Keluarga

Hati-Hati, Anak Meniru Orang Tua Lewat 6 Perilaku Ini

Hati-Hati, Anak Meniru Orang Tua Lewat 6 Perilaku Ini

Anak adalah peniru ulung, makanya dalam bertindak, anak meniru orang tua. Mengeluh anak suka teriak-teriak? Mungkin ini pertanda si anak meniru sikap orang tua misalnya sang Ibu yang kerap berteriak di depannya.

Saat sedang sibuk mengurus urusan rumah tangga kemudian si anak dengan inisiatifnya membantu Ibu mencuci piring, pastinya ia sering melihat ayahnya  melakukan hal serupa. 

Jika anak ingin memiliki sikap dan adab yang baik, maka orang tua wajib memiliki sikap dan adab yang baik pula karena anak meniru orang tua. Oleh karena itu muncul peribahasa buah tidak akan jauh dari pohonnya.

Apa saja yang dilihat si kecil dari orang tua sehingga anak meniru orang tua?

1. Melihat cara kita berkomunikasi

hati-hati-dalam-berperilaku-karena-anak-meniru-orang-tua-1

Anak meniru orangtua terlihat dari cara ia berkomunikasi. Mereka akan memperhatikan saat orang tua berbicara satu sama lain, bernegosiasi, dan bicara santun. 

Jika orang tua ingin anaknya memiliki tutur kata yang baik, saling menghormati saat bicara dengan yang lain, maka orang tua harus mencontohkannya terlebih dahulu karena anak meniru sikap orang tua.

Namun, apabila anak kerap melihat orang tuanya berteriak, bertengkar, memukul, bahkan melempar barang, makan sang anak meniru orang tua secara tidak sadar dan akan mengikuti pola tingkah laku orang tua. Mereka belum mengenal standar baik dan buruk yang benar. 

Bagi mereka, apa yang dilakukan orang tua adalah nilai yang harus dicontoh. Oleh karena itu cepat atau lambat mereka akan ikut berteriak, bertengkar, memukul, dan melempar barang balik saat bersosialisasi dengan temannya nanti serta tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan hal serupa saat berinteraksi dengan orang tuanya.

2. Belajar disiplin

hati-hati-dalam-berperilaku-karena-anak-meniru-orang-tua-2

Jika orang tua merupakan sosok yang disiplin, makan anak meniru sikap orang tua agar tetap disiplin. Sebagai contoh, di sebuah keluarga orang tua mencontohkan untuk makan di jam teratur sembari bercengkerama di meja makan. 

Maka secara tidak sadar anak akan menjadikan makan yang teratur di meja makan bersama anggota keluarga lain sebagai jadwal harianya.

Begitu juga jika orang tua tidak hobi begadang atau setidaknya tidak mengajak anak begadang bersama orang tuanya. Dengan demikian, si kecil akan mempelajari betapa pentingnya pergi dan bangun tidur di waktu teratur. Apabila si kecil tidur teratur, orang tua tidak perlu repot menyuruh-nyuruh si kecil agar lekas tidur. Anak meniru orang tua.

Orang tua juga harus membiasakan diri untuk tidak menunda pekerjaan karena anak meniru orang tua. Jika Ibu masih menunda-nunda pekerjaan, jangan harap si kecil akan memiliki inisiatif untuk mengerjakan tugas sekolahnya dengan tepat waktu pula.

3. Bagaimana orang tua berbagi tanggung jawab

hati-hati-dalam-berperilaku-karena-anak-meniru-orang-tua-3

Orang tua juga dapat memberikan contoh pada anak soal tanggung jawab, sebuah nilai yang harus dipelajari si kecil sejak dini. Sebagai contoh, ayah dan Ibu bekerja sama dalam mengurus rumah tangga dan anak. Dengan demikian si kecil melihat bahwa ayah dan Ibu adalah tim yang solid sehingga anak meniru orang tua untuk memiliki sikap bertanggung jawab dalam tim.

JIka si kecil sudah terbiasa bertanggung jawab, ini akan menjadi nilai yang berharga bagi hidupnya di masa yang akan datang. Anak tidak akan egois dan menganggap diri dan rekan-rekannya sama penting sehingga saling bertanggung jawab di dalam tim. 

Begitu juga saat si anak sudah berkeluarga nantinya. Ia akan membangun keluarga yang solid dan saling bertanggung jawab satu sama lain.

4. Cara mengekspresikan kasih sayang

Ibu dan ayah sebisa mungkin membangun keluarga yang harmonis. Di dalam keluarga yang harmonis, maka akan tercipta bahasa kasih sayang antara ayah dan Ibu. Anak meniru orang tua yang menunjukkan kasih sayang satu sama lain seperti memeluk, bergandengan tangan, tersenyum, dan sebagainya. 

Mereka akan tumbuh sebagai pribadi yang penuh kasih sayang dan menganggap bahasa kasih sayang yang biasa mereka lihat pada orang tuanya adalah nilai positif.

Namun, jika anak tumbuh di tengah keluarga kurang harmonis, maka sang anak akan sedikit mendapat paparan bahasa kasih sayang. Bukan tidak mungkin jika nanti si anak “tidak bisa” menunjukkan kasih sayangnya saat bersosialisasi dengan rekannya. 

Tidak hanya itu, saat ia berkeluarga nantinya, ia akan kesulitan menunjukkan rasa kasih sayang terhadap keluarganya meskipun di dalam hati ia menyayangi keluarganya.

5. Berperilaku baik

hati-hati-dalam-berperilaku-karena-anak-meniru-orang-tua-5

Ibu dan ayah harus banyak menunjukkan perilaku di depan anak seperti 

kebiasaan bersopan santun dan saling menghargai. Anak meniru orang tua sehingga besar kemungkinan mereka akan berperilaku yang baik juga terhadap teman-temannya. Mereka akan fasih dalam mengucapkan maaf, tolong, terima kasih, dan permisi. Mereka juga memiliki adab yang baik seperti tidak menyerobot antrian dan menunggu giliran.

6. Belajar mengapresiasi

hati-hati-dalam-berperilaku-karena-anak-meniru-orang-tua-6

Orang tua juga harus saling mendukung sama lain baik di masa sulit ataupun senang. Dengan demikian anak akan melihat cara orang tuanya memuji dan saling mendukung. Anak meniru orang tua, dengan demikian, sang anak akan tumbuh sebagai individu yang mudah mengapresiasi satu sama lain dan tidak terjebak dalam rantai iri dan dengki.

Kita sebagai orang tua harus berhati-hati dalam bertindak dan berperilaku di depan anak karena anak akan meniru orang tua hampir sebagian besar perilakunya. Apa saja yang sudah anak tiru dari Ibu?                                                                                                                                                                                                                                                                                    
Editor: Dwi Ratih