Kelahiran

Yuk, Belajar Perawatan Bayi Baru Lahir Untuk Orang Tua Baru!

Yuk, Belajar Perawatan Bayi Baru Lahir Untuk Orang Tua Baru!

Menyambut buah hati tercinta, penting bagi Ibu untuk mengetahui tentang perawatan bayi baru lahir. Karena sebagai Ibu baru rasa deg-degan itu pasti ada. Deg-degan mau ketemu malaikat kecil, deg-degan mau gendong, deg-degan harus siapin apa aja, dan deg-degan lainnya.

Bisa dipahami kalau Ibu jadi merasa seperti ini dan butuh untuk cari tahu harus mempersiapkan apa sebagai bentuk perawatan bayi baru lahir. Kali ini kita bahas bersama yuk, apa saja perawatan bayi baru lahir yang bisa Ibu pelajari menyambut lahirnya si kecil.

Hal yang harus dipelajari dalam perawatan bayi baru lahir

1. Mengenali hal-hal normal pada bayi baru lahir


Bayi baru lahir memiliki kondisi-kondisi spesial yang wajar namun bisa menimbulkan kekhawatiran berlebih. Jika sudah begitu, bisa saja perawaran bayi baru lahir yang diberikan justru keliru.

  • Kulit bayi berwarna kebiruan: Melansir dari Raising Children, bayi baru lahir kulitnya berwarna biru bahkan keunguan ketika baru dilahirkan. Dalam 7-10 menit kulit akan berubah menjadi pink. Namun area kaki dan tangan masih bisa berwarna biru sampai 24 jam paska dilahirkan. Tak perlu risau, Bu. Ini karena pembuluh darah di area kaki dan tangan sangat kecil. Sehingga membutuhkan lebih banyak waktu untuk tersikulasi dengan baik ke seluruh tubuh. Nantinya Ibu juga mungkin akan menemukan bercak kebiruan di area pantat atau punggung beberapa hari setelah lahir. Ini juga normal dan akan hilang sendiri tanpa perlu diberi apapun.
  • Pusar yang sudah puput tampak menonjol: kondisi ini sering diartikan sebagai pusar yang bodong,  atau menonjol keluar. Tenang saja, Bu, tidak perlu meletakkan koin di atas pusar bayi. Ini normal karena di bagian dalam pusar terhubung dengan usus yang selama ini sebagai jalannya makanan bayi. Setelah lahir, bayi akan makan melalui mulut dan lubang yang terhubung ini akan segera menutup. Sehingga pusar tidak akan terlalu menonjol lagi.
  • Sering menangis: bukan Ibu yang bersalah kalau bayi sering menangis beberapa hari setelah dilahirkan. Bayi hanya sedang beradaptasi dengan lingkungan barunya. Biasanya ia merasa hangat dan nyaman di dalam rahim, tidak kelaparan dan tidak merasakan kedinginan. Saat lahir, dunia tampak asing baginya. Ia mudah lapar, merasa gatal, dingin, ingin selalu dipeluk dan dijaga oleh Ibu. Sayangnya bayi tidak bisa mengatakan apa yang ia rasakan. Inilah mengapa Ibu hanya perlu sering menyusui, sering mendekap, atau sering menimang. Karena tangisan bayi tidak selalu karena lapar.

2. Menggendong bayi


Menggendong baik untuk menenangkan bayi. Bayi yang sedang beradaptasi di dunia baru membutuhkan Ibunya untuk merasa aman dan nyaman. Dekapan Ibu akan membantu bayi tenang, tidur lebih nyenyak dan menyusu lebih sering.

Menggendong sebagai perawatan bayi baru lahir baik untuk pertumbuhan fisik dan psikis bayi. Juga baik untuk memperkuat ikatan batin. Berikut cara menggendong bayi yang bisa Ibu pelajari:

  • Cuci tangan dengan air dan sabun atau gunakan handsanitizer sebelum menggendong bayi
  • Letakkan kepala dan leher bayi di siku bagian dalam dan sangga keseluruhan punggung hingga pantat dengan tangan
  • Hindari menggoyang bayi terlalu kencang atau bahkan bermain lempar bayi ke udara
  • Bisa juga mencoba gendong di bahu untuk posisi yang lebih tinggi, namun pastikan leher dan punggung bayi tetap disangga
  • Gendong ‘harimau di pohon’ juga disarankan saat bayi rewel karena bantu menenangkannya dan lebih nyaman.

