Belakangan ini, kualitas udara di beberapa kota di Indonesia, bikin was-was, apalagi bagi anak-anak. Gimana tidak? Akibat kualitas udara yang buruk ini, kasus flu & batuk karena polusi udara pada anak jadi meningkat.
Menurut Kemenkes RI, polusi udara memang bisa memberikan kontribusi sekitar 15-30% terhadap penyakit paru-paru dan kelompok rentan terdampak salah satunya adalah anak-anak.
Tentu saja ini jadi perhatian yang serius, ya Parents! Apalagi, batuk, pilek yang dialami si Kecil jelas bikin ia jadi nggak nyaman beraktivitas dan berpengaruh pada prestasi akademik di sekolah.
Lalu, sebaiknya apa yang bisa kita lakukan untuk atasi flu & batuk pada si Kecil?
Kenapa Anak Rentan Alami Flu, Batuk dan ISPA Akibat Polusi Udara?
Menurut American Lung Association, anak-anak memang memiliki risiko lebih tinggi terhadap dampak polusi udara. Hal ini karena, paru-paru anak masih terus berkembang, apalagi mereka cenderung sangat aktif dan lebih banyak menghirup banyak udara.
Paru-paru sendiri merupakan organ vital yang cenderung memiliki proses tumbuh lebih lama, 80% kantung udara kecil (Alveoli) pada paru-paru anak berkembang setelah lahir.
Ini merupakan tempat berlangsungnya transfer oksigen ke darah yang menunjang kehidupan. Paru-paru dan alveoli-nya belum sepenuhnya berkembang sampai anak-anak berusia dewasa.
Selain itu, sistem imun yang belum berkembang sempurna juga sangat memengaruhi kondisi paru-paru anak. Nggak heran, anak berisiko lebih besar mengalami infeksi saluran pernapasan dibandingkan orang dewasa, sehingga hal ini juga bisa meningkatkan kerentanan mereka terhadap polusi udara.
Selain itu, anak-anak yang lebih aktif berkegiatan di luar ruangan, juga lebih berisiko besar mengalami batuk karena polusi. Bahkan, parahnya lagi menurut penelitian dari The Southern California Children’s Health, anak yang tumbuh di daerah dengan udara yang lebih tercemar, berisiko besar mengalami penurunan pertumbuhan paru-paru.
Penurunan rata-rata fungsi paru-paru ini, serupa dengan dampak anak tumbuh dewasa di rumah dengan orang tua yang merokok.
Gejala Flu, Batuk dan Pilek Pada Anak Akibat Polusi Udara
Keluhan gejala batuk-batuk di tengah kondisi udara yang tidak baik, seringkali kita abaikan. Sebagian besar dari kita mungkin menganggap kondisi ini adalah batuk-batuk biasa, yang bisa sembuh dengan sendirinya.
Padahal, penanganan batuk pilek akibat polusi yang terlambat bisa memperparah kondisi, lho, Parents! Lantas, gejala seperti apa yang biasanya muncul?
Memang, flu, batuk dan juga pilek pada anak sejatinya merupakan penyakit gangguan pernapasan yang umum sekali terjadi.
Mengutip dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), secara umum, flu dan pilek memiliki gejala yang serupa. Namun dari penyebabnya, flu terjadi karena virus influenza dengan gejala yang biasanya lebih parah dan muncul tiba-tiba.
Menurut John Hopkins Medicine, seorang anak dapat mengalami gejala ini saat flu, seperti:
- Demam, yang mungkin mencapai 103°F (39,4°C) hingga 105°F (40,5°C)
- Tubuh terasa sakit hingga ke otot
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Batuk yang semakin parah
- Kelelahan
- Hidung berair atau tersumbat
- Dalam beberapa kasus si Kecil juga bisa mengalami; mual, muntah dan diare
- Umumnya, sembuh dalam waktu sekitar 1 minggu
Sedangkan, jika si Kecil alami pilek baik itu akibat infeksi virus maupun alergi biasanya akan ditandai dengan hidung tersumbat dan berkembang secara bertahap. Pilek umumnya tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Batuk-pun ada beragam jenisnya, ada batuk berdahak dan batuk kering. Batuk kering biasanya membuat gatal di tenggorokan yang terjadi karena peradangan atau iritasi pada saluran pernapasan atau juga karena pilek dan flu. Jika batuk berdahak, biasanya disebabkan karena banyaknya lendir yang diproduksi tubuh, akibat udara dingin atau flu.
Lalu bagaimana dengan batuk pilek akibat polusi udara? Salah satu yang menjadi penanda si Kecil terdampak polusi udara adalah saat Parents menghindarkan si Kecil dari polusi, maka batuk pileknya akan berkurang dengan sendirinya.
Parents perlu waspada saat keluhan batuk dan pilek si Kecil tidak berkurang dalam waktu 2 minggu, sebab biasanya jika batuk pilek disebabkan influenza akan membaik dalam waktu sekitar 7 hari.
Gejala lain yang perlu menjadi perhatian Parents adalah dahak pada anak, tidak selalu berlendir, tapi bisa juga berlendir biasanya lebih bening atau lebih kering. Namun jika disertai adanya infeksi, dahak si Kecil bisa saja berwarna hijau dan disertai dengan demam.
Memilih Obat yang Tepat Saat Anak Alami Flu, Batuk, & Pilek
Yup! Gejala yang ditimbulkan saat anak alami Flu, Batuk, & Pilek memang beragam, apalagi akibat polusi udara. Namun, Parents nggak perlu khawatir sebab ada bodrexin yang memiliki varian lengkap untuk setiap gejala flu, batuk, dan pilek pada anak, seperti:
- bodrexin Flu & Batuk Tidak Berdahak
Meringankan gejala flu seperti: demam, sakit kepala, bersin-bersin dan hidung tersumbat yang disertai batuk tidak berdahak.
- bodrexin Flu & Batuk Berdahak PE
Meringankan gejala flu seperti: demam, sakit kepala, bersin-bersin dan hidung tersumbat yang disertai batuk berdahak.
- bodrexin Pilek Alergi PE
Meringankan pilek alergi, bersin-bersin dan hidung tersumbat akibat paparan alergi.
- bodrexin Flu Pilek PE
Meringankan gejala-gejala flu seperti: Pilek, demam, sakit kepala, bersin-bersin dan hidung tersumbat.
Semua produk dari bodrexin dapat dikonsumsi oleh anak usia 2-12 tahun, dengan disesuaikan gejala yang ada. Nggak perlu khawatir soal keamanannya, sebab produk bodrexin sirup telah lulus sertifikasi BPOM, sehingga aman untuk digunakan oleh si Kecil. Parents bisa mendapatkan bodrexin di Tokopedia yaa.
Jadi, mulai sekarang jangan lupa untuk sedia bodrexin Flu & Batuk sebagai langkah awal meredakan gejala flu & batuk anak yang disebabkan oleh polusi ya, Bu!
Editor: Dorothea Ayu
