Flamingo Era Fase Perjuangan Menjadi Seorang Ibu Kehilangan Jati Dirinya
Menjadi seorang Ibu merupakan bagian dari perjuangan, terutama dalam merawat dan membesarkan anak-anaknya. Nggak jarang, saat fase ini seorang wanita bisa kehilangan jati dirinya.
Seperti halnya burung flamingo yang memiliki fase kehilangan warna pink alami yang cantik pada tubuhnya. Warna ini perlahan pudar, bersamaan dengan hadirnya anak-anak mereka ke dunia.
Memudarnya warna tubuhnya, disebabkan karena ia kekurangan nutrisi dan lebih banyak diserap oleh sang anak saat masa menyusui. Namun, warnanya yang cantik akan kembali bersinar saat sang anak mulai mandiri.
Fase inilah yang kemudian dikenal dengan istilah flamingo era, yang diibaratkan seperti seorang wanita atau Ibu yang pernah kehilangan jati diri dan perlahan kembali saat sang anak sudah bisa mandiri. Unik ya, Bu? Tapi sebenarnya, sejak kapan sih istilah flamingo era ini muncul? Yuk, kita bahas Bersama.
Flamingo era, saat Ibu kehilangan jati diri

Sebenarnya istilah flamingo era ini sudah dikenal sejak awal tahun 2020, namun belakangan lebih populer di sosial media di pertengahan tahun 2024. Entah siapa yang pertama kali mempopulerkan istilah ini, namun dikutip dari The Bump seorang influencer sekaligus advokat kesehatan mental, Lindsey Gurk menjelaskan makna pesan penuh harapan di balik istilah flamingo era.
Menurutnya, flamingo era merupakan fase ketika burung flamingo kehilangan warna merah muda cerahnya, memperlihatkan perjuangan menjadi seorang Ibu sekaligus orang tua. Terutam pasca melahirkan anak-anaknya, karena seperti halnya yang dirasakan oleh banyak Ibu, kehamilan dan persalinan memberikan dampak yang besar pada diri mereka.
Bahkan nggak jarang ada pula Ibu yang mengalami depresi pasca persalinan, belum lagi aneka gangguan kesehatan yang menyertai seperti diastasis recti atau lemahnya otot dasar panggul, yang menyebabkan aktivitas mereka harus dibatasi alias nggak bisa terlalu aktif seperti dahulu. Namun, menurut Lindsay sejatinya terdapat fakta menarik di balik semua keterbatasan ini yaitu, burung flamingo perlahan akan kembali mendapatkan warna pink cantiknya, setelah bayi-bayi mereka tumbuh dan beranjak dewasa.
Dengan kata lain, kelelahan jadi Ibu akan dirasakan hanya saat membesarkan anak-anaknya saja. Ketika sang anak mulai belajar mandiri, perlahan Ibu pun akan kembali mendapatkan jati dirinya. Hal inilah yang kemudian menurut Lindsay memicu gerakan dan slogan “Get Your Pink Back” yang mengajak para Ibu, untuk mendapatkan kembali dan energi mereka setelah memiliki anak.
Don’t worry, banyak cara mendapatkan indentitas Ibu kembali

Sebagai seorang Ibu, Ibumin juga merasakan nggak ada yang bisa menggantikan bagaimana bahagianya saat pertama kali mendapatkan gelar sebagai seorang Ibu ketika si kecil lahir ke dunia. Namun, kesibukan mengurus anak dan keluarga sedikit banyak membuat Ibu tak jarang pernah kehilangan identitasnya.
Seolah asing bagi dirinya sendiri, atau bahkan merasakan burn out Ibu rumah tangga yang sebelumnya mungkin nggak pernah terpikirkan sebelum menjadi seorang Ibu. Ditambah dengan bentuk tubuh yang tak lagi sama seperti dulu, atau waktu yang kini banyak dihabiskan untuk mengurus kesejahteraan keluarga ketimbang kesejahteraan diri sendiri.
Fase flamingo era mengajarkan kita mengenai perjuangan mendapatkan identitas Ibu kembali. Di tengah pertempuran emosi yang tak henti-hentinya yang terasa seperti menenggelamkan jati diri seorang Ibu.
Don’t worry Ibu, kamu nggak sendirian kok. Sebab, banyak cara yang bisa dilakukan untuk perlahan mendapatkan kembali warna pink cerahmu yang cantik, dikutip dari Motherly berikut adalah hal yang bisa kamu lakukan:

