Kelahiran

Hal yang Harus Ibu Tahu Saat Ingin Melahirkan di Rumah

Hal yang Harus Ibu Tahu Saat Ingin Melahirkan di Rumah

Jika Anda adalah calon ibu dengan kondisi sehat untuk melahirkan secara normal dan tidak memiliki faktor kesehatan yang beresiko, melahirkan di rumah bisa menjadi salah satu pilihan Anda. Mungkin ini masih belum biasa terjadi di Indonesia, tapi di luar negeri banyak yang sudah melakukan persalinan di rumah lho Bun. Dengan melahirkan di rumah, Bunda bisa menjalani proses persalinan dan kelahiran di lingkungan yang nyaman dan sangat Anda kenal. Anda akan memiliki lebih banyak kontrol terhadap proses persalinan ini dibanding jika melahirkan di rumah sakit, dan Bunda juga tidak perlu mendapat intervensi medis yang panjang dan terus-menerus.

Di rumah, Bunda bisa mengundang anggota keluarga dan teman sebanyak mungkin yang Anda inginkan untuk mendampingi kelahiran. Anda juga bisa berbagi pengalaman dengan mereka secara pribadi di rumah Anda sendiri, tanpa ada gangguan dari staf rumah sakit. Selain itu, fokus dokter juga hanya tertuju pada Anda dan si bayi.

Tidak semua ibu hamil bisa melahirkan di rumah

Melahirkan di rumah bukan berarti bisa dilakukan oleh calon ibu manapun lho Bunda. Calon ibu yang kemungkinan akan mengalami komplikasi selama proses melahirkan harus melahirkan di rumah sakit, termasuk wanita yang:

  • Memiliki kondisi medis tertentu seperti tekanan darah tinggi atau diabetes.

  • Sebelumnya melahirkan melalui bedah sesar atau pernah menjalani pembedahan perut.

  • Mengalami komplikasi kehamilan, seperti persalinan prematur, preeclampsia, kehamilan kembar, atau bayi berada pada posisi sungsang pada kehamilan usia 37 minggu.

Bila memilih melahirkan di rumah, Anda tetap perlu fleksibel dan paham bahwa komplikasi bisa saja muncul, jadi Bunda bisa saja sewaktu-waktu dirujuk ke rumah sakit terdekat. Anda juga harus berkomitmen untuk melahirkan tanpa obat, mempersiapkan rumah sebagai tempat melahirkan (termasuk menyediakan semua hal yang disarankan dokter), dan pastikan juga ada bantuan dari anggota keluarga lain serta teman untuk mengurusi Anda di beberapa hari setelah melahirkan. Pertimbangan lainnya, tidak semua perusahaan asuransi bersedia menutup biaya kelahiran yang dilakukan di rumah.

Amankah melahirkan di rumah?

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa melahirkan di rumah sama amannya dengan melahirkan di rumah sakit bagi wanita yang sehat dan memiliki resiko rendah akan adanya komplikasi. Bunda bisa memilih dokter yang terlatih dan berpengalaman serta memiliki pengalaman yang baik untuk proses transfer ke rumah sakit jika diperlukan.

Bagi wanita yang mengandung bayi ke dua atau setelahnya, persalinan di rumah aman bagi si bayi seperti halnya kelahiran di rumah sakit. Bagi wanita yang mengandung bayi pertama, persalinan di rumah bisa menimbulkan resiko bagi bayi. 990 dari 1000 persalinan yang dilakukan di rumah berujung pada kondisi bayi yang baik-baik saja. Namun, ada 9,3 bayi yang kondisinya tidak baik ketika dilahirkan di rumah.

Manfaat melahirkan di rumah

Dibandingkan wanita yang merencanakan kelahiran di rumah sakit, mereka yang merencanakan kelahiran di rumah memiliki:

  • Resiko rendah menjalani operasi sesar.

  • Resiko rendah mendapat bantuan kelahiran seperti penggunaan forceps.

  • Resiko lebih kecil mengalami pendarahan.

Wanita yang merencanakan kelahiran di rumah lebih mungkin untuk menjalani kelahiran yang normal. Pada konteks ini, kelahiran normal diartikan sebagai persalinan yang dimulai secara spontan tanpa induksi, terus berlanjut tanpa penggunaan epidural, dan bayi lahir tanpa bantuan alat.

