Ngempeng Sebabkan Gigi Tonggos Pada Anak Yuk Cegah Dengan Cara Ini

Ngempeng Sebabkan Gigi Tonggos Pada Anak Yuk Cegah Dengan Cara Ini
Ngempeng Sebabkan Gigi Tonggos Pada Anak Yuk Cegah Dengan Cara Ini

Si kecil masih minum susu menggunakan dot? Bahkan nggak mau lepas, walau sudah tidur pulas? Waspada, hal ini bisa sebabkan gigi tonggos pada anak di kemudian hari, lho! Terutama bila gigi permanennya sudah muncul.

Yes! Kebiasaan menggunakan empeng atau dot, sedikit banyak bisa membuat posisi gigi menjadi lebih maju, hingga mengubah bentuk rahang. Dalam istilah medis, kondisi ini lebih dikenal dengan istilah maloklusi.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2025 yang berjudul Pacifier Use and Its Influence on Pediatric Malocclusion: A Scoping Review of Emerging Evidence and Developmental Impacts membuktikan bahwa, penggunakan empeng atau dot yang berkepanjangan memang bisa memberikan dampak negatif pada susunan gigi anak. Penyapihan tepat waktu sangat penting untuk meminimalkan risiko gigi tonggos pada anak di kemudian hari.

Selain penggunaan dot dan empeng, adakah hal khusus yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah gigi tonggos pada anak? Atau, bisakah gigi tonggos diatasi tanpa menggunakan behel?

Beragam penyebab gigi tonggos pada anak yang paling umum

Gigi tonggos merupakan kondisi ketidaksejajaran gigi yang tingkat keparahannya dapat bervariasi. Pada kasus gigi tonggos pada anak yang lebih parah, biasanya memerlukan perawatan untuk menghindari komplikasi, seperti kerusakan pada gigi lain, gusi, atau lidah akibat kesulitan mengunyang makanan.

Kalau mengutip dari Healthline penyebab gigi tonggos sejatinya bersifat turun-temurun alias genetik. Terutama bentuk rahang, seperti ciri fisik lainnya, dapat diturunkan dari generasi ke generasi. Kebiasaan masa kecil, seperti mengisap jempol, menggunakan empeng, minum susu menggunakan dot merupakan beberapa kemungkinan penyebab lain dari gigi tonggos.

Gigi tonggos akibat mengisap jempol

Orang tua zaman dahulu pernah mengingatkan, mengisap jempol dapat menyebabkan gigi tonggos. Sejatinya secara medis, hal tersebut benar adanya, lho Bu.

Mengisap jempol disebut sebagai perilaku mengisap non-nutritif (NNSB), yang berarti gerakan mengisap tidak memberikan nutrisi apa pun seperti yang terjadi saat menyusui. Jika hal ini berlanjut setelah usia 3-4 tahun atau saat gigi permanen mulai tumbuh, tekanan yang dihasilkan oleh isapan dan jari dapat menyebabkan gigi permanen tumbuh secara tidak normal.

Overjet gigi tonggos akibat empeng

Menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2016 dari Journal of the American Dental Association, penggunaan empeng dikaitkan dengan risiko maloklusi yang lebih tinggi dibandingkan mengisap jari atau jempol.

Mengisap empeng dapat menyebabkan gigitan dalam atau overbite, bahkan bisa berkembang menjadi overjet yang dapat mengganggu fungsi menggigit makanan atau bahkan sekadar menutup mulut. Kondisi ini terjadi ketika gigi depan atas menonjol, atau mencuat, lebih jauh dari seharusnya.

Mengutip dari Cleveland Clinic kebanyakan gigi depan atas manusia normal akan menonjol melewati gigi depan bawah mereka sekitar 2 milimeter. Namun, jika gigi si kecil menonjol lebih dari 2 milimeter, itulah yang disebut overjet atau gigi tonggos.

Dalam banyak kasus overjet perlu dikoreksi menggunakan kawat gigi, terutama jika ada masalah pada rahang. Sementara overbite, biasanya nggak menimbulkan masalah pada rahang dan bisa diatasi menggunakan aligner.

