Kelahiran

Mulai Sleep Training pada Bayi: Waktu yang tepat dan Tanda-tanda Anak Sudah Siap

Mulai Sleep Training pada Bayi: Waktu yang tepat dan Tanda-tanda Anak Sudah Siap

Parents, apakah si kecil masih harus digendong agar bisa tidur? Atau masih suka terbangun tengah malam untuk menyusu padahal usianya sudah lebih dari 4 bulan? Pasti rasanya lelah sekali yaa.

Parents dapat mulai sleep training buat bayi untuk membentuk kebiasaan tidur yang sehat sejak dini. Idealnya, mulailah melakukan proses sleep training ketika bayi telah mencapai usia 4 bulan. 

Pada usia 3-4 bulan, bayi mulai menyadari rutinitas. Ini waktu yang tepat untuk memperkenalkan kebiasaan tidur siang dan malam dengan pola yang konsisten. Membentuk pola kegiatan yang sama setiap hari dapat memberikan anak-anak usia dini rasa aman dan memungkinkan mereka untuk mengantisipasi pola tersebut.

Ketika bayi mencapai usia sekitar 4 bulan, kapasitas lambungnya meningkat sehingga mereka dapat mengonsumsi susu dalam jumlah lebih besar dan menahan waktu antara sesi menyusu lebih lama. Bayi secara alami bisa mulai tidur lebih lama di malam hari tanpa perlu untuk disusui, hal ini biasanya terjadi antara usia bayi 4 hingga 6 bulan. Rhythme sirkadian, jam internal tubuh yang mengatur tidur dan bangun, juga mulai berkembang lebih matang di sekitar usia 5 hingga 6 bulan.

Untuk dapat memulai sleep training, bayi harus telah mencapai usia minimal 4 bulan atau 12 minggu (dengan mempertimbangkan usia koreksi jika bayi lahir prematur).

Pertimbangkan Ini Sebelum Sleep Training

Beberapa hal yang perlu Ibu pertimbangkan sebelum memulai sleep training:

  1. Pastikan bayi telah mencapai berat badan minimal 6,4 kilogram dan mendapat persetujuan dari dokter anak untuk memulai sleep training.
  2. Pastikan bayi dalam keadaan sehat saat memulai sleep training.
  3. Persiapkan diri secara mental dan fisik untuk mendampingi proses sleep training bayi.

Tanda Anak Perlu Sleep Training

Anak dan keluarga mungkin memerlukan sleep training jika mengalami tanda-tanda berikut:

  1. Anak sering terbangun menangis, baik di tengah malam maupun di pagi hari.
  2. Anak tidak mencapai jumlah tidur yang sehat sesuai usianya.
  3. Anak sering mengantuk di sekitar waktu makan atau di sekolah.
  4. Anak mudah merengek atau tantrum.
  5. Ibu merasa mudah tersinggung karena kurangnya istirahat dan kelelahan.
  6. Ibu bangun dengan perasaan lelah dan kurang bertenaga di pagi hari.
  7. Ibu merasa cemas meninggalkan anak untuk melakukan kegiatan sehari-hari karena kekhawatiran anak terbangun tiba-tiba.

Jika Ibu mengalami tanda-tanda ini, sleep training mungkin bisa membantu keluarga Ibu. Jika melakukan sleep training sendiri terasa menantang atau membuat Ibu cemas, pertimbangkan untuk menggunakan jasa profesional seperti konsultan tidur anak. Mereka dapat mendukung dan memberikan edukasi yang diperlukan agar anak dan keluarga bisa mencapai tidur yang sehat.