Keluarga

Waspada! 6 Efek Depresi pada Orang Tua dapat Pengaruhi Anak

Waspada! 6 Efek Depresi pada Orang Tua dapat Pengaruhi Anak

Depresi pada orang tua kerap kali terjadi tanpa disadari, beberapa orang bahkan menganggap hal ini hanya efek kelelahan biasa saja atau karena faktor eksternal yang mendasari. Lahirnya anak ke dunia ini adalah sebuah pertanda bahwa pasangan suami istri juga turut lahir menjadi orang tua baru. 

Momen kelahiran si kecil tak hanya soal suka cita untuk seluruh keluarga saja, namun juga segudang hal baru yang akan menjadi tantangan para orang tua, beberapa di antaranya adalah ilmu parenting yang tak pernah ada habisnya. 

Mengasuh anak bukan hal yang gampang dan tak semata-mata hanya tentang memberikan materi terbaik untuknya, namun kedua orang tua juga disarankan memiliki kesehatan mental yang baik supaya terhindar dari Parental Depression yang kerap menyapa. 

Depresi pada orang tua akan mengakibatkan banyak hal yang di luar dugaan seperti selalu merasa tak puas dengan pola asuh yang sudah diterapkan lalu merasa tidak berharga sebagai orang tua karena tidak mampu memberikan yang terbaik dan yang lebih buruk, efeknya akan terasa pada si kecil. Kondisi depresi pada orang tua harus segera mendapatkan perawatan terbaik supaya si kecil tidak menjadi korban.

Mengenal Depresi pada Orang Tua


Parental depression sering kali disalah artikan sebagai perasaan lelah saja sebagai orang tua. Yang tadinya memiliki kebebasan dalam hidup, sekarang ada malaikat kecil yang harus dibimbing dan ditemani semenjak ia dilahirkan. 

Melansir dari laman Parenting First Cry, depresi pada orang tua merupakan suatu kondisi di mana orang tua menderita depresi dan tidak mampu turut serta dalam pengasuhan anak-anak mereka dengan baik. Parental depression cukup berbahaya bagi anak-anak karena mereka akan merasa sangat terikat dengan orang tua dan tidak tahu bagaimana menghadapi orang tua yang sedang depresi, bahkan anak-anak cenderung tidak tahu bahwa kondisi ini merupakan tanda depresi pada orang tua mereka. 

Bagi orang tua, parental depression ini juga cukup berbahaya terutama saat mereka menyadari bahwa anak-anak menderita dibawah pengasuhan yang mereka terapkan. Hal ini akan membuat kondisi depresi pada orang tua justru akan semakin meningkat dan memburuk setiap harinya.

Efek Depresi pada Orang Tua

Parental depression sangat mempengaruhi keadaan mental kedua orang tua dan mereka yang mengalami hal ini sudah pasti memiliki pola pengasuhan yang cenderung buruk atau tidak baik-baik saja. 

Mengutip dari laman Parenting First Cry, ada beberapa bukti bahwa depresi pada orang tua sangat mempengaruhi baik untuk pola pengasuhan orang tua terhadap anak maupun pada anak itu sendiri:

1. Ikatan yang Semakin Melemah

Depresi pada orang tua yang tidak segera mendapat perawatan tepat akan berujung pada semakin lemahnya ikatan antara orang tua tersebut dengan anak-anak mereka. Depresi akan mempengaruhi sikap Ayah dan Ibu dalam menghadapi si kecil dan si kecil cenderung akan terbiasa hidup mandiri tanpa pendampingan orang tua. Orang yang sedang mengalami depresi cenderung memiliki energi dan kebahagiaan yang lemah.

2. Berpengaruh pada Pola Perilaku Anak

Anak-anak dengan kondisi orang tua yang depresi cenderung tidak tahu siapa yang akan mereka contoh nantinya. Kebanyakan anak-anak akan mengambil sikap lembut, ramah, dan penuh cinta karena melihat ibunya. Sementara itu pada pengambilan keputusan atau saat menghadapi hal-hal yang lebih berani, anak-anak akan mencontoh Ayahnya. Namun semua ini tak dapat dilakukan bila kedua orang tua atau salah satu dari mereka sedang mengalami Parental Depression.

3. Membuat Kondisi Semakin Buruk

 

Depresi pada orang tua tidak serta merta menghilangkan perasaan bahwa orang tua juga merasa sedih dan bersalah saat tahu anak-anak juga menderita karena kondisi yang sedang mereka alami. Justru kondisi ini akan semakin membuat Ayah atau Ibu merasa semakin bersalah dan frustrasi mengapa anak-anak harus menjadi korbannya. Tak jarang juga Ayah atau Ibu akan sering menyalahkan diri sendiri karena pola asuh mereka yang dirasa tidak benar. 