Gemar memainkan lidah

Menjulurkan lidah atau kebiasaan memainkan menyebabkan lidah menekan terlalu jauh ke gigi depan. Meskipun biasanya mengakibatkan maloklusi overbite, namun jika tidak segera ditangani bisa berkembang menjadi overjet.

Kondisi ini paling umum terjadi pada anak-anak, tetapi dapat berlanjut hingga dewasa. Gigi tonggos pada anak akibat memaikan lidah bisa disebabkan karena pembengkakan adenoid atau amandel yang kronis, atau kebiasaan menelan yang buruk.

Gigi tonggos akibat faktor genetik

Beberapa anak mungkin terlahir dengan rahang yang tidak rata atau rahang yang kecil. Gigi berlebih atau gigi depan yang menonjol, seringkali merupakan faktor keturunan dari orang tua atau saudara kandung yang mungkin juga memiliki kondisi serupa.

Gigi tonggos akibat ada gigi yang hilang, atau impaksi

Gigi berjarak atau gigi berjejal dapat mengubah susunan gigi depan, dan menyebabkan munculnya gigi tonggos. Gigi yang hilang memungkinkan gigi yang tersisa bergeser seiring waktu, yang memengaruhi posisi gigi depan si kecil nantinya.

Di sisi lain, kurangnya ruang untuk menampung gigi juga dapat menyebabkan masalah susunan gigi. Gigi berjejal dapat terjadi ketika si kecil memiliki gigi tambahan atau gigi impaksi.

Gigi tonggos akibat tumor dan kista pada mulut atau rahang

Tumor dan kista di mulut atau rahang dapat mengubah susunan gigi dan bentuk mulut serta rahang. Hal ini terjadi ketika pembengkakan atau pertumbuhan yang terus-menerus, baik pada jaringan lunak maupun tulang di bagian atas mulut atau rahang. Dimana hal ini dapat menyebabkan gigi si kecil jadi bergeser ke depan.

Cegah gigi tonggos pada anak dengan cara ini

Gigi tonggos pada anak, jelas bisa mengganggu penampilan si kecil. Juga berpotensi menjadikan kondisi si kecil sebagai bahan bully-an di sekolah.

Padahal, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah gigi tonggos misalnya dengan berkonsultasi ke dokter gigi atau dokter ortodontis untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Terutama ketika Ibu sudah mulai mencurigai, adanya kondisi gigi depan yang tumbuh tidak normal pada si kecil.

Tidak ada cara instant yang bisa dilakukan untuk merawat gigi tonggos, karena ukuran gigi anak berbeda-beda. Namun, cara mengatasi gigi tonggos berikut mungkin bisa dilakukan:

  1. Menggunakan kawat gigi atau behel

Kawat gigi adalah sebuah cara mencegah gigi tonggos pada anak yang paling umum. Dikutip dari National Health Service (NHS) pada umumnya anak-anak bisa menggunakan kawat gigi mulai usia 12 tahun ke atas. Usia di mana biasanya gigi permanen mereka sudah benar-benar muncul, dan gigi susunya sudah tanggal. Usia ini juga dianggap tepat, karena rahang anak masih berkembang dan bisa lebih mudah diubah atau diperbaiki.

  1. Mencabut gigi yang tonggos

Pencabutan gigi terkadang juga diperlukan, untuk memberikan ruang yang lebih luas dalam memperbaiki struktur gigi si kecil. Namun, pencabutan gigi yang menyebabkan gigi tonggos ini harus diperiksa secara menyeluruh terlebih dahulu oleh dokter gigi ya, Bu.

  1. Menggunakan retainer saat kawat gigi dilepas

Perawatan pasca melepas behel juga nggak kalah penting dilakukan. Salah satunya rutin menggunakan retainer untuk mencegah gigi kembali bergerak dan menjadi gigi tonggos.

Lantas, adakah cara mengatasi gigi tonggos tanpa behel? Seiring perkembangan zaman, pencegahan gigi tonggos tanpa menggunakan behel bisa saja dilakukan, yaitu dengan menggunakan aligner. Teknologi ini dapat membantu memundurkan dan merapikan gigi tonggos, secara bertahap menggunakan alat sedernaha berupa lapisan plastik bening yang dibuat khusus sesuai cetakan gigi si kecil.

Follow Ibupedia Instagram