3. Memberi ASI atau susu formula pada bayi


Perawatan bayi baru lahir juga termasuk dalam pemberian asupan nutrisi bayi berupa ASI atau susu formula. Bila Ibu menyusui, maka bayi akan langsung ditempelkan pada dada atau perut Ibu untuk memulai Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

Bayi akan mencium aroma mirip ketuban yang disekresikan oleh kelenjar Montgomery glands pada areola Ibu. Ini akan memandu bayi untuk mencari sumber makanannya. Areola yang gelap juga akan tampak paling jelas bagi bayi karena penglihatannya masih mampua melihat hitam dan putih.

Setelah bayi menemukan areola, bayi akan mulai menyusu secara alami dan sinyal ini diteruskan ke otak, yang kemudian otak memerintahkan hormon prolaktin memproduksi ASI dan oksitosin mengeluarkannya.

ASI yang pertama keluar ini berwarna kekuningan dan baik untuk melapisi usus bayi yang masih banyak berlubang. Julukannya kolostrum. Jika Ibu pernah mendengar ASI ini sebaiknya dibuang karena basi, ini hanya mitos ya, Bu. Berikan kolostrum pada bayi meskipun hanya beberapa tetes yang keluar.

ASI di hari pertama hingga ketiga kebanyakan belum terlihat, jadi Ibu seringkali menganggapnya tidak ada. Padahal, karena jumlahnya yang sangat sedikit itu membuat kolostrum tampak seperti tidak keluar.

Yang perlu Ibu lakukan dalam melakukan perawatan bayi baru lahir saat menyusui adalah menyusui sesering mungkin sesuai permintaan bayi. Karena ASI cepat diserap tubuh dan membuat bayi lebih sering merasa lapar. Nggak heran, bayi jadi sering minta menyusu.

Untuk Ibu yang memberi susu formula pada bayi, perhatikan bagaimana reaksi bayi saat mengonsumsi susu jenis tersebut. Bila ada reaksi sering kembung, susah BAB, bayi menangis seperti sedang sembelit, cobalah untuk berkonsultasi pada dokter perihal penggantian jenis susu formula.

Saat memberikan susu dengan botol juga sebaiknya ibu memperhatikan posisi bayi, agar bayi tidak mudah tersedak, dan aliran susu dari botol tidak masuk ke saluran eustachius dan menimbulkan infeksi telinga.

Pemilihan jenis botol dan dot juga sebaiknya lebih cermat agar tidak mudah terjadi kolik. Setelah menyusui atau memberi susu formula pada bayi, sendawakan bayi agar bayi merasa lebih nyaman. Bagaimana caranya?

  • Cara pertama yang bisa Ibu coba adalah meletakkan bayi pada posisi yang lebih tinggi, yatu di bahu. Tepuk lembut punggungnya sampai bayi bersendawa
  • Cara kedua adalah dengan memposisikan bayi seperti sedang duduk di pangkuan Ibu. Sangga punggung dan leher belakang dengan telapak tangan kiri dan pegang dada bayi. Tepuk lembut sampai bayi bersendawa
  • Cara ketiga adalah dengan memposisikan bayi tengkurap pada pangkuan Ibu. Sangga dagu bayi dengan telapak tangan kiri dan tepuk lembut punggung bayi dengan telapak tangan kanan.

4. Memandikan bayi

Memandikan bayi bisa dilakukan dengan menggunakan washlap dan air hangat atau menyiapkan secukupnya air suam kuku di bak mandi bayi. Alirkan lembut air ke kepala dan badan bayi atau usap lembut dengan washlap seluruh tubuh hingga lipatan tangan dan kakinya.

Saat ingin membersihkan bagian punggung, Ibu bisa menengkurapkan bayi dan menyangga kepalanya dengan lengan. Gunakan secukupnya sabun mandi bayi yang tidak menyebabkan iritasi. Keringkan dengan handuk lembut lalu pakaiakan baju yang berbahan katun agar bayi tetap merasa nyaman.

Penggunaan bedak bayi tidak dianjurkan. Begitu pula minyak telon yang berlebihan. Tapi Ibu bisa menggunakan lotion lembut untuk menjaga kelembapan kulit bayi. Jika ingin menghangatkan bayi dengan telon, gunakan telon yang lembut dan tidak mengiritasi kulit.

