Ibupedia

Inilah Diet Terbaik Pasca Melahirkan

Inilah Diet Terbaik Pasca Melahirkan
Inilah Diet Terbaik Pasca Melahirkan

Urusan berat badan pastilah menjadi salah satu hal yang dirisaukan oleh para Ibu pasca melahirkan sang buah hati. Saking takutnya badan akan melar permanen, tak sedikit wanita yang bersusah payah diet sesegera mungkin. Jadi, sembari merawat dan menyusui si kecil, sebagian Ibu juga direpotkan oleh program diet seperti mengatur porsi makan dan mulai menekuni olahraga tertentu. Hmm, benarkah cara tersebut? Untuk keberhasilan diet jangka panjang, ada baiknya Bunda membaca tips Ibupedia berikut ini!

1. Jangan terlalu cepat memulai diet

Tubuh Bunda masih memerlukan waktu untuk kembali pulih setelah melewati persalinan. Paling tidak, beri waktu 6 minggu pasca kelahiran sebelum mulai berfokus pada kalori dan upaya-upaya melangsingkan tubuh lainnya. Kalau Bunda memilih memberikan ASI, maka para ahli kesehatan menyarankan agar Bunda menunggu setidaknya sampai si kecil berusia 2 bulan sebelum mulai diet. 

Kalau ngotot ingin segera mulai program pengurusan tubuh, maka akibatnya proses kesembuhan Bunda pun akan terganggu. Misalnya, Bunda jadi cepat sekali merasa letih. Padahal, bukan rahasia lagi kalau para Ibu membutuhkan tenaga ekstra dalam merawat sang buah hati. Terlebih kalau Bunda sedang menyusui, bisa-bisa diet yang terlalu dini akan mempengaruhi kualitas produksi air susu Ibu. Aduh, jangan sampai Bunda kurusan tapi si kecil malah kurang pasokan nutrisi dari ASI! Pelan-pelan saja dalam merencanakan diet ya, Bun. Percaya deh, kalau Anda sabar dan memberikan tubuh waktu untuk bekerja, maka berat badan akan turun dengan sendirinya.

2. Buatlah target berat badan yang realistis

Mau bagaimanapun, Bunda harus menerima kenyataan kalau pasca melahirkan, maka wanita akan susah kembali ke bentuk badannya semula. Bagi beberapa wanita, kehamilan dapat menyebabkan perubahan yang sifatnya permanen. Seperti perut yang makin lembut, panggul melebar, serta ukuran pinggang yang semakin besar. Dengan menyadari fakta tersebut, maka cobalah lebih realistis dalam membuat goal.

3. Jangan lupakan olahraga

Tak ada ramuan ajaib yang bisa dengan cepat membuat Anda turun berat badan secara drastis! Daripada mengonsumsi pil sembarangan, lebih baik Bunda berfokus pada diet makanan yang sehat dan diimbangi dengan olahraga teratur. Jangan terburu-buru menurunkan berat badan sampai mengganggu kesehatan Bunda. Olahraga lah sesekali karena aktivitas fisik dapat membantu mengurangi lemak tubuh, bukan sekedar otot tubuh yang hilang. Saat Bunda sudah siap mengikuti program diet, maka mulailah dengan mengurangi porsi makan serta bergerak lebih aktif. Tak perlu jauh-jauh berolahraga ke gym, Bunda cukup berjalan-jalan atau jogging di sekitar kompleks rumah setidaknya 30 menit tiap hari. Ajaklah si kecil berkeliling kompleks agar lebih semangat berolahraga.

4. Kurangi berat badan sedikit demi sedikit

Sebaiknya Bunda menghindari diet yang terlalu ketat dan banyak pantangan. Seorang wanita paling tidak membutuhkan minimal 1200 kalori per hari agar tetap sehat. Namun, kebanyakan wanita membutuhkan kalori antara 1500 sampai 2200 kalori per harinya untuk menjaga pasokan energi serta mencegah mood swing. Kalau Bunda sedang menyusui, maka kalori yang dibutuhkan sekitar 1800 tiap harinya. Bahkan, ada yang membutuhkan antara 2000 hingga 2700 kalori dengan anggapan bahwa Ibu dan bayi memerlukan banyak pasokan nutrisi.

Penurunan berat badan yang terlalu cepat akan turut melepas racun yang selama ini tersimpan di lemak tubuh. Racun terseut akan keluar menuju aliran darah dan pada akhirnya mencapai tempat produksi susu. Racun tersebut mencakup kontaminan lingkungan yang mengandung zat-zat berbahaya seperti merkuri, dioxin, PCB, logam berat, serta solven.

