Kesehatan

Anak Mengalami Pendarahan Berat? Ini Cara Mengatasinya!

Anak Mengalami Pendarahan Berat? Ini Cara Mengatasinya!

Pertolongan Pertama Saat Si Kecil Mengalami Pendarahan Berat

Bila si kecil mengalami pendarahan yang cukup berat, Anda perlu bertindak cepat. Jika ia kehilangan kesadaran atau terlihat syok, minta orang lain menghubungi rumah sakit sementara Anda mulai memberikan pertolongan pertama.

  1. Baringkan anak dengan kaki diangkat setinggi 6 inci. Ini akan meningkatkan aliran darah ke otak dan mengurangi risiko syok. Bila memungkinkan, naikkan bagian tubuhnya yang berdarah untuk menurunkan aliran darah ke area luka.

  2. Selanjutnya, gunakan perban atau kain steril, beri tekanan kuat langsung pada luka. Bila tidak tersedia kain atau perban, gunakan telapak tangan setelah mencucinya lebih dulu. Jaga tekanan tetap stabil hingga pendarahan berhenti. Bila pendarahan tidak berhenti, tetap jaga tekanan untuk mengurangi pendarahan hingga bantuan datang.

  3. Bila darah terserap ke perban yang sedang digunakan, jangan diangkat tapi tambahkan lapisan perban di atasnya tanpa mengganggu perban yang sedang Anda pakai.

  4. Coba bersikap tenang dan tenangkan si kecil. Kecemasan akan meningkatkan detak jantung dan memompa lebih banyak darah ke area luka.

  5. Saat pendarahan berhenti, biarkan perban tetap berada di tempatnya. Untuk menjaga tekanan, ikatkan perban lain dengan kuat di sekitar perban dan area yang luka tapi jangan terlau ketat karena bisa mengganggu sirkulasi anak.

  6. Bila si kecil terjaga, segera bawa ke rumah sakit terdekat.

Pendarahan ringan biasanya berhenti dengan sendirinya atau melambat setelah 15 menit ditekan. Darah bisa terus menetes hingga 45 menit. Biasanya luka tusuk menyebabkan pendarahan di bawah kulit, tapi hanya sedikit darah yang keluar. Ketika ini terjadi, area di sekitar luka tusuk menjadi bengkak atau memar. Bila pendarahan menyebabkan darah berkumpul di area luka, risiko infeksi akan meningkat.

Oh iya, Bunda, jangan gunakan turniket untuk menghentikan pendarahan. Turniket akan menghentikan pendarahan tapi dengan memutus aliran darah di bagian bawah ikatannya. Hal ini bisa menyebabkan cedera serius dan rasa sakit yang intens. Itu sebabnya para ahli merekomendasikan penggunaan turniket hanya untuk cedera yang sangat parah, seperti amputasi, dan digunakan hanya ketika tidak ada metode lain untuk menghentikan pendarahan.

Syok Yang Dialami Anak Saat Mengalami Pendarahan

Pendarahan yang berat bisa menyebabkan syok. Kata syok digunakan secara berbeda oleh komunitas medis dan masyarakat umum. Konotasi syok oleh publik adalah reaksi emosi yang intens pada situasi yang menyebabkan stres atau berita buruk. Definisi medis dari syok sangat berbeda.

Secara medis, syok didefinisikan sebagai kondisi dimana jaringan di tubuh tidak menerima oksigen dan nutrisi yang cukup agar sel bisa berfungsi dengan baik. Ini akhirnya memicu kematian sel, peningkatan kegagalan organ, dan akhirnya bila tidak diatasi, terjadi kegagalan pada seluruh tubuh dan kematian.

Sel membutuhkan dua hal untuk berfungsi dengan baik, yakni oksigen dan glukosa. Oksigen dan glukosa membuat sel menggerakkan energi dan melakukan tugas spesifiknya. Oksigen di udara masuk ke tubuh melalui paru-paru, di mana molekul oksigen masuk ke pembuluh tubuh paling kecil, yaitu kapiler, lalu diambil oleh sel darah merah dan menempel ke molekul hemoglobin. Sel darah merah terdorong ke tubuh dengan tindakan memompa jantung dan mengantarkan oksigen ke sel di semua jaringan tubuh. Hemoglobin kemudian mengambil karbondioksida, yang menjadi produk sampah dari metabolisme, lalu diambil lagi ke paru-paru dan dihembuskan keluar ke udara, kemudian seluruh siklus mulai terjadi lagi.