Ada sebuah jurnal kesehatan yang menyatakan jika ada ibu hamil dengan resiko komplikasi rendah merencanakan kelahiran di rumah, mereka akan mengalami intervensi medis yang lebih rendah tanpa menimbulkan efek merugikan bagi ibu dan si bayi. Penelitian ini merupakan analisa terbesar tentang kelahiran di rumah yang pernah dipublikasikan di Amerika.

Hasil studi ini menyebutkan keamanan dan keuntungan kesehatan yang positif bagi ibu dengan resiko komplikasi rendah, serta bayinya yang memilih melahirkan di rumah bersama seorang bidan. Pada tiap tahapan kelahiran, bidan memberi perhatian yang sangat baik. Kondisi ini juga memberi pandangan yang lebih terbuka tentang resiko dan keuntungan dari kelahiran di rumah yang direncanakan.

Kontorvesi melahirkan di rumah

Tapi melahirkan di rumah masih menjadi kontroversi di Amerika. Beberapa pihak menentang hal ini. Mereka menganggap rumah sakit masih menjadi tempat paling aman untuk melahirkan karena fasilitas dan keahlian staf rumah sakit yang bisa segera siap jika komplikasi muncul secara tiba-tiba. Sebaliknya, ada juga dukungan bagi ibu hamil yang merencakan untuk menjalani persalinan di rumah. Mereka mengatakan, pilihan melahirkan di rumah boleh tetap dilakukan asal ibu hami punya pendamping persalinan professional yang punya sistem teratur untuk melakukan transfer ke rumah sakit jika terjadi komplikasi.

Jika Bunda tidak yakin apakah Bunda memiliki masalah medis yang bisa menghalagni jalannya proses persalinan di rumah, hubungi pihak yang mengerti hal ini. Jika tidak ada alasan jelas untuk melakukan persalinan di rumah, Anda bisa mengatur jadwal untuk kunjungan pranatal pertama. Pada kunjungan tersebut, dokter akan menjalani pemeriksaan fisik yang rinci serta melihat riwayat kesehatan Anda, juga melakukan beberapa tes di lab. Ia akan terus menilai kondisi Anda sepanjang kehamilan dan selama persalinan, serta periode setelah melahirkan.

Hal yang harus diperhatikan sebelum melahirkan di rumah

Bunda, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan untuk menjalani kelahiran di rumah dengan aman:

  1. Cari dokter yang baik

    Carilah dokter yang memiliki banyak pengalaman dalam proses persalinan di rumah. Tanyakan latar belakang pendidikannya, dan apakah ia memiliki lisensi untuk praktek yang dijalankan. Pastikan dokter membawa peralatan dan keperluan yang dibutuhkan untuk mulai melakukan perawatan medis yang dibutuhkan, seperti alat bantu resusitasi, tabung oksigen, infus, dan obat untuk pendarahan setelah melahirkan. Juga penting untuk memastikan ia didukung oleh para dokter yang berpengalaman dan rumah sakit terdekat jika Anda sewaktu-waktu perlu ditransfer ke rumah sakit.

  2. Atur dengan baik rencana cadangan Anda

    Pastikan rumah sakit cukup dekat jaraknya dan transportasinya aman untuk berjaga-jaga jika sesuatu yang tidak sesuai rencana terjadi dan Anda perlu segera menuju rumah sakit.

  3. Cari dokter untuk bayi Anda

    Sebelumnya coba bangun hubungan baik dengan dokter anak atau dokter keluarga di komunitas Anda yang bisa datang dan memeriksa bayi satu atau dua hari setelah ia lahir. Idealnya dokter ini juga harus mendukung Anda untuk melahirkan di rumah. Dokter kandungan Anda bisa merekomendasikan dokter anak untuk si bayi.

  4. Siapkan bantuan untuk pasca kelahiran

    Siapkan bantuan ekstra di rumah untuk beberapa hari setelah melahirkan. Sangat baik jika pasangan Anda bisa cuti dari pekerjaan untuk membantu Anda dan berbagi waktu istimewa ini. Jika pasangan Anda tidak bisa atau jika Anda memerlukan bantuan lebih banyak, minta kerabat atau teman untuk tinggal di rumah beberapa hari, atau gunakan jasa seorang doula.

    Biaya yang dibutuhkan untuk melahirkan di rumah sangat bervariasi, tergantung pada tempat dan jasa dokter yang Anda gunakan. Ada baiknya Anda tidak hanya memperkirakan biaya untuk melahirkan di rumah, tapi juga pengeluaran tambahan yang perlu Anda bayar jika perlu ditransfer ke rumah sakit selama kehamilan, persalinan, kelahiran, atau pasca melahirkan.

(Ismawati)