Keseruan Anak Belajar Sains Lewat Nutrilon Royal Science Camp di Singapura

“Belajar sains tuh harus dari kecil.”
Kalimat ini sering kita dengar, tapi prakteknya gimana? Apakah anak harus kursus? Les sains dari TK? Atau beli buku rumus tebal-tebal?
Padahal, seringkali jawabannya justru datang dari pengalaman sehari-hari yang seru dan menyenangkan. Anak-anak paling gampang belajar lewat rasa penasaran dan eksplorasi, bukan paksaan.
Itu juga yang jadi semangat dari Nutrilon Royal Science Camp to Singapore 2025, sebuah perjalanan edukatif 4 hari yang gak cuma seru tapi juga penuh makna. Di sini, anak-anak belajar sains langsung dari dunia nyata, bareng keluarga dan tokoh inspiratif.
10 Keluarga Terpilih, 1 Perjalanan Tak Terlupakan
Bayangin, dari lebih dari 250.000 keluarga yang mendaftar, hanya 10 winning families yang berangkat ke Singapura pada 22–25 Juli 2025. Istimewanya, mereka gak cuma diajak jalan-jalan, tapi diajak belajar sambil main, eksplor tempat-tempat edukatif yang luar biasa.
Yang bikin makin spesial, Nikita Willy, Indra Priawan, dan si kecil Issa juga ikut dalam perjalanan ini sebagai Brand Ambassador Nutrilon Royal. Bahkan ada Sandy, mahasiswa aktif NUS sekaligus alumni Clash of Champions season 1, yang hadir untuk berbagi semangat belajar dan cerita inspiratif.
Belajar Sains Langsung dari Dunia Nyata
Perjalanan dimulai di Gardens by The Bay, taman futuristik yang memperkenalkan anak pada ekosistem, konservasi alam, dan teknologi hijau. Lewat pengalaman ini, anak jadi lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengenal planet tempat mereka tinggal.
Di hari selanjutnya, rombongan mengunjungi Science Centre Singapore, tempat di mana sains dipresentasikan lewat instalasi seru dan interaktif. Di sini, anak-anak bisa menyentuh, mencoba, dan mengalami langsung berbagai fenomena sains, mulai dari simulasi fire tornado, eksperimen kelistrikan, teknologi robotik, sampai zona favorit Issa: Know Your Poo, yang lucu tapi edukatif banget karena ngajarin sistem pencernaan manusia dengan cara menyenangkan.
Pada hari ketiga, mereka berkunjung ke ArtScience Museum, yang mempertemukan seni dan teknologi. Anak-anak belajar bahwa sains bukan cuma soal angka, tapi juga kreativitas. Instalasi di museum ini menstimulasi mereka untuk berpikir out of the box, seperti melihat konsep alam semesta dari sudut pandang seni digital.
Sebagai penutup, peserta diajak tour ke National University of Singapore (NUS), kampus ternama di Asia yang dikenal unggul dalam bidang sains dan teknologi. Di sini, anak-anak melihat secara langsung bagaimana pembelajaran tingkat lanjut dilakukan. Buat sebagian dari mereka, ini jadi pengalaman pertama masuk ke dalam kampus, dan bisa memicu semangat bermimpi lebih besar untuk masa depan.
Issa Happy, Sandy Nostalgia: Science Camp Bikin Semua Terinspirasi
Selama Nutrilon Royal Science Camp berlangsung, banyak momen yang membekas, bukan hanya buat anak-anak, tapi juga orang tua yang ikut mendampingi.
Salah satunya datang dari Nikita Willy, yang melihat langsung bagaimana si kecil Issa bereaksi saat eksplorasi di Science Centre Singapore. “Issa semangat banget waktu main dan belajar di berbagai zona seru, terutama area ‘Know Your Poo’. Dia ketawa, belajar, dan makin penasaran sama hal-hal baru. Dari situ aku jadi makin percaya kalau pengalaman seperti ini bisa banget menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat belajar yang luar biasa,” ujar Nikita.
