Kelahiran

Masa Nifas Jadi Nyaman, Ini 7 Cara Memilih Pembalut Nifas

Masa Nifas Jadi Nyaman, Ini 7 Cara Memilih Pembalut Nifas

Selain kebutuhan bayi dan menyusui, barang yang perlu Ibu siapkan setelah melahirkan nanti adalah pembalut nifas. Masa nifas merupakan pendarahan normal yang terjadi setelah bayi dilahirkan.

Menurut Cleveland Clinic, nifas disebut sebagai lochia, yaitu pendarahan setelah melahirkan yang terdiri dari campuran darah, lendir dan jaringan tisu rahim Ibu. Darah ini mirip dengan darah di masa menstruasi. 

Bedanya, nifas terjadi beberapa minggu atau sekitar 40-60 hari setelah bayi lahir. Darah nifas cenderung lebih banyak dari menstruasi. Nggak heran, kalau pemilihan pembalut nifas yang tepat dapat membantu Ibu merasa lebih nyaman.

Fase darah nifas


Memperhatikan fase darah nifas bisa membantu Ibu memilih jenis pembalut nifas yang sesuai untuk digunakan. Pastikan untuk menggunakan pembalut nifas dan menghindari penggunaan tampon, ya Bu. Karena penggunaan tampon setelah melahirkan akan menyebabkan infeksi.

1. Fase lochia rubra

Terjadi pada 3-4 hari awal. Sensasinya mirip dengan menstruasi hari awal yang deras, kental dan membuat kram perut. Tak perlu khawatir, karena dalam fase ini, hormon oksitosin sedang bekerja di rahim untuk membantu mengeluarkan darah yang tersisa dan mengembalikan rahim ke bentuk semula.

2. Fase lochia serosa

Di fase ini darah mulai melambat dan tidak terlalu kental. Pembalut nifas Ibu juga tidak terlalu cepat penuh.  Ini terjadi sekitar 4-12 hari. Pastikan untuk tetap rutin mengganti pembalut nifas meski aliran mulai melambat, ya.

3. Fase lochia alba

Fase terakhir nifas menunjukkan warna darah yang lebih cerah dan lebih sedikit. Di fase ini Ibu bisa tetap menggunakan pembalut nifas atau memilih untuk menggunakan pembalut menstruasi biasa.

Cara memilih pembalut nifas

1. Pilih pembalut khusus nifas untuk fase awal


Pembalut nifas dirancang lebih lembut, besar dan lebar daripada pembalut yang biasa digunakan untuk menstruasi. Sedangkan pembalut menstruasi memiliki lapisan plastik yang lebih berpotensi untuk membuat kulit lecet, demikian dijelaskan dalam Baby Centre.

Ibu sebaiknya memilih menggunakan pembalut khusus nifas utamanya pada fase lochia rubra, karena darah masih sangat banyak keluar. Mengganti pembalut nifas setiap 2 jam sekali sangat disarankan di fase ini, sehingga pembalut nifas yang nyaman dan mampu menampung banyak darah sangat diutamakan.

2. Pilih pembalut nifas dengan sayap

Tipe pembalut nifas klasik tanpa sayap banyak ditemui. Namun pada beberapa Ibu, apalagi yang butuh banyak bergerak, pembalut nifas dengan sayap lebih utama jadi pilihan. Ini baik untuk mencegah pembalut bergeser dan memproteksi dari kebocoran.

3. Pastikan pembalut nifas menggunakan bahan hypoallergenic


Karena pembalut nifas akan digunakan dalam jangka waktu lama, pastikan pembalut nifas yang Ibu pilih mengandung bahan hypoallergenic. Bahan-bahan yang termasuk dalam kategori ini adalah bahan-bahan yang tidak menyebabkan iritasi pada kulit Ibu.

Bahan katun dan bambu termasuk dalam bahan hypoallergenic yang disarankan ada dalam pembalut nifas. Bahkan Ibu juga bisa memilih pembalut nifas dengan bahan organik atau pembalut nifas herbal.

4. Pilih pembalut nifas tipe celana untuk kenyamanan ekstra

Daya serap pembalut nifas termasuk cukup tinggi. Namun bila Ibu masih merasa pembalut nifas belum bisa membuat nyaman beraktivitas karena potensi kebocoran, atau ukuran pembalut yang kurang cocok, Ibu bisa memilih pembalut nifas tipe celana.

Seringkali pembalut nifas ini disebut ‘popok celana’ dewasa. Menutup semua permukaan dengan sempurna dan mencegah potensi kebocoran terjadi. 

Beberapa merk pembalut sudah mengeluarkan tipe celana. Ibu bisa memilih mana yang sesuai dengan mencoba 1 atau 2 kali penggunaan.

5. Pastikan pembalut nifas mudah digunakan


Bila Ibu hendak memilih pembalut nifas untuk digunakan dalam jangka waktu lama, pastikan pembalut nifas Ibu mudah digunakan, ya. Ada jenis pembalut nifas yang penggunaannya kurang praktis, dan bahkan membutuhkan bantuan orang lain saat memakaianya.

Biasanya jenis pembalut nifas seperti ini disediakan dari rumah sakit untuk Ibu yang baru melahirkan. Pemakaiannya dibantu tenaga kesehatan, dan lebih mudah diaplikasikan pada Ibu yang masih butuh banyak berbaring.

Bila Ibu sudah bisa memakai pembalut sendiri, pilihlah pembalut yang mudah dan praktis digunakan sendiri. Sehingga Ibu tidak kesulitan dan bisa memakai dengan cepat.

6. Pilih pembalut nifas yang mudah dicuci

Koala Baby Care menyebutkan bahwa pembalut nifas yang mudah dicuci pasti juga aman untuk kulit. Karena terbuat dari serat alami yang lembut untuk kulit dan aman untuk lingkungan.

Pembalut nifas yang sulit dicuci kurang nyaman dipakai dan sulit terurai di alam. Selain mementingkan kenyamanan, alangkah baiknya kita juga peduli pada alam.

7. Pertimbangkan pembalut nifas yang reusable


Sudah banyak merk pembalut kain yang reusable diproduksi oleh anak negeri. Nah, pembalut ini bisa jadi pilihan bagi Ibu karena selain lebih hemat, tipe pembalut seperti ini bisa digunakan berulang kali dalam jangka waktu yang lama. 

Selain itu juga membantu mengurangi sampah di alam. Nah, apa nih yang jadi pertimbangan Ibu untuk memilih pembalut nifas?

Editor: Aprilia