masalah pada janin berisiko lebih besar seperti persalinan prematur.

Memang sih Bun, banyak calon ibu yang terkena flu tapi tidak mengalami komplikasi. Tapi secara statistik, Anda lebih mungkin mengalami kasus yang parah ketika kena flu saat hamil.


Gejala Yang Perlu Diwaspadai

Flu biasanya berawal dari demam, pegal, dan lelah, diikuti oleh gejala dingin, seperti hidung tersumbat atau berair, bersin-bersin, sakit tenggorokan, serta batuk. Anda bisa juga mengalami diare atau muntah.
Segera cari bantuan medis bila Anda mengalami salah satu dari gejala berikut:

  • Pusing mendadak

  • Sulit bernafas, nafas pendek

  • Lendir berdarah

  • Bayi tidak banyak bergerak di dalam perut

  • Nyeri atau tekanan pada dada atau perut

  • Demam tinggi yang tidak juga reda setelah konsumsi acetaminophen

  • Muntah parah dan terus-menerus.

Bila mengalami gejala seperti flu saat hamil, beristirahatlah di rumah, batasi kontak dengan orang lain, dan hubungi dokter. Dokter akan menentukan apakah Anda membutuhkan tes lab atau penanganan medis. Tes lab bisa mencakup pengambilan sampel lendir hidung yang paling baik dilakukan dalam 4 hari pertama setelah Anda sakit.

Bila Anda melakukan kontak dengan orang yang terkena flu, hubungi dokter dan tanyakan apakah pengobatan bisa mengurangi kemungkinan terkena flu. Ingat, orang dengan flu bisa menularkannya meski sebelum mereka menunjukkan gejala dan tetap dapat menularkan penyakit hingga satu minggu setelah sakit.


Mengatasi Flu Saat Hamil

Berikut beberapa cara penanganan untuk flu di saat hamil:

  • Segera atasi demam. Acetaminophen jadi obat yang dianjurkan untuk demam ketika hamil.

  • Minum banyak cairan.

  • Dokter akan menentukan apakah Anda membutuhkan obat antivirus. Obat antivirus diresepkan dalam bentuk pil, cairan, atau inhaler yang melawan flu dengan mencegah bakteri berkembang di dalam tubuh. Obat ini membuat Anda merasa lebih baik lebih cepat dan gejala jadi lebih ringan. Antivirus paling baik dikonsumsi dalam dua hari setelah gejala bermula, dan diberikan pada orang yang berisiko tinggi, seperti calon ibu, setelah 48 jam.


Cara Menghindari Flu Saat Hamil

Ikuti langkah pencegahan berikut untuk menghindari flu:

  • Sering mencuci tangan, termasuk setelah makan, bersin, dan setelah ke kamar mandi. Gunakan teknik mencuci tangan yang tepat, yaitu menggosok kedua sisi tangan selama setidaknya 20 detik dengan sabun dan membilasnya dengan banyak air. Bila tidak ada sabun dan air, gunakan tisu basah atau gel pembersih berbahan dasar alkohol yang mengandung setidaknya alkohol 60 persen.

  • Mendapatkan vaksin flu sesegera mungkin saat tahu sedang hamil. Dibutuhkan beberapa minggu agar imunitas berkembang setelah Anda menerima vaksin. Suntikan flu juga akan melindungi janin dari flu hingga usia 6 bulan setelah lahir.

  • Jangan batuk atau bersin di tangan. Ini akan membuat virus mudah menyebar.  Sebaiknya tutup mulut dengan lengan dan batuk atau bersin di lengan. Atau tutup hidung dan mulut dengan tisu, dan buang segera setelah digunakan. Banyak ahli merekomendasikan metode bersin pada lengan daripada di tissu karena tissu masih bisa mencemari tangan dan menyebarkan penyakit.

  • Jangan sentuh mata, hidung, atau mulut. Anda mungkin mengira tangan Anda bersih, tapi bila Anda menyentuh pegangan pintu, cangkir, pegangan lemari es, atau benda lain yang orang lain telah sentuh dengan tangan mengandung virus, tangan Anda akan membawa virus dan bisa menyebabkan infeksi.

