Kesehatan

9 Kecelakaan Yang Sering Terjadi Pada Anak dan Cara Mencegahnya

9 Kecelakaan Yang Sering Terjadi Pada Anak dan Cara Mencegahnya

Saat anak bertumbuh, ia akan mengeksplor apapun yang ada di rumah atau ketika Anda membawanya pergi ke luar rumah. Jadi sangatlah penting untuk memastikan keamanan si kecil. Salah satu caranya adalah dengan memahami kecelakaan macam apa yang biasa terjadi pada anak kecil. Jika anak Bunda lagi senang-senangnya berlarian atau merangkak, kemungkinan terjadinya kecelakaan akan makin besar lagi. Tentu, ketika Bunda punya balita yang lagi senang bereksplorasi kadang sulit menghindari kecelakaan ini ya Bun. Tapi ada berberapa langkah untuk mencegahnya kok, jadi Anda bisa bersiap untuk apa yang akan terjadi.

Kasus-Kasus Kecelakaan Pada Anak

Tahukah Anda? Jumlah kecelakaan terbesar terjadi di ruang makan dan ruang tamu, tapi kecelakaan paling serius terjadi di dapur dan tangga. Setiap tahun lebih dari 67.000 anak mengalami kecelakaan di dapur dan 43.000 diantaranya terjadi pada anak berusia di bawah 4 tahun.

Anak di bawah usia 4 tahun paling banyak mengalami kecelakaan di rumah dan anak laki-laki lebih besar kemungkinan mengalami kecelakaan dibanding anak perempuan. Anak yang umurnya sudah lebih besar tidak terlalu beresiko mengalami patah tulang dibanding anak yang lebih kecil. Anak yang lebih kecil memiliki persentase lebih tinggi mengalami luka bakar dan melepuh, keracunan, dan masalah pencernaan.

Sering kali anak memiliki minat yang sangat tinggi terhadap lingkungannya. Mereka memiliki persepsi terbatas tentang lingkungan karena kurangnya pengalaman atau perkembangan. Anak kecil yang suka menunjukkan kemampuan yang ia miliki punya lebih besar resiko mengalami kecelakaan. Berikut ini beberapa kecelakaan yang biasanya sering terjadi pada anak:

  1. Terjatuh

    Anak kecil pasti sering terjatuh dan ini biasanya terjadi di rumah. Jenis kecelakaan ini ternyata memiliki porsi sampai 44 persen dari keseluruhan kecelakaan yang terjadi pada anak. Kebanyakan anak terjatuh karena terpeleset, konsekuensi paling serius ketika anak terjatuh dari tempat yang agak tinggi, misalnya jatuh dari highchair, tempat tidur, atau di tangga.

    Untuk menghindari kecelakaan ini, pastikan Anda menempatkan pagar di atas dan bawah tangga. Jangan biarkan ada benda di tangga karena bisa terinjak dan menyebabkan anak terjatuh.

  2. Luka Bakar Dan Melepuh

    Minuman panas menyebabkan lepuhan pada anak di bawah usia 5 tahun. Kulit anak lebih sensitif dibanding orang dewasa. Jadi jika ia terkena minuman panas yang mungkin sudah dibuat dari 15 menit yang lalu, tetap bisa membuat kulitnya melepuh. Jadi, jangan pegang minuman panas saat sedang menggendong anak ya Bun. Serta letakkan minuman panas jauh dari pinggir meja agar tidak bisa digapai oleh si kecil.

    Air panas yang digunakan saat mandi juga menyebabkan banyak kejadian kecelakaan pada anak. Kalau di rumah Anda ada keran air panas dan dingin, nyalakanlah keran air dingin lebih dulu dan selalu tes suhu air mandi anak dengan siku sebelum membiarkan anak masuk ke bak mandi.

    Anak-anak yang mengalami kecelakaan lepuhan ini biasanya terjadi ketika anak masuk ke kamar mandi sebelum orangtua mempersiapkannya, anak bermain dengan keran air panas atau ia membungkuk di kamar mandi untuk mengambil mainan dan terjatuh. Untuk menghindarinya, tetaplah bersama anak sepanjang waktu ketika mandi untuk memastikan keamanannya sekaligus memberikan quality time terbaik untuk si kecil.

    Kejadian meleupuh ini juga bisa terjadi saat anak juga mengalami luka bakar. Ini biasanya terjadi saat balita main-main dengan api, setrika, pelurus rambut, rokok, dan korek api. Jadi jauhkan semua benda ini dari anak ya Bun. Jauhkan anak kecil dari dapur dan pastikan pegangan penggorengan tidak diarahkan ke pinggir kompor agar anak tidak tertarik untuk mengambilnya.

  3. Keracunan 

    Kalau keracunan biasanya terjadi saat anak bermain-main dengan obat, produk rumah tangga, dan kosmetik. Beberapa zat beracun bisa menyebabkan balita kesulitan bernafas jadi selalu segera cari bantuan medis saat anak keracunan. Pastikan Bunda menyimpan obat dan bahan kimia berbahaya jauh dari penglihatan dan jangkauan anak, lebih baik di lemari yang terkunci. Bunda harus waspada kalau ada lemari yang letaknya di bawah tempat cuci piring. Lemari itu biasanya berisi sabun cuci piring dan produk pembersih berbahaya lainnya. Lemari itu biasanya gampang sekali dijangkau oleh balita, jadi selalu kunci bagian tersebut.

