Keluarga

9 Hal yang Membuat Makin Mesra Setelah Berhubungan Intim

9 Hal yang Membuat Makin Mesra Setelah Berhubungan Intim

Siapa pun pasti tidak asing dengan istilah foreplay. Tetapi, apakah Ibu dan pasangan sudah tahu tentang afterplay? Jika foreplay merupakan pemanasan sebelum melakukan hubungan intim, afterplay adalah istilah yang digunakan untuk kegiatan setelah berhubungan intim.

Bila membahas tentang hubungan intim, yang terbayang tentu adalah bagaimana pasangan mendapatkan klimaks dan bagaimana memainkan foreplay yang variatif agar ranjang makin ‘panas’. Banyak pasangan melupakan kegiatan setelah berhubungan intim yang terkesan remeh tapi sebenarnya tak kalah penting perannya dalam rangkaian seks. Hal ini dikarenakan mindset setiap pasangan berpatokan pada anggapan seks adalah tentang klimaks yang tercapai lalu… the end.

Ketidaktahuan pasangan tentang adanya afterplay dan kelelahan usai bercinta dan mencapai klimaks adalah dua alasan mengapa banyak pasangan memilih langsung tidur usai berhubungan seksual. Bagi para pasangan ini, klimaks adalah yang utama. Setelah tercapai, cukup ucapkan terima kasih pada pasangan lalu tidur sampai pagi.

Wah, padahal jika menilik lebih jauh, afterplay memiliki manfaat yang baik untuk mempererat hubungan antar pasangan lho. Variasi afterplay juga cukup menarik untuk dilakukan usai bercinta. Namun, jika suami istri diminta melakukan kegiatan afterplay, asumsi mereka pasti akan merujuk pada ronde kedua. Pada kenyataannya, ronde kedua hanyalah bonus. Sedangkan inti dari kegiatan setelah berhubungan intim adalah untuk mendapatkan intimasi yang lebih dari sekadar seks dalam hubungan suami-istri.

Sekarang, mari coba pikirkan. Bagi pasangan yang sudah menikah dan memiliki buah hati, aktivitas seks biasanya menjadi sesuatu yang terkesan buru-buru dilakukan karena ada si kecil yang membutuhkan lebih banyak perhatian. Baik foreplay, main play, bahkan biasanya langsung skip afterplay. Padahal, yang membutuhkan perhatian tak hanya si kecil, tapi juga pasangan. Maka penting bagi pasangan untuk meluangkan waktu membuat rangkaian hubungan seksual menjadi kunci untuk mempererat tali kasih Ayah dan Ibu.

Foreplay digunakan untuk memancing gairah masing-masing agar hubungan intim menjadi ‘panas’. Gerakan, variasi, dan ciuman yang dilakukan selama foreplay lebih erotis untuk memancing hormon agar saat seks berlangsung, kedua belah pihak sama-sama mendapatkan klimaks maksimal.

Afterplay, yang sering dilupakan, adalah kegiatan setelah berhubungan intim yang berfungsi untuk mengunci keintiman pasangan dengan berbagai aktivitas yang bersifat menenangkan. Efek tenang inilah yang akan membawa pasangan ke dalam suasana yang nyaman dan dapat terhubung satu sama lain.

Momen tenang inilah yang menjadi inti dari cara mempererat hubungan suami-istri sehingga keduanya semakin dekat dari hati. Selain itu, kegiatan setelah berhubungan intim membantu pasangan mendapat kepuasan menyeluruh. Ibaratnya sebuah closing ceremony yang menyempurnakan klimaks.

Lebih spesifik, kegiatan setelah berhubungan intim ini memiliki beberapa manfaat seperti yang  dikutip dari helloflo.com, di antaranya:

  • proses cooling down atau pendinginan sehabis ‘olahraga’;

  • menyamankan kedua belah pihak setelah hubungan seksual;

  • memperkuat ikatan batin suami dan istri;

  • dipercaya sebagai bumbu hubungan yang sehat, karena banyak melibatkan komunikasi di dalamnya; dan

  • dapat menambah bonus ronde kedua.

Faktanya, di Amerika, banyak pasangan yang sudah mencapai klimaks saat seks namun tidak menerapkan afterplay, mendapati bahwa mereka tidak puas. Seolah hubungan intim ya hanya berakhir sampai di situ saja dan sekadar persoalan gairah. Sedangkan mereka yang menerapkan kegiatan setelah berhubungan intim merasa hubungannya dengan pasangan lebih berarti, lebih bahagia, dan lebih puas setelah seks.

