Ketika bayi sedang tidur dan sudah mahir berguling, merangkak dan menggerakan semua anggota tubuhnya ada satu hal yang sangat dikhawatirkan orang tua, yakni bayi jatuh dari tempat tidur.
Yup, siapa sih yang nggak takut dan khawatir jika bayi jatuh dari tempat tidur? Orang tua manapun pasti merasa panik jika hal ini terjadi pada si kecil. Terlebih jika jarak jatuh dari tempat tidur lumayan tinggi ya Bu.
Sebab tentunya bahaya bayi jatuh dari tempat tidur mungkin saja bisa mengintai si kecil. Nggak main-main, bayi jatuh dari tempat tidur bisa menyebabkan bayi mengalami cedera pada kepala atau tulang belakang derajat sedang hingga tinggi.
Namun, ada banyak pertolongan pertama bayi jatuh dari tempat tidur yang bisa Ibu lakukan di rumah. Sebelumnya simak terlebih dahulu yuk ulasan mengenai bayi jatuh dari tempat tidur dalam artikel berikut ini.
Bahaya bayi jatuh dari tempat tidur
Bayi yang tidur di tempat tidur besar bersama orang tua memang memiliki risiko tinggi mengalami jatuh dari tempat tidur. Terlebih di usianya yang sudah mulai aktif merangkak dan menggerakan badan.
Namun, orang tua tetap harus waspada terhadap bahaya bayi jatuh dari tempat tidur ya Bu. Melansir Medical News Today berikut adalah beberapa bahaya yang mengintai ketika bayi jatuh dari tempat tidur:
1. Gegar otak level sedang hingga tinggi
Gegar otak adalah jenis cedera kepala yang biasanya terjadi ketika pukulan ke kepala menyebabkan otak tersentak di dalam tengkorak.
Mungkin sulit untuk mendeteksi gegar otak pada bayi atau balita karena mereka tidak dapat dengan mudah memberi orang dewasa mengenai apa yang dirasakan.
Tanda-tanda gegar otak pada bayi setelah jatuh meliputi:
- Hilang kesadaran
- Tangisan disertai jeritan yang tak dapat dihentikan walau sudah dihibur
- Muntah
- Mengantuk berlebihan
- Tatapan mata kosong tampak tak bergairah bermain
- Menolak makan
- Kehilangan sementara keterampilan yang baru saja diperoleh
- Mudah tantrum
2. Cedera pada kulit kepala
Kulit kepala adalah bagian kulit yang menutupi kepala dan di dalamnya terdapat banyak pembuluh darah kecil. Bahkan luka kecil atau cedera bisa mengeluarkan banyak darah, sehingga bisa terlihat lebih serius dari yang sebenarnya.
Terkadang, pendarahan di dalam dan di bawah kulit kepala dapat menyebabkan munculnya benjolan atau pembengkakan di kepala bayi. Biasanya kondisi ini mungkin memerlukan waktu beberapa hari untuk hilang.
3. Retak tulang tengkorak
Tengkorak adalah tulang yang mengelilingi otak. Salah satu hal yang mungkin dapat membuat tulang tengkorak retak adalah, jatuh dari tempat yang tinggi atau terbentur benda yang cukup keras. Bayi dengan patah tulang tengkorak mungkin memiliki ciri sebagai berikut:
- Ada suatu bagian yang tertekan dan menonjol di kepala
- Cairan bening mengalir dari mata atau telinga
- Memar di sekitar mata atau telinga
4. Kerusakan otak
Otak adalah struktur halus yang mengandung banyak pembuluh darah, saraf, dan jaringan internal lainnya. Ketika bayi jatuh dari tempat tidur yang cukup tinggi, hal ono dapat merusak atau melukai struktur otak dengan tingkat yang parah.
Segera bawa ke dokter jika bayi mengalami hal ini
- Hilang kesadaran
- Pernapasan abnormal atau lambat
- Pendarah atau kebocoran cairan bening yang keluar dari hidung atau telinga
- Pupil dengan ukuran berbeda
- Tonjolan lunak di kepala
- Kejang
- Luka serius
- Muntah
- Menangis tak terkendali
- Mengantuk dan sulit dibangunkan
- Perubahan pola makan atau tidur
Pertolongan pertama bayi jatuh dari tempat tidur
Ketika bayi jatuh dari tempat tidur, sebenarnya orang tua tidak perlu panik dan khawatir ya Bu. Melansir Healthline berikut adalah pertolongan pertama bayi jatuh dari tempat tidur yang bisa kamu lakukan di rumah:
Cek kondisi fisik
Apakah ada yang terluka dan apakah bayi hilang kesadaran atau tidak. Jika bayi mengalami cedera serius hingga pendarahan, sebaiknya jangan pindahkan bayi dan tetap dampingi untuk memeriksa kondisinya.
Semisal pun ia muntah atau kejang, jaga leher tetap lurus, dan balikkan tubuh bayi. Saat terjadi perdarahan, tekan lembut dengan kain bersih dan segera hubungi dokter.
Segera bawa bayi ke UGD
Terutama jika mengalami kondisi bahaya seperti hilang kesadaran, mimisan, kejang dan lain sebagainya.
Tetap lakukan pemantauan selama 24 jam
Meskipun si kecil terlihat baik-baik saja setelah bayi jatuh dari tempat tidur, namun orang tua tetap perlu waspada dan melakukan pemantauan kurang lebih selama 24 jam. Jangan ragu bawa si kecil dokter jika muncul tanda bahaya.
Jangan panik dan tetap tenang
Orang tua yang panik hanya akan membuat suasana semakin kacau. Jadi ketika bayi jatuh dari tempat tidur cobalah untuk tidak panik dan tetap tenang.
Tingkatkan pengamanan
Ibu bisa mencegah bayi jatuh dari tempat tidur dengan meningkatkan pengamanan seperti mengganjal area tidur bayi dengan bantal atau guling. Bisa juga menggunakan bedrail untuk menjaga agar bayi tidak jatuh dari tempat tidur.
Editor: Dwi Ratih