Ibupedia

15 Alasan Perempuan Sulit Orgasme

15 Alasan Perempuan Sulit Orgasme
15 Alasan Perempuan Sulit Orgasme

Puncak hubungan intim kerap dinilai dari berhasil tidaknya pasangan meraih orgasme. Padahal, tidak semua mampu mencapai klimaks lho. Bagi lelaki, orgasme bisa terjadi dengan mudah dan terang-terangan, namun masih banyak perempuan yang sulit mencapai klimaks dan menyembunyikan masalah ini.

Hasil penelitian Cleveland Clinic bahkan menyebutkan hanya 10% perempuan yang bisa dengan mudah mencapai orgasme. Selebihnya, 90% perempuan harus bergelut dengan faktor eksternal. Beberapa wanita yang sulit orgasme berusaha melakukan masturbasi untuk mensubtitusi kenikmatan. Ada sejumlah alasan yang mendasari seseorang sulit orgasme, mulai dari faktor kenyamanan, konsumsi obat tertentu, stres, faktor hormon, dan lainnya.

Jika Ibu sedang berjuang meraih klimaks, setidaknya ada 15 alasan sulit orgasme yang mungkin terjadi tanpa Ibu sadari.

15 Alasan Perempuan Sulit Orgasme

  1. Ibu mengalami kecemasan 

    Menurut psikiater Grant Hilary Brenner, MD, rasa cemas dapat menyebabkan berkecamuknya pikiran yang membuat Ibu sulit orgasme. Hasil penelitian Valparaiso dari Universitas Indiana juga turut mendukung semua ini. Setidaknya setengah dari perempuan yang berjuang meraih klimaks memiliki masalah kecemasan. Misalnya saja, cemas dengan bentuk tubuh Ibu yang berbeda usai melahirkan atau khawatir suami tidak menyukai payudara Ibu yang mulai mengendur. 

  2. Ibu kurang mengencangkan otot

    Mungkin Ibu sering mendengar seruan, "Rileks saja" saat melakukan hubungan intim. Padahal hubungan seks bukan sesi pijat relaksasi, Ibu pun harus berjuang jika ingin mencapai orgasme. Seperti saat latihan senam kegel, ada beberapa otot yang memang harus dikencangkan seperti otot panggul bawah, otot perut, dan pantat. Saat Ibu mengencangkan otot, tak hanya suami yang merasa lebih nikmat, Ibu pun juga bisa meraih orgasme karena lebih aktif bergerak dan fokus pada permainan seks.

  3. Kurang pelumas

    Salah satu penyebab sulit orgasme adalah kurangnya lubrikasi atau pelumas. Padahal pelumas ini mampu membantu genital pria maupun perempuan lebih sensitif terhadap rangsangan. Jika vagina Ibu masih kering, tentu hubungan seks tak akan nikmat. Untung sekarang cukup banyak pelumas yang dijual bebas di apotek dan toko-toko dengan harga terjangkau.

  4. Terlalu banyak stimulasi

    Bagi pasangan yang melakukan seks dengan panduan video porno, maka bisa saja melakukan eksplorasi yang keliru. Gagasan film porno umumnya adalah "Lebih cepat, lebih keras, lebih baik". Segala hal berlangsung cepat, termasuk berganti posisi dan mencoba berbagai cara yang mungkin malah kurang cocok. Beberapa perempuan menyukai foreplay yang lama dan lembut. Ada juga yang tidak suka dengan roleplay apalagi sex toy. Sebaiknya bicarakan dengan pasangan masing-masing agar ketemu titik tengahnya. Tidak semua hal di video porno perlu ditiru kok, Bu. 

  5. Kurang stimulasi

    Berlawanan dengan poin sebelumnya, mungkin penyebab Ibu sulit orgasme adalah karena takut untuk bereksplorasi. Apakah Ibu pernah terpikir untuk memakai vibrator? Terkadang Ibu membutuhkan alat bantu untuk menggesek klitoris secara intens agar meraih kenikmatan. Tapi ingat ya, bicarakan dengan pasangan apakah ia tidak keberatan jika Ibu membutuhkan alat bantu.

  6. Jarang berfantasi

    Jika Ibu pernah melakukan masturbasi, mungkin ada bayangan tentang apa yang ingin Ibu lakukan saat hubungan intim. Namun bagi perempuan yang tidak suka masturbasi, coba pejamkan mata dan bayangkan beberapa skenario yang ingin Ibu coba. Misalnya sentuhan macam apa yang membuat hati Ibu berdesir. Lalu utarakan fantasi itu ke pasangan Ibu. Selama masih dalam batas wajar, Ayah pasti mau kok bekerja sama agar Ibu meraih orgasme.

  7. Kurang komunikasi di ranjang

    Jika Ibu merasakan sensasi yang menyenangkan saat hubungan intim, tidak ada salahnya mendesah atau menggigit bibir agar pasangan tahu Ibu suka disentuh di area tertentu. Atau arahkan tangan pasangan ke area tubuh Ibu yang ingin dijamah. Jika Ibu diam saja dan tidak berkomunikasi saat hubungan intim, maka pasangan Ibu juga akan kesulitan menyenangkan Ibu. Terkadang lelaki justru suka ketika perempuan tampak percaya diri di atas ranjang. 

