Kelahiran

Tips Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan

Tips Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan

Tumbuh kembang anak yang optimal adalah dambaan setiap orang tua. Terlebih tahap perkembangan anak di 1000 hari pertama kehidupannya yang merupakan periode emas. Tahukah, Ibu? Seribu hari pertama si kecil dihitung sejak bayi masih dalam kandungan, yakni sejak terjadinya pembuahan hingga anak berusia 2 tahun. Periode ini sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk fungsi otak, tubuh, metabolisme, serta sistem imun. 

Menurut psikolog Rayi Tanjung Sari, M.Psi, studi menunjukkan bahwa berat badan dan ukuran otak bayi turut bergantung pada kualitas asupan Ibu selama kehamilan. Tidak hanya konsumsi nutrisi selama hamil, Ibu memerlukan asupan nutrisi pasca kelahiran yang cukup untuk perkembangan sel otak secara optimal agar konsentrasi, daya ingat, dan kecerdasan anak terus meningkat.

Cara Tepat Optimalkan Tumbuh Kembang Anak

Menurut Psikolog Rayi Tanjung, tak hanya nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang anak, tapi membangun kelekatan emosional (attachment) juga tak kalah wajib. Terutama saat anak usia 0 – 18 bulan, saat anak membutuhkan rasa aman dan kasih dari orang tuanya. 

Dengan kelekatan emosional yang baik, anak akan mudah menjalin hubungan positif dengan orang lain, memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi, mampu mengelola stres, dan memiliki performa lebih baik dalam bidang akademis nantinya. 

Ibu bisa ikuti langkah-langkah pemberian nutrisi dan stimulasi yang tepat untuk optimalkan tumbuh kembang anak berikut ini:

Nutrisi dan Stimulasi Selama Kehamilan

  1. Stimulasi Anak Sejak Dalam Kandungan

    Sejak dalam kandungan, sebaiknya si kecil sudah sering diajak berkomunikasi. Ibu bisa menyanyikan lagu dan bercerita, misalnya perasaan bahagia karena kehadiran anak, harapan akan kesehatan si kecil, dan hal-hal positif lainnya.

  2. Nutrisi Penting untuk Ibu Hamil

    Agar asupan gizi Ibu dan janin terpenuhi, maka pastikan pola makan Ibu mencakup kandungan nutrisi ini ya!

    • Asam Folat - untuk mencegah terjadinya cacat pada janin serta risiko bayi lahir prematur dan berberat badan lahir rendah. Misalnya; kacang-kacangan, tahu, daging, sereal, bayam.

    • Protein - untuk pertumbuhan janin terutama pada trimester kedua dan ketiga Ibu perlu konsumsi ikan, unggas, keju, susu telur, tempe.

    • Karbohidrat - sumber energi kompleks seperti pada beras merah, pasta, dan kentang.

    • Lemak - membantu membangun dinding sel dan perkembangan sistem saraf bayi.

    • Zat besi - bantu hasilkan hemoglobin yang akan membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. 

    • Vitamin C - meningkatkan kekebalan tubuh. Banyak terdapat pada buah dan sayur.

Nutrisi dan Stimulasi Pasca Persalinan

  1. Stimulasi Anak dengan Bermain Bersama

    Sejak si kecil lahir, luangkan waktu untuk berbicara, menyentuh, serta menatap matanya. Interaksi tersebut akan sangat membantu anak untuk belajar mengenali lingkungannya dan memberi rasa aman untuk lebih berani bereksplorasi. Buatlah jadwal bermain khusus di sela kesibukan Ibu. 

    Psikolog Rayi menyarankan untuk meluangkan 15-30 menit setiap hari untuk bermain dengan anak. Tapi bukan sekedar mengawasi ya Bu, melainkan sungguh-sungguh larut dan fokus pada permainan. 

  2. Nutrisi Tepat Pasca Persalinan

    Pada tahun 2003, WHO mengeluarkan rekomendasi 3 hal pemenuhan gizi setelah si kecil lahir, antara lain:

    • Inisiasi menyusui dini (IMD) dilakukan kurang dari 1 jam setelah bayi lahir

    • Pemenuhan ASI eksklusif selama 6 bulan

    • Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dimulai sejak si kecil usia 6 bulan dengan kandungan nutrisi yang seimbang, aman, serta dipraktekkan secara benar.

    Memasuki penghujung 1000 hari pertama anak, berat otak si kecil mencapai 50%. Tentunya kombinasi nutrisi dan stimulasi yang tepat akan sangat membantu maksimalkan tumbuh kembang anak. 

Tumbuh Kembang Anak Makin Optimal dengan Stimulasi Sensori 

Ibu mungkin sudah familiar dengan istilah panca indera, namun tahukah Ibu kalau sensori/indera ternyata ada tujuh? Yaitu sensori penglihatan, penciuman, pengecapan, peraba, pendengaran, keseimbangan, serta gerak otot. Nah, melalui ketujuh sensori ini, anak bisa mendapatkan informasi dan belajar mengelola informasi tersebut agar bisa memberikan respon sesuai konteks. 

Menurut Psikolog Rayi Tanjung, seiring anak bertambah besar, maka ia mulai pandai mengontrol respon agar terhubung dengan dunia sekitarnya. Anak mulai belajar menunjukkan perilaku, reaksi emosi, serta regulasi diri sesuai situasi.