  • Hindari orang yang sakit, termasuk siapa saja di rumah Anda.

  • Virus dan bakteri bisa hidup 2 hingga 8 jam pada permukaan keras. Secara teratur lap permukaan mainan, permukaan meja, pegangan pintu, telepon, dan kamar mandi serta meja dapur dengan disinfektan. Ikuti arahan pada label produk.


Flu Saat Hamil Dan Bahayanya Bagi Janin

Apa yang terjadi bila Anda tidak mendapat vaksin flu dan lalu terkena flu? Berikut beberapa risikonya:

  • Autisme dan gangguan perkembangan lain. Meski Anda pernah mendengar tentang beberapa penelitian dan menemukan risiko lebih tinggi untuk autisme pada anak yang ibunya mengalami flu selama kehamilan, tidak mungkin flu sendiri saja yang menjadi faktor kontribusinya. Kebanyakan ahli meyakini kalau demam tinggi lebih mungkin sebagai penyebabnya.

  • Keguguran. Flu tidak meningkatkan risiko keguguran. Tubuh Anda diprogram untuk melindungi calon bayi, bahkan ketika Anda merasa sakit. Meski begitu, mengalami demam tinggi meningkatkan risiko keguguran dan komplikasi lain.

  • Kelahiran prematur. Lebih tinggi risiko persalinan dan kelahiran prematur pada ibu yang mengalami flu dan tidak ditangani selama kehamilan.

  • Cacat lahir. Demam tinggi selama trimester pertama terkait dengan cacat lahir pada bayi.

Semua kondisi di atas menjadi alasan kenapa penting menangani demam baik karena flu atau infeksi lain.


Obat Flu Yang Aman Selama Hamil

Meski ada sebagian obat yang perlu dihindari saat hamil, masih ada beberapa obat yang aman untuk ibu hamil demi meredakan gejala flu selama hamil.

  • Acetaminophen. Bila mengalami demam dan nyeri tubuh atau sakit kepala, umumnya dianggap aman untuk minum produk yang mengandung acetaminophen seperti Tylenol.

  • Antivirus. Obat antivirus aman dan perlu diminum bila diresepkan oleh dokter yang telah mendiagnosa Anda terkena flu.

  • Semprot hidung. Kebanyakan semprot hidung yang mengandung steroid aman digunakan selama hamil, tapi tanyakan dokter tentang merek dan dosisnya. Semprotan cairan garam selalu aman digunakan ketika hamil dan bisa membantu membersihkan dan melembabkan hidung tersumbat.

  • Pereda batuk. Sirup obat batuk dianggap aman selama hamil, tapi tanyakan dokter untuk dosisnya.

  • Antihistamine. Pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum meminumnya. Beberapa dokter menyarankan menghindari obat ini di trimester pertama.

Ingat Bunda, jangan pernah minum obat tanpa berkonsultasi dengan dokter yang tahu Anda hamil. Jangan tunda menghubungi dokter atau menolak meminum obat yang diresepkan karena Anda mengira semua obat berbahaya selama hamil. Ketika terkena flu, semakin cepat Anda ditangani, Anda dan bayi semakin aman.


Obat Yang Harus Dihindari Selama Hamil

Beberapa obat bisa membantu mengatasi gejala flu ketika Anda tidak hamil tapi dibatasi untuk calon ibu karena bisa membahayakan janin, termasuk:

  • Pereda hidung tersumbat. Obat ini harus dihindari selama hamil. Meski beberapa dokter membolehkannya, pereda hidung tersumbat hanya aman digunakan setelah trimester pertama dan hanya selama digunakan pada jumlah terbatas.

  • Pereda rasa sakit. Aspirin, ibuprofen, atau naproxen dilarang karena bisa berbahaya untuk ibu dan bayi.

  • Hindari obat semprot pereda hidung tersumbat nonsteroid yang mengandung ozymetazoline kecuali mendapat izin dari dokter. Ada dokter yang hanya membolehkannya dalam jumlah terbatas setelah trimester pertama.


(Ismawati)