Kelahiran

Mengenal Hypnobirthing, Tidak Takut dan Trauma Melahirkan

Mengenal Hypnobirthing, Tidak Takut dan Trauma Melahirkan

Yuk, mari mengenal Hypnobirthing!

Proses melahirkan anak pertama bisa menjadi proses yang mendebarkan bagi sebagian besar Ibu mulai dari kontraksi, ketuban pecah, sampai melahirkan si buah hati. 

Ibu yang akan melahirkan anak pertama tidak memiliki gambaran bagaimana rasa sakit yang hadir selama proses persalinan. 

Setelah proses persalinan terlewati, rasa sakit sisa melahirkan juga kerap menjadi momok bagi para Ibu.

Bagi Ibu yang akan melahirkan anak urutan berikutnya, terkadang proses melahirkan anak pertama bisa sangat traumatis sehingga momen-momen menunggu kelahiran bisa menjadi momen penuh tekanan.

Kini banyak Ibu yang memilih untuk mengenal hypnobirthing sebagai cara melahirkan untuk mengalami rasa sakit. Apa saja kelebihan teknik hypnobirthing?

Tertarik dengan metode hypnobirthing? Mari mengenal hypnobirthing demi melahirkan minim rasa trauma.

Mengenal hypnobirthing

mengenal-hypnobirthing-1

Hypnobirthing adalah bagian dari metode menghipnotis diri sendiri serta teknik relaksasi untuk memudahkan calon Ibu untuk melahirkan dengan cara mengurangi persepsi terhadap rasa takut, cemas, tegang, serta rasa sakit saat melahirkan. 

Dengan demikian, hypnobirthing adalah usaha Ibu untuk membantu Ibu merasa lebih siap secara fisik, mental, dan spiritual saat melahirkan.

Hypnobirthing mengutamakan teknik relaksasi dan hipnosis pada diri sendiri agar tubuh lebih rileks selama persalinan. Ini disebabkan tubuh dan pikiran sedang dalam keadaan santai sehingga proses persalinan diharapkan lebih cepat dan mudah. 

Banyak para Ibu yang berpendapat bahwa teknik hypnobirthing mengurangi rasa sakit yang timbul dan Ibu pun merasa lebih nyaman.

Ternyata, teknik hypnobirthing adalah sebuah teknologi yang telah dilakukan sejak berabad-abad yang lalu, lho!

Secara logika, mustahil bagi tubuh Ibu untuk merasa rileks saat kontraksi berlangsung. Oleh karena itu persalinan dengan menggunakan teknik hypnobirthing harus dipersiapkan dengan cara berlatih berkali-kali menjelang proses persalinan. 

Tujuan dari latihan hypnobirthing adalah melancarkan pelepasan hormon oksitosin, endorfin, dan prostaglandin di dalam otak agar otot-otot mengendur dan tubuh pun terasa nyaman. Dengan demikian Ibu lebih mampu mengontrol rasa nyeri yang timbul saat proses persalinan.

Cara kerja hypnobirthing

mengenal-hypnobirthing-2

Dengan mengenal hypnobirthing, Ibu dilatih untuk mengatur tubuh sendiri untuk rileks dimana bahkan rasa sakiti pun lebih bisa dikontrol. Tubuh pun merespon apa yang diperintahkan oleh otak.

Lantas, bagaimana cara kerja hypnobirthing agar mampu mengontrol rasa sakit yang dirasakan oleh tubuh? Simak caranya seperti yang dilansir dari Healthline.

1. Mengontrol pernapasan

Mengontrol pernapasan adalah langkah paling dasar dari cara kerja hypnobirthing. Untuk mengenal hypnobirthing, Ibu harus tahu bahwa terdiri dua cara bernapas dalam metode melahirkan hypnobirthing. 

Pertama, ambil napas dalam-dalam melalui hidung dan keluarkan juga melalui hidung. Kedua, hirup napas dalam hitungan keempat dan keluarkan dalam hitungan ketujuh.

Sebenarnya kedua teknik pernapasan ini mirip, hanya berbeda di lama menahan napasnya saja. Dengan bernapas seperti ini, sistem saraf parasimpatik akan terpacu sehingga memberikan efek yang menenangkan pada tubuh.

2. Fokus pada pikiran dan perkataan positif

Fokus pada pikiran dan perkataan positif adalah cara mengenal hypnobirthing berikutnya. Dibandingkan menggunakan diksi kontraksi yang kerap muncul tiap proses persalinan terjadi, Ibu dapat mengatakan rasa tersebut sebagai “gelombang cinta” untuk memberikan kesan lebih positif. 

Contoh lain, mengganti kata “ketuban pecah” dengan kata “pelepasan”.

3. Visualisasi terarah

Teknik lain untuk mengenal hypnobirthing adalah melakukan visualisasi terarah. Teknik ini dilakukan dengan cara membayangkan sesuatu yang indah seperti bunga yang membantu menenangkan tubuh. Penggunaan musik juga dapat membuat tubuh lebih rileks.

Namun, visualisasi seperti ini sering dikategorikan sebagai melamun. Hal yang Ibu harus tetap perhatikan:

  • Waspada penuh terhadap apa yang sedang terjadi pada Ibu dan mampu masuk serta keluar dari fase visual terarah tersebut.
  • Lebih rileks, menjaga tubuh tidak berada dalam situasi “pertarungan” yang sering diasosiasikan pada ruang bersalin.
  • Lebih mampu mengontrol rasa sakit dan hormon stres dengan cara mengeluarkan hormon endorfin.

Kelebihan teknik hypnobirthing

mengenal-hypnobirthing-3

Banyak Ibu yang telah mengenal hypnobirthing dan mengakui bahwa teknik hypnobirthing memberi pengaruh besar dalam proses persalinan. Kelebihan teknik hypnobirthing meliputi:

  • Durasi persalinan lebih sebentar: lebih tepatnya dapat memperpendek tahap pertama proses persalinan.
  • Minim intervensi: Hypnobirthing dapat mendorong para Ibu lahir per vagina berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2011.
  • Secara natural dapat mengontrol rasa sakit: Ibu tidak butuh konsumsi obat kimiawi untuk mengurangi rasa sakit selama persalinan.
  • Memberikan perasaan dapat mengontrol: Banyak Ibu yang sudah mencoba teknik hypnobirthing merasa lebih rileks dan lebih dapat mengontrol rasa sakit di tubuh. Efeknya, para Ibu menjadi lebih berani saat proses persalinan berlangsung
  • Melahirkan bayi yang sehat: Skor APGAR, yaitu sistem skor yang mengevaluasi keadaan bayi langsung saat dilahirkan lebih tinggi pada bayi yang dilahirkan oleh Ibu yang melakukan teknik hypnobirthing
  • Membantu para Ibu yang mengalami trauma persalinan sebelumnya

Kekurangan teknik hypnobirthing

mengenal-hypnobirthing-4

Namun, ada beberapa kekurangan teknik hypnobirthing yang tetap harus Ibu ketahui, meliputi:

  • Terjadi perbedaan antara harapan Ibu dengan kenyataan yang terjadi selama proses persalinan terjadi
  • Membutuhkan waktu untuk mampu mempelajari, berlatih, menguasai teknik pernapasan hingga visualisasi untuk mengenal hypnobirthing lebih dalam

Itulah kelebihan dan kekurangan teknik hypnobirthing. Dengan mengenal hypnobirthing, Ibu menjadi lebih siap dalam menjelang proses persalinan.

Editor: Dwi Ratih