1. Walau sesaat, sempatkan luangkan waktu buat diri sendiri setiap hari
Yup! Walaupun hanya 5 menit untuk sekadar mandi dengan santai, setidaknya lakukan hal-hal yang membuat Ibu merasa lebih nyaman. Terutama ketika si kecil sedang tidur, atau sedang diajak Ayah bermain di taman.
Dan walaupun hanya sekadar mandi santai, menikmati wangi aroma sabun mandi favorit Ibu, mendengarkan musik di teras rumah atau bahkan sekadar menikmati secangkir teh di sore hari yang cerah. Semakin sering Ibu meluangkan waktu sejenak untuk diri sendiri, semakin Ibu akan belajar tentang versi baru dari dirimu. Membuat Ibu akan semakin mencintai diri Ibu dengan segala perubahan yang terjadi, lebih dari sebelumnya.
2. Berbagi cerita dengan orang terdekat atau bahkan komunitas
Terkadang, burn out Ibu rumah tangga hanya cukup diselesaikan dengan cara bercerita pada orang yang dipercaya. Setelahnya, perasaan yang mengganjal di hati otomatis lega, bukan?
Orang-orang terdekat yang pernah mengalami kondisi yang Ibu alami, bisa membantu menunjukkan siapa diri kita kembali. Kalau Ibu nggak memiliki orang terdekat yang bisa dipercaya untuk bercerita, nggak ada salahnya gabung dalam komunitas yang sama-sama tengah berjuang dalam fase flamingo era.

3. Biarkan diri merasakan emosi
Jadi Ibu, terkadang bisa dihantui dengan rasa bersalah tanpa sebab. Nah, rasa bersalah itu tak jarang membuat kita hampir depresi. Tapi yang terpenting adalah memberi dirimu ruang untuk merasakan semua tersebut.
Karena itu semua yang Ibu rasakan, valid. Ada sosok utuh dalam diri dirimu sebelum menjadi seorang Ibu, dan dalam waktu 9 bulan sosok ini ‘telah direnggut’. Pahamilah emosi ini, meski saat kamu dengan mendampingi tumbuh kembang si kecil. Nggak apa-apa Ibu, karena ini bagian dari proses flamingo era, and this too shall pass.
4. Luangkan waktu untuk bersedih
Menjadi Ibu memang bukan perkara mudah. Banyak Ibu kehilangan identitas diri di masa flamingo era ini. Terlebih ketika mengasuh anak yang sedang tantrum, rewel, nggak mau makan atau ketika si kecil sedang sakit.
Saat rasanya dinding rumahmu akan runtuh, maka luangkanlah waktu untuk bersedih. Ibu bisa menitipkan sejenak si kecil pada orang tua atau orang terdekat lainnya, nggak apa-apa kok Bu, hal ini nggak akan membuatmu menjadi Ibu yang buruk.
Justru bisa membuatmu menyadari bahwa Ibu tetaplah manusia. Cobalah untuk lebih berbaik hati pada dirimu sendiri, ya Bu. Perlahan, kamu akan kembali menemukan dirimu yang dulu dengan warna yang lebih bersinar.
Dalam menghadapi fase flamingo era tiap wanita, tentu berbeda. Apapun yang Ibu alami, pastikan tetap berikan perhatian penuh pada dirimu ya, Bu.