Keluarga

13 Ide Usaha Sampingan Ibu Rumah Tangga

13 Ide Usaha Sampingan Ibu Rumah Tangga

Berbeda keluarga, berbeda pula pendapatnya soal bekerja. Ada keluarga, di mana suami mengizinkan istri untuk bekerja kantoran. Sebagian lagi, istri diwajibkan fokus untuk mengerjakan tugas di rumah, atau dipersilakan mencari uang di rumah. Bagi istri yang mencari uang di rumah, ada banyak alasannya, misalnya, untuk mengisi waktu luang atau menyalurkan hobi. Tapi biasanya, istri turut mencari uang untuk membantu keuangan keluarga atau sekadar untuk mencari ‘uang jajan’.

Sebelum menjalankan bisnis, awali dengan membuat business plan atau rencana bisnis (strategi). Tanpa hal ini, maka bisnis tidak akan berjalan dengan lancar dan acuannya tidak jelas. Ada beberapa hal penting dalam rencana bisnis, di antaranya adalah menentukan visi, misi serta target usaha. Selalu melakukan riset, misalnya tentang produk apa yang akan dibutuhkan pelanggan, kualitas yang dibutuhkan, dst. Menganalisis produksi bisnis, misalnya bagaimana produk tersebut bisa dipesan, bagaimana pembuatannya serta pengiriman produk. 

Jika membutuhkan tenaga bantuan, maka orang tersebut juga mesti punya keahlian. Misalnya, jika usaha sampingan Ibu adalah katering, maka karyawan Ibu mesti bisa memasak dengan baik. Gali informasi mengenai cara memasarkan produk Anda dengan baik. Ketahui kelemahan dan kelebihan produk atau jasa Anda, dan pastinya analisa risiko usaha dengan matang. Yang nggak kalah penting, ingatlah untuk menjalankan usaha sesuai kemampuan dan realistis.

Tips menjalankan usaha sampingan ibu rumah tangga, pastikan Anda memisahkan urusan keluarga dan bisnis, ya. Misalnya, memisahkan akun bank untuk kebutuhan rumah dan usaha. 

Selanjutnya, hindari kebiasaan menuruti permintaan gratis, atau ‘harga persaudaraan’. Betul, kan, kalau orang-orang terdekat seringkali minta digratiskan, minta dilebihkan atau sistem bayar belakangan? Sesekali mencicipi gratis tentu boleh dan bisa dijadikan sarana promosi, tapi jika dibiarkan, maka akan memengaruhi keuangan.

Ingatlah untuk menjalankan bisnis sesuai dengan kemampuan. Dari sisi modal contohnya, pintar-pintarlah membuat perhitungan, agar modal tidak melonjak dan merugi. Kemampuan lainnya adalah soal waktu. Tekun bekerja boleh saja, tapi jangan sampai mengganggu jadwal dan kewajiban Anda sebagai istri dan ibu. Anda pun wajib meluangkan waktu untuk Anda beristirahat dan sekadar ‘me time’.

Tips penting lainnya adalah berani bilang ‘tidak’. Nggak jarang, ada pelanggan yang memesan dagangan Anda secara tiba-tiba, atau memesan di luar kapasitas dan ketentuan Anda. Nah, untuk hal seperti ini, Anda mesti bisa mengatakan ‘tidak. Menolak permintaan nggak melulu sesuatu yang buruk, kok, asalkan dasarnya jelas. Makanya, dari awal Ibu harus sudah punya penjelasan mengenai produk atau jasa yang ditawarkan. Contoh, tidak menerima pesanan di hari libur, pemesanan mesti dilakukan tiga hari sebelumnya, dll.

Apa saja contoh usaha yang bisa Ibu lakukan?

  1. Usaha Sampingan Jasa Titip

    Atau jasa titip, adalah salah satu usaha sampingan ibu yang paling simpel dan nggak membutuhkan keahlian khusus untuk dilakukan. Usaha jasa titip ini bisa dilakukan, misalnya untuk memenuhi kebutuhan seseorang yang di tinggal luar jangkauan produk yang ditawarkan. Usaha jasa titip ini, biasanya dilakukan sambil traveling atau menawarkan barang yang bisa dibeli di sekitar Anda.

