Ibupedia

Pelajaran Berharga di Zootopia 2 yang Kena Banget untuk Orangtua

Pelajaran Berharga di Zootopia 2 yang Kena Banget untuk Orangtua
Pelajaran Berharga di Zootopia 2 yang Kena Banget untuk Orangtua

Kadang dalam keseharian, kita suka merasa hubungan di rumah lagi kurang selaras. Ada hari ketika komunikasi terasa gampang banget, tapi ada juga hari ketika nada bicara mulai naik sedikit dan kita sama-sama butuh waktu buat menata ulang pikiran. Hal-hal kecil seperti perbedaan cara ngasih pendapat, beda ritme kerja, atau beda gaya ngambil keputusan, sering banget muncul tanpa kita sadari.

Menariknya, Zootopia 2 menangkap dinamika yang mirip dengan kehidupan sehari-hari itu. Sekuel ini membawa kembali Judy Hopps dan Nick Wilde sepuluh tahun setelah petualangan besar mereka. Banyak perubahan terjadi di kota mereka, tapi yang paling terasa adalah bagaimana hubungan dua karakter ini tumbuh, bergesekan, dan belajar memahami perbedaan masing-masing.

Semuanya dimulai ketika kota Zootopia digemparkan oleh kemunculan reptil misterius. Tugas besar ini membuat Judy dan Nick kembali turun ke lapangan, membuka pintu menuju area baru yang belum pernah dilihat sebelumnya, termasuk wilayah reptil dengan sejarah panjang yang tidak pernah dibicarakan. Dan di sinilah petualangan mereka menjadi lebih kompleks, bukan hanya karena kasusnya, tetapi juga karena cara mereka menghadapi satu sama lain.

Kasus Baru yang Menguji Kekompakan Judy dan Nick

Misteri bermula ketika sosok reptil muncul di tengah kota. Reaksi warganya langsung penuh kebingungan dan ketakutan karena selama ini Zootopia dikenal sebagai kota mamalia. Belum pernah ada reptil yang tinggal di sana. Situasi jadi makin kacau ketika reptil itu ternyata bukan hewan biasa. Karakter tersebut adalah Gary De’Snake, seekor ular cerdas, ramah, tapi penuh misteri yang suaranya diisi oleh Ke Huy Quan.

Pertemuan Judy dan Nick dengan Gary membuka banyak hal baru, mulai dari sejarah gelap kota Zootopia hingga wilayah-wilayah yang selama ini sengaja disembunyikan. Namun penyelidikan bersama Gary juga membuat hubungan Judy dan Nick berada di situasi yang tidak nyaman. Mereka sering berbeda pendapat, berebut kendali, bahkan harus ikut sesi terapi demi menyelamatkan kerja sama mereka.

Di titik ini, Zootopia 2 terasa lebih dewasa dari film pertamanya. Tidak hanya soal kasus, tetapi juga tentang bagaimana dua individu belajar menerima ritme dan gaya komunikasi masing-masing.

Yang Bikin Zootopia 2 Hangat di Hati

Kalau Zootopia pertama fokus ke bias dan prasangka antar kelompok, sekuel ini lebih terasa hangat dan dekat karena mengulik soal relasi pertemanan, keluarga hingga ajakan lebih mengenal diri. Film ini membawa empat pesan utama yang relevan untuk hubungan di rumah, baik dengan pasangan maupun anak.

1. Perbedaan itu bukan ancaman, tapi ajakan buat kenal lebih dalam

Di film ini Judy yang sat-set perfeksionis dan Nick yang santai lagi-lagi harus kerja bareng dalam kondisi yang kadang gak nyaman. Banyak adegan memperlihatkan bagaimana perbedaan kecil ini bisa berubah jadi perdebatan yang panjang. Sampai akhirnya mereka diharuskan ikut terapi, hmm sebenarnya mereka cocok gak sih jadi partner?

Kayak dalam keluarga aja nih, kadang ada satu orang yang segalanya butuh cepat, sementara yang lain maunya tenang asal beres. Ada yang perlu waktu panjang untuk berpikir dan ada yang lebih spontan. Film ini mengingatkan bahwa perbedaan bukan ancaman. Yang bikin hubungan goyah biasanya karena kita enggan repot memahami kebiasaan orang lain.

2. Kerjasama itu lahir dari saling percaya, bukan saling ngatur.

Makin lama, makin kelihatan perbedaan sikap Judy dan Nick dalam menyelesaikan masalah. Masing-masing merasa paling benar. Penonton akan melihat bagaimana masing-masing mencoba memimpin situasi tanpa benar-benar mendengarkan satu sama lain.

Jujur aja, ini tuh mengingatkan Ibumin tentang karakter anak yang punya gaya sendiri untuk tumbuh dan belajar. Orangtua sering merasa pola asuh yang dia lakukan adalah yang paling tepat, sementara anak punya cara sendiri untuk belajar dan menyelesaikan masalah. Kakak dan adik pun punya ritme berbeda. Tujuannya sama, tapi jalannya tidak selalu sama. Kerja sama akan terasa lebih ringan kalau ada kepercayaan, dan semua mendapatkan ruang untuk mengekspresikan dirinya.

