Kelahiran

Ternyata Si Kembar Bisa Punya Ayah yang Berbeda

Ternyata Si Kembar Bisa Punya Ayah yang Berbeda

Kita semua tahu kalau saudara kandung bisa memiliki ayah yang berbeda. Tapi bagaimana dengan anak kembar? Ternyata bisa juga terjadi loh si kembar memiliki lebih dari satu ayah. Kadang kasus seperti ini terjadi di laboratorium dimana dua sperma dari dua pria ditambahkan pada sel telur seorang wanita.

Tapi ini juga mungkin terjadi secara alami. Sebuah studi memperkirakan sekitar 1 dari 400 pasangan kembar memiliki dua ayah yang berbeda. Kok bisa ya? Jawabannya sederhana saja, dua sel telur dari ibu yang sama dibuahi oleh dua ayah yang berbeda di waktu ovulasi yang bersamaan.

Hmmm, sepertinya tidak sesederhana itu. Tapi untuk lebih mudah dimengerti, coba bayangkan ini terjadi pada spesies hewan, misalnya pada seekor anjing. Anjing betina berovulasi dengan jumlah sel telur yang banyak. Saat anjing dalam kondisi aktif secara seksual, anjing jantan manapun di sekitarnya akan mencoba membuahi sel telur si betina sehingga tiap sel telur bisa dibuahi oleh ayah yang berbeda dan pada akhirnya anjing betina akan melahirkan beberapa anak anjing dengan ayah yang tidak sama.

Janin kembar dengan ayah yang berbeda terbentuk saat seorang wanita mengeluarkan dua sel telur di dalam satu siklus. Peristiwa ini merupakan langkah awal terjadinya bayi kembar. Yang membedakan adalah tiap sel telur dibuahi oleh sperma pria yang berbeda. Jadi si wanita berhubungan seks dengan dua pria berbeda di saat ia berada di masa subur yang dikenal dengan istilah heteropaternal superfecundation.

Sebenarnya hal semacam ini cukup umum terjadi pada hewan tapi tidak diketahui seberapa wajar ini terjadi pada manusia. Hanya 1 dari 12 pasangan kembar di seluruh dunia memiliki ayah yang berbeda. Sumber lain bahkan mengatakan 1 dari 13.000, jadi ada perbedaan besar untuk rasio kemungkinannya.

Seorang wanita harus mengeluarkan dua sel telur di satu siklus untuk memiliki peluang mendapatkan anak kembar. Ini bisa terjadi pada wanita manapun meski sebagian wanita memiliki peluang lebih besar dari wanita lain. Sekitar 1 dari 80 kelahiran adalah kelahiran kembar. Setelah dua sel telur dilepaskan, keduanya perlu dibuahi dan ditanam di uterus. Jika semua berjalan lancar, setelah 7 hingga 9 bulan, bayi kembar akan lahir.

Tentu saja dua orang pria yang berbeda harus dilibatkan untuk setiap janin kembar dengan ayah yang berbeda. Kedua ayah berkontribusi dalam jangka waktu lima hari di waktu yang tepat di siklus subur si ibu. Hal ini menjadi mungkin terjadi karena sperma bisa bertahan selama 5 hari di tubuh wanita.

Saat melihat anak kembar, kita biasanya berasumsi kalau kedua sel telur dibuahi dalam satu hubungan seksual. Tapi bisa saja satu sel telur dibuahi pada satu hubungan seksual, dan sel telur lainnya dilakukan pada hubungan seksual yang berbeda. Misalnya, pasangan yang melakukan hubungan seks kilat di pagi hari, lalu diikuti dengan hubungan intim yang berlanjut di malam harinya. Jadi logikanya, bila wanita melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu pria saat ia berada di masa subur, bisa terjadi yang disebut dengan "heteropaternal superfecundation", dimana tiap sel telur dibuahi oleh ayah yang berbeda.

Meski begitu, jika Anda melihat anak kembar yang terlihat tidak mirip, jangan langsung berasumsi bahwa mereka memiliki ayah yang berbeda. Seperti halnya saudara kandung, saudara kembar yang memiliki ayah yang samapun bisa terlihat benar-benar tidak mirip satu sama lain. Mereka bahkan bisa tampak sebagai ras yang berbeda.

Kasus yang lebih tidak umum adalah bayi kembar dari ayah yang berbeda yang disebut dengan superfetation. Pada superfetation, satu sel telur dilepaskan dan dibuahi setelah seorang wanita dalam kondisi hamil. Kadang kembar seperti ini juga bisa memiliki ayah yang berbeda.

Yang lebih rumit lagi, janin kembar kadang melebur menjadi satu di tahap yang sangat dini dan tumbuh menjadi satu orang saja. Nah, orang ini disebut dengan istilah Chimera. Chimera adalah orang-orang dengan dua pasang sel berbeda. Satu pasang sel dari satu sel telur yang dibuahi dan pasangan sel lainnya dari sel telur yang berbeda. Sejauh ini belum diketahui seberapa sering chimera terjadi pada manusia.

(Isma)