Glukosa bergerak di tubuh dari makanan yang kita makan. Glukosa berjalan di aliran darah dan menggunakan molekul insulin untuk masuk ke sel dan memberi energi untuk metabolisme sel. Jika kekurangan oksigen, sel tidak menggunakan metabolisme aerobik (dengan oksigen) untuk berfungsi, tapi sel menggunakan jalan anaerobik (tanpa oksigen) untuk memproduksi energi. Sayangnya, asam laktat terbentuk sebagai produk akhir dari metabolisme anaerobik. Asam ini mengubah keseimbangan asam di darah, membuatnya jadi lebih asam, dan ini memicu situasi dimana sel mulai membocorkan racun kimia ke aliran darah, menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi rusak. Proses anaerobik akhirnya memicu kematian sel. Bila sel mati, organ mulai mengalami kegagalan, dan tubuh mulai  gagal berfungsi dan kematian terjadi.

Sistem kardiovaskular di tubuh mirip dengan pompa oli di mobil. Untuk mendapat fungsi yang efisien, pompa elektrik perlu bekerja untuk memompa oli. Dibutuhkan oli yang cukup dan bila ada komponen yang gagal, tekanan oli menurun dan mesin rusak. Di tubuh, bila jantung, pembuluh darah, atau aliran darah gagal, maka tubuh akan gagal juga.

Cara Mengatasi Luka Pada Anak

Bunda, anak sangat rentan mengalami insiden, jadi darah bisa jadi pemandangan umum bagi orangtua. Karenanya penting untuk mengetahui penanganan pertama yang dilakukan pada pendarahan, mulai dari pendarahan akibat goresan ringan hingga pendarahan yang berat, dan apa yang harus dilakukan bila ada benda menempel di luka.

Untuk menangani luka gores yang ringan:

  • Cuci dan keringkan tangan Anda.

  • Tutup luka yang ada di tangan Anda sendiri lalu kenakan sarung tangan sekali pakai.

  • Bersihkan luka si kecil. Bila luka terlihat kotor, cuci di bawah air mengalir lalu keringkan dengan kain steril.

  • Tutup luka sementara Anda membersihkan kulit di sekitarnya dengan air dan sabun lalu keringkan.

  • Pastikan luka ditutup dengan plester atau kain steril.

Penting untuk melindungi diri sendiri dari infeksi, Anda perlu pastikan mengenakan sarung tangan sekali pakai dan menutup luka yang Anda miliki di tangan. Bila tidak ada sarung tangan, gunakan banyak lapisan kain yang bersih, kantong plastik, atau benda paling bersih diantara tangan dan luka.

Menangani Benda Asing yang Menempel Di Luka

Bila memungkinkan, seka atau cuci dengan air bersih benda kecil agar keluar dari luka. Bila ada benda besar yang menempel:

  • Biarkan di tempatnya

  • Lakukan tekanan kuat pada sisi benda mana saja

  • Naikkan dan topang bagian tubuh yang terluka

  • Baringkan anak untuk mengatasi syok

  • Perlahan tutup luka dan benda yang menempel dengan kain steril.

  • Buat lapisan perban di sekitar luka hingga lebih tinggi dari benda yang menempel, lalu perban menutupi benda tanpa menekannya.

  • Bergantung pendarahan parah atau tidak, hubungi rumah sakit agar mengirimkan ambulan.

Efek Samping Pendarahan

Pendarahan minor biasa terjadi, mudah diatasi, dan tidak memiliki konsekuensi jangka panjang. Sedangkan pendarahan berat bisa berdampak serius. Pendarahan yang signifikan dapat terjadi di banyak situasi, bahkan di dalam air atau di hutan belantara. Insiden tergores, terluka, atau tertusuk oleh benda tajam bisa menyebabkan pendarahan berat. Pendarahan ekstensif bisa menyebabkan penurunan aliran darah ke organ, yang dapat memicu syok. Selalu periksa orang yang mengalami pendarahan apakah mengalami cedera lain seperti cedera kepala yang signifikan.

Pendarahan bisa memicu gejala berikut:

  • Kulit pucat, dingin, dan lembab

  • Detak jantung cepat

  • Tekanan darah rendah

  • Tidak sadarkan diri

  • Kematian dalam hitungan detik hingga menit (pada kasus berat).

(Ismawati)