    Ada beberapa tips untuk usaha jasa titip ini. Yaitu, sebarkan informasi kalau Anda akan open order sejak jauh hari. Informasi bisa disebarkan via WA atau sosial media Anda. Jika Ibu punya peraturan khusus, maka mesti diinformasikan secepatnya, contoh, diperlukan biaya ekstra untuk packing, tidak memberikan struk per item atau ada maksimal berat barang. Tips lainnya, pastikan pelanggan melakukan pembayaran dan mengonfirmasi lebih dulu, lakukan perhitungan berat barang agar Ibu nggak kelebihan muatan (misalnya jika berbelanja saat traveling) dan perhitungkan benda-benda yang mungkin akan kena pajak. 

    Sebaiknya jangan menawarkan barang dengan ongkos belanja yang besar, atau lakukan beriringan dengan kegiatan Ibu. Buat foto produk dengan baik, sehingga pelanggan bisa melihat keterangan dan harganya. Soal harga, silakan disesuaikan, misalnya tambahkan sepuluh persen dari harga barang di luar ongkos kirim dan kemasan. Untuk usaha seperti ini, ada baiknya menampilkan testimoni pelanggan, ya, Bu. Tips ini baik untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan. 

  2. Raih Untung dengan Usaha Katering

    Katering adalah salah satu usaha sampingan ibu yang paling umum. Usaha katering ini peluangnya cukup besar, lho, Bu, asalkan mampu bersaing dengan kompetitor yang nggak sedikit. Usaha catering ini menggiurkan banget, apalagi jika kita melihat usaha yang sudah dijalankan ibu-ibu lainnya. Wah, rasanya senang banget, ya, melihat mereka menerima pesanan sebanyak itu.

    Walaupun kelihatannya mudah, tapi usaha katering banyak kendala dan tantangannya. Pertama, usaha katering butuh modal besar, butuh banyak tenaga dan keterampilan memasak. Contoh, dibutuhkan modal untuk melakukan uji coba masakan, modal untuk promosi dan kemasan. Ya, kemasan dan promosi itu penting banget untuk menarik minat pelanggan. Usaha katering butuh banyak tenaga, makanya nggak jarang untuk usaha sampingan ibu ini, dibutuhkan asisten untuk membantu, atau seorang kurir. 

    Usaha sampingan ibu yang satu ini sangat membutuhkan keterampilan memasak. Memasak, bisa dilakukan oleh Anda sendiri atau membayar jasa. Tapi nggak hanya jago masak, ya, usaha catering juga butuh pengetahuan, apalagi jika Ibu ingin bikin catering sehat atau catering khusus bayi misalnya. Jangan lupa, hitung baik-baik semua bentuk modal dan biaya produksi yang dikeluarkan, ya, termasuk biaya untuk membeli gas, air untuk kebutuhan mencuci, listrik (misalnya untuk penggunaan chiller, mixer, dst).

    Bedanya usaha rumah makan dengan katering, kalau rumah makan, ada risiko makanan nggak habis terjual, sedangkan untuk catering, nggak ada risiko tersebut, karena kita bekerja sesuai permintaan saja. Oh, ya, selain dapat keuntungan berupa uang, Ibu juga bisa ‘ikut makan’ dari masakan Ibu.

  3. Pendapatan Ektra Sebagai Reseller

    Usaha reseller ini cocok jadi usaha sampingan ibu, karena bisa dilakukan di rumah, dan bisa menunggu waktu senggang Ibu. Ada banyak macam cara menjadi reseller yang bisa dilakukan. Misalnya, trik A, Anda membeli barang murah, lalu dijual kembali. Sedangkan trik B, Anda menawarkan barang orang lain, dengan menambahkan untung atau tanpa Anda mengeluarkan modal. 

    Trik A, kelebihannya adalah Anda bisa mengatur sendiri keuntungan yang diinginkan dan Anda sudah mengetahui kualitas barangnya, tapi, berisiko rugi jika barang nggak terjual. Untuk trik B, keuntungannya bisa diatur sendiri atau sesuai kesepakatan pemilik barang, kemungkinan Anda tidak mengetahui kualitas barang tapi tidak ada risiko rugi. Produk yang diperdagangkan biasanya adalah pakaian atau makanan.

    Ada tips untuk menjadi reseller. Pertama, harus bisa berkomunikasi dengan baik, terutama dengan pelanggan. Segera jawab pertanyaan pelanggan dan jawablah selengkap mungkin. 

