Berpacu dengan Waktu: Kenapa Kanker Anak Sering Terlambat Disadari?

Ibu pasti pernah mengalami momen seperti ini: si kecil demam beberapa hari, nafsu makan menurun, wajahnya pucat. Di tengah kesibukan mencuci piring atau menyiapkan makan malam, pikiran Ibu melayang—"Ini cuma flu biasa, atau… ada yang lebih serius?"
Kekhawatiran itu wajar. Karena sebagai ibu, kita punya radar alami untuk segala perubahan sekecil apa pun pada anak. Tapi kadang, di balik gejala yang terlihat sepele, bisa tersembunyi sesuatu yang tak pernah kita duga: kanker anak.
Kata "kanker" saja sudah cukup bikin dada sesak. Apalagi kalau itu menyangkut anak kita. Rasanya seperti dunia berhenti sebentar. Tapi kenyataannya, penyakit ini bukan sesuatu yang jauh dari kehidupan kita. Menurut WHO, setiap tahun ada lebih dari 400.000 anak di seluruh dunia yang didiagnosis kanker. Tragisnya, mayoritas di antaranya berasal dari negara seperti kita—yang masih kesulitan dalam hal deteksi dan akses pengobatan. Akibatnya, hanya sebagian kecil anak yang bisa bertahan hidup.
Di Indonesia sendiri, diperkirakan ada lebih dari 10.000 kasus kanker anak tiap tahunnya. Tapi tahu nggak, Bu, dari angka itu, hanya sekitar 2.000 kasus yang tercatat dalam beberapa tahun terakhir. Artinya, masih banyak anak yang tidak terdiagnosis, hanya karena kurangnya kesadaran, terbatasnya fasilitas, atau karena kita mengira itu cuma sakit biasa.
Seperti yang disampaikan oleh Margot Cooijmans, Direktur Philips Foundation, “Setiap tahun, sekitar 61.000 kasus baru kanker anak didiagnosis di wilayah Asia Tenggara, namun hampir setengahnya tidak terdeteksi. Ini lebih dari sekedar angka - tetapi juga menyangkut anak-anak dengan masa depan yang panjang.”
Sebagai orang tua, kita jelas ingin melakukan yang terbaik untuk anak-anak kita. Termasuk dalam mendeteksi penyakit seberbahaya kanker ini sedini mungkin. Tapi, sebenarnya apa sih yang menyebabkan kanker anak, dan apa gejala-gejalanya yang harus kita perhatikan?
Kenapa Anak Bisa Terkena Kanker, dan Apa Saja Tanda-tandanya?
Ibu, pernah nggak, si kecil demam lama tapi tetap ceria main? Atau mendadak lebam-lebam padahal nggak jatuh? Kadang kita mengira itu cuma hal biasa. Tapi sebenarnya, tubuh kecil mereka bisa saja sedang memberi sinyal penting.
Kanker anak beda dengan kanker orang dewasa, Bu. Biasanya bukan karena gaya hidup, tapi lebih banyak dipengaruhi faktor genetik atau mutasi genetik spontan yang terjadi begitu saja. Beberapa jenis kanker anak terbanyak yang sering ditemukan adalah leukemia, tumor otak, limfoma, dan neuroblastoma.
Karena gejalanya sering mirip penyakit sehari-hari, banyak yang terabaikan. Maka, penting banget Parents untuk lebih peka terhadap tanda-tanda berikut ini:
- Demam berkepanjangan tanpa sebab yang jelas
- Mudah lelah dan terlihat pucat
- Nyeri tulang atau sendi yang menetap
- Benjolan yang tidak nyeri, terutama di leher, ketiak, atau selangkangan
- Perubahan perilaku seperti sering rewel, murung, atau sakit kepala terus-menerus (bisa tanda tumor otak)
- Perubahan berat badan drastis tanpa sebab
- Mudah memar atau pendarahan tanpa alasan jelas
Nggak semua gejala ini harus muncul sekaligus, Bu. Tapi kalau ada satu atau dua tanda yang berlangsung cukup lama dan tak kunjung membaik, jangan tunda — segera konsultasikan ke dokter. Karena deteksi dini benar-benar bisa menyelamatkan nyawa si kecil.
Inisiatif Baru: Aplikasi Canggih untuk Membantu Mengenali Kanker Anak Sejak Awal
Kabar baiknya, sekarang ada harapan baru untuk kita, Parents. Karena kadang, di tengah rasa cemas saat si kecil sakit, kita suka bingung: ini butuh segera ke dokter atau masih bisa dipantau di rumah?
