Keluarga

Awas Keliru! Ini Perbedaan Psikolog dan Psikiater

Awas Keliru! Ini Perbedaan Psikolog dan Psikiater

Masih kesulitan memahami perbedaan Psikolog dan Psikiater? Terlebih saat kamu harus mempertimbangkan pilihan dukungan kesehatan mental dari pihak profesional untuk diri sendiri maupun si kecil. 

Pasalnya, masing-masing profesional kesehatan mental memiliki jenis dukungan dan perawatan yang berbeda. Hal tersebut akan ditentukan oleh latar pendidikan, pelatihan, dan kredensial yang mereka dapatkan. 

Saat kamu mencari profesional yang tepat, ada baiknya Anda mengingat perbedaan Psikolog dan Psikiater. Nama profesi mereka mungkin terdengar serupa, bahkan keduanya membantu mendiagnosis dan merawat orang yang hidup dengan kondisi kesehatan mental tertentu. 

Namun, tentu saja mereka memberikan dukungan ini dengan cara yang berbeda.

Di bawah ini, kamu akan menemukan penjelasan tentang perbedaan Psikolog dan Psikiater, sehingga tidak lagi kebingungan untuk memilih di antara kedua bantuan profesional ini. Yuk, simak!

Latar belakang pendidikan

Perbedaan Psikolog dan Psikiater yang paling mencolok bisa dilihat dari gelar pendidikan. Seorang psikolog memiliki gelar M.Psi, PhD, PsyD, atau EdD dalam psikologi, yang merupakan studi tentang pikiran dan perilaku. 

Setelah menyelesaikan sekolah pascasarjana, seorang psikolog klinis menyelesaikan magang yang berlangsung dua sampai tiga tahun dan memberikan pelatihan lebih lanjut dalam teori psikologis dan terapi perilaku. 

Sementara itu, Psikiater adalah seorang dokter medis dengan gelar spesialis kejiwaan (SpKj) yang berspesialisasi dalam mencegah, mendiagnosis, dan mengobati penyakit mental. 

Pelatihan psikiater dimulai dengan empat tahun sekolah kedokteran dan diikuti dengan magang satu tahun dan setidaknya tiga tahun pelatihan khusus sebagai residen psikiatri. 

Kompetensi yang dimiliki

Karena memiliki latar pendidikan yang berbeda, perbedaan Psikolog dan Psikiater juga terdapat pada kompetensi yang dimiliki. 

Perlu diketahui, Psikolog berlisensi memenuhi syarat untuk melakukan konseling dan psikoterapi, melakukan tes psikologis, dan memberikan perawatan untuk gangguan mental. 

Namun, mereka bukan dokter. Artinya, dengan pengecualian di beberapa negara, Psikolog tidak dapat menulis resep obat atau melakukan prosedur medis.

Di sisi lain, seorang Psikiater dilatih untuk membedakan masalah kesehatan mental dari kondisi medis mendasar lainnya yang dapat muncul dengan gejala kejiwaan. 

Psikiater juga memantau efek penyakit mental pada kondisi fisik lainnya (seperti masalah dengan jantung atau tekanan darah tinggi), dan efek obat-obatan pada tubuh (seperti berat badan, gula darah, tekanan darah, dan fungsi ginjal atau hati). Sebagai dokter medis, Psikiater memiliki lisensi untuk menulis resep obat.

Beberapa gangguan mental, seperti depresi, masalah kecemasan, gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD), atau gangguan bipolar bisa diobati secara efektif dengan obat-obatan tertentu. 

Pada beberapa kasus gangguan mental, obat saja sudah cukup untuk mengobati penyakit mental. Namun, terkadang kombinasi pengobatan dan konseling tetap diperlukan.

Dukungan yang diberikan

Psikolog dan Psikiater umumnya bekerja di pusat perawatan kesehatan yang sama. Mulai dari rumah sakit milik pemerintah, praktik swasta, klinik, program rehabilitasi, sekolah, dan banyak lagi. Akan tetapi perbedaan Psikolog dan Psikiater akan terlihat pada dukungan yang diberikan untuk pasiennya.