4. Anak Tidak Mendapat Bimbingan yang Tepat

Parental depression juga kerap kali membuat orang tua tidak dapat menentukan pola asuh seperti memberlakukan aturan, apresiasi, hingga hukuman sehingga si kecil seperti tak tentu arah. Anak-anak yang memiliki orang tua dengan kondisi ini juga cenderung tidak mendapatkan bimbingan yang tepat dari orang tua. 

Sangat mungkin hal ini akan mengakibatkan anak menjadi impulsif, sulit mengontrol emosi, dan kurang memiliki ketrampilan dalam membuat keputusan. Tak hanya itu saja, kemampuan kognitif anak-anak yang menginjak usia remaja juga kurang bagus. Biasanya ini ditandai juga dengan buruknya komunikasi dan ketrampilan sosial pada anak-anak.

5. Lingkungan Keluarga yang Tidak Nyaman


Lingkungan rumah yaitu lingkaran keluarga terdekat yang ditemui anak setiap harinya akan menjadi sekolah utama anak-anak. Mereka mencontoh perilaku orang dewasa yang ia lihat setiap hari dan juga merasakan kebahagiaan serta kesedihan paling sering di tempat tersebut. Tak heran bila banyak yang bilang bahwa sikap dan perilaku anak cenderung terbentuk dari lingkungan rumahnya selain lingkungan pergaulannya. 

Pola asuh anak dengan kondisi depresi pada orang tua akan menyebabkan lingkungan rumah yang sangat tidak ramah anak. Tak berhenti sampai di situ saja, kondisi ini juga memungkinkan orang tua gagal dalam menyediakan kebutuhan anak terutama kebutuhan psikisnya.

6. Kurangnya Kegiatan Bersama Orang Tua

Depresi pada orang tua juga mengakibatkan anak tidak mendapatkan haknya seperti merasa disayangi atau dicintai sepenuhnya, merasa aman saat berada di dekat orang tua, memiliki waktu berkualitas bersama saat bermain atau makan, dan masih banyak lagi. Padahal, aktivitas bersama anak sangat penting untuk membangun jati diri anak. 

Dari sana kita bisa tahu apa yang sedang anak rasakan, apa yang sedang ia butuhkan, dan bagaimana ia menjalani harinya. Parental depression merupakan masalah yang serius tak hanya bagi orang tua namun untuk tumbuh kembang anak-anaknya.

Tips Saat Depresi pada Orang Tua Menyerang

Penting untuk diingat, yang paling utama adalah mengakui bahwa depresi pada orang tua itu nyata dan hal yang wajar terjadi. Jadi bila Ibu atau Ayah mengalami hal ini, jangan malu dan ragu untuk mengakui tentang Parental Depression yang sedang dialami karena sebuah pengakuan akan membuat kita akan lebih mudah mengobati kondisi yang ada. 

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan saat depresi pada orang tua terjadi:

1. Mendekatkan Diri kepada Tuhan YME


Depresi pada orang tua punya banyak tingkatan, dari yang masih mudah diatasi hingga pada level berat dan membutuhkan bantuan. Salah satu hal yang bisa Ibu atau Ayah lakukan bila ini terjadi adalah mendekatkan diri kepada Tuhan YME.

 Bagi umat muslim mungkin bisa mulai memperbaiki sholat, mulai melakukan sedekah, berdoa, berdzikir, atau melakukan kebaikan-kebaikan lain yang membuat hati semakin tenang. 

2. Hindari Menyalahkan Diri Sendiri

Apapun yang membuat Ibu atau Ayah menjadi sangat depresi, mulailah untuk tidak menyalahkan diri sendiri terlalu lama. Tidak ada orang yang sempurna di dunia ini, semua orang pasti akan melakukan kesalahan dengan berbagai hal yang mendasarinya. 

Mulailah untuk berhenti menyalahkan diri sendiri dan maafkanlah diri Ayah atau Ibu supaya bisa melanjutkan hidup yang lebih baik. Hidup terlalu lama dalam masa lalu justru membuat seseorang tidak maju dan jauh dari kebahagiaan. Jangan lupa untuk selalu mengucap syukur atas apapun yang Tuhan berikan.

3. Coba Atur Gaya Hidup


Salah satu hal yang dapat meredakan stress dan juga depresi pada orang tua adalah dengan mengatur kembali gaya hidup yang sempat berantakan. Mulailah untuk berolahraga karena kegiatan yang satu ini dapat melepas hormon stress yang ada pada tubuh dan dapat mengeluarkan hormon kebahagiaan seperti endorfin dan dopamine. 