  8. Buang air kecil sebelum hubungan seks

    Ibu mungkin kerap mendengar anjuran untuk buang air kecil setelah berhubungan intim untuk menghindari bakteri. Namun, mengeluarkan urine sebelum seks juga tak kalah pentingnya lho! Berhubungan intim dengan kandung kemih penuh akan membuat Ibu tidak fokus dan malah takut ngompol. Akhirnya Ibu pun ingin cepat-cepat permainan berakhir tanpa peduli akan orgasme. 

  9. Efek samping obat

    Coba lihat bungkus obat-obatan Ibu. Apakah ada efek samping yang menyebabkan berkurangnya libido? Beberapa obat yang mungkin jadi pemicu Ibu sulit orgasme adalah obat tekanan darah, pil untuk mengontrol kehamilan, dan obat pereda depresi. Kandungan antihistamine pada obat-obatan juga mungkin berpengaruh karena mampu mengurangi kemampuan Ibu mengeluarkan pelumas alami sehingga hubungan seks kurang nyaman.

  10. Terlalu banyak duduk

    Duduk di kantor dalam jangka waktu lama mungkin akan menyenangkan bos Ibu, tapi tidak dengan kehidupan seks. Pasalnya, duduk terlalu lama bisa menyebabkan nyeri di area panggul. Tak heran Ibu pun sulit orgasme karena bergelut dengan rasa sakit di area panggul, pinggang, bahkan mungkin punggung. Ada beberapa cara yang bisa Ibu coba, misalnya sesekali mengerjakan tugas di laptop sambil berdiri, atau mengatur alarm agar Ibu bergerak setiap satu jam. Entah itu hanya berjalan untuk mengambil minum atau melakukan peregangan ringan.

  11. Ibu takut kehilangan kontrol

    Jika Ibu termasuk orang yang memegang peranan penting di kantor, komunitas, atau seorang perfeksionis, maka hubungan seks bisa menjadi ujian apakah Ibu sanggup melepas kontrol sejenak di ranjang. Mungkin hal ini jarang dibahas, namun beberapa perempuan merasa rentan saat tubuhnya ditindih dan disentuh. Jantung pun berdetak lebih cepat dan tubuh gemetar.

    Ketika tubuh mengalami sensasi di luar kendali, maka pikiran Ibu akan berusaha fokus bagaimana cara memegang kontrol. Jika hal ini dibiarkan berlarut, maka hubungan seks menjadi tidak menyenangkan dan Ibu pun sulit orgasme. Berusahalah agar lebih rileks dan melakukan latihan napas sebelum berhubungan intim. Jika Ibu masih saja sulit untuk melepas kontrol, maka jangan ragu menghubungi psikiater yang ahli di bidang seks.

  12. Level hormon oksitosin rendah

    Oksitosin atau biasa dikenal sebagai hormon cinta, memiliki peranan besar dalam tercapainya klimaks. Apabila tubuh Ibu kurang memproduksi hormon ini, maka tak heran sulit orgasme. Stres dan cemas berlebih bisa jadi penyebab mengapa produksi oksitosin Ibu lemah.

    Namun ada banyak cara untuk menaikkan hormon oksitosin, misalnya menghabiskan lebih banyak waktu berkualitas dengan pasangan. Entah itu bermanja-manja sambil menikmati tayangan televisi, menatap mata satu sama lain, bergandengan tangan, dan berciuman. Selain itu, Ibu juga bisa melakukan hal-hal lain sendirian agar tetap senang. Misalnya memeluk hewan berbulu kesayangan atau jalan-jalan melihat alam sekitar.

  13. Terlalu sering memakai sepatu hak tinggi

    Sepatu hak tinggi tak hanya sakit saat dipakai berjalan, tetapi juga dapat merusak otot psoas Ibu. Otot ini terhubung dengan otot dan saraf yang mengarah ke dasar panggul, alat kelamin, dan organ terkait. Ketika otot psoas Ibu tegang karena pemakaian sepatu hak tinggi yang berkepanjangan, maka  tubuh akan sulit orgasme. Sebisa mungkin, pilih alas kaki yang lebih nyaman untuk kegiatan harian.

  14. Kurang minum air

    Asupan air yang cukup mampu menjaga Ibu dari keletihan, konstipasi, bahkan membantu mencapai klimaks di ranjang. Kurang air kadang membuat kepala pusing dan badan lemas, kalau sudah begitu, mana ada tenaga untuk berhubungan intim? Jangan lupa menghidrasi diri ya, Bu!

  15. Ada trauma terkait hubungan seks

    Beberapa orang yang pernah mengalami trauma berhubungan seks cenderung menghindari sentuhan. Hubungan seksual menjadi hal yang menakutkan dan terasa menyakitkan, akibatnya ia pun sangat sulit orgasme. Kalau sudah begini, Ibu harus segera berkonsultasi pada psikolog atau psikiater.

    Pasangan Ibu pun berhak tahu jika ternyata ia pernah melakukan kekerasan atau sesuatu yang menyebabkan Ibu trauma. Meski sulit, membicarakan dan menyelesaikan trauma amat penting agar kehidupan seksual Ibu juga membaik seiring waktu.

Bagaimana, apakah Ibu pernah mengalami salah satu dari 15 penyebab sulit orgasme? Jika iya, semoga segera ada jalan keluar ya, Bu. Ayo terus berjuang demi kehidupan seksual yang sehat dan bahagia!

(Yusrina)