Kesehatan

Bagaimana Cara Menjaga Agar Suhu Tubuh Normal?

Bagaimana Cara Menjaga Agar Suhu Tubuh Normal?

Perubahan pada suhu tubuh bisa saja mengindikasikan adanya masalah kesehatan.

Ketika kita merasa kurang sehat, maka segeralah cek suhu tubuh. Tapi, selain sakit, ada juga penyebab lain yang bisa bikin suhu tubuh berubah, misalnya:

  • Suhu tubuh biasanya sedikit lebih rendah di pagi hari dan sedikit lebih tinggi di sore hari.
  • Suhu tubuh juga lebih tinggi ketika Ibu sedang menstruasi.

Berapa Harusnya Suhu Tubuh Normal Manusia?


Pada sekitar pertengahan tahun 1800, studi menyimpulkan suhu tubuh normal adalah 37 derajat C. Sedangkan penelitian yang lebih baru, seperti yang tertera pada situs health.clevelandclinic.org, menghasilkan informasi bahwa berapa suhu tubuh normal manusia, ialah 36.4 derajat C hingga 36.6 derajat C. 

Meskipun ada patokannya, namun suhu tubuh normal tiap orang berbeda, bahkan tiap orang pun bisa mengalami perubahan suhu tubuh normal. Patokan suhu tubuh normal juga berbeda berdasarkan golongan usia. 

Pada bayi dan anak-anak, suhu tubuh normal mereka lebih tinggi daripada orang dewasa, yaitu sekitar 36.5 C hingga 38 C.

Cara Mengukur Suhu Tubuh Tanpa Termometer

Pastinya, cara yang mudah dan akurat adalah dengan menggunakan termometer, tapi jika nggak tersedia di rumah, cara mengukur suhu tubuh tanpa termometer ini bisa dicoba.

  • Menyentuh dahi. Sentuh dahi dengan punggung tangan, jika terasa panas, maka mungkin Ibu terkena demam. Namun seringkali, ketika kita demam, kita nggak merasakan panas ketika menyentuh dahi, jadi disarankan dilakukan oleh orang lain.
  • Cubit bagian belakang tangan. Dehidrasi bisa jadi salah satu dari tanda demam, jika kulit tidak ‘kembali’ dengan cepat, maka mungkin terjadi dehidrasi. Gejala dehidrasi lainnya adalah urin yang berwarna keruh.
  • Pipi kemerahan. Salah satu ciri Ibu sedang demam, biasanya ditandai dengan wajah yang memerah.

5 Jenis Termometer Digital

  1. Mulut 
    Atau termometer oral, biasanya digunakan untuk anak usia empat tahun ke atas. Termometer ini diletakkan di bawah lidah. Hasil yang muncul biasanya lebih rendah dibandingkan dengan termometer rektal.
  2. Rektal 
    Adalah termometer yang dimasukkan perlahan ke dalam rektal, biasanya digunakan untuk anak usia tiga tahun ke bawah. termometer jenis ini adalah yang paling akurat.
  3. Ketiak 
    Jika seseorang nggak disarankan menggunakan termometer oral, maka bisa menggunakan termometer ini, yang diletakkan pada ketiak, namun hasilnya kurang akurat. Hasil yang muncul biasanya juga lebih rendah dibandingkan dengan termometer rektal.
  4. Telinga 
    Cocok untuk digunakan pada anak usia tiga bulan ke atas, karena cepat dan mudah digunakan. Tapi tidak disarankan jika ada terlalu banyak earwax pada telinga anak atau anak sedang sakit kuping.
  5. Dahi 
    Meski kurang akurat, tapi termometer dahi masih boleh digunakan.

Jenis termometer yang tidak disarankan digunakan, yaitu:

  • Termometer strip, karena hanya bisa mengukur suhu kulit anak;
  • Termometer empeng, karena sulit untuk mendapatkan hasil akurat;
  • Termometer kaca, karena merkuri di dalamnya berbahaya dan hasilnya juga tidak akurat; dan
  • Termometer smartphone.

