Kelahiran

Pilih Krim yang Tepat sebagai Solusi Hilangkan Ruam pada Kulit Bayi

Pilih Krim yang Tepat sebagai Solusi Hilangkan Ruam pada Kulit Bayi

Mencari solusi untuk menghilangkan ruam pada kulit si Kecil, nggak jarang membuat para Ibu pusing tujuh keliling. Sebab, masalah ruam pada si Kecil ini seolah jadi ‘momok’ setiap hari karena bisa muncul kapan saja dan di mana saja.

Seringkali jadi timbul pertanyaan, mengapa kulit bayi mudah sekali alami ruam dan bagaimana cara menghilangkan ruam bayi tanpa efek samping?

Ruam pada Bayi

Dokter Spesialis Anak, dr. S.Tumpal Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A menjelaskan tentang ruam pada kulit bayi dalam Instagram Live bersama Ibupedia. Dokter Andreas mengatakan bahwa secara anatomi, kulit bayi berbeda dengan kulit orang dewasa.

Kulit bayi memiliki lapisan yang lebih tipis. Di lapisan kulit ada yang disebut lapisan elastis, dimana pada kulit bayi lapisan elastis ini lebih berjarak satu sama lain dibandingkan orang dewasa yang cenderung rapat.

Rongga inilah yang menyebabkan seringnya terjadi penguapan di kulit bayi. Ujungnya adalah kulit bayi lebih cepat kering dan saat kering justru lebih sensitif mengalami aneka ragam masalah kulit.

Ruam pada bayi normal dialami di seluruh bagian tubuh. Gejala yang ditimbulkan bayi semuanya berupa ruam kemerahan yang menyebabkan bayi rewel dan tidak nyaman. Cara membedakannya adalah melihat dimana letak ruam tersebut.

Berdasarkan letak terjadinya ruam dan bentuk ruamnya, ruam pada bayi dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:

1. Ruam popok


Ruam popok menjadi masalah yang paling banyak terjadi. Ruam kemerahan ini terjadi di area penggunaan popok, baik itu popok sekali pakai maupun popok kain.

Area genital, selangkangan, pinggang bawah, dan pantat tertutup popok selama 24 jam. Sedangkan penguapan di kulit bayi terjadi sepanjang waktu.

Udara yang terjebak karena kulit bersentuhan langsung dengan popok terus menerus menyebabkan kondisi kulit tidak baik. Belum lagi, gesekan antara kulit dan popok yang akhirnya melukai area tersebut.

Area popok mengalami perubahan kondisi basah ke kering cukup cepat dan sering. Kondisi basahnya pun merupakan kondisi yang tidak bersih karena disebabkan urin dan feses bayi. Inilah yang kemudian menjadi masalah ruam popok semakin parah.

Solusinya adalah rutin mengganti popok 3-4 jam sekali dengan tujuan membersihkan area tersebut dan memberikan kulit sirkulasi udara. Sebaiknya gunakan air mengalir atau kapas bulat yang dibasahi air untuk membersihkan bayi saat ganti popok.

Hindari penggunaan tisu basah karena tisu basah umumnya mengandung parfum yang hanya akan memperparah ruam.

2. Ruam karena eksim


Ruam karena eksim atau disebut juga dengan dermatitis atopik dialami oleh bayi yang orang tuanya memiliki riwayat alergi. Kondisi genetik ini ditambah lagi dengan faktor lain, yaitu semakin banyaknya bayi dengan kelahiran Caesar.

Ibu yang melahirkan secara Caesar lebih sedikit memberikan probiotik pada bayi dibandingkan dengan Ibu yang melahirkan normal. Ini karena proses transfer bakteri baik ini terjadi di jalan lahir Ibu, sehingga bayi yang lahir secara Caesar memiliki kemungkinan lebih besar mengalami alergi di kulitnya.

Termasuk juga dalam jenis ruam eksim ini adalah ruam susu. Banyak orang menganggap bahwa ruam susu di pipi, dahi, dan leher bayi terjadi karena ASI menetes di area-area tersebut. Padahal faktanya, ini terjadi karena reaksi terhadap laktosa pada susu sapi yang dikonsumsi Ibu. 

