Balita

6 Cara Mengatasi Bayi Rewel Saat Ditinggal Pergi

6 Cara Mengatasi Bayi Rewel Saat Ditinggal Pergi

Di saat Anda tengah bersiap menuju tempat bekerja, tiba-tiba saja si kecil merengek bahkan menangis tanpa henti meminta Anda tetap bersamanya. Apa sebenarnya yang terjadi dengan buah hati Bunda?

Kondisi yang dialami bayi Anda dikenal dengan istilah Separation Anxiety, yaitu bentuk kecemasan yang dialami bayi ketika ia harus terpisah dari orangtuanya. Kecemasan seperti ini adalah bagian dari perkembangan emosional yang dimulai saat bayi mulai mengerti keberadaan orang-orang di sekitarnya. Pada tingkat tertentu, bayi dan batita akan menunjukkan kecemasan yang sangat nyata bahkan mereka bisa menjadi kesal, marah, atau kecewa bila terpisah dari orangtuanya. Memang secara natural bayi akan merasa tidak nyaman bila dipisahkan dari orang yang merawat dan menjaganya.

Bunda, perilaku kecemasan bayi terhadap perpisahan bersifat kultural. Para orangtua di negara-negara barat cenderung menekankan kemandirian dari usia yang sangat belia. Tapi di negara-negara lain, bayi jarang sekali dipisahkan dari sang ibu pada tahun pertama kehidupannya.


Kapan Biasanya Terjadi?

Bayi dapat menunjukkan tanda kecemasan akan perpisahan pada usia 6 atau 7 bulan, tapi masa krisis akan terjadi pada usia 10 hingga 18 bulan. Umumnya, kecemasan ini terjadi saat Anda atau pasangan meninggalkan si kecil untuk bekerja. Bayi Anda juga dapat mengalami kecemasan di malam hari. Kondisi ini biasanya akan mereda saat bayi mencapai usia 24 bulan.


Bagaimana Membantu Bayi Anda Melaluinya?

Bunda, Ada beberapa pilihan yang bisa Anda tempuh untuk membantu si kecil melewati rasa cemasnya:
 

  • Titipkan bayi Anda kepada orang yang telah dikenalnya. Bila harus meninggalkannya untuk kembali bekerja, tinggalkan bayi Anda bersama ayah, nenek, atau tantenya. Bayi Anda mungkin masih belum siap menerima kondisi ini sepenuhnya. Namun, ia dapat menyesuaikan ketiadaan Anda dengan lebih mudah  ketika ia dikelilingi oleh wajah-wajah yang sudah dihafalnya.
  • Kurangi intensitas perpisahan sebisa mungkin. Ajak serta bayi Anda setiap kali ia merasa cemas kalau mau ditinggal pergi. Jika cara ini yang Bunda ambil, itu artinya Anda menunggu si kecil mampu mengatasi fase ini dengan sendirinya.
  • Biarkan bayi Anda mengenal pengasuhnya lebih dulu. Jika Bunda terpaksa meninggalkan buah hati bersama pengasuh yang belum ia kenal, beri kesempatan kepada bayi Anda untuk mengenalnya saat Anda masih berada di sisinya.


Bagaimana Mempersiapkan Bayi Saya Menghadapi Perpisahan?

Selama  masa transisi, beri si kecil kesempatan untuk perlahan terbiasa dengan tidak adanya kehadiran Anda di dekatnya. Bila Anda berencana meninggalkan ia bersama anggota keluarga lain atau pengasuh, cobalah beberapa saran berikut ini:
 

  • Jalani masa percobaan 

    Batasi kepergian Anda tidak lebih dari satu jam. Saat bayi Anda mulai terbiasa dengan pengasuh atau lingkungan di penitipan anak, Bunda dapat menambah durasi kepergian Anda.

  • Pupuk rasa nyaman si kecil

    Ajak pengasuh bayi untuk datang berkunjung dan bermain dengan bayi Anda beberapa kali sebelum Anda benar-benar meninggalkannya untuk pertama kali. Minta pengasuh untuk datang 30 menit sebelum Anda berangkat ke kantor. Hal ini bertujuan agar ia dan bayi Anda dapat lebih saling mengenal sebelum Anda meninggalkan rumah.

  • Jangan menganggapnya berat

    Bayi Anda merasakan apa yang Anda rasakan. Jadi tunjukkan kehangatan dan antusias pada pengasuh yang Anda pilih. Usahakan Bunda tidak ikut menangis atau marah saat bayi Anda menangis, setidaknya tidak dihadapannya.  Tenang, Bun, Anda dan buah hati akan mampu melaluinya. Pengasuh Anda nantinya akan memberitahu bahwa si kecil sudah berhenti menangis tak lama setelah Anda meninggalkan teras rumah.

  • Berlatih di rumah

    Lebih mudah bagi si kecil mengatasi perpisahan dengan Bunda bila ia sendiri menginginkannya. Biarkan ia merangkak ke ruangan lain atas kemauannya sendiri. Pastikan ia aman saat tanpa pengawasan Anda dan tunggu beberapa menit sebelum mendatanginya.

    Bunda juga bisa mengatakan padanya bahwa Anda akan meninggalkan rumah. Beritahu kemana Anda pergi dan katakan Anda akan kembali. Anak Anda akan belajar bahwa semua akan baik-baik saja saat Anda tidak ada.

  • Sekali pergi, ya pergi

    Jangan kembali pulang ke rumah atau ke tempat penitipan anak untuk menenangkan bayi Anda. Ini justru akan mempersulit tidak hanya diri Anda sendiri tapi juga si bayi, dan pengasuhnya.

  • Selalu ucapkan selamat tinggal

    Cium dan peluk bayi Bunda saat akan meninggalkannya tapi jangan menghabiskan waktu terlalu lama saat berpamitan. Jangan pula bersembunyi darinya lalu pergi dari pintu belakang ya, Bun. Hal ini hanya akan membuatnya semakin emosional.


Bagaimana mengatasi kecemasan perpisahan di malam hari?

Perpisahan di malam hari adalah hal menakutkan bagi bayi Anda. Karenanya Bunda perlu melakukan yang terbaik untuk mengatasinya. Usahakan waktu sebelum tidur menjadi suasana yang tenang dan menyenangkan. Habiskan lebih banyak waktu bersama bayi Anda di tempat tidur dengan membaca, berpelukan, dan bernyanyi pelan bersama.

Bila bayi Anda menangis setelah Anda meletakkannya di tempat tidur, tak apa mendatanginya untuk meyakinkan dirinya dan diri Anda sendiri bahwa ia baik-baik saja. Tapi jangan berlama-lama, ya Bun, sehingga ia bisa belajar tidur kembali tanpa banyak bantuan dari Anda.
 

Bagaimana bila semua tidak berhasil?

Tiap bayi memiliki kepribadian yang berbeda. Beberapa bayi memiliki kecemasan akan perpisahan yang lebih berat dari yang lain. Bila bayi Anda tidak dapat ditenangkan dengan cara sederhana, itu artinya waktu untuk Anda melakukan evaluasi.
 

  • Tinggalkan bayi Anda bersama anggota keluarga lain atau orang yang ia kenal selama 15 menit. Lalu tambah menjadi selama satu jam. Bayi Anda akan nyaman bersama orang yang dikenalnya dan ia juga belajar bahwa bila Anda pergi, Anda akan kembali.
  • Pertimbangkan kembali pengasuh atau tempat penitipan anak yang Anda pilih. Bila bayi Anda terus merasa cemas dan cengeng saat Anda pergi, mungkin Bunda memilih pengasuh yang kurang cocok atau si kecil kurang nyaman berada di tempat penitipan yang sekarang.
  • Evaluasi kembali cara perpisahan Anda. Apakah Anda diam-diam pergi meninggalkannya? Apakah Anda berpamitan seolah Anda akan menuju medan perang? Apakah Anda berjalan pelan sambil melambai dan menangis hingga bayi Anda hilang dari pandangan? Cobalah menjadi lebih santai, Bunda. Cukup katakan “Sampai ketemu lagi, sayang” diikuti dengan peluk dan cium sederhana. Tindakan tersebut menunjukkan bahwa kepergian Anda bukanlah perkara besar dan Anda akan segera tiba kembali di rumah.


Kecemasan akan perpisahan yang dialami bayi memang dapat membuat frustrasi bayi dan juga orangtua. Tapi Anda tidak perlu terlalu khawatir. Rasa cemas ini perlahan akan berakhir dan Anda akan mampu mengontrolnya. Jadi, Bunda nikmati saja keistimewaan posisi Anda sebagai yang nomor satu di hati si kecil, ya. 

(Dini)