Keluarga

Marah dengan Tenang, Manfaat Mengajarkan Anak Mindfulness

Marah dengan Tenang, Manfaat Mengajarkan Anak Mindfulness

Mendidik anak untuk menjadi sosok yang lebih baik memang bukan perkara mudah. Apalagi di usia 2 tahun, anak mungkin lebih sering tantrum dan sulit untuk mengontrol emosinya.

Membuat orang tua menjadi berputar otak mencari cara terbaik agar anak bisa mengungkapkan ekspresinya dengan cara yang benar agar tidak mengalami gangguan psikologis nantinya. 

Dari pada bingung, lebih baik mengajarkan anak mindfulness saja yuk Bu.

Yup, ternyata metode mindfulness nggak hanya bisa diterapkan pada orang dewasa saja lho Bu. Bahkan mengajarkan anak mindfulness ternyata juga sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mentalnya.

Mengajarkan anak mindfulness juga bisa membuat kesehatan mental si kecil menjadi lebih baik, meningkatkan kepercayaan diri serta membuat anak menjadi lebih bahagia. Sehingga nantinya diharapkan si kecil bisa berperilaku baik dan terhindar dari depresi.

Lalu bagaimana sih cara mengajarkan anak mindfulness yang tepat? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini ya Bu.

Apa itu mindfulness?


Melansir Positive Psychology mindfulness adalah salah satu jenis meditasi yang dapat melatih seseorang untuk fokus terhadap sesuatu. Mindfulness bisa diterapkan pada siapapun termasuk anak-anak.

Tujuannya untuk melatih diri dalam mengendalikan emosi yang dirasakan serta menerimanya dengan baik. Mengajarkan anak mindfulness bisa bermanfaat bagi kesehatan fisik dan juga mental mereka.

Pada intinya mindfulness adalah sebuah kesadaran sederhana yang terjadi dalam diri seseorang untuk lebih peka terhadap lingkungan dan hubungannya dengan orang lain. Mindfulness lebih mengajarkan seseorang merespons sesuatu tanpa harus dikendalikan emosi yang memancing amarah.

Tapi sebenarnya semua orang sudah punya sikap ini secara alamiah. Namun tidak semua bisa memanfaatkan sifat ini dengan baik. Untuk itu, mindfulness merupakan suatu hal yang perlu dipelajari agar tercipta pola pikir yang lebih baik pula.

Manfaat mengajarkan anak mindfulness


Mindfulness memang terbukti dapat memberikan berbagai manfaat bagi anak-anak. Salah satunya adalah anak jadi lebih bisa mengelola stress dengan baik hingga efeknya mereka jadi lebih produktif dan fokus pada suatu hal.

Melansir Very Well Family mengajarkan anak mindfulness biasanya melibatkan beberapa kombinasi latihan pernapasan, visualisasi, kesadaran tubuh, dan relaksasi. Berikut adalah manfaat mengajarkan anak mindfulness yang perlu orang tua ketahui:

  • Meningkatkan keterampilan kognitif dan fungsi otak. Bahkan mengajarkan anak mindfulness dapat membuat mereka jadi lebih fokus belajar. Jadi nggak heran jika prestasi akademiknya cenderung meningkat.
  • Mengajarkan anak untuk mengontrol emosinya. Anak akan cenderung memiliki emosi yang positif dan lebih mudah menyalurkan emosinya ketika marah dengan cara yang baik. Secara keseluruhan kondisi mentalnya pun menjadi lebih sehat. Sehingga anak terhindari dari kecemasan, stress, depresi, kurang percaya diri dan cenderung lebih mudah berinteraksi dengan lingkungannya.
  • Mengajarkan anak mindfulness juga bisa membuat anak lebih atraktif dalam berkomunikasi, memperkaya pengetahuan bahasanya, serta lebih mudah memahami perubahan yang ada dalam lingkungan sekitarnya termasuk di sekolah.

Mengajarkan anak mindfulness juga bermanfaat bagi anak dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang sulit fokus pada sesuatu. Ketika anak dengan ADHD diajarkan untuk belajar mindfulness otomatis ia akan lebih fokus dan perhatiannya jadi tidak mudah teralihkan.

  • Manfaat lain dari mengajarkan anak mindfulness adalah, dapat menumbuhkan rasa empati dalam diri si kecil. Hal ini juga dianggap sebuah terapi pengobatan yang efektif untuk anak dengan ADHD, atau anak yang mengalami gangguan kesehatan mental lainnya. Ketika empati ini sudah tumbuh, otomatis juga dapat meringankan efek menyakitkan dari bullying yang mungkin bisa saja terjadi pada si kecil.