  4. Manisnya bisnis food and beverage

    Usaha sampingan ibu lainnya adalah menjual makanan atau minuman. Usaha seperti ini juga sekarang sedang laris, nih. Serba-serbi usaha jual makanan atau minuman ini cukup mirip dengan katering. Bedanya, biasanya produk yang dijual hanya varian tertentu, misalnya kue, pudding atau susu almond. Penjual seperti juga biasanya dengan sistem pre-order.

    Kelebihan usaha sampingan ini, Ibu bisa menentukan waktu penjualan serta batas pemesanan. Jadi, jumlah makanan atau minuman yang bisa dipesan sesuai dengan kemampuan tenaga dan waktu Ibu. Jangan lupa, lakukan promosi agar orang mencicipi nikmatnya masakan Ibu, misalnya ke tetangga, keluarga atau kelompok arisan.

  5. Usaha Cuci Kilo

    Anda punya modal yang lumayan banyak, Bu? Membuka usaha jasa cuci baju kiloan bisa memberi Ibu pemasukan yang lumayan, lho. Usaha sampingan ini nggak menuntut ilmu khusus, yang penting Ibu paham cara dasar berbisnis dan punya sejumlah uang, karena usaha cuci kilo butuh tempat yang agak besar dan mesin cuci khusus yang harganya cukup mahal. Bisa juga, berbagi modal dengan orang lain, keuntungannya bisa disepakati bersama. Serta, disarankan agar Ibu memperkerjakan seorang karyawan untuk operasional sehari-hari, jadi tanggung jawab Ibu di rumah tidak terganggu. Tugas Ibu adalah mengawasi, terutama soal keuangan.

  6. Menjadi MUA

    Punya skill merias? Kenapa Ibu nggak menjadi make up artist saja? Jadi make up artist ini pendapatannya cukup besar, lho, Bu, tapi modalnya juga nggak sedikit. Apalagi jika Ibu ingin punya klien kelas menengah ke atas, perlengkapan rias yang dibutuhkan harganya bakal ‘selangit’, lho. Make up artist biasanya bekerja di akhir pekan, makanya side job ini cocok untuk ibu rumah tangga. Selain nggak mengganggu tanggung jawab harian Ibu, jam kerjanya juga nggak terlalu panjang. Agar jasa yang ditawarkan jadi lebih maksimal, Ibu bisa bekerja sama dengan seorang hair stylist. 

    Ada tips, nih, untuk mengawali karir sebagai seorang make up artist. Kuncinya adalah mesti punya portofolio yang baik, berupa hasil riasan Anda. Misalnya dengan merias orang-orang terdekat dan mengunggahnya di akun sosial media Anda. Agar portofolio semakin menarik, jangan lupa gunakan lighting tambahan, pelajari tentang sudut foto yang baik dan membuat foto ‘before dan after’ klien.

  7. Bekerja Sebagai Fotografer

    Seperti berjualan makanan, fotografi adalah salah satu jenis hobi yang bisa menghasilkan uang. Karena ini adalah sesuatu yang Anda sukai, maka pekerjaan akan lebih menyenangkan dan terasa lebih ringan. Pastinya, untuk menjadi fotografer profesional, dibutuhkan skill khusus.

    Butuh modal banyak untuk menjadi fotografer, apalagi jika Anda membutuhkan studio. Untuk modal yang lebih terjangkau, Anda bisa menjadi fotografer misalnya untuk dokumentasi acara, kegiatan traveling, bisa juga khusus foto produk (atau makanan). Selain kamera, Anda juga membutuhkan perlengkapan tambahan, contohnya laptop (untuk mengedit), diffuser, reflector, tripod, background foto serta properti foto lainnya. Anda bisa memasang tarif per sesi, per foto atau membuat harga paket.

    Usaha jasa foto ini juga bisa dilakukan bersama, misalnya, Anda memotret dan ajak seorang teman yang jago dalam menyunting foto.

  8. Tenaga Pengajar Anak

    Bisa mengajar? Cocok, nih, menjadi usaha sampingan Ibu. Selain ilmu, dibutuhkan ‘bakat’ dan kesabaran untuk menjadi guru. Memberi les privat misalnya, bisa Ibu lakukan di rumah. Mengajar Bahasa Inggris, musik atau membaca Al-Qur’an, tinggal disesuaikan dengan kemampuan Anda. Untuk usaha sampingan ini, ada baiknya dilakukan ketika anak kita sudah dalam usia bisa ‘diatur’, sehingga kegiatan anak tidak mengganggu kegiatan belajar anak didik kita.

