Seiring dengan gegernya varian baru Omicron, maka semakin banyak pula diperbincangkan soal booster vaksin covid. Apa itu booster vaksin covid 19?
Booster vaksin Covid atau vaksin dosis ketiga direncanakan akan dimulai pada 12 Januari 2022.
Diharapkan dengan adanya pemberian booster vaksin Covid ini, kekebalan tubuh masyarakat menjadi meningkat, termasuk varian Omicron.
1. Peraturan booster vaksin Covid belum resmi keluar
Sampai saat ini pemerintah masih sedang berada di tahap finalisasi peraturan presiden (perpres) dan peraturan/keputusan menteri kesehatan terkait dengan pelaksanaan vaksinasi dosis lanjutan.
Perpres yang dimaksud adalah Perpres Perubahan Ketiga atas Perpres nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Covid-19.
Rancangan perpres ini substansinya sudah selesai dibahas dengan seluruh kementerian/lembaga terkait dan sedang tahap permohonan penetapan.
2. Target pemberian booster vaksin Covid
Apa itu booster vaksin covid 19 dan bagaimana target pemberiannya?
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, target vaksinasi dosis ketiga ini sebesar 21 juta warga di 244 kabupaten dan kota di Indonesia. Ini berdasarkan hasil identifikasi sekitar 21 juta sasaran di Bulan Januari yang sudah masuk kategori penerima booster vaksin Covid.
Booster vaksin akan diberikan kepada kabupaten atau kota yang telah mencapai target vaksinasi sebesar 70 persen untuk dosis pertama dan 60 persen untuk dosis kedua.
Berdasarkan persyaratan tersebut, maka tercatat sudah ada 244 kabupaten dan kota di Indonesia yang sudah memenuhi kriteria tersebut.
Tercatat ada beberapa provinsi yang belum mencapai target vaksinasi. Menkes mengingatkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) terkait untuk mempercepat vaksinasi serta menghabiskan stok vaksin dosis pertama dan kedua yang tersedia, khususnya bagi provinsi yang belum mencapai target vaksinasi.
Provinsi yang perlu mengejar target vaksinasi adalah Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Aceh, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Itu adalah Provinsi-provinsi yang cakupan vaksinasi pertamanya belum sampai 70 persen.
3. Syarat mendapatkan booster vaksin Covid
Apa itu booster vaksin Covid 19 dan syarat mendapatkannya?
Untuk saat ini, tidak sembarang orang bisa mendapatkan booster vaksin covid di Indonesia. Diperlukan sejumlah syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu seperti yang dilansir dari halaman covid19.go.id:
- Berusia 18 tahun ke atas
- Masyarakat yang telah menerima vaksin Covid dosis kedua dengan jangka waktu lebih dari enam bulan.
4. Jenis Booster vaksin
Kabar terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) terkait jenis booster vaksin Covid adalah penggunaan setengah dosis vaksin Moderna. Ini dikarenakan KIPI yang ditimbulkan oleh vaksin Moderna cukup keras.
Jenis booster vaksin Covid-19 baru akan diputuskan pada 10 Januari 2022 setelah rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI) resmi dirilis terkait penggunaan setengah dosis vaksin Moderna ini.
Jika pemberian setengah dosis vaksin Moderna dan Pfizer tidak ada perbedaan signifikan antara efektivitas, maka dipastikan seluruh kebutuhan dosis vaksin booster yang diberikan secara gratis dapat terpenuhi.
Untuk jenis booster vaksin Covid yang nanti akan ditentukan berupa homolog atau jenisnya sama dan ada juga yang heterolog atau jenisnya berbeda.
Menurut Menkes, pemerintah saat ini telah memiliki stok booster vaksin Covid sebanyak 113 juta dosis dari total 230 juta dosis yang dibutuhkan.
5. Booster vaksin Covid gratis
Penyelenggaraan penyuntikan booster vaksin Covid sepenuhnya gratis seperti vaksin Covid dosis 1 dan 2 setelah sebelumnya dikabarkan akan berbayar bagi sebagian kalangan. Vaksinasi booster ini ditargetkan untuk masyarakat berusia 18 tahun ke atas dengan memprioritaskan lansia dan penderita imunokompromais.
Pendaftaran program booster vaksin Covid di Indonesia bagi lansia dan PBI sesuai dengan sistem saat ini, bisa melalui pejabat desa setempat atau pendaftaran mandiri dengan datang langsung ke fasilitas kesehatan masing-masing.
6. Booster vaksin di Indonesia tidak ada KIPI berat
Satgas Covid-19 menyatakan tidak ada hasil uji klinis vaksin booster Covid di Indonesia yang memiliki adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berat.
Hal ini sejalan dengan hasil konferensi pers yang diumumkan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. Uji klinis telah dilakukan terhadap beberapa subjek penelitian.
Hasil uji klinis tersebut tidak mengindikasikan adanya KIPI berat ketika subjek penelitian diberikan vaksin booster Covid. Direkomendasikan pemberian dosis 2 dan 3 minimal 6 bulan setelahnya. Program vaksinasi booster 12 Januari sesuai dengan target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada trimester pertama tahun 2022.
Editor: Dwi Ratih