Secara keseluruhan, mindfulness adalah sebuah terapi meditasi untuk membuat anak-anak dan remaja merenungkan pikiran dan tindakan mereka sendiri dan belajar bagaimana membuat pilihan yang lebih baik. Diharapkan nantinya mereka tidak lagi bereaksi berlebihan terhadap hal-hal di lingkungan mereka, tetapi justru lebih bisa menanggapinya dengan lebih bijaksana dan terarah.

Cara mengajarkan anak mindfulness yang benar


Mengajarkan anak mindfulness sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Karena sejatinya ini merupakan proses yang mudah asalkan dilakukan dengan konsisten ya Bu. Melansir Psychology Today berikut adalah 5 cara yang bisa Ibu lakukan untuk mengajarkan anak mindfulness yang benar:

1. Ajarkan anak tentang teknik pernapasan

Hal ini dilakukan dengan membimbing anak agar memiliki kesadaran penuh pada pernapasan yang masuk dan keluar dari tubuh untuk meningkatkan konsentrasi. Ibu dapat meminta anak untuk menghitung napas dari 1 sampai 10 di mana biasanya dapat menjadi strategi yang berguna. 

Tarik napas, buang napas dan kemudian pastikan teknik yang dilakukan si kecil sudah benar ya Bu. Teknik pernapasan ini harus dilakukan oleh anak saat sedang tenang dan santai dan tidak boleh ada paksaan sama sekali.

Pemaksaan hanya dapat membuat anak stress dan justru semakin tidak fokus dan memberontak. Ini tentu bukanlah manfaat mindfulness pada anak yang kita inginkan, bukan?

2. Ajarkan tentang posisi postur tubuh yang benar

Mengajarkan anak mindfulness tidak boleh sembarangan dilakukan. Ibu harus memastikan anak melakukan metode ini dengan postur tubuh yang benar, bukan sambil tidur ataupun berdiri.

Hal ini berguna untuk menimbulkan suasana yang tenang dan berhubungan kembali dengan batin secara teratur. Selain itu, postur tubuh yang baik juga dapat memfasilitasi pengembangan mental anak menjadi lebih baik.

Lalu bagaimana postur tubuh yang benar saat mengajarkan anak mindfulness? Yang terpenting adalah duduk bersila, tegak dan stabil. Jika digambar posisi tubuh layaknya seperti sedang bermeditasi, menyerupai sebuah gunung yang memfokuskan diri pada pernapasan dengan tetap tenang, rileks dan kokoh.

3. Gunakan bahasa yang sederhana

Meski bagi orang dewasa mempraktekkan mindfulness merupakan hal yang sederhana, namun nyatanya ini merupakan hal yang sulit bagi anak-anak. Oleh karena itu, ada baiknya saat melakukan gerakan pernapasan lebih baik gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh si kecil ya Bu. Ibu bisa menyesuaikan dengan tahapan perkembangannya.

4. Buat suasana nyaman dan menyenangkan

Layaknya mengajarkan sebuah pelajaran di sekolah, mengajarkan anak mindfulness sebisa mungkin juga harus dengan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Ibu juga harus memahami waktu yang tepat, karena mengajarkan anak mindfulness tidak mungkin dilakukan pada saat anak sedang marah.

Ketika suasana sudah nyaman, maka sedikit banyak hal ini dapat mendorong minat, pemahaman, serta membuat anak tertarik dengan aktivitas ini. Ibu dapat melakukan metode mindfulness sambil bernyanyi agar anak lebih senang. 

Selain itu, pastikan juga untuk melakukan meditasi duduk kurang dari 10 menit agar rasa lelah akibat konsentrasi dapat dihindari.

5. Sering ajak anak latihan

Mengajarkan anak mindfulness nggak bisa dilakukan hanya satu kali ya Bu. Agar terbentuk pola pikir yang baik dan orang tua bisa memetik manfaat maka hal ini perlu diajarkan sesering mungkin dengan banyak latihan. Sebaiknya mindfulness pun diajarkan langsung oleh orang tua dan bukan oleh guru agar orang tua lebih dekat dan memahami apa yang dirasakan oleh si kecil.

Meski Ibu sebelumnya belum pernah belajar tentang mindfulness ada baiknya pelajari terlebih dahulu sebelum mengajarkan anak mindfulness ya Bu. Semoga dengan begitu si kecil jadi lebih fokus dan bisa mengendalikan emosinya dengan lebih baik.

Editor: Dwi Ratih