  9. Jasa Menjahit Pakaian

    Banyak banget ibu rumah tangga yang bisa menjahit. Lalu kenapa tidak dijadikan usaha sampingan Ibu? Dari segi waktu, tentunya sangat fleksibel. Ibu bisa menyelesaikan pekerjaan setelah tanggung jawab di rumah selesai, ketika anak sedang sekolah atau istirahat, pesanan pun bisa diterima sesuai kemampuan Ibu. Disarankan agar Ibu punya satu ruangan khusus untuk Ibu bekerja, agar rumah senantiasa rapi.

  10. Belajar Menjadi Broker Property

    Jika Anda punya skill negosiasi yang baik dan punya pengetahuan mengenai penjualan properti, maka usaha sampingan ini bisa dicoba. Menjadi broker properti, nyaris tidak membutuhkan modal. Paling, hanya untuk biaya pelatihan dan biaya transportasi. Untuk menjadi broker properti, yang pertama adalah mencari properti yang hendak dijual, selanjutnya adalah memasarkan. 

    Besaran fee yang akan Anda terima, bisa disepakati dengan pihak bersangkutan. Memang, sih, untuk menjual properti yang harganya ratusan juta atau miliaran itu nggak gampang. Tapi jika berhasil, bisa sangat menguntungkan.

  11. Serunya menjadi Social Media Officer

    Pas banget, nih, buat Anda yang senang berkutat dengan sosial media. Pekerjaan ini biasanya dilakukan para Ibu yang sudah ‘pensiun’ dari kantor. Butuh skill tertentu untuk mendapatkan pekerjaan ini, karena bekerja sebagai social media officer nggak sekadar mengunggah image. Selain ilmu khusus tentang serba-serbi sosial media, seorang SMO juga diharapkan punya skill berkomunikasi dan berbahasa yang baik dan benar.

    Satu hal lagi yang penting banget, bekerja dengan sosial media membutuhkan kesabaran dan ketelitian yang tinggi, karena salah ketik sedikit saja, wah, bisa gawat, deh.

  12. Freelance Content Writer

    Mendapat penghasilan di rumah juga bisa dilakukan dengan menjadi seorang Freelance Content Writer. Apa, sih, bedanya Content Writer dengan Copy Writer? Secara garis besar, keduanya sama-sama bertanggung jawab atas sebuah tulisan. Namun biasanya, untuk Copy Writer, mesti jago membuat tulisan singkat, padat dan menarik. Sedangkan Content Writer, biasanya berupa artikel, dengan kebutuhan jumlah kata yang besar.

    Penghasilan Content Writer lumayan, lho. Semakin banyak pengalaman Anda, maka fee yang bisa Anda dapatkan bakal semakin baik. Untuk menjadi Content Writer juga nggak mudah, karena pekerjaan ini biasanya tidak banyak di-supervise, maka Anda mesti mendapatkan ‘kepercayaan’ dari user. Nah, untuk dapat pekerjaan pertama inilah yang nggak gampang. Ke depannya pun, Anda butuh portofolio yang baik supaya bisa terus mendapatkan pekerjaan.

    Selain itu, pastinya Anda mesti punya skill menulis dan berbahasa dengan baik. Anda mesti paham mengenai teknis dasar menulis, PUEBI, pelajari cara ‘mengulik’ suatu topik dan mengetahui Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Serta, sekarang ini seorang penulis diharapkan juga mengerti soal SEO dasar. So, menjadi seorang penulis nggak sekadar jago mengarang, ya.

  13. Berkreasi Menjadi Desainer Grafis

    Serupa dengan Social Media Officer dan Content Writer, Desainer Grafis juga menuntut skill khusus. Bedanya, Ibu nggak mutlak harus punya pengalaman ‘kantoran’ untuk bisa dapat penghasilan dari sini. Bahkan, Ibu cukup mengunggah karya hasil desain Ibu di media sosial, seperti make up artist. Jasa yang bisa Ibu tawarkan misalnya pembuatan logo online shop, kedai kopi atau produk makanan.

Itulah beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan untuk usaha sampingan Ibu. Meskipun dilakukan di rumah, penghasilan dari sebagian pekerjaan di atas juga bisa sama baiknya dengan bekerja di kantor. Kuncinya adalah tidak mudah menyerah dan tekun. 

(Stephanie)