Lalu, berapa kilo seharunya berat badan Bunda boleh turun? Agar tidak mengganggu proses menyusui, maka sebaiknya Bunda menghilangkan satu setengah pons berat badan per minggunya. Agar dapat mencapai target ini, maka Bunda hanya perlu memotong asupan 500 kalori tiap harinya. Boleh dengan mengurangi porsi makan maupun memperbanyak aktivitas fisik.

5. Nikmatilah waktu makan Anda

Dengan hadirnya sang buah hati, tak dapat dipungkiri bahwa terkadang Bunda dibuat repot hingga tak sempat makan. Padahal, kalau Anda memutuskan untuk melewatkan jam makan, maka bisa-bisa Bunda akan kurang energi. Bukannya berat badan turun, bisa-bisa Anda malah mudah capek dan rentan terserang penyakit.

Daripada melewatkan makan, lebih baik makan 5 hingga 6 kali sehari dengan porsi kecil ditambah jajanan ringan di antara waktu makan tersebut. Kalau makan besar dirasa sulit dan terlalu menguras waktu, maka sebaiknya makanlah porsi kecil seperti sandwich, segelas susu, atau salad buah. Jangan sekali-kali melewatkan jam makan demi turunnya berat badan. Pasalnya, membuat diri sendiri kelaparan malah akan membuat Anda makan lebih banyak saat tiba waktu berbuka.

Jangan lupa sarapan juga ya, Bun! Menurut National Weight Control registry, 78 persen orang yang sukses menjalani diet tidak pernah melewatkan sarapan. Makan secara perlahan juga membantu Anda menangkap sinyal tubuh ketika sudah kenyang.

6. Pilihlah makanan dan minuman yang baik untuk program diet

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi susu rendah lemak, aneka produk susu lainnya, roti gandum utuh, serta sereal gandum dapat membantu berat badan Anda turun. Memasukkan buah-buahan kaya serat seperti apel, jeruk, dan berry juga dapat membantu kesuksesan diet. Ada banyak cara untuk menambahkan sayur serta buah dalam makanan sehari-hari. Misalnya, menambahkan irisan wortel ke dalam sandwich, menambah sayur sebagai teman lalapan, serta membuat smoothies segar dari campuran buah dan sayur.

Lemak mengandung kalori dua kali lebih banyak dari karbohidrat dan protein, jadi mengurangi asupan lemak adalah cara paling mudah mengontrol kalori yang masuk ke tubuh. Pilihlah produk olahan susu rendah lemak, hindari gorengan, serta kurangi cemilan-cemilan manis seperti permen.

Walaupun begitu, lemak juga menyediakan nutrisi yang berguna bagi tubuh. Jadi, jangan secara drastis mengurangi asupan lemak. Sediakan lemak secukupnya dalam porsi makan harian Anda. Lemak akan membantu tubuh agar cepat merasa kenyang sehingga terhindar dari keinginan mengonsumsi lebih banyak karbohidrat.

Ada dua jenis lemak, yakni lemak baik dan lemak jahat. Lemak yang paling bagus untuk tubuh adalah lemak tak jenuh seperti minyal kanola, minyak zaitun, alpukat, zaitun, kacang-kacangan, biji--bijian, serta ikan salmon. Hindari minyak yang mengandung lemak trans karena dapat mengakibatkan penyakit jantung. Lemak trans ini juga dikhawatirkan akan tersalur menuju air susu yang nantinya akan dikonsumsi oleh si kecil.

Lemak jenuh ditemukan pada daging dan produk olahan susu. Sedangkan, lemak trans biasanya terdapat pada berbagai macam gorengan serta makanan yang dipanggang. Selain makanan, sebaiknya Bunda juga mulai menghitung kalori yang terdapat pada kopi, jus, serta soda. Jangan lupa pula untuk mengonsumsi sedikitnya 8 sampai 9 gelar air setiap hari ya, Bun!

Ingin segera langsing memang sah-sah saja, tapi sebaiknya program diet Bunda tidak sampai membuat diri sendiri kerepotan, stres, hingga jatuh sakit. Nikmatilah proses menjadi Ibu tanpa perlu cemas memikirkan bentuk tubuh. Kalau pikiran tenang, disiplin mengatur pola makan , serta rajin bergerak, maka berat badan Bunda pasti turun dengan sendirinya.

(Yusrina / Dok. Freepik)