Semangat belajar yang tumbuh dari pengalaman nyata ini juga diamini oleh Sandy, mahasiswa aktif di NUS sekaligus peserta Clash of Champions, yang ikut hadir di program ini untuk berbagi insight. “Saya senang banget bisa ngobrol dan ketemu langsung sama anak-anak Indonesia yang masih kecil tapi udah semangat belajar sains. Kalau dari kecil udah dikenalin ke dunia sains, mereka akan tumbuh lebih curious dan punya motivasi besar. Siapa tahu, suatu hari nanti mereka bisa kuliah di tempat seperti NUS,” kata Sandy.
Tapi tentu, semangat belajar saja nggak cukup. Anak-anak juga butuh tubuh yang kuat dan daya tahan yang baik untuk bisa eksplorasi dan menyerap semua pengalaman dengan maksimal.
Hal ini disampaikan langsung oleh Indra Priawan, yang selama ini bersama Nikita selalu berusaha mendampingi tumbuh kembang Issa dari berbagai sisi, baik stimulasi maupun nutrisi. Indra mengatakan, “Aku dan Nikita memang selalu berusaha bareng-bareng, dari kasih stimulasi yang menyenangkan, sampai memastikan gizi Issa cukup setiap hari. Dia rutin minum Nutrilon Royal karena nutrisinya lengkap banget. Dengan tubuh yang sehat, dia jadi lebih aktif, nggak gampang sakit, dan siap banget buat menerima semua stimulasi dari pengalaman seperti Science Camp ini.”
Kenapa Memilih Singapore untuk Menjadi Destinasi Science Camp?
Bukan tanpa alasan Nutrilon Royal memilih Singapura sebagai lokasi Science Camp tahun ini. Negara tetangga ini dikenal punya ekosistem pendidikan yang lengkap—mulai dari museum interaktif, pusat sains modern, sampai kampus kelas dunia.
Menurut Velan Sormin, Brand Manager Nutrilon Royal, semua itu jadi bekal penting buat anak-anak merasakan pengalaman belajar yang gak cuma seru, tapi juga membuka wawasan mereka. “Singapura dipilih karena punya fasilitas edukatif yang mendukung imajinasi dan eksplorasi anak. Anak-anak bisa belajar langsung dari instalasi yang interaktif dan melihat sendiri suasana kampus ternama seperti NUS,” ujar Velan.
Ia juga menambahkan bahwa Science Camp ini merupakan bentuk nyata komitmen Nutrilon Royal dalam mendukung tumbuh kembang anak Indonesia. Bukan hanya lewat produk nutrisi, tapi juga melalui stimulasi yang tepat, karena dua hal itu harus berjalan beriringan untuk bantu memaksimalkan potensi anak.
Bukan Sekadar Edutrip, Tapi Ini Jadi Bekal untuk Tumbuh
Yang menarik dari program ini adalah bagaimana Nutrilon Royal menggabungkan stimulasi dan nutrisi dalam satu rangkaian yang menyatu. Anak tidak hanya diajak jalan-jalan, tapi juga mengalami langsung pelajaran hidup dan pengetahuan yang aplikatif, semuanya sambil tetap didampingi asupan gizi terbaik dari Nutrilon Royal.
Karena pada akhirnya, mendukung anak jadi pemenang bukan sekadar soal nilai di sekolah. Tapi soal keberanian mereka bertanya, rasa penasaran yang terus tumbuh, dan tubuh yang kuat untuk menjalani proses belajar itu sendiri.
Dan lewat Science Camp ini, kita semua diingatkan bahwa setiap anak punya potensi luar biasa. Tugas kita sebagai orang tua adalah membuka jalannya, menyemangatinya, dan menyediakan bekal terbaik untuk tumbuh jadi pemenang. Karena pada akhirnya, bukan hanya destinasi yang penting, tapi kehadiran dan keterlibatan orangtua di setiap proses belajar anak.