Nah, sayangnya, ada fakta lain yang cukup mendukung alasan mengapa afterplay seringkali dilewatkan. Yaitu, suami seringkali tertidur pulas langsung setelah berhubungan intim. Sedangkan istri yang masih terjaga malah tidak bisa melakukan apa-apa karena pasangannya sudah tidur duluan. Eits, tapi jangan buru-buru menyalahkan suami ya, Bu. Ada fakta ilmiah di baliknya lho.

Setelah ejakulasi, otak laki-laki melepaskan senyawa kimia berupa norepinefrin, serotonin, oksitosin, vasopressin, oksida nitrat, dan hormon prolaktin yang menyebabkan rasa kantuk berlebih sehingga mereka akan mudah tertidur setelah berhubungan seks. Kebalikannya, tubuh wanita justru lebih aktif usai berhubungan seksual karena tidak memproduksi prolaktin sebanyak laki-laki. Inilah yang menyebabkan wanita akan lebih rentan terjaga usai aktivitas seks, seperti disebutkan dalam situs Men’s Health.

Rupanya, hal ini dapat juga menyebabkan terjadinya hal yang disebut Post-Coital Depression. Yakni depresi yang dirasakan salah satu pihak seolah merasa kosong dan biasa saja usai aktivitas seks. Itulah mengapa momen usai bercinta termasuk dalam momen paling rentan memicu masalah dalam hubungan suami istri.

Bila saat ini Ibu merasa kebingungan, seperti apa sih seharusnya kegiatan yang dilakukan setelah berhubungan intim itu, cobalah untuk cek beberapa referensi di bawah ini:

  1. Ngobrol dengan Pasangan

    Ngobrol bersama pasangan merupakan salah satu quality time yang bisa dilakukan untuk mempererat hubungan. Ibu dan Ayah yang kebanyakan waktunya sudah tersita untuk anak-anak dan pekerjaan, jadi minim punya waktu untuk ngobrol bukan? Nah, ngobrol setelah berhubungan intim bisa menjadi salah satu cara untuk membicarakan apa saja yang kalian perlu diskusikan. Cobalah untuk memilih topik selain tentang anak-anak. Bisa saja Ibu mengajak Ayah ngobrol tentang kepuasan seksual saat berhubungan intim, apa saja yang kalian ingin variasikan saat berhubungan intim, atau mempertimbangkan untuk menggunakan property tambahan yang aman untuk mencari sensasi berbeda saat berhubungan intim.

    Selain ngobrol tentang hubungan intim, Ibu daun Ayah juga bisa ngobrol tentang hal-hal yang tengah menjadi permasalahan berdua. Karena setelah berhubungan intim kepala menjadi lebih dingin dan mood juga menjadi baik, suasana yang tenang ini akan bagus digunakan untuk ngobrol tentang penyelesaian masalah. Bagi Ibu yang masih suka menggunakan kode-kode tertentu untuk membuat Ayah mengerti, inilah saatnya memecahkan kode-kode tersebut.

    Jelaskan secara gamblang, sebenarnya Ibu ingin Ayah bagaimana. Atau sebaliknya, Ayah pun bisa jujur mengatakan apa yang Ayah inginkan. Dengan cara ini, komunikasi dalam rumah tangga jadi lebih terjaga.

  2. Saling Berpelukan

    Setelah berhubungan intim, jangan terburu-buru untuk tidur. Saling berpelukan menjadi cara efektif untuk menikmati kepuasan yang baru saja terjadi saat mencapai klimaks. Berpelukan tanpa pakaian juga akan meningkatkan intimasi. Skin to skin yang terjadi saat berhubungan intim dan setelah berhubungan intim berbeda reaksinya bagi pasangan.

    Bila skin to skin yang terjadi saat berhubungan seksual berfungsi untuk meningkatkan gairah dan membantu mencapai klimaks, skin to skin setelah berhubungan intim lebih bisa berfungsi untuk meningkatkan bonding antara suami dan istri. Perasaan tenang saat berpelukan tanpa pakaian akan membantu ikatan Ibu dengan Ayah lebih baik. Karena keduanya akan merasa nyaman dan semakin menyayangi satu sama lain.