Informasi tentang laktosa atau zat pemicu alergi lainnya ini terbaca dalam ASI Ibu dan ketika diminum bayi, tubuhnya menunjukkan reaksi berupa ruam. Solusi pencegahannya tentu dengan menghindari konsumsi makanan-makanan tertentu yang menyebabkan alergi.

3. Biang keringat


Ruam yang satu ini terjadi karena keringat tidak bisa keluar dari saluran kelenjar keringat akibat tertutup sel kulit mati. Keringat yang terjebak inilah kemudian menyebabkan ruam kemerahan di area tengkuk serta pinggiran dahi atas yang bersentuhan dengan rambut.

Bayi yang mengalami ini hendaknya sering diusap. Tujuannya adalah untuk memberi jalan bagi keringat keluar dari kulit.

4. Infeksi jamur


Jenis ruam yang terakhir adalah infeksi jamur. Biasanya terjadi pada lipatan-lipatan kulit bayi seperti lipatan leher, lipatan siku dalam atau area tersembunyi di balik telinga.

Area lipatan minim sirkulasi udara sehingga suhunya lebih dingin. Cocok sebagai tumbuh kembangnya jamur.

Cara Menghilangkan Ruam pada Kulit Bayi

Setelah tahu jenis-jenis ruam bayi, mari kita cari tahu cara menghilangkan ruam bayi. Dokter Andreas tidak menyarankan penggunaan bedak tabur pada area ruam, karena bedak akan menutup permukaan kulit dan membuat kulit lebih kering.

Kulit kering akan memicu gesekan dengan benda di atas kulit (popok atau baju) dan menyebabkan kulit semakin terluka. Kulit yang tertutup juga akan menyebabkan ruam semakin parah.

Pemberian minyak-minyak tertentu seperti minyak kelapa atau baby oil juga bukan solusi tepat. Karena, minyak-minyak ini hanya membantu melembabkan kulit tanpa memperbaiki kulit yang ruam dan tidak memberikan nutrisi pada kulit.

Kulit yang ruam sebaiknya juga tidak asal diberi obat-obatan yang dibeli tanpa konsultasi dokter, seperti steroid atau obat anti jamur. Pada steroid misalnya, penggunaannya harus tepat sesuai waktunya, karena jika diteruskan tidak dalam pantauan dokter akan meninggalkan bekas seperti terkelupas pada kulit bayi.

Dokter Andreas menyarankan penggunaan cream anti ruam bayi yang mengandung Zinc oxide dan dexpanthenol, yang baik untuk menenangkan kulit kemerahan, memperbaiki kulit yang rusak, dan melembabkan kulit sehingga mengurangi risiko ruam terjadi kembali.

PureBB Rash Cream sebagai Pilihan Krim untuk Ruam pada Bayi


Parents tidak perlu kebingungan lagi untuk mencari cara menghilangkan ruam pada bayi. Karena ada PureBB Rash Cream hadir sebagai krim ruam yang ampuh mengatasi ruam pada kulit bayi.

PureBB Rash Cream mengandung zinc oxide 10%, dexpanthenol 5% dan diperkaya Jojoba oil sebagai moisturizer untuk mempercepat penyembuhan ruam dan menjaga kelembaban kulit bayi.

PureBB Rash Cream juga teruji efektif dan tidak memiliki efek samping pada kulit bayi karena kandungan bahan di dalamnya low hazard atau tidak berbahaya bagi bayi. Cocok untuk bayi dengan kulit sangat sensitif karena diformulasikan khusus dengan pH yang sesuai dengan kulit bayi, tanpa alkohol, bebas paraben, bebas kandungan parfum sintetis, dan bahan pengawet.

Diproduksi di perusahaan farmasi bersertifikasi Halal dan lulus uji klinis HypoAllergenic Test sehingga aman digunakan sebagai krim untuk ruam bayi di muka, ruam bayi pada leher, serta seluruh bagian tubuh bayi yang mengalami ruam.

Yuk, Parents, pilih krim ruam yang tepat sebagai cara menghilangkan ruam bayi. PureBB Rash Cream solusinya!

 

Editor: Dorothea Ayu