Kesehatan

Jangan Panik Saat Si Kecil Mimisan

Jangan Panik Saat Si Kecil Mimisan

Keluhan mimisan pada anak sangat umum terjadi terutama pada cuaca yang dingin. Penggunaan pemanas ruangan membuat kelembaban di ruangan menjadi rendah, hal ini menyebabkan lapisan pada bagian dalam hidung menjadi kering, yang bisa mengakibatkan anak semakin rentan terhadap mimisan.

Hidung merupakan organ yang dilapisi oleh banyak sekali pembuluh darah yang berukuran kecil dan bisa dengan mudah mengalir terutama saat berada dalam kondisi kering atau terkena iritasi. Penyebab umum mimisan bisa dikarenakan oleh cuaca yang dingin, alergi, infeksi sinus, kelembaban udara yang rendah, dan trauma (seperti mengupil, benda asing yang masuk ke hidung, atau pukulan di bagian hidung). Kadang masalah anatomi seperti struktur atau pertumbuhan pada hidung yang abnormal juga dapat menyebabkan terjadinya mimisan, begitu juga penggunaan beberapa jenis obat tertentu.

Penyebab mimisan pada anak

Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab mimisan pada hidung anak:

  • Udara kering. Udara panas di dalam ruangan atau cuaca yang kering menjadi penyebab paling umum mimisan pada anak. Udara kering mengiritasi dan membuat membran hidung dehidrasi.
  • Menggaruk atau mengupil. Ini jadi penyebab paling umum nomor dua mimisan pada anak. Mengiritasi hidung dengan menggaruk atau mengupil bisa membuat pembuluh darah terbuka dan menyebabkan pendarahan.
  • Ketika anak mengalami cedera pada hidung, bisa mulai terjadi mimisan. Anda perlu cari bantuan medis bila tidak bisa menghentikn pendarahan setelah 10 menit atau Anda cemas dengan kondisi anak.
  • Dingin, alergi, atau infeksi sinus. Penyakit yang disertai gejala penyumbatan pada hidung dan iritasi bisa menyebabkan mimisan.
  • Infeksi bakteri. Infeksi bakteri bisa menyebabkan rasa sakit, merah, dan area berkerak pada kulit tepat di dalam hidung dan di depan lubang hidung. Infeksi ini bisa memicu pendarahan.

Pada kasus yang jarang, mimisan disebabkan oleh masalah yang berhubungan dengan pembekuan darah atau pembuluh darah abnormal. Bila anak mengalami mimisan yang tidak berhubungan dengan penyebab di atas, konsultasikan ke dokter.

Mimisan sangatlah wajar terjadi dan kadang jarang sekali diketahui penyebab yang pasti. Jadi Anda harus tenang dan membuat si kecil merasa nyaman saat ia mengalami mimisan. Dudukkan bayi Anda di pangkuan dan perlahan sedikit miringkan badannya ke arah depan. Dengan menggunakan tisu bersih, atau kain yang lembut, dengan pelan beri tekanan pada bagian lunak di hidungnya hingga tertutup. Lakukan ini dengan tekanan yang konstan selama kurang lebih 10 menit. Sebelum 10 menit, jangan dulu berhenti untuk melihat apakah darah masih mengalir.

Selama menekan area hidung si kecil, Anda bisa mengalihkan perhatiannya dengan bernyanyi bersama, melihat buku bergambar, atau menonton video, bergantung pada usia buah hati Anda. Setelah 10 menit, longgarkan tekanan Anda dan lihat apakah pendarahan sudah berhenti. Jika belum, lakukan tekanan yang sama pada hidungnya selama 10 menit lagi. Bila si kecil merasa terganggu saat Anda menutup lubang hidungnya, Anda cukup menyumbat lubang hidung yang berdarah, jika darah hanya keluar dari satu lubang hidung saja.