    Nah, saling berpelukan setelah berhubungan intim bisa dilakukan dengan dua posisi berbeda. Pertama, posisi berhadapan. Peluklah pasangan dengan posisi berhadapan sambil berciuman dengan mesra. Bisa juga sembari membelai rambut, menyusuri wajah pasangan, saling bertatapan mesra, atau bercanda.

    Kedua, adalah posisi spooning. Biasanya posisi ini jadi favorit karena pasangan bisa rileks bersama setelah berhubungan intim. Usai berhubungan, sembari membisikkan terima kasih, Ayah bisa memeluk Ibu dari belakang. Tentu saja bumbui dengan ciuman hangat di leher dan belaian mesra pada rambut.

    Luangkan beberapa menit untuk ngobrol lalu Ayah dan Ibu bisa melanjutkan tidur dengan posisi ini. Posisi ini bisa meningkatkan perasaan saling memiliki dan memperkuat hubungan. Seolah baik Ayah maupun Ibu tidak ingin kehilangan satu sama lain. Inilah yang membuat ritual sederhana setelah berhubungan intim menjadi pemuas sesunguhnya dari rangkaian seks.

  3. Berciuman

    Berciuman memang salah satu bagian dari hubungan intim. Tapi ada lho perbedaan ciuman yang dilakukan saat foreplay, di tengah seks, dan setelah berhubungan intim. Ciuman saat foreplay dan saat berhubungan intim lebih mengisyaratkan ciuman yang menggairahkan. Ciuman ini bertujuan untuk membangkitkan gairah dan birahi, yang fungsinya baik selama proses berhubungan intim agar masing-masing mencapai klimaks.

    Namun, ciuman yang dilakukan setelah berhubungan intim sebagai cooling down adalah ciuman yang dalam dan intim. Lebih tenang dan romantis dalam pengaplikasiannya dan tidak bertujuan untuk membangkitkan birahi seperti pada saat foreplay. Ciuman seperti ini bertujuan untuk mendinginkan suasana dan menambah keintiman.

  4. Bercanda

    Bercanda memang termasuk dalam bagian saling bicara. Namun, bercanda akan membangkitkan hormon bahagia dan membuat pasangan yang baru selesai berhubungan intim menjadi lebih puas. Hal ini karena seks sendiri sudah bersifat stress relief, lalu ditambah dengan momen saling bercanda. Sehingga Ibu maupun Ayah akan merasa puas maksimal.

    Kebanyakan pasangan merasa tidak begitu puas hanya sekadar menyelesaikan hubungan intimnya. Namun kemudian merasa ada yang tanggung seperti belum tuntas dilaksanakan. Inilah yang membuat momen setelah berhubungan intim menjadi momen memaksimalkan pelepasan stres. Bercanda dan tertawa bersama pasangan akan membantu memaksimalkan pelepasan stress setelah berhubungan intim.

  5. Massage

    Pijat bersama pasangan merupakan pijat plus-plus yang baik dilakukan untuk menambah gairah. Biasanya, massage atau pijat dilakukan sebagai foreplay agar sentuhan-sentuhan erotis dapat membangkitkan gairah untuk memulai hubungan intim. Nah, siapa sangka, ternyata pijat juga bisa digunakan sebagai sarana cooling down setelah berhubungan intim.

    Tidak sedikit pasangan yang memainkan beberapa ronde saat berhubungan intim, meski sebenarnya satu ronde pun sudah bisa membuat Ibu dan ayah kelelahan, bukan? Kelelahan setelah ‘bertempur’ menjadikan pijat sangat cocok untuk diaplikasikan setelah berhubungan intim. Sentuhan skin to skin pada seluruh area tubuh baik untuk menjadikan hubungan semakin dekat. Selain itu sentuhan pada area intim juga mampu menambah kenyamanan, bahkan menyulut kembali gairah seksual. Siapa tahu justru bisa menambah ronde berikutnya.

  6. Mandi Bersama

    Idealnya, setelah berhubungan intim, pasangan disarankan untuk langsung membersihkan badan. Faktor kebersihan menjadi alasan utama bagi pasangan usai berhubungan. Nah, mandi bersama sebenarnya juga biasa dilakukan saat foreplay untuk menciptakan variasi seks dengan tempat yang tidak melulu di atas ranjang.

    Pada kenyataannya, mandi bersama setelah berhubungan intim juga menyenangkan lho. Karena sudah mencapai kenikmatan masing-masing, mandi bersama bisa menjadi sarana untuk berterima kasih pada pasangan. Sambil mandi, Ibu dan Ayah bisa sambil ngobrol juga tentang kenikmatan seks yang baru saja dilakukan. Ibu bisa mengusapkan sabun ke badan Ayah, begitu pula sebaliknya, sembari ngobrol tentang banyak hal. Momen ini juga baik untuk membangun ikatan suami istri yang lebih kuat lagi.