Cara Mengukur Suhu Tubuh Berdasarkan Jenis Termometer


Pertama, baca cara pakai termometer yang akan digunakan dan pastikan baterai dalam keadaan baik.

1. Termometer mulut 

Cuci tangan dengan sabun. Bersihkan ujung alat dengan sedikit sabun, siram dengan air dingin, bersihkan dengan alkohol dan bilas lagi. Sebaiknya tidak makan atau minum apa pun sebelum mengecek, setidaknya selama lima menit, karena suhu dari makanan atau minuman tersebut bisa memengaruhi hasil. 

Tutup mulut selama menggunakan termometer. Letakkan ujung alat di bawah lidah dan tunggu selama beberapa detik (lihat cara penggunaannya). Setelah selesai, bersihkan kembali.

2. Termometer rektal 

Bersihkan ujung termometer dengan sabun dan air, lalu oleskan sedikit petroleum jelly agar alat lebih mudah untuk dimasukkan. Letakkan bayi pada posisi telentang, tekuk kedua kakinya ke arah dada. Masukkan ujung alat hingga benar-benar memasuki rektum. Selama menunggu, alat tetap dipegang.

3. Termometer ketiak 

Agar hasilnya lebih akurat, pastikan ketiak dalam keadaan kering. Letakkan alat dan kepit dengan lengan.

4. Termometer telinga 

Tarik ujung atas telinga ke arah belakang, agar lubang telinga terbuka. Letakkan pelindung ujung termometer. Masukkan ujung alat hingga benar-benar masuk ke dalam lubang telinga (ear canal).

Seberapa Sering Harusnya Mengecek Suhu Tubuh dengan Termometer?


Karena panik, mungkin Ibu akan mengecek suhu tubuh anak berkali-kali dan sesering mungkin. 

Ibu mungkin memberikan obat penurun panas setelah memeriksa suhu tubuh anak. Untuk mengulangi pengecekan, tunggu sekitar empat sampai enam jam. Pengulangan ini juga bisa menjadi acuan buat Ibu, apakah perlu memberi anak obat lagi atau tidak. 

Pengecekan bisa dilakukan lebih sering, misalnya satu atau dua kali dalam satu jam, jika sebelumnya suhu tubuh anak sangat tinggi, atau jika sekiranya obat tidak membantu. Sebaiknya, Ibu mencatat hasil pengecekan suhu anak. 

Lalu apa arti suhu tubuh yang melebihi atau kurang dari normal?

Suhu Tubuh Tinggi atau Demam

Suhu tubuh seseorang dikatakan lebih tinggi dari normal, yaitu ketika mencapai 38 C, atau yang disebut dengan demam. Seringkali, demam menandakan adanya infeksi. Tapi, demam nggak selamanya hal yang buruk, karena mengalami demam juga berarti tubuh kita sedang melawan infeksi. 

Secara umum, demam bukanlah sesuatu yang membahayakan, namun jika muncul beberapa warning signs berikut, segera ke dokter.

  • Orang dewasa yang suhu tubuhnya naik hingga 39.5 C atau lebih;
  • Bayi usia di bawah tiga bulan yang suhu pada rektalnya mencapai 38 C, terutama jika anak terlihat lesu dan rewel;
  • Bayi usia tiga hingga enam bulan yang suhu rektalnya di atas 38.5 C;
  • Anak usia enam bulan hingga dua tahun yang suhu tubuhnya di atas 38.5 C selama lebih dari satu hari dan disertai gejala lainnya seperti diare atau batuk;
  • Anak usia dua tahun ke bawah, dengan demam yang disertai ruam, pusing, mual, muntah, diare dan rewel;
  • Mengalami kejang, terutama pada bayi dan anak;
  • Seseorang yang demam setelah sebelumnya berada di kawasan yang sangat panas, karena berisiko mengalami heat stroke; dan
  • Demam yang tidak berkurang walaupun sudah minum obat penurun panas.