5. Merawat tali pusat

Tali pusat tidak perlu dibersihkan dengan alkohol atau cairan lainnya sebelum lepas. Cukup dibiarkan begitu saja sampai lepas sendiri. Nantinya setelah lepas pun, pusar bayi tidak perlu diberi koin atau sejenisnya karena pusar yang bodong bukan disebabkan oleh tidak pakai koin.

6. Mengganti popok bayi


Idealnya popok bayi diganti 3-4 jam sekali. Setelah popok dilepas, bersihkan menggunakan kapas basah hangat atau tisu basah sampai bersih. Usapkah dari arah kelamin ke anus, bukan sebaliknya. Utamanya bagi bayi perempuan. 

Untuk bayi laki-laki, tarik sedikit kulit pada penisnya agar terbuka dan bisa dibersihkan area yang tersembunyi. Ganti dengan popok bersih dan pilih popok yang cocok di kulit bayi. Berikan krim khusus jika ada ruam.

7. Bonding dengan bayi

Melansir dari KidsHealth, penguatan bonding adalah hal yang paling menyenangkan dilakukan saat merawat bayi. Perawatan bayi baru lahir dimulai dengan bonding yang kuat. Sentuhan fisik Ibu dan bayi membantu perkembangan ikatan emosional.

Pada bayi, ikatan emosional ini membantu pertumbuhan dan perkembangan lebih baik. Ini karena bayi merasa dunia ini aman selama ada dekapan Ibu. Rasa percaya dirinya juga tumbuh dengan baik, sehingga hingga dewasa nanti ia mampu tumbuh menjadi pribadi tangguh dan mandiri. Bahkan pada bayi prematur, kekuatan bonding ini sangat membantu dalam menaikkan berat badannya.

8. Stimulasi Indera


Perawatan bayi baru lahir nggak hanya tentang merawat fisiknya. Tapi juga tumbuh kembangnya. Stimulasi indera bayi dapat berupa:

  • Mengajak bayi berbicara dengan mendekatkan wajah Ibu, menstimulasi penglihatannya serta pendengarannya
  • Memperdengarkan musik tenang atau bernyanyi bersama, menstimulasi pendengaran dan otak bahasanya
  • Menyusui dan mendekap bayi, menstimulasi penciumannya untuk mengenali aroma Ibu dan indera pengecapnya untuk mengenali berbagai rasa
  • Memijat bayi sebelum atau sesudah mandi, menstimulasi indera perabanya untuk mengenali sentuhan.

9. Menenangkan saat rewel

Bayi baru lahir cenderung sering rewel karena belum mengenali dunia barunya. Ada berbagai cara menenangkan bayi, diantaranya:

  • Menggendong
  • Mendekap
  • Mengayun pelan
  • Sounding dengan lembut.

Kunci dari menenangkan bayi rewel adalah Ibu tetap tenang. Karena saat panik, jantung berdetak sangat cepat dan bayi bisa merasakan apa yang Ibu rasakan. Sehingga bukannya mereda, justru akan semakin sulit ditenangkan.

10. Menidurkan bayi

Jam tidur dan pola tidur bayi baru lahir masih belum teratur. Menginjak 1 bulan pertama barulah biasanya bayi mulai memahami tidur saat malam dan terjaga saat siang.

Saat baru lahir ritme sirkadiannya belum terbentuk, yaitu pola tubuh untuk mengenali kapan saat istirahat dan kapan saat terjaga.

11. Memperhatikan Frekuensi BAK dan BAB

Mengapa ini menjadi penting dalam perawatan bayi baru lahir? Ini karena BAK dan BAB menjadi salah satu faktor penentu tanda kecukupan minum si kecil, utamanya jika bayi menyusu langsung dan tidak bisa diketahui berapa jumlah yang telah diminum.

Bayi baru lahir idealnya akan BAK sesuai hitungan usia harinya:

  • Baru lahir: 1 kali BAK
  • 2 hari: 2 kali BAK
  • 3 hari: 3 kali BAK
  • 6 hari dan lebih: minimal 6 kali BAK dalam sehari.

Perawatan bayi baru lahir di rumah memang tidak hanya mengganti popok dan memandikan saja, tapi juga perawatan terhadap tumbuh kembangnya secara fisik dan psikis. Nah, bagaimana persiapan Ibu dan Ayah menjelang kelahiran sang buah hati?

Editor: Aprilia