  7. Minum atau Makan Bersama

    Hubungan seksual adalah kegiatan yang cukup menguras tenaga. Minum adalah hal pertama yang biasanya dicari setelah berhubungan intim. Karena kegiatan ini termasuk cukup banyak menguras keringat dan membakar kalori, maka tubuh akan otomatis menuntut untuk diberi cairan tambahan. Menyiapkan minuman yang menyegarkan sebelum berhubungan intim akan jadi ide bagus lho, Bu. Karena nanti setelah berhubungan intim, Ibu akan bisa menawarkan minuman segar tersebut pada Ayah untuk diminum bersama.

    Proses minumnya juga bisa sambil bermesraan, berpelukan, dan berciuman. Kedekatan seperti ini bisa menambah kepuasan setelah berhubungan intim karena masing-masing individu merasa kantong kebahagiaannya terisi penuh, tidak hanya melulu karena seks.

    Untuk makanan, Ibu dan Ayah bisa memilih makanan yang cocok untuk kalian. Artinya, Ibu dan Ayah bebas memilih ingin makan kudapan saja, atau makan berat setelah berhubungan intim. Sama halnya dengan minuman, Ibu dan Ayah bisa menyiapkannya sebelum berhubungan, atau memilih untuk memesan makanan pesan antar setelah berhubungan intim. Sambil menunggu makanan datang, Ibu dan Ayah bisa melakukan hal lainnya.

  8. Merencanakan Kegiatan untuk Berdua

    Saat afterplay diisi dengan ngobrol, sudah pasti banyak topik yang bisa dibicarakan ya. Nah, selain ngobrol tentang banyak hal, Ibu dan Ayah bisa merencanakan kegiatan yang akan dilakukan sebagai quality time berdua. Ibu bisa mengajak Ayah berdiskusi tentang kegiatan apa yang bisa dilakukan weekend ini untuk semua anggota keluarga. Bisa juga kegiatan esok hari setelah pulang kerja, atau bahkan kegiatan menarik apa yang bisa dilakukan setelah hubungan intim di keesokan harinya.

    Dengan merencanakan kegiatan bersama, baik Ibu maupun Ayah jadi punya alasan untuk saling meluangkan waktu. Kegiatan seperti hangout dengan teman atau sekadar ngopi santai di kafe bisa diganti dengan memanfaatkan quality time untuk pasangan.

  9. Menonton Film Bersama

    Aktivitas yang satu ini bisa digunakan sebagai aktivitas penutup sebelum tidur. Setelah berhubungan intim, sebaiknya Ibu dan Ayah saling berterima kasih, berpelukan, mandi bersama, lalu dilanjutkan menonton film bersama. Meluangkan waktu untuk nonton bersama di rumah, saling berdiskusi tentang filmnya, bisa tergolong sebagai quality time bagi pasangan. Kapan lagi, kan, Bu, punya waktu berduaan dengan Ayah sambil menonton film?

Aktivitas-aktivitas yang dilakukan setelah berhubungan intim ini sangat bermanfaat dalam memperkuat ikatan bagi Ibu dan Ayah. Bahkan, laman Her World Singapore menjelaskan bahwa dengan adanya aktivitas setelah berhubungan intim akan membuktikan bahwa hubungan antar pasangan sebenarnya tidak melulu tentang aspek fisik atau klimaks saat berhubungan intim. Aktivitas ini juga sebagai penanda seolah-olah kita mengatakan pada pasangan bahwa kita tetap di sini untuk pasangan bahkan setelah segala aktivitas erotik yang identik dengan gairah semata.

Nah, aktivitas setelah berhubungan intim ini juga bisa menuntun Ibu dan Ayah memiliki variasi seks yang lebih luas. Lewat ngobrol dan menghabiskan waktu bersama, Ibu dan Ayah bisa saling bertukar pendapat dan mencurahkan isi hati tentang variasi seks yang selama ini dilakukan. Dengan ngobrol afterplay ini, Ibu dan Ayah bisa saling tahu apa yang diinginkan masing-masing untuk bisa mendapatkan kepuasan seksual pada saat hubungan intim berikutnya.

(Dwi Ratih)