Mengatur gaya hidup sehat tak berhenti sampai di sini saja, atur juga pola makan dan mulailah melakukan sejumlah kebiasaan baik seperti mengurangi konsumsi alkohol, merokok, atau apapun yang dapat merusak diri. Coba juga untuk mengonsumsi buah dan sayuran sehat dan kurangi makanan cepat saji yang kebanyakan justru tidak memiliki nilai gizi yang seimbang.

4. Belajar Hidup Sewajarnya

Tidak ada Ibu atau Ayah yang sempurna, semua memiliki celah. Bagi Ibu, hormon stress atau depresi pada orang tua seringnya muncul karena merasa tidak bisa menjadi Ibu dan istri yang hebat secara bersamaan. 

Tidak mengapa bila rumah berantakan karena si kecil aktif bermain, nanti bisa Ibu bereskan setelah ia tertidur. Cucian dan setrikaan boleh untuk tidak disentuh dulu bila Ibu butuh me time atau ingin tidur siang karena merasa kelelahan, ada hari esok untuk mengerjakan itu semua, atau minta bantuan seperti tenaga cuci setrika seperti laundry misalnya. Hindari ingin menjadi Ibu hebat dan sempurna karena itu hanya mitos belaka, yang anak butuhkan adalah Ibu yang bahagia dan menyayanginya sepenuh hati. 

Sementara itu, tak ada Ayah yang juga sempurna, yang sudah Ayah lakukan pasti sudah maksimal dan membuat keluarga kecil bahagia. Hiduplah sewajarnya saja, tidak terlalu ambisius namun tetap semangat serta optimis mengejar cita-cita.

5. Melakukan Kegiatan yang Disukai


Depresi pada orang tua bisa jadi dikarenakan orang tua sama sekali tidak memiliki waktu luang untuk melakukan berbagai macam hal yang disukai seperti hobi dan semacamnya. 

Meskipun sudah menjadi orang tua, melakukan hobi masih sangat boleh dilakukan asalkan semua sesuai pada tempat dan porsinya. Lakukan kembali kegiatan apapun yang perah Ayah dan Ibu amat sukai supaya terhindar dari kondisi Parental Depression.

6. Keluarkan Keluh Kesah yang Terpendam

Hal apapun yang sedang dirasakan sebaiknya tidak dipendam terlalu lama. Bila ada hal yang sangat mengganggu hingga membuat Ayah atau Ibu merasa sedih atau hampir terpuruk, sebaiknya diceritakan langsung kepada pasangan. 

Beberapa kasus stress atau gejala depresi ringan bisa sedikit terobati saat kita berbicara kepada orang yang dicintai sekedar untuk berbagi keluh kesah. Melakukan pillow talk sangat dianjurkan bagi setiap pasangan karena banyak manfaatnya.

7. Berkonsultasi kepada Ahlinya

Depresi pada orang tua terdiagnosa dengan jelas saat Ayah atau Ibu melakukan konsultasi kepada ahlinya. Silakan pergi berkunjung ke dokter terkait untuk mendapatkan sejumlah perawatan yang tepat. 

Beberapa perawatan yang mungkin akan didapatkan seperti penggunaan obat-obatan penenang seperti antidepresan, melakukan kegiatan psikoterapi hingga memiliki kegiatan berkumpul dengan kelompok terapi untuk berbagi cerita. Penggunaan obat-obatan penenang atau antidepresan ini tidak bisa sembarangan dan sebaiknya di bawah pengawasan dokter ya.

8. Jangan Lewatkan Terapi


Bila dibutuhkan serangkaian terapi untuk mengobati depresi pada orang tua yang sedang dialami, maka sebaiknya jangan diabaikan. Serangkaian terapi ini akan sangat membantu pemulihan Ayah ataupun Ibu. 

Sebenarnya, terapi akan jauh lebih baik daripada ketergantungan dengan obat penenang karena efeknya untuk kesehatan pasti ada. Terapi yang akan dijalankan juga biasanya sudah dijadwalkan oleh dokter terkait.

9. Tetap Optimis dan Semangat

Hidup tak selamanya mulus dan selalu bahagia bagi setiap orang. Roda kehidupan akan terus berputar dan sebagai manusia pasti akan merasakan kondisi di atas dan di bawah meskipun rentang waktunya mungkin berbeda. 

Orang yang menjalani hidup dengan optimis dan semangat cenderung lebih mudah terhindar dari kondisi Parental Depression. Hidup optimis dan terus bersemangat bukan berarti tidak boleh merasa sedih atau kecewa, namun ketika sedang menghadapi masalah tersebut kita sepantasnya ingat bahwa masih ada Tuhan yang akan membantu kita melewati ini semua. 

Sebagai pengingat, ada anak-anak yang membutuhkan kehadiran lahir batin kedua orang tuanya untuk menemani tumbuh kembangnya maka jadilah orang tua yang bahagia untuk mereka juga!


Editor: Atalya