Nah, stimulasi sensori ini bisa dibangun dengan interaksi di 1000 hari pertama si kecil. Itulah mengapa, memberikan sentuhan, menimang, berbicara atau bernyanyi pada anak amatlah penting. Ibu bisa bantu memberikan kesempatan si kecil untuk bebas mengeksplorasi lingkungannya dengan kegiatan seru berikut ini:

  • Sensori penglihatan : menyusun benda-benda sesuai warna dan bentuknya, bermain car warna warni

  • Sensori penciuman : mencocokkan benda dengan aromanya sambil menutup mata

  • Sensori pengecapan/perasa : membedakan rasa gula, garam, kopi; menebak rasa buah dengan mata tertutup

  • Sensori pendengaran : bermain alat musik, mendengarkan dan memetakan letak bunyi-bunyi di sekitar rumah.

  • Sensori peraba/taktil : bermain pasir, playdough, membedakan berbagai tekstur kain.

  • Sensori vestibular/keseimbangan : berjalan di balok titian, bermain ayunan.

  • Sensori propioseptif/otot gerak : berjalan mengikuti pola garis, memanjat, lempar tangkap bola.

Ibu dan Ayah bisa meluangkan waktu 15 menit setiap hari untuk fokus bermain sekaligus melatih sensori anak. Cukup gunakan barang-barang yang ada di rumah, amat praktis dan efektif untuk bantu tingkatkan tumbuh kembang anak!

Bantu Penuhi Nutrisi dengan Probiotik

Di awal kehidupannya, si kecil sangat membutuhkan asupan probiotik atau bakteri baik yang berfungsi memperkuat daya tahan tubuhnya. Salah satu jenis probiotik yang mendominasi usus bayi adalah Bifidobacterium. Peningkatan kadar Bifidobacterium di tubuh bayi juga dipengaruhi oleh asupan ASI selama pemberian ASI eksklusif. 

Kadar probiotik Bifidobacterium yang cukup tak hanya berfungsi memperkuat daya tahan tubuh si kecil sehingga lebih tahan terhadap serangan virus. Setiap jenis Bifidobacterium juga punya manfaat yang berbeda-beda seperti:

  • Menjaga saluran cerna dari infeksi dan serangan bakteri jahat

  • Mengurangi risiko alergi dan membantu memaksimalkan penyerapan nutrisi yang masuk ke tubuh

  • Menjaga populasi probiotik di dalam usus tetap stabil.

Pastikan asupan probiotik anak yang banyak terkandung dalam ASI eksklusif terpenuhi dengan baik ya, Bu. Pasalnya, kekurangan probiotik bisa membuat si kecil rentan terhadap peradangan, malnutrisi, hingga gangguan tumbuh kembang anak seperti stunting.  

Menurut Journal of Molecular Science, satu liter ASI bisa mengandung hingga 1 milyar bakteri baik yang didominasi oleh Bifidobacterium lactis. Lantas, bagaimana dengan Ibu yang mengalami kendala dalam memberikan ASI eksklusif?  Tak perlu khawatir, kini Ibu bisa dengan mudah menemukan suplemen probiotik yang tepat dan aman untuk bayi. Salah satunya Liprolac Baby, suplemen probiotik pendamping ASI dengan kandungan probiotik Bifidobacterium  lactis (nama lainnya Bifidobacterium animalis subsp. lactis) yang aman dikonsumsi untuk bayi usia 0-2 tahun. 

Cara pakainya pun sangat mudah karena berbentuk oral drops atau obat tetes. Liprolac Baby mengandung 1 miliar Bifidobacterium animalis subsp. lactis BB-12 yang sesuai kebutuhan usus bayi di awal kehidupannya. Ibu juga tak perlu cemas dengan keamanan produk ini sebab sudah teruji klinis dapat membantu mengatasi berbagai masalah pencernaan seperti kolik serta menurunkan risiko alergi seperti alergi susu dan dermatitis atopik atau eksim.
  
Karena mengandung bahan alami tanpa pengawet, pewarna, serta tidak mengandung gluten, maka tak heran Liprolac Baby telah mendapat sertifikasi keamanan dari BPOM, FDA (Amerika), dan EFSA (Eropa). Untuk membantu tumbuh kembang anak, Ibu cukup berikan Liprolac Baby 1 kali sehari dengan dosis 6 tetes. 

Untuk menjaga kesehatan pencernaan anak, Liprolac juga hadir dalam bentuk sachet untuk usia 2 tahun ke atas. Menawarkan rasa vanilla yang disukai anak, Liprolac sachet aman dikonsumsi satu sampai dua kali sehari 1 sachet atau sesuai anjuran dokter. Ibu cukup mencampurnya dengan air atau bisa juga diminum langsung. Probiotik pada Liprolac sachet dapat membantu penyerapan nutrisi makanan yang dapat membantu menambah nafsu makan anak dan membantu meningkatkan imunitas tubuh pada anak, lho. Selain itu juga dapat bantu atasi mual kembung, diare serta sembelit pada anak maupun anak.

Liprolac dukung tumbuh kembang si kecil di 1000 hari pertama kehidupan

Ayo dukung tumbuh kembang anak dengan rutin mengkonsumsi Liprolac Baby. Untuk informasi lebih lanjut, Ibu bisa mengunjungi Instagram Liprolac di @sahabatpencernaananak. Pencernaan sehat, langkah awal tumbuh kembang optimal!

Penulis: Yusrina