Psikolog mengobati gejala kesehatan mental dengan terapi konsultasi, menyediakan ruang untuk berbagi tekanan emosional dan gejala kesehatan mental yang dialami dalam serangkaian sesi. 

Seorang psikolog dapat mendiagnosis kondisi kesehatan mental melalui wawancara dan pengamatan yang mereka lakukan dalam terapi. Beberapa Psikolog mungkin juga melakukan tes neuropsikologis, yang melihat hal-hal seperti memori dan kemampuan membaca, untuk mengevaluasi kemampuan kognitif seseorang. 

Uniknya, Psikolog yang bekerja dengan anak-anak juga bisa menilai keterampilan berpikir dan kemampuan akademis mereka, serta menawarkan pendekatan yang sesuai untuk anak-anak, seperti terapi bermain.

Sedangkan dukungan yang diberikan oleh Psikiater berbeda. Psikiater adalah dokter medis yang dapat meresepkan obat, yang mereka lakukan bersamaan dengan memberikan psikoterapi, meskipun intervensi medis dan farmakologis sering menjadi fokus mereka. 

Berbeda dengan konseling yang dilakukan oleh Psikolog, psikoterapi lebih bersifat jangka panjang dan berfokus pada masalah yang lebih luas. Prinsip yang mendasarinya adalah bahwa pola berpikir dan perilaku seseorang mempengaruhi cara orang tersebut berinteraksi dengan dunia. 

Tujuannya adalah untuk membantu pasien merasa lebih siap untuk mengelola stres, memahami pola perilaku mereka yang bisa mengganggu pencapaian tujuan pribadi, memiliki hubungan yang lebih memuaskan, dan mengatur pemikiran serta emosi mereka dengan lebih baik.

Memilih antara Psikolog atau Psikiater

Setelah memahami perbedaan Psikolog dan Psikiater, bagaimana cara menentukan pilihan di antara keduanya? Dikutip dari Healthline, Psikolog mungkin pilihan tepat jika kamu mengalami masa-masa sulit atau ingin berusaha lebih memahami perilaku dan pikiran. 

Beberapa orang mungkin juga lebih nyaman melakukan konseling daripada kombinasi terapi dan obat-obatan. Namun demikian, seorang Psikolog mungkin merekomendasikan pasiennya untuk menghubungi Psikiater jika mereka yakin gejala tidak membaik dengan konseling saja.

Menghubungi seorang Psikiater mungkin merupakan pilihan yang lebih baik jika kamu memiliki masalah kesehatan mental yang lebih kompleks yang mungkin memerlukan pengobatan, termasuk depresi berat, gangguan bipolar, dan skizofrenia. 

Psikiater juga dapat menawarkan rekomendasi perawatan tambahan ketika terapi tidak menghasilkan banyak perbaikan pada kondisi mental pasiennya.

Sebagai informasi tambahan, Psikiater biasanya tidak memberikan konseling berkelanjutan. Jika kebetulan kamu menghubungi Psikiater terlebih dahulu, mereka kemungkinan akan meminta kamu untuk melakukan konseling dengan Psikolog pada saat yang bersamaan. 

Mereka dapat menawarkan rujukan atau menghubungkanmu dengan Psikolog yang direkomendasikan untuk menemukan konseling yang tepat.

Itulah tadi penjelasan tentang perbedaan Psikolog dan Psikiater yang perlu kamu ketahui. Memahami perbedaan Psikolog dan Psikiater bisa membantu kamu menentukan pilihan bantuan yang tepat jika mengalami kondisi gangguan mental. 

Jangan ragu untuk segera mencari bantuan, jika kamu merasa kesulitan menghadapi perilaku atau pikiran tertentu. Semoga sehat selalu, ya!

Editor: Dwi Ratih