Langkah lain yang bisa diterapkan adalah pemberian kompres dengan menggunakan air dingin pada bagian batang hidungnya. Hubungi dokter Anda bila ternyata langkah ini tidak juga membuat mimisannya berhenti. Bunda, ada dua hal penting yang perlu Anda ingat:

  • Jangan sumbat lubang hidung si kecil dengan menggunakan kapas selama atau setelah terjadi mimisan. Pendarahan bisa terjadi lagi setelah Anda melepaskan kapas dan ini bisa merusak darah beku yang sudah mulai terbentuk.
  • Jangan miringkan kepala bayi Anda ke arah belakang atau membaringkannya telentang. Posisi ini akan membuat darah mengalir ke tenggorokan, rasa darah yang tidak enak akan membuat si kecil muntah.

Biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan saat si kecil terkena mimisan meski ia mengalaminya beberapa kali. Anak memang sering mengalami mimisan, terutama di cuaca yang dingin, ketika udara sering menjadi kering dan infeksi menjadi biasa terjadi. Anda mungkin melihat darah yang mengering di pakaian si kecil di pagi hari jika ia mengalami mimisan pada malam harinya. Sekali lagi, pada kebanyakan kasus tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Mencegah mimisan pada anak

Sebenarnya ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah buah hati Anda terkena mimisan, antara lain:

  • Hindari makanan dan minuman dengan tambahan pemanis. Makanan ini dapat menekan sistem kekebalan tubuh si kecil. Berikan makanan yang memiliki banyak kandungan lemak omega 3. Lemak omega 3 tidak hanya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak, tapi juga bisa meningkatkan integritas pembuluh darah. Salah satu sumber lemak omega 3 yang paling baik adalah ikan jenis salmon.
  • Bila udara di rumah Anda kering, gunakan pelembab udara di kamar si kecil saat malam hari.
  • Mengupil bisa menjadi penyebab mimisan, terutama pada anak yang lebih besar. Anak cenderung mengupil saat hidungnya terasa gatal. Awasi jangan sampai ia memasukkan sesuatu ke dalam hidungnya, dan jika ia memiliki kebiasaan memasukkan jari ke hidung, pastikan kuku jarinya terpotong pendek untuk mengurangi resiko melukai lapisan pembuluh darah di dalam hidung.
  • Rinitis alergi adalah salah satu penyebab paling umum mimisan pada anak-anak. Pindahkan semua benda yang bisa menjadi tempat debu berkumpul dan boneka serta hewan peliharaan dari area tidur anak Anda. Gunakan penyaring udara di kamar tidur si kecil. Pilihlah alas tidur hypoallergenic, dan matikan pemanas ruangan. Jangan biarkan perokok berada di dekat anak Anda, karena asap merupakan penyebab iritasi pada hidung yang paling tinggi. Bicaralah pada dokter anak Anda tentang pengobatan yang sesuai untuk alergi jika Anda mengira ini adalah penyebabnya.
  • Anda bisa coba menggunakan cairan air garam untuk disemprotkan pada lubang hidung si kecil. Ini dilakukan untuk menjaga agar hidung bayi berada pada kelembaban yang normal. Semprotkan cairan ini beberapa kali dalam sehari, terutama sebelum waktu tidur dan saat bangun di pagi hari. Bila Anda mendudukkan si kecil di pangkuan Anda hingga posisinya tegak, ini tidak akan terlalu membuatnya merasa tidak nyaman, dibandingkan Anda melakukannya saat ia berada pada posisi berbaring. Semprot hidung berisi larutan garam ini tersedia tanpa resep dokter. Anda bisa memperolehnya di apotek serta toko obat. Atau Anda dapat membuat larutan air garam sendiri dengan takaran seperempat sendok teh garam dilarutkan dalam 8 ounce (236,5 ml) air.

Penanganan mimisan pada anak

Anda bisa membantu memperlambat mimisan anak dengan mendudukkannya di kursi. Ikuti langkah berikut untuk mengatasi mimisan:

  • Jaga posisi anak tetap tegak dan perlahan miringkan kepala sedikit ke depan. Memiringkan kepala ke belakang bisa menyebabkan darah mengalir ke tenggorokan. Ini membuat anak batuk atau muntah.
  • Tekan bagian lunak di bawah batang hidung. Minta anak bernafas melalui mulut ketika Anda melakukannya.
  • Coba jaga tekanan selama sekitar 10 menit. Menghentikan tekanan terlalu awal bisa membuat hidung anak mulai berdarah lagi. Anda bisa juga gunakan es pada batang hidung, yang bisa menurunkan aliran darah.

