Keluarga

Bacaan Niat Puasa Syawal Dan Keutamaannya Bagi Umat Muslim

Bacaan Niat Puasa Syawal Dan Keutamaannya Bagi Umat Muslim

Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan sebuah kewajiban bagi tiap muslim di seluruh dunia. Tapi tahukah Ibu? Ternyata puasa Syawal setelah bulan Ramadhan juga nggak kalah penting lho!

Nggak hanya penting, bahkan meski hukumnya sunnah namun umat Islam yang tidak puasa Syawal dianggap cukup merugi. Apalagi puasa Syawal sangat dianjurkan dan selalu dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Puasa Syawal  sendiri dilakukan hanya selama 6 hari setelah puasa Ramadhan baik secara berurutan hari maupun tidak. Biasanya puasa Syawal juga disarankan untuk dilakukan satu hari setelah merayakan hari raya Idul Fitri.

Namun, Ibu juga tetap bisa menjalankan puasa Syawal asalkan masih masuk di dalam bulannya. Mengingat puasa Syawal hukumnya sunnah, lalu adakah niat puasa Syawal khusus yang perlu dilantunkan?

Apa saja doa niat puasa Syawal yang perlu kita ketahui? Melansir Islam NU Online simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini ya Bu!

Apakah puasa Syawal wajib? 


Tiap muslim dianjurkan untuk puasa Syawal selama 6 hari setelah satu hari merayakan hari raya Idul Fitri. Lalu apakah puasa Syawal itu wajib?

Hukum puasa Syawal bagi seorang muslim/muslimah sejatinya merupakan sunnah. Namun ada baiknya jika mereka mampu, maka disarankan untuk mengikuti puasa Syawal.

Hal ini mengacu pada hadits shahih riwayat Imam Muslim yang disabdakan oleh Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut:

‎مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun” (HR Muslim).

Dengan demikian, hukum puasa Syawal adalah sunnah bagi orang tidak memiliki tanggungan puasa wajib, baik qadha puasa Ramadhan atau puasa nazar. Bagi mereka yang punya utang puasa Ramadhan karena uzur (misalnya sakit, perjalanan jauh, atau lainnya), status hukum berubah menjadi makruh.

Tapi, bagi mereka yang tak berpuasa Ramadhan karena kesengajaan, tanpa uzur dan alasan lainnya maka status hukum menjadi haram. Jadi ada baiknya disarankan untuk segera tunaikan dulu puasa wajibnya, baru kemudian lakukan puasa Syawal.

Akan tetapi, beberapa ulama berpendapat, bila tidak menunaikan puasa sunnah Syawal di bulan Syawal karena alasan tertentu, seseorang boleh mengqadha puasa 6 hari dengan niat puasa Syawal di bulan lainnya (Al-Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj, I: 654)

Kapan waktu puasa Syawal yang tepat?


Puasa Syawal idealnya dilakukan 6 hari selama bulan Syawal. Waktunya tepat setelah hari raya Idul Fitri yakni tanggal 2-7 Syawal.

Tetapi kalau di tanggal tersebut berhalangan, Ibu tetap bisa melakukan puasa Syawal dan Insya Allah mendapatkan keutamaan puasa Syawal selama setahun penuh. Hal ini termasuk jika Ibu tidak melakukan puasa Syawal secara berurutan.

Asalkan puasa dilakukan selama masih dalam bulan Syawal maka pahalanya dianggap tetap sama. Seseorang diperkenankan menentukan puasa Syawal dengan jadwal sendiri, misalnya tiap hari Senin dan Kamis selama masih berada di bulan Syawal.

Niat puasa Syawal dan artinya


Sebagaimana niat puasa sunnah lainnya, niat puasa Syawal sendiri tak harus dilakukan pada malam hari atau sebelum terbit fajar ya Bu. Jadi kalau kamu hendak puasa Sunnah dan baru mengucapkan niat puasa Syawal di pagi hari maka hukumnya tetap diperbolehkan.

Tentunya dengan catatan kamu belum makan, minum dan melakukan hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh ya Bu. Niat puasa Syawal sendiri bisa dilakukan dalam hati tanpa mengucapkan niat secara lisan dan lantang. Berikut adalah doa niat puasa Syawal yang bisa kamu baca:

Ketika berniat puasa esok hari:

‎نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala

Ketika berniat puasa saat bangun tidur di waktu Subuh:

‎نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah ta’ala.

Tata cara menunaikan puasa Syawal


1. Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari, boleh berurutan atau tidak asalkan masih dalam bulan yang sama

2. Diutamakan dilaksanakan satu hari setelah merayakan Idul Fitri

3. Usahakan untuk menunaikan qodho’ (puasa ganti) terlebih dahulu, tujuannya agar kita senantiasa mendapatkan ganjaran puasa Syawal yaitu puasa setahun penuh. Sehingga puasa yang kita jalankan tidak akan sia-sia

Keutamaan melaksanakan puasa Syawal sendiri adalah:

1. Mendapatkan pahala seperti puasa satu tahun penuh

2. Menyempurnakan ibadah sebagai umat Islam yang taat terhadap Allah SWT

3. Sebagai ‘kendaraan’ untuk makin mendekatkan diri pada Allah SWT.

Mengingat puasa Syawal sangat dianjurkan, maka jika sudah memiliki niat disarankan untuk menjalankan puasa Syawal dengan tulus dan ikhlas. Agar pahala yang dicapai juga bisa didapatkan dengan maksimal sesuai dengan yang dijanjikan oleh Allah SWT kepada semua umatnya.

Editor: Dwi Ratih