6 Hal yang Diam-Diam Dilakukan Ibu, Tapi Jarang Diapresiasi

6 Hal yang Diam-Diam Dilakukan Ibu, Tapi Jarang Diapresiasi
6 Hal yang Diam-Diam Dilakukan Ibu, Tapi Jarang Diapresiasi

Ada hari-hari ketika rumah terasa berjalan dengan sendirinya. Anak bangun tepat waktu, kebutuhan terpenuhi, suasana relatif tenang. Semuanya tampak biasa. Tidak ada yang terasa istimewa. Padahal, di balik hari yang terlihat lancar itu, ada sosok yang bekerja tanpa banyak suara.

Banyak ibu menjalani hari dengan ritme yang padat, dari pagi hingga malam, tanpa pernah benar-benar berhenti. Bukan karena tidak lelah, tetapi karena ada banyak hal yang harus terus berjalan. Menariknya, banyak dari peran ini tidak pernah dianggap sebagai usaha, tidak dihitung sebagai pekerjaan, apalagi diapresiasi, karena sudah terlanjur dianggap sebagai sesuatu yang memang sudah seharusnya.

Di sinilah letak kelelahan yang sering tidak terlihat. Ibu tidak selalu meminta pengakuan, tetapi tetap berharap perannya dipahami. Bukan untuk dipuji berlebihan, melainkan agar kehadirannya benar-benar disadari. Karena di balik keseharian yang tampak biasa, ada banyak hal yang diam-diam dilakukan ibu setiap hari. Berikut beberapa di antaranya:

1. Menjaga Ritme Rumah Tetap Berjalan

Tanpa banyak pengumuman, ibu biasanya menjadi orang pertama yang memikirkan apa yang perlu dilakukan hari itu. Mulai dari urusan makan, jadwal anak, hingga memastikan rumah tetap nyaman untuk semua anggota keluarga. Ritme ini dijaga dengan konsistensi, bahkan ketika kondisi fisik dan emosi tidak selalu sedang baik-baik saja.

Rumah yang terasa stabil sering kali bukan kebetulan. Ada upaya terus-menerus agar suasana tetap terkendali, agar semua orang bisa menjalani harinya dengan tenang.

2. Menjadi Tempat Pulang Emosi Keluarga

Anak yang rewel, pasangan yang lelah, suasana rumah yang berubah-ubah. Dalam banyak situasi, ibu menjadi tempat semua emosi itu bermuara. Mendengarkan, menenangkan, memahami, sering kali dilakukan sambil menahan perasaan sendiri.

Peran ini jarang terlihat sebagai “pekerjaan yang bernakna”, padahal membutuhkan energi emosional yang besar. Tidak semua kelelahan bisa dilihat dari tubuh yang letih. Banyak yang justru tersimpan dalam pikiran dan perasaan.

3. Mengingat Hal-Hal Kecil yang Tak Diingat Orang Lain

Ibu sering mengingat detail yang luput dari perhatian. Jam tidur anak, makanan favorit dan yang dihindari, perubahan mood yang tampak sepele, hingga kebutuhan kecil yang baru terasa penting ketika tidak terpenuhi.

Semua informasi ini tersimpan di kepala ibu dan terus diperbarui setiap hari. Inilah yang sering disebut sebagai beban mental, sesuatu yang tidak terlihat tetapi terus bekerja tanpa henti.

4. Tetap Hadir Meski Lelah

Ada hari-hari ketika tubuh ingin berhenti, tetapi kehadiran Ibu untuk keluarga tetap diupayakan. Mendampingi anak, merespons cerita sederhana, atau sekadar menemani hingga tertidur. Kehadiran ini bukan soal fisik semata, tetapi soal memberi rasa aman.

Konsistensi kehadiran inilah yang membentuk ikatan emosional dalam keluarga. Sesuatu yang dampaknya terasa jangka panjang, meski prosesnya kerap luput dari perhatian.

5. Menjalani Peran Ganda Tanpa Banyak Cerita

Banyak ibu hari ini menjalani lebih dari satu peran. Tidak hanya mengurus rumah, tetapi juga berkontribusi di luar rumah. Data Badan Pusat Statistik melalui Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2024 mencatat bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan mencapai 55,42 persen.

Angka ini menunjukkan betapa besar peran perempuan di dunia kerja. Namun, di saat yang sama, tanggung jawab domestik dan pengasuhan anak masih banyak berada di pundak ibu. Peran ganda ini sering dijalani tanpa keluhan, seolah semuanya bisa berjalan sendiri.

6. Memberi Tanpa Menghitung Balik

Kasih ibu sering hadir dalam bentuk yang paling sederhana. Memberi waktu, perhatian, dan tenaga tanpa menunggu balasan. Tidak ada hitungan untung rugi, yang ada hanyalah komitmen untuk terus merawat dan menjaga.

Kasih seperti ini jarang disorot, tetapi justru menjadi fondasi kuat bagi tumbuh kembang anak dan keharmonisan keluarga.

Jika disatukan, keenam hal ini menggambarkan betapa banyak peran ibu yang berlangsung di balik layar. Tidak terlihat, tidak selalu disadari, tetapi dampaknya sangat nyata. Karena yang dibutuhkan ibu sering kali bukan ucapan di momen khusus, tapi perasaan bahwa perannya benar-benar dilihat setiap hari.

Di momen Hari Ibu 2025, pesan inilah yang ingin diangkat melalui kampanye #HanyaIbuYangBisa dari MY BABY. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk berhenti sejenak dan melihat kembali peran ibu sebagai fondasi keluarga, baik di rumah maupun di dunia kerja.

Winny Yunitawati, Deputy Managing Director Cosmetic, Consumer and Health Care Tempo Scan Group, menyampaikan bahwa peran ibu hari ini semakin kompleks dan berlapis. Ibu menjalani tanggung jawab keluarga sekaligus berkontribusi di luar rumah. Melalui kampanye ini, MY BABY ingin mengajak masyarakat memberi pengakuan yang lebih tulus atas peran ibu yang selama ini sering dianggap sebagai hal yang sudah seharusnya.

Kampanye #HanyaIbuYangBisa dijalankan melalui rangkaian aktivasi online dan offline. Mulai dari konten digital, kolaborasi dengan figur inspiratif, hingga kehadiran di ruang publik, semuanya dirancang untuk mendekatkan pesan apresiasi kepada masyarakat luas.

Sebagai momen puncak pada 22 Desember 2025, MY BABY menghadirkan Rizky Febian untuk merayakan Hari Ibu bersama. Kehadirannya merepresentasikan sudut pandang anggota keluarga yang merasakan langsung peran ibu dalam keseharian.

Dalam refleksinya, suami dari Mahalini ini menyadari bahwa kenyamanan di rumah yang dulu terasa biasa ternyata merupakan hasil dari perhatian dan pengorbanan ibu yang kerap tidak terlihat. Kini, melihat istrinya menjalani peran sebagai ibu, ia semakin memahami bahwa ada banyak hal yang hanya bisa dilakukan dengan ketulusan seorang ibu.

Selama lebih dari empat puluh tahun, MY BABY hadir mendampingi ibu Indonesia melalui berbagai produk perawatan yang dirancang untuk mendukung peran ibu dalam merawat dan menjaga keluarga. Di momen Hari Ibu ini, kehadiran tersebut menjadi pengingat bahwa dukungan bagi ibu bukan hanya soal kata, tetapi juga tentang memahami dan mengakui peran yang dijalani setiap hari.

Karena di balik keseharian keluarga yang tampak sederhana, ada peran ibu yang dijalani dengan konsistensi, kasih, dan ketulusan. Peran yang dampaknya besar bagi keluarga, dan memang #HanyaIbuYangBisa.

Follow Ibupedia Instagram