Kesehatan

Mengatasi Dislokasi Bahu atau Bahu Bergeser Pada Anak

Mengatasi Dislokasi Bahu atau Bahu Bergeser Pada Anak

Anak-anak rentan mengalami dislokasi bahu atau bahu bergeser. Bahu anak dikatakan mengalami dislokasi bila bahu terbentur ketika jatuh dan mengalami gejala bengkak, memar, kemerahan, perubahan bentuk di area cedera, terasa sakit, dan anak sulit menggerakkan lengan atau bahu. Saat anak mengalami dislokasi bahu atau bahu bergeser, lengan atau leher anak akan mati rasa atau mengalami kejang otot pada bahu.


Penyebab terjadinya dislokasi bahu atau bahu bergeser

Dislokasi bahu terjadi ketika ada bagian tulang lengan atas (humerus) yang menonjol keluar dan menyobek ligamen penopang serta otot sekitarnya.

Gejala dislokasi bahu meliputi:


  • Rasa sakit di bahu dan lengan atas. Rasanya akan lebih sakit ketika anak menggerakkan area tersebut.

  • Perubahan bentuk pada bahu, seperti muncul benjolan di depan atau belakang bahu, bergantung bagaimana tulang mengalami dislokasi.


Bahu bergeser ini sering terjadi saat anak jatuh, tergelincir saat bermain di monkey bars dan mengalami cedera. Dislokasi bahu juga bisa terjadi karena:


  • Anak dipukul di bagian bahu.

  • Terjatuh lalu tubuhnya menimpa bahu, terutama saat ia jatuh di permukaan yang keras.

  • Menahan tubuh dengan tangan saat anak terjatuh.

  • Terpelintir di bagian lengan.

Saat anak mengalami bahu bergeser atau dislokasi bahu, jangan pernah mencoba untuk mengembalikan tulang ke posisinya ya Bu. Hal ini bisa bisa menyebabkan kondisi makin parah pada jaringan sekitarnya dan akan menyebabkan anak merasa lebih kesakitan.

Sebisa mungkin topang lengan dan bahu pada posisi yang nyaman dengan membuat tali dari kain. Gunakan kompres es pada area cedera untuk membantu mengurangi bengkak dan rasa sakit, lalu segera bawa anak ke rumah sakit. 

Jangan beri si kecil makan atau minum, untuk berjaga-jaga bila ia perlu menjalani pembedahan atau sedasi. Hubungi rumah sakit bila anak menunjukkan tanda syok, terlihat pucat, pupil meluas, menatap kosong, atau jantung berdetak lebih cepat.


Penanganan dislokasi bahu atau bahu bergeser di rumah sakit

Setibanya di rumah sakit, dokter akan memeriksa si kecil. Penyinaran dengan sinar X bisa dilakukan untuk memastikan tak ada tulang yang retak. MRI juga mungkin akan dilakukan untuk mengevaluasi apakah ada kerusakan pada jaringan sekitarnya. Dokter bisa memberi anak obat penenang, lalu mengembalikan tulang ke posisi semula. Bila tulang tidak bisa dikembalikan atau dislokasi bahu membuat saraf atau pembuluh darah terganggu, kemungkinan besar dokter akan menyarankan pembedahan jika diperlukan. Itu semua tergantung pada tingkat keparahan cedera yang dialami anak.

Setelah ditangani, dokter biasanya akan meminta anak beristirahat di rumah, menyarankan Ibu untuk menggunaka kompres es di area cedera dan memberikan obat untuk meredakan sakit dan mengurangi peradangan. Latihan fisik biasanya juga dianjurkan untuk membantu memperkuat otot di sekitar area cedera.

Seberapa cepat penyembuhan dislokasi bahu atau bahu bergeser pada anak akan bergantung pada seberapa seriusnya cedera yang dialami si kecil. Pada umumnya, dislokasi bahu butuh waktu sekitar 3 hingga 12 minggu untuk membaik. Tapi ini hanya perkiraan karena setiap orang bisa sembuh di rentang waktu yang berbeda-beda. 

Ketika gejala dislokasi bahu yang memmbuat anak kesakitan hilang, dokter biasanya akan meminta anak memulai tahap rehabilitasi. Tahapan ini diperlukan untuk memastikan otot bahu bisa tetap kuat, membantu si kecil sembuh, dan mengurangi kemungkinan cedera bahu di masa mendatang.

pada tahap rehabilitasi, anak bisa mulai dengan melakukan latihan perenggangan ringan. Tingkat kesulitannya akan dibuat lebih intens ketika