Meski beberapa anak hanya akan mengalami satu atau dua kali mimisan dalam bertahun-tahun, anak lain sering mengalaminya. Ini bisa terjadi ketika lapisan hidung menjadi sangat teriritasi.

Bila anak sering mimisan

Bila anak sering mengalami mimisan, pastikan kelembaban lapisan hidung. Anda bisa coba:

  • Gunakan semprot hidung pada lubang hidung beberapa kali dalam sehari
  • Gosokkan lanolin ke dalam lubang hidung dengan cotton bud atau jari
  • Gunakan vaporizer di kamar tidur anak untuk menambah kelembaban udara
  • Jaga kuku anak tetap pendek untuk mengurangi garukan dan iritasi akibat mengupil hidung.

Obat rumahan untuk mengatasi mimisan pada anak

Ada sejumlah obat rumahan serta langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan untuk menghentikan mimisan pada anak.

1. Tenangkan anak

Ketika anak mengalami mimisan, tentu ia merasa ketakutan. Anak yang takut bisa menyebabkan mimisan bertambah parah. Sebagai  orangtua  Anda pertama-tama perlu menenangkan dan membuatnya nyaman. Anda juga perlu tetap tenang. Pastikan anak tidak banyak menangis. Tekanan akibat menangis bisa meningkatkan aliran darah atau membuat mimisan bertambah  parah. Beritahukan ke anak kalau ini hanya masalah kecil dan periksa apakah ada benda asing di lubang hidung anak.

 2. Menghentikan pendarahan

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghentikan pendarahan. Minta anak duduk tegak di kursi atau sofa. Miringkan kepala ke depan dan tekan hidungnya. Tahan tekanan selama beberapa menit. Biasanya pendarahan akan berhenti, bila pendarahan belum juga berhenti, gunakan tekanan di tempat lain untuk membuatnya berhenti.

3. Gunakan es

Es bisa membantu mendinginkan membran hidung. Ini untuk membantu pembekuan darah. Bungkus es di kain dan gunakan langsung pada hidung anak yang berdarah. Tapi pastikan kepala anak tidak miring ke belakang, karena ia bisa menelan darah.

4. Gunakan perasan lemon

Perasan lemon memiliki kandungan antiseptik yang baik. Perasan lemon bisa membantu proses pembekuan darah. Bila anak mengalami mimisan, maka coba tambahkan beberapa tetes ke hidungnya. Ini akan membantu membekukan darah dengan cepat.

5. Bernafas melalui mulut

Minta anak bernafas melalui mulut. Ini membantu mencegah kerusakan pembuluh yang lembut. Setelah pendarahan berhenti, kembali minta anak bernafas dari hidung. Bernafas dari mulut jadi alternatif tepat ketika penanganan sedang berlangsung.

6. Gunakan cuka apel
Cuka apel membantu membekukan darah dengan cepat. Rendam bola kapas dengan beberapa tetes larutan cuka apel. Lalu gunakan pada hidung anak yang mimisan. Minta anak bernafas dari mulut, ketika Anda melakukannya. Masukkan bola kapas ke area yang berdarah.

7. Makanan kaya vitamin K

Vitamin K memiliki peran sangat penting dalam proses pembekuan darah. Sertakan banyak makanan yang mengandung vitamin K seperti sayur berwarna hijau gelap pada menu harian anak.

8. Larutan air garam

Sering kali mimisan pada anak disebabkan oleh kekeringan pada lapisan membran hidung. Ini terutama terjadi di cuaca sangat panas atau dingin atau ketika tingkat kelembaban udara sangat rendah. Penanganan dengan air garam bisa sangat efektif. Tambahkan sejumput garam pada air dan masukkan beberapa tetes ke hidung anak. Ini membantu mencegah kekeringan di hidung dan menangani mimisan pada anak dengan sangat efektif.

9. Buah kaya vitamin C

Vitamin C penting untuk menjaga kapiler darah yang sehat. Biarkan anak makan makanan yang kaya vitamin C seperti jeruk, apel, serta berry, karena ini membantu memperkuat kapiler pada hidung anak, dan mencegah mimisan. Cari cara untuk membuat anak makan buah yang bermanfaat.

10. Handuk basah

Ini jadi cara berikutnya yang efektif menangani mimisan pada anak. Ambil handuk kecil yang bersih dan celupkan di air dingin. Ingat, Anda tak perlu gunakan air es, cukup air dingin biasa pada suhu ruang. Letakkan handuk di kepala anak. Biarkan beberapa saat lalu kembali celupkan handuk ke air dan ulangi lagi. Lakukan selama 10 sampai 15 menit untuk sepenuhnya menghentikan pendarahan.

11. Minyak esensial

Minyak lavender bisa digunakan untuk mengatasi mimisan serta luka lain karena memiliki kandungan astringent. Anda membutuhkan 2 sampai 3 tetes minyak lavender, satu gelas air, dan handuk. Tambahkan minyak esensial ke dalam air, celupkan handuk ke larutan ini. Peras sisa air dan letakkan handuk di hidung. Tekan perlahan selama beberapa menit. Bila anak tidak sensitif terhadap minyak esensial, Anda bisa langsung gunakan minyak esensial pada lubang hidung.

Kapan perlu menghubungi dokter?

Jika pendarahan yang dialami si kecil cukup parah, dokter bisa menutup hidungnya dengan menggunakan kain kasa, tapi langkah ini jarang sekali dilakukan. Bila bayi Anda mengalami guncangan pada bagian kepala atau hidung, dokter akan memeriksa lebih lanjut dan mengamati bila terjadi pembengkakan. Ini dilakukan untuk memastikan apakah ada retak pada tulang tengkorak atau patah di bagian hidung.

Meski begitu Bunda, ada beberapa kondisi dimana Anda perlu berbicara pada dokter mengenai mimisan pada anak Anda. Jadi hubungi dokter saat:

  • Anak Anda baru saja mulai mengonsumsi obat tertentu lalu kemudian mengalami pendarahan yang banyak di hidung.
  • Anak Anda mengalami mimisan setelah anak jatuh dan mengalami guncangan pada bagian kepala atau hidung.
  • Anak Anda mengalami mimisan dan tubuhnya dengan mudah berwarna kebiruan, atau ia mengalami pendarahan pada area lain, misalnya pada gusi.
  • Anda merasa si kecil mengeluarkan darah terlalu banyak. Mimisan kadang terlihat lebih parah dari yang sebenarnya, tapi bila Anda merasa cemas, bicarakan ini pada dokter bayi Anda.
  • Anak mengalami mimisan lebih sering dan menderita hidung mampet yang kronis.

Anda juga perlu segera menghubungi dokter bila pendarahan anak masih berat setelah dua kali usaha menekan bagian bawah batang hidung selama 10 menit. Anda perlu ke dokter bila anak mengeluhkan sakit kepala atau merasa lemah dan pusing.

Saat Anda membawa si kecil ke dokter, ia kemungkinan akan memeriksa hidung bayi Anda dengan senter khusus untuk mencari tahu dari mana pendarahan berasal. Ia bisa menggunakan perak nitrat pada area yang berdarah, menggunakan tetes hidung untuk mengerutkan pembuluh darah, atau meletakkan kapas yang basah oleh obat ke dalam hidung anak Anda.

Meski mengeluarkan darah yang banyak, mimisan pada anak jarang menjadi kondisi yang serius. Anda mungkin tidak perlu menuju rumah sakit. Tetap tenang dan ikuti langkah di atas untuk memperlambat dan menghentikan pendarahan.

Coba ajak anak beristirahat atau main dengan tenang setelah mimisan. Hindari meniup hidung atau menggosoknya terlalu keras. Kebanyakan mimisan tidak berbahaya. Mengetahui bagaimana memperlambat dan menghentikan mimisan jadi hal yang penting bagi orangtua.

(Ismawati)