Untuk membantu meredakan demam, maka mesti diketahui lebih dulu apa yang menjadi penyebabnya. Biasanya, dengan minum obat penurun panas seperti ibuprofen, untuk bayi dan anak, perlu Ibu konsultasikan dulu dengan dokter, ya. 

Anak-anak dan remaja disarankan untuk nggak mengonsumsi aspirin, karena diduga terkait dengan Reye’s syndrome (kondisi serius yang bisa menyebabkan kerusakan pada liver dan otak), seperti yang tertera pada situs webmd.com.

Menurunkan demam juga bisa dibantu dengan banyak beristirahat, memperbanyak minum (termasuk di antaranya jus, kaldu atau air putih) dan mandi air hangat.

Cara menurunkan suhu tubuh dengan cepat

Tubuh manusia bereaksi dengan perubahan internal dan eksternal. Jadi jika suhu eksternal meningkat, misalnya cuaca panas, berada di bawah paparan sinar matahari, dst, maka suhu tubuh juga bisa meningkat. Ada beberapa cara menurunkan suhu tubuh dengan cepat, di antaranya; 

  • Minum air dingin, misalnya air putih. Selain membantu menurunkan suhu tubuh, memperbanyak minum juga membantu mencegah dehidrasi;
  • Menghidupkan kipas angin, pendingin ruangan atau pindah ke tempat yang lebih sejuk;
  • Bilas atau mandi air dingin;
  • Mengurangi kegiatan; dan
  • Memakai pakaian dengan bahan yang sejuk, seperti katun. Hindari pakaian dari bahan sintetis.

Suhu Tubuh Rendah 

Jika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35 C, maka mungkin mengalami hipotermia. Hipotermia umumnya disebabkan oleh paparan udara dingin, tapi nyatanya, seseorang yang berada di dalam ruangan pun bisa terkena hipotermia, lho. 

Menurut the United States Centers for Disease Control and Prevention atau CDC, anak-anak usia dini dan lansia yang tidak memiliki pakaian dan makanan yang layak, serta kedinginan (misalnya tidur dengan AC), berisiko tinggi terkena hipotermia. 

Suhu tubuh di bawah normal juga punya beberapa faktor penyebab lainnya, di antaranya:

  • Penyakit seperti dementia (penyakit penurunan daya ingat), hipotiroidisme (tidak cukup hormon tiroid), kadar gula darah rendah dan tekanan darah tinggi.
  • Konsumsi obat-obatan, misalnya obat penenang.
  • Menggunakan obat-obatan terlarang dan konsumsi alkohol. Sebenarnya, setelah minum minuman beralkohol, tubuh jadi terasa hangat, tapi juga bisa menurunkan suhu tubuh lebih cepat.

Tanda awal dari hipotermia yaitu merasa lemah, pusing, seperti kebingungan dan badan gemetar. Semakin Anda kedinginan, maka tubuh akan berhenti menggigil. Sedangkan pada bayi atau anak-anak, gejalanya seperti kulit dingin ketika disentuh, kulit memerah dan lemas. 

Ini adalah warning sign bahwa Ibu harus segera mendapatkan pertolongan dokter. Penting, nih, buat diingat, ketika mengatasi hipotermia ini, Ibu berpacu dengan waktu.

Untuk pertolongan pertama, maka segera keluarkan penderita dari ruangan yang dingin, lepas jika pakaiannya basah dan bungkus tubuhnya dengan selimut.

Mengecek suhu tubuh internal lebih akurat dibandingkan dengan mengecek suhu tubuh eksternal. Misalnya, mengecek suhu tubuh lewat mulut memang menghasilkan angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan termometer yang mengukur di dahi, tapi hasilnya lebih akurat.

Editor: Dwi Ratih