3. Melakukan sesuatu demi validasi tuh nggak ada habisnya!

Beberapa karakter di Zootopia 2 diceritakan tumbuh dalam lingkungan yang penuh tuntutan, baik di keluarga maupun pekerjaan. Pola ini terlihat juga pada Judy yang selalu ingin cepat dan solutif, sedangkan Nick terkadang masih kembali ke mode “tenang, santai, dan lucu”-nya. Judy selalu ingin jadi pahlawan dan Nick yang peduli akan keselamatan diri dan yang dia sayangi.

Dua-duanya mirip pola anak yang tumbuh dari lingkungan yang terlalu menuntut, terlalu kritis, atau kurang memberi ruang untuk salah. Kemudian, saat dewasa nanti mereka jadi terbiasa untuk selalu ingin membuktikan kalau dirinya pantas dan layak. Film ini mengingatkan bahwa bekerja demi validasi tidak akan pernah selesai. Yang kita butuhkan justru ruang untuk melakukan kesalahan dan kesempatan untuk tumbuh tanpa tekanan berlebihan.

4. Dunia luar boleh ribut, tapi rumah harus jadi tempat paling lembut.

Zootopia selama ini hanya menjadi rumah untuk mamalia. Gary De’Snake dan komunitas reptil yang selama ini dipandang “asing” tak punya tempat. Kehadiran Gary De’Snake memunculkan pertanyaan besar. Kenapa selama ini tidak ada reptil di Zootopia. Film ini perlahan menjelaskan sejarah panjang yang membuat reptil tidak punya tempat di kota tersebut. Lewat kisah ini, penonton diajak merenungkan apa arti sebuah “rumah”.

Padahal harusnya rumah tak membeda-bedakan spesies hanya karena prasangka. Dunia luar boleh ribut, penuh stereotip, dan sering salah paham. Tapi “rumah”, baik keluarga, sahabat, atau komunitas, harus jadi tempat di mana siapa pun bisa merasa aman menjadi dirinya sendiri. Yang cepat boleh tetap cepat. Yang pelan boleh tetap pelan. Yang keras boleh rapuh. Yang sensitif boleh merasa aman.

Kota-Kota Baru dan Karakter Penguat Cerita

Selain pelajaran tentang relasinya, Zootopia 2 juga memperluas semesta kota Zootopia. Penonton akan melihat area reptil dengan nuansa gelap dan sejarah penting, serta kota mamalia laut yang dihuni anjing laut, singa laut, dan walrus. Detail visualnya terasa kaya dan penuh humor kecil yang membuat penonton ingin berhenti sejenak hanya untuk menikmati elemen-elemen kecil di latar.

Para kru produksinya menjelaskan bahwa kota-kota ini dibuat dengan pendekatan visual yang sangat detail. Marsh Market misalnya, digambarkan sebagai tempat tinggal mamalia semi-akuatik yang tidak perlu selalu berada di darat. Lokasinya penuh elemen kecil yang membuat penonton merasa benar-benar masuk ke dalam dunia Zootopia.

Zootopia 2 disutradarai oleh Byron Howard dan Jared Bush dengan pengisi suara Ginnifer Goodwin, Jason Bateman, dan Ke Huy Quan. Ceritanya mengalir lembut sambil membawa momen-momen humor yang tepat sasaran.

Serunya Instalasi Zootopia 2 di Indonesia

Untuk penonton Indonesia, perilisan Zootopia 2 dirayakan lewat berbagai instalasi interaktif. Ada Zootopia 2 City Celebration di Tribeca Park Central Park dan Zootopia Sweet Topia di Laguna Atrium. Penggemar juga bisa ikut Zootopia 2 City Hopping Experience di Blok M Hub serta empat stasiun MRT Jakarta yang masing-masing terinspirasi dari kota-kota di dalam film.

Pengunjung bisa membuat paspor ala warga Zootopia, mengumpulkan stempel, hingga mendapatkan merchandise spesial apabila berhasil mengumpulkan stempel dari empat stasiun dan menunjukkan tiket bioskop. Aktivitas ini menambah pengalaman menonton karena membuat penonton merasa seperti ikut menjelajah kota Zootopia dalam kehidupan nyata.

Zootopia 2 resmi tayang di Indonesia mulai 26 November 2025. Buat orangtua yang ingin mengajak anak menonton sesuatu yang menyenangkan sekaligus membuka ruang refleksi, Zootopia 2 adalah pilihan yang pas. Banyak momen yang akan membuat kita tersenyum, tertawa, dan diam-diam berkaca pada dinamika di rumah.

Film ini mengingatkan bahwa dunia bisa terasa lebih ringan ketika kita mau berjalan bersama meski berbeda. Atau seperti pesan manis yang dibawa film ini, kita bisa maju lebih kuat ketika melangkah zoo-gether.

Follow Ibupedia Instagram