    Bunda juga harus hati-hati dengan sabun cuci piring atau deterjen cair karena bagi anak kecil itu semua terlihat seperti minuman manis. Awasi pula tanaman Anda, karena anak suka menarik daun dan bunganya. Jauhkan daun yang beracun atau yang bisa mengiritasi kulit dari jangkauan anak.

  4. Tercekik Dan Tersedak

    Anak bisa menelan, menghirup, atau tersedak benda berukuran kecil seperti mainan kecil, kacang, dan kelereng. Bayi dan balita paling beresiko tersedak karena mereka suka mengamati hal di sekitarnya dengan memasukkan benda ke mulut, jadi pilihlah mainan yang sesuai usia anak.

    Jauhkan binatang, terutama kucing, dari kamar tidur bayi dan gunakan jaring pelindung pada stroller bayi jika perlu. Walaupun binatang peliharaan Anda sangat penyayang, si kecil bisa beresiko kehabisan nafas bila ada kucing berbaring di atas tubuhnya.

  5. Tercekik Tali Tirai

    Tali tirai memiliki resiko pada anak kecil. Tali tirai harus jauh dari jangkauan anak atau lebih baik pasang tirai tanpa tali. Penelitian mengindikasikan kebanyakan kecelakaan kematian yang  melibatkan tali tirai terjadi di kamar tidur dan terjadi pada anak antara 16 hingga 36 bulan. Balita usia ini banyak bergerak tapi kepala mereka masih lebih berat dibanding tubuh mereka dan kontrol otot belum sepenuhnya berkembang, yang membuat mereka tidak bisa membebaskan diri ketika terjerat.

    Untuk mengurangi resiko ini, jangan gantung tas di mana kepala anak bisa masuk ke dalamnya. Jangan tempatkan tempat tidur atau highchair di dekat jendela dan jika memakai tirai yang ada talinya, pastikan ukuran talinya pendek.

  6. Tenggelam

    Anak bisa tenggelam di ketinggian air kurang dari 3 cm jadi si kecil harus selalu berada di pengawasan orang dewasa ketika berada di dalam atau di dekat air. Jangan pernah tinggalkan anak di bak mandi tanpa pengawasan, meski sebentar dan ada si kakak bersamanya. Jangan biarkan mangkok atau ember tanpa tutup berisi air bergeletakan di sekitar rumah. Dan kalau Bunda punya kolam plastik untuk anak, sebaiknya kosongkan dan dijauhkan ketika tidak digunakan. Bila ada kolam untuk hiasa taman, berikan pagar di sekelilingnya dan waspadalah jika Bunda mengajak anak berkunjug ke rumah orang lain yang juga memiliki kolam di tamannya.

  7. Cedera Di Hidung Anak

    Cedera di hidung disebabkan saat anak terjatuh di permukaan yang keras, terkena benda yang dilempar orang lain, atau tidak sengaja ditinju atau ditendang anak lain.

  8. Goresan Dan Cakaran

    Goresan dan cakaran disebabkan kuku yang panjang (bisa milik bayi atau milik anak lain), hewan peliharaan, atau benda tajam seperti pisau, batu, kaca serta benda pecah-belah, dan pinggir perabot yang tajam.

  9. Terkilir

    Terkilir terjadi akibat anak jatuh saat bermain karena terlalu bersemangat. Anak lebih mungkin mengalami patah tulang dibanding orang dewasa karena tulang mereka memiliki area lunak di dekat tiap tulang yang disebut growth plates. Jadi selalu waspada ya Bun.

Tempat- Tempat Yang Rawan Terjadi Kecelakaan pada Anak

Bunda, jangan lupa juga memperhatikan juga beberapa tempat berikut:

  • Tempat tidur bayi, yang bisa membuat jari balita terjepit, tercekik akibat mainan bertali atau berpita, dan tersedak karena selimut dan bantal.  Pagar di tempat tidur bayi bisa menjerat leher dan bumper yang digunakan di box bayi sering dihubungkan sebagai penyebab SIDS (sindrom kematian mendadak pada bayi).

  • Mobil dengan pemasangan car seat yang tidak tepat, atau ketika anak tanpa sengaja tertinggal di mobil yang terkunci yang bisa menyebabkan anak kepanasan.

  • Jendela, dimana anak bisa terjatuh atau tercekik oleh tali gorden.

  • Kamar mandi, yang jadi tempat paling sering di mana anak terpeleset di permukaan yang basah, terbentur, dan tergores oleh alat cukur. Bayi bisa juga tenggelam di air dengan kedalaman satu inci, jadi selalu waspada ketika anak di bak mandi dan pastikan anak tidak bisa menjangkau toilet kecuali dalam pengawasan Anda.


(Ismawati)