Nah, supaya nggak ada lagi waktu berharga yang terbuang, Philips Foundation dan World Child Cancer (WCC) menghadirkan aplikasi kesehatan yang bisa bantu Parents mengenali tanda-tanda awal kanker anak lebih cepat. Bayangkan, hanya dengan beberapa klik, Parents bisa:
• Memeriksa gejala yang dialami si kecil lewat fitur cek mandiri
• Dapat rekomendasi langkah selanjutnya yang tepat
• Konsultasi langsung dengan ahli onkologi pediatrik lewat chat
• Belajar lebih banyak tentang kanker anak lewat video dan panduan sederhana
• Punya akses ke rumah sakit rujukan terdekat kalau butuh bantuan lanjutan
Nggak cuma itu, tenaga medis seperti dokter umum dan dokter anak juga akan mendapatkan pelatihan tambahan, agar diagnosis kanker anak bisa dilakukan lebih cepat dan akurat, bahkan sampai ke daerah-daerah terpencil.
Seperti yang disampaikan Welmer Blom, Managing Director World Child Cancer Belanda, "Setiap anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama sejak dini – akan diagnosis kanker yang akurat serta akses yang setara terhadap pengobatan dan perawatan – itulah yang mendorong misi kami."
Inisiatif ini benar-benar membuka pintu baru, Bu. Supaya kita nggak lagi bergantung pada “mudah-mudahan sembuh sendiri”, tapi bisa bergerak cepat dan tepat untuk masa depan si kecil.
Saat Deteksi Dini Kanker Membuat Perbedaan Besar untuk Masa Depan Anak
Dengan aplikasi ini, para tenaga medis akan lebih cepat mengenali tanda-tanda kanker, sementara orang tua seperti kita jadi lebih paham apa yang harus diwaspadai. Pengetahuan yang lebih baik berarti langkah medis yang lebih cepat, dan ini berarti peluang sembuh yang jauh lebih besar untuk si kecil.
Program ini juga didukung oleh rumah sakit dan institusi kesehatan terpercaya, seperti Princess Máxima Center di Belanda, RS Hasan Sadikin Bandung, RS Dr. Sardjito Yogyakarta, serta Yayasan Anyo Indonesia. Bahkan, pelatihan radiologi yang rutin akan diberikan langsung oleh ahli dari Princess Máxima Center, rumah sakit kanker anak terbesar di Eropa.
Dr. Judith Spijkerman dari Princess Máxima Center mengatakan, “Misi kami adalah untuk menyembuhkan setiap anak dengan kanker, dengan kualitas hidup yang optimal. Bersama dengan pusat onkologi pediatrik di seluruh dunia, kami membangun dan berbagi keahlian kami untuk memungkinkan hal ini. Sangat luar biasa untuk diketahui bahwa dengan inisiatif ini kami dapat berbagi keahlian kami dalam teknik pencitraan canggih dan perawatan onkologi pediatrik, serta meningkatkan hasil bagi kanker anak di Indonesia melalui diagnosis yang tepat waktu dan akurat.”
Peran Besar Philips dalam Memberikan Perawatan Lebih Baik untuk Kanker Anak
Di balik semua inisiatif ini, ada komitmen kuat dari Philips untuk memberikan perubahan nyata. Astri D. Ramayanti, Presiden Direktur Philips Indonesia, menyatakan, “Proyek ini dirancang secara teliti dan akan dilaksanakan secara ketat untuk mengatasi berbagai kesenjangan dalam perawatan kanker anak. Sejalan dengan visi kami untuk memberikan perawatan yang lebih baik bagi lebih banyak orang melalui kolaborasi yang berkelanjutan dan inovasi yang terus menerus, kami berharap ini akan mendorong kemajuan yang bermakna dalam diagnosis dini, pengobatan, dan tingkat kelangsungan hidup.”
Dengan kolaborasi ini, Indonesia bergerak selangkah lebih dekat menuju masa depan di mana setiap anak yang terkena kanker punya kesempatan yang lebih baik untuk sembuh dan hidup sehat. Karena setiap anak berhak untuk tumbuh besar, sehat, dan mengejar mimpinya.
Yuk, Parents, Tetap Waspada Pada Kanker Anak!
Ibu, deteksi dini benar-benar kunci untuk meningkatkan angka kesembuhan pada kanker anak. Walaupun angka kasus kanker anak di Indonesia masih tergolong tinggi dan tantangan kita besar, kita nggak sendirian. Dengan adanya aplikasi inovatif ini dan semangat kolaborasi dari berbagai pihak, kita punya lebih banyak harapan untuk masa depan anak-anak Indonesia.
Tetap peka terhadap perubahan kecil pada tubuh si kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter, dan yuk terus dukung semua upaya untuk melindungi masa depan anak-anak kita!