Old Enough! merupakan judul serial adaptasi dari reality show asal Jepang, Hajimete no Otsukai. Di negara asalnya, tayangan ini telah disiarkan oleh salah satu stasiun TV nasional sejak tahun 1991 silam. Nah, baru-baru ini Old Enough! diakuisisi oleh layanan streaming Netflix. Tentu saja, dalam sekejap tayangan ini berhasil menyita perhatian publik.
Dalam setiap 10 menit episode Old Enough! Netflix, penonton bisa melihat bagaimana seorang balita mampu menyelesaikan tugas yang diberikan seorang diri (hanya dengan juru kamera). Umumnya, tugas yang diberikan berupa permintaan untuk membeli sesuatu di swalayan atau mengantarkan barang untuk kerabat. Menariknya, tayangan ini dibuat tanpa skrip. Jadi, adegan atau percakapan yang terekam kamera adalah kejadian nyata tanpa rekayasa.
Penasaran apa saja hal menarik yang bisa didapatkan dari serial reality show Old Enough Netflix ini? Cari tahu, yuk!
Angka kriminalitas di Jepang tergolong rendah
Bagi penonton Old Enough! Netflix yang tinggal di luar negara Jepang, serial ini terasa cukup tidak masuk akal. Pasalnya, ada banyak negara di dunia, termasuk Indonesia, memiliki lingkungan yang kurang aman bagi anak. Berdasarkan data statistik dari Badan Kepolisian Nasional Jepang, sepanjang tahun 2021 tercatat sekitar 568 kasus kriminal terjadi di Jepang. Sementara data dari BPS RI menunjukkan bahwa di Indonesia setidaknya telah terjadi kasus kriminal sebanyak 247.218 di tahun yang sama.
Perbedaan angka terjadinya kasus tindakan kriminal di Jepang dan Indonesia cukup signifikan, bukan? Minimnya angka kejahatan di negeri sakura membuat orang tua bisa dengan yakin melepas balita menyelesaikan tugas sendirian di luar rumah.
Seluruh pengguna jalan menaati aturan lalu lintas
Tayangan Old Enough! di Netflix tidak hanya menunjukkan minimnya kejahatan di Jepang, tetapi juga tingginya ketertiban masyarakat terhadap peraturan lalu lintas. Hal ini bisa dilihat pada penayangan 20 episode serial Old Enough! Netflix. Balita-balita yang terlibat bisa berjalan kaki bahkan menyeberang jalan di sekitar rumah mereka dengan aman dan nyaman.
Mulai dari Hana yang baru berusia 2 tahun melakukan perjalanan jarak pendek, menuruni tangga restoran Ibunya untuk mendapatkan ikan dari Pamannya. Ada pula Ryuta dan Soichiro yang baru berusia 4 tahun, bisa menyelesaikan tugas dengan baik meski berhenti beberapa kali di sekitar lingkungan mereka di Tokyo. Fakta ini jelas berbeda dari orang tua di Indonesia yang sebagian besar takut melepaskan balita seorang diri turun ke jalanan menyelesaikan tugas.
Di Jepang, para pengemudi terbiasa untuk menghormati hak pejalan kaki. Selain itu, terdapat peraturan untuk berkendara dalam kecepatan rendah, terutama di lingkungan perumahan yang memiliki jalan kecil dengan banyak persimpangan yang juga dipatuhi dengan sangat baik. Kondisi inilah yang membuat orang tua di Jepang bisa dengan tenang membiarkan anak-anak berangkat sekolah sendiri dan menyelesaikan tugas sederhana sejak usia dini.
Kemandirian anak-anak di Jepang terlatih sejak dini
Dari apa yang ditayangkan oleh Old Enough!, penonton bisa melihat bahwa anak-anak di Jepang diberi kesempatan untuk hidup dengan mandiri sejak dini. Mereka bisa memecahkan masalah secara real time, ketika segala sesuatu mulai terasa serba salah. Meskipun ada operator kamera dan produser yang mengawasi proses syuting, mereka kebanyakan membiarkan anak-anak mencari cara untuk mengingat barang yang mungkin dilupakan selama tugas mereka.
Anak-anak diberi kesempatan secara maksimal untuk menyelesaikan masalah, tanpa intervensi dari orang-orang dewasa di sekitarnya. Dikutip dari laman berita New York Times, di sekolah pun anak-anak diberi kepercayaan untuk bertanggung jawab. Termasuk membersihkan ruang kelas mereka. Menariknya, hal ini berlaku untuk semua anak tanpa pandang bulu.
Termasuk Putri Aiko, seorang anggota keluarga kerajaan Jepang, yang ikut serta membersihkan kelasnya selama bersekolah tanpa melibatkan staf Kekaisaran. Berkat lingkungan yang mendukung inilah anak-anak di Jepang memiliki tingkat kemandirian yang luar biasa sejak usia dini.
Anak-anak di Jepang tidak pernah ditakuti-takuti
Satu lagi fakta menarik yang bisa diperoleh ketika menonton serial reality show Old Enough! Netflix. Orang tua Jepang percaya bahwa anak-anak harus bisa berkeliling sendiri, sehingga mereka membangun kebijakan untuk mendukung itu.
Paradigma perencanaan itu diwujudkan dengan ketersediaan toko dan usaha kecil di lingkungan perumahan, yang berarti ada tempat untuk dikunjungi oleh anak-anak saat mereka membutuhkan sesuatu.
Di samping itu, orang tua Jepang tidak pernah menakut-nakuti anak mereka untuk keluar rumah. Sebaliknya, mereka justru mengajarkan anak-anak bersikap ramah dengan selalu menyapa orang-orang yang ditemui di jalan. Terlebih pada orang yang lanjut usia, sopan santun sangat dijunjung tinggi di sana.
Kebiasaan ini bahkan menjadi bagian dari budaya sapaan orang Jepang (Aisatsu). Pada akhirnya, pola asuh tersebut membuat anak-anak di sana bisa dengan penuh keberanian dan tanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberi.
Sebelum diakuisisi oleh Netflix, sebenarnya serial Old Enough! sudah pernah ditayangkan di saluran TV Lokal di Inggris, Italia, Mandarin, Singapura, dan Vietnam. Melalui layanan streaming Netflix, maka tayangan ini akan lebih banyak ditonton oleh seluruh masyarakat dunia.
Harapannya agar setiap orang dewasa bisa menyadari pentingnya membangun lingkungan ramah anak di sekitar mereka. Bagaimana menurut pendapatmu?
Editor: Atalya
