Kesehatan

Jangan Salahkan Diri, Ini 8 Penyebab Janin Tidak Berkembang

Jangan Salahkan Diri, Ini 8 Penyebab Janin Tidak Berkembang

Kenali penyebab janin tidak berkembang dengan baik agar Ibu tidak sepenuhnya menyalahkan diri sendiri saat dokter menjelaskan tanda janin tidak berkembang pada saat konsultasi.

Sebenarnya, dalam istilah medis tidak dikenal janin tidak berkembang. Ilmu medis mengenal kehamilan kosong atau blighted ovum

Selain kehamilan kosong, keadaan janin tidak berkembang lainnya kerap kali merupakan kasus janin tumbuh lambat atau dikenal dengan IUGR (Intrauterine Growth Restriction).

Perbedaan Janin Kosong dan IUGR

jangan-salahkan-diri-ini-8-penyebab-janin-tidak-berkembang-1

Kehamilan kosong adalah kondisi di mana terbentuknya kantung kehamilan namun tidak terdapat embrio di dalamnya. Ini terjadi saat sel telur di dalam rahim sudah dibuahi namun tidak berkembang ke tahap selanjutnya, yaitu embrio atau bakal janin.

Sementara janin tumbuh lambat atau IUGR merupakan pertumbuhan fisik janin yang tidak sesuai dengan usia perkembangan dan pertumbuhannya. IUGR juga dikenal dengan istilah kecil masa kehamilan.

Penyebab janin tidak berkembang

jangan-salahkan-diri-ini-8-penyebab-janin-tidak-berkembang-2

Sel telur yang telah dibuahi akan membelah dan berubah menjadi embrio pada hari ke-10 pada kehamilan yang normal. Plasenta kemudian mulai berkembang dan terjadi peningkatan hormon kehamilan. 

Tanda janin tidak berkembang adalah sel telur yang telah dibuahi (zigot) gagal membelah diri menjadi embrio. Kehamilan kosong juga dapat terjadi saat pembelahan sel zigot terhenti saat menempel pada dinding rahim. 

Seperti yang dilansir dari American Pregnancy Association, keadaan janin tidak berkembang biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan, bahkan dapat terjadi sebelum Ibu menyadari bahwa Ibu telah hamil. 

Tanda janin tidak berkembang lainnya dapat berupa plasenta yang berhenti tumbuh dan kadar hormon menurun yang menandakan tanda Ibu sedang hamil menghilang.

Berikut kemungkinan penyebab janin tidak berkembang.

1. Faktor Kromosom

Kelainan dan kerusakan kromosom dapat menjadi penyebab janin tidak berkembang dalam kandungan yang berikutnya memicu keguguran.

Janin tidak berkembang biasanya disebabkan oleh trisomi, yaitu salah satu jenis kelainan kromosom. 30 persen janin yang memiliki trisomi berakhir dengan keguguran. Jenis trisomi 16 dapat memicu pertumbuhan embrio yang belum sempurna sehingga membentuk kantung kosong.

Berhenti menyalahkan diri sendiri saat diberitahu oleh dokter bahwa telah terjadi kehamilan kosong. Sebab, bisa saja penyebab janin tidak berkembang adalah kerusakan kromosom yang bukan disebabkan oleh Ibu maupun ayah.

2. Faktor genetik

Perhatikan riwayat keluarga baik dari Ibu ataupun pasangan. Jika di dalam keluarga ada yang pernah memiliki kondisi serupa, bisa jadi ini menjadi penyebab janin tidak berkembang. Faktor genetik ini dipengaruhi oleh pembelahan sel yang tidak normal yaitu:

  • Pernikahan sedarah;
  • Gangguan gen tunggal; dan
  • Kerusakan DNA pada sperma.

Pembelahan sel yang tidak normal akan memicu pendarahan pada vagina hingga terjadinya keguguran.

3. Gaya hidup yang buruk

jangan-salahkan-diri-ini-8-penyebab-janin-tidak-berkembang-3

Berhati-hatilah terhadap gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari yang buruk, terutama saat Ibu hamil. Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu faktor penyebab janin tidak berkembang bahkan memiliki efek jangka panjang pada kehidupan anak.

Bijaklah dalam memilih makanan yang dikonsumsi dan hentikanlah kebiasaan bergadang. Tinggalkan juga kebiasaan merokok dan minum-minuman beralkohol. 

Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan Ibu hamil yang buruk dapat memperbesar risiko janin tidak berkembang dengan baik.

Konsumsi asam folat juga penting, jadi Ibu harus memperhatikan asupan asam folat harian dari makanan maupun suplemen terutama di semester pertama. Asam folat memiliki peran penting dalam pembentukan saraf dan otak pada janin.

4. Stres

Stres yang sangat parah dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan Ibu hamil menurut Mayo Clinic. Jika tidak diatasi dengan baik, stres dapat menjadi pemicu penyebab janin tidak berkembang. 10-20 persen Ibu hamil mengalami keguguran. 

Kondisi ini paling banyak terjadi di awal kehamilan saat Ibu belum menyadari bahwa Ibu telah hamil.

5. Faktor hormonal

Penyebab janin tidak berkembang lainnya adalah faktor hormonal yang Ibu alami seperti:

  • Gangguan endokrin;
  • Sindrom polikistik ovarium (PCOS);
  • Kadar hormon progesteron sangat rendah; dan
  • Disfungsi tiroid.

6. Gangguan imun

Gangguan imun juga merupakan salah satu faktor penyebab janin tidak berkembang. Autoimun adalah gangguan imun yang paling banyak dialami. Pada kondisi ini, tubuh wanita menolak embrio yang ditanamkan. 

Kondisi penolakan ini menyebabkan gagal berkembang dan akhirnya berakhir pada keguguran.

7. Adanya infeksi

jangan-salahkan-diri-ini-8-penyebab-janin-tidak-berkembang-4

Beberapa penyakit infeksi yang diderita oleh Ibu hamil bisa berpotensi menjadi penyebab janin tidak berkembang. 

Contohnya saat janin terinfeksi sifilis yang merupakan infeksi bakteri menular seksual, cytomegalovirus yang merupakan infeksi virus membuat tubuh lemah saat kehamilan, dan toksoplasmosis yang merupakan infeksi dengan parasit yang ditularkan oleh hewan.

Infeksi virus dapat membahayakan kesehatan Ibu hamil. Selain menjadi penyebab janin tidak berkembang, infeksi virus dapat menimbulkan gangguan penglihatan dan pendengaran.

8. Cairan ketuban terlalu sedikit

Selain plasenta, cairan ketuban memiliki fungsi yang penting bagi tumbuh kembang janin. Oleh karena itu, ketika tingkat cairan ketuban terlalu sedikit (oligohidramnion) terjadi, Ibu harus berhati-hati karena dapat menyebabkan janin tidak berkembang.

Oligohidramnion dapat terjadi karena berbagai penyebab, mulai dari konsumsi obat tertentu, kelainan pada plasenta, ataupun karena kondisi kesehatan dari Ibu sendiri.

Jika Ibu merasakan sesuatu yang tidak beres saat hamil, segera konsultasikan ke dokter. Jangan saling menyalahkan saat dokter memberi tahu perihal adanya janin tidak berkembang.

Editor: Dwi Ratih