Kesehatan

7 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Tindik Telinga Bayi

7 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Tindik Telinga Bayi

‘Tindik, atau tidak?’ Ada beberapa alasan mengapa orangtua ingin menindik telinga bayinya. 

Alasan yang paling mudah, yang pertama, sebutlah untuk memperjelas jika buah hatinya adalah perempuan. Kedua, menindik telinga sejak anak masih bayi, dianggap akan meminimalisir rasa sakit yang dirasakan dan membuat anak tidak akan mengingat seperti apa prosesnya. Ketiga, alasan tindik telinga bayi lainnya adalah kebiasaan atau adat istiadat, seperti di Spanyol misalnya. Ketika bayi perempuan lahir, adalah suatu kebiasaan bagi kakek dan nenek memberikan hadiah berupa anting emas. Contoh lainnya ada di Amerika Latin, di sini, anak perempuan sudah ditindik telinganya dan dipakaikan anting sebagai lambang kewanitaan.

Namun, masalah tindik dan anting-anting ini, pada bayi ini menjadi perdebatan di beberapa tempat. Nggak sedikit dari orangtua yang merasa keberatan untuk menindik telinga bayinya. Ada beberapa alasan dibaliknya, misalnya, menganggap perhiasan sebagai seseuatu yang tidak penting, khawatir risiko kesehatan yang mungkin terjadi akibat prosesnya dan khawatir bayi akan terluka (misalnya karena anting-anting tersangkut).

Pendapat lainnya adalah menindik dan menggunakan anting adalah hak dan keputusan anak, jadi biarkan si anak sendiri yang melakukannya nanti ketika ia besar jika ia ingin. Bahkan, ada yang menganggap tindik telinga bayi sebagai penyiksaan.

Di Indonesia, menggunakan anting-anting adalah hal yang umum. Banyak orangtua yang memakaikan anting-anting untuk anaknya, sebagai penegas jenis kelamin dan sebagai perhiasan. Nggak jarang, bayi perempuan sudah ditindik semenjak ia lahir dan pulang ke rumah sudah menggunakan anting. Umumnya, orangtua berpendapat menindik telinga anaknya sejak bayi, untuk mengurangi rasa sakit pada anak. 

Jadi, menindik telinga bayi atau tidak, adalah pilihan masing-masing orangtua. Nah, jika Anda adalah yang berminat menindik telinga bayi Anda, ada sebaiknya simak tips berikut ini, ya.

  1. Kapan Bayi Boleh Menindik Telinga?

    Sebagian dokter, akan menyarankan tindik telinga bayi, untuk mengurangi rasa sakit yang akan dirasakan anak, pendapat lainnya adalah bayi tidak mudah nggak berontak ketika ditindik, sehingga lebih aman dan tindik telinga pada anak akan mengurangi risiko tumbuhnya jaringan parut. Namun, di Amerika misalnya, American Academy of Pediatrics atau AAP, menyarankan anak ditindik telinganya ketika ia sudah bisa merawat dirinya sendiri, yaitu usia dua tahun. Atau setidaknya, menunggu hingga usia bayi dua sampai enam bulan. Saran lainnya adalah setelah bayi mendapatkan vaksin tetanus.

    Pastinya, jika Anda ingin melakukan tindik telinga bayi, Anda mesti lebih dulu berkonsultasi dengan dokter, pastikan semua dilakukan di bawah arahannya.

  2. Apakah Tindik Telinga Berbahaya Bagi Bayi? 

    Selama prosesnya dilakukan dengan baik dan benar, tindik telinga bayi bukan sesuatu yang berbahaya dan boleh saja dilakukan. Soalnya, nih, kalau kita bicara tentang risiko tindik telinga, risiko tetap saja mungkin terjadi, berapa pun usia kita saat ditindik.

  3. Di Mana Seharusnya Menindik Telinga dengan Aman?

    Betul banget, masih banyak orang yang menindik telinga di toko emas atau toko perhiasan. Mungkin, alasannya adalah biaya yang terjangkau dan lebih praktis. Hal ini nggak disarankan, ya, Bu, karena di tempat seperti ini keamanannya nggak bisa dijamin. Jika hendak melakukan tindik telinga, baik itu untuk anak atau orang dewasa, apalagi untuk bayi, disarankan dilakukan di rumah sakit, dengan dokter atau bidan.

    Pertama, Anda bisa mencari rumah sakit atau klinik yang bisa melakukan tindik telinga bayi. Sambil mencari informasi, sebaiknya Anda juga mengecek review yang dibuat oleh pasien. Hal ini pastinya untuk mencari tempat dan tenaga profesional yang baik. Meskipun di rumah sakit dan dilakukan oleh dokter, nggak sedikit, loh, orangtua yang mengeluh karena tindikan di telinga bayinya nggak berhasil dengan baik, miring contonya

    Selanjutnya Anda bisa tanyakan prosesnya. Yaitu dengan tusuk jarum atau menggunakan professional ear piercing gun. Biasanya, orangtua lebih memilih menggunakan alat ‘tembak’ karena prosesnya lebih cepat.

    Penting untuk Anda ketahui, jika tempat Anda menindik telinga bayi nggak menjaga kebersihan dengan baik, maka ada risiko bayi terkena penyakit, yaitu penyakit yang menular lewat jarum dan darah. Di antaranya adalah tetanus, hepatitis B, hepatitis C bahkan penyakit yang sangat berbahaya seperti HIV

    Penyakit Menular Melalui Jarum

    Seperti yang sudah dijelaskan di atas, beberapa penyakit yang mungkin ditularkan ketika melakukan tindik di tempat yang tidak terjaga kebersihannya adalah HIV, hepatitis B dan C. Penyakit-penyakit ini bisa ditularkan melalui darah, misalnya, darah penderita salah satu penyakit tersebut, melekat pada jarum tindik, kemudian jarum tersebut digunakan kembali untuk menindik telinga kita.

  4. Bagaimana Memilih Anting Untuk Bayi?

    Untuk anting pertamanya, pilih yang bentuknya tusuk, bukan seperti cincin. Pilih yang ukurannya cukup kecil dan rata, sehingga nggak gampang disentuh dan ditarik oleh bayi. Pastikan bagian penutupnya terlindungi dengan baik. Disarankan agar bayi menggunakan anting-anting yang terbuat dari baja khusus (baja ini tidak mengandung nikel) atau emas setidaknya 14 karat. Hal ini untuk menghindari reaksi alergi. 

  5. Seperti Apa Prosedur Tindik Telinga Bayi?

    Tindik telinga biasanya dilakukan tanpa bius. Namun jika Anda khawatir, Anda bisa meminta sesuatu pada dokter untuk mengurangi rasa sakit bayi. Sebelum ditindik, dokter akan menandai lokasi lubang dan ‘menembak’ dengan alat berbahan khusus.

    Sebelum menindik, sebaiknya bayi dalam kondisi sehat. Bayi yang rewel bakal banyak bergerak dan bisa berbahaya, gendong bayi dengan lembut selama proses dilakukan. Tindikan pada telinga berikutnya bakal lebih ‘menantang’, karena bayi merasakan sakit dari tindikan pertama, maka Anda mesti ekstra hati-hati menggendong bayi. Membawakan mainan atau sesuatu yang disukai mungkin akan membantu anak lebih tenang.

  6. Cara Merawat Luka Tindik Telinga Bayi

    Luka tindik pada bayi mesti dirawat agar bayi terhindar dari infeksi. Jika hendak mengganti anting, sebaiknya tunggu setidaknya selama enam minggu. Selama menunggu luka mengering, bersihkan sekitar area tindikan dengan kapas yang sudah diberi alkohol, dan putar sedikit (twist) anting. Sebelum menyentuh telinga bayi untuk membersihkan, cuci tangan Anda hingga benar-benar bersih dan pegang telinga bayi dengan lembut, kemudian keringkan. 

  7. Infeksi Luka Tindik Telinga Bayi

    Jika Ibu melihat ada gejala infeksi pada luka, maka segera bawa si Kecil ke dokter, ya, Bu. Tanda-tanda infeksi yang mungkin terjadi, misalnya, timbul kemerahan, pembengkakan, berair, bernanah atau berdarah. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan obat dan melepas anting bila perlu. Selain infeksi, ada komplikasi lainnya yang mungkin saja terjadi, misalnya berdarah, alergi terhadap anting yang dipakai, timbul jaringan parut (atau keloid), dan lainnya.

    Apa Penyebab Infeksi pada Luka Tindik?

    Infeksi luka tindik bakal terjadi jika luka nggak dibersihkan dengan baik. Penyebab lainnya adalah bakteri, misalnya yang berasal dari debu di rumah atau ketika Ibu membawa si Kecil keluar. Anting yang terlalu ketat juga nggak baik, karena bisa menekan luka dan luka jadi sulit ‘bernapas’. Terakhir adalah jika bayi banyak menyentuh anting atau luka.

Jadi, jika Ibu berminat untuk menindik dan memakaikan anting pada bayi, bukan dari segi kebiasaan atau estetiknya yang perlu diutamakan, ya, tapi utamakan keamanan bagi anak.

(Stephanie)