Kelahiran

Sweating Postpartum: Tubuh Berkeringat Deras Sehabis Melahirkan

Sweating Postpartum: Tubuh Berkeringat Deras Sehabis Melahirkan

Tahukah Bunda bahwa keringat yang keluar setelah perjuangan panjang melahirkan si kecil adalah suatu tanda baik? Ya, keringat tersebut merupakan bukti bahwa hormon kehamilan Anda kini sudah kembali bekerja seperti semula, yakni sama seperti kondisi hormon sebelum melahirkan. Dalam istilah medis, keluarnya keringat pasca persalinan tersebut disebut juga dengan sweating postpartum.

Apa itu sweating postpartum?

Sweating postpartum adalah kecenderungan seorang wanita untuk mengeluarkan keringkat super deras layaknya keringat peserta lari marathon sejauh berkilo-kilo meter. Kondisi ini terjadi setelah Anda melakukan persalinan. Apapun aktivitas yang Bunda lakukan, mau itu berdiri atau sekedar duduk, maka keringat akan keluar sendirinya. Namun, sweating postpartum paling sering terjadi saat wanita sedang tertidur setelah melahirkan.

Apa penyebab terjadinya sweating postpartum?

Saat sedang hamil, wanita cenderung menyimpan banyak cairan di dalam tubuhnya. Kebanyakan wanita hamil menampung cairan tersebut di bagian bawah tubuh atau wajah mereka. Setelah melahirkan, hormon yang selama ini membantu Bunda menyimpan cairan semasa kehamilan, kini berupaya untuk menyingkirkan cairan-cairan yang tidak diperlukan oleh tubuh. Hormon tersebut akan mencoba untuk mengeluarkan cairan tersebut dengan berbagai cara, misalnya saja melalui urin dan keringat. Jadi jangan heran jika sedikit-sedikit Bunda ingin buang air kecil dan terus menerus mengeluarkan keringat deras dari waktu ke waktu.

Fakta penting terkait sweating postpartum

Berkeringat deras setelah melahirkan bukanlah hal yang aneh maupun membahayakan kesehatan. Malah hal tersebut justru berguna untuk menjaga kondisi fisik Bunda agar terjaga dan hormon pun kembali ke fungsi semula seperti sebelum mengandung sang buah hati. Meski mungkin rasanya tidak nyaman karena tubuh banjir keringat, tapi percaya deh sweating postpartum adalah proses yang harus Bunda lalui sebagai seorang Ibu. Biarkan saja tubuh Anda bekerja dan berfungsi semestinya, jadi tak usah khawatir apalagi buru-buru menghubungi dokter.

Bagaimana cara menangani sweating postpartum?

Meski terdengar kontradiktif, sebenarnya cara menangani sweating postpartum adalah dengan banyak-banyak minum air. Dengan begitu, air yang Anda minum akan menekan cairan keluar melalui saluran urin, bukannya melalui kulit. Meminum banyak cairan juga membantu melawan dehidrasi. Seperti yang umum diketahui, dehidrasi akan mengarah pada berbagai masalah kesehatan serius, jadi perbanyak minum air adalah solusi terbaik untuk sweating postpartum!

Lalu, bagaimana dong ketika malam hari datang? Kan gerah juga kalau badan terus menerus mengeluarkan keringat. Basah, lembab, tidur pun tidak nyenyak! Hehe, Ibupedia tahu kok betapa tidak nyamannya saat tubuh diguyur oleh keringat hampir sepanjang waktu, terlebih di malam hari yang merupakan waktu terbaik untuk beristirahat. Nah, salah satu solusi masalah ini adalah dengan menempatkan handuk di bawah tubuh Bunda untuk menegah agar seprai tempat tidur tidak basah oleh keringat Anda! Selain itu, menempatkan kipas di salah satu sisi tempat tidur juga dapat menjadi opsi yang baik untuk membantu mendinginkan tubuh Bunda.

Bedak bayi juga bisa digunakan untuk menghentikan gesekan yang dapat menyebabkan ruam pada kulit lho, Bun! Tapi ingat ya, kalau Anda memakai bedak bayi, maka pastikan sebelumnya bahwa produk bayi tersebut terdiri dari 100% tepung jagung serta tidak talek, mengingat hal itu dapat memberi dampak negatif pada kulit Anda.

Tak hanya itu, masih ada cara-cara lain untuk menjaga diri tetap terhidrasi, nyaman, dan pastinya tidak stres karena badan yang basah oleh keringat. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda jadikan pertimbangan:

  • Semua keringat yang keluar dari tubuh Bunda dapat menjadi pemicu dehidrasi. Jadi, pastikan agar diri Anda selalu terhidrasi dengan baik.Cara terbaik adalah langsung minum banyak air begitu bangun tidur. Karena Bunda banyak berkeringat saat tidur di malam hari, maka mungkin saja Bunda akan terbangun di tengah malam atau esok paginya dengan kondisi haus berat. Letakkan segelas air di samping meja tempat tidur Bunda sebagai penawar dahaga darurat saat dibutuhkan. Cara paling efektif untuk mengetahui apakah Bunda dehidrasi atau tidak adalah dengan melihat warna air seni. Semakin sedikit volumenya dan semakin gelap warna air seni Bunda, maka semakin besar kemungkinan Anda terkena dehidrasi. Namun jika air seni tersebut warnanya terang dan jumlah yang keluar cukup banyak, maka Anda mencukupi asupan cairan.
  • Gunakan baju atau piyama berbahan dasar ringan dan loose seperti pakaian non sintesis atau dari katun.
  • Nyalakan air conditioner, kipas angin, atau buka jendela kamar. Sampaikan pada pasangan Anda untuk memakai sweater atau tambahan selimut agar ia tidak kedinginan di malam hari.
  • Jika Bunda merasa sedang terkena demam, maka segera cek temperatur badan! Apabila suhu tubuh Anda di atas 100 derajat Fahrenheit, maka segera pergi ke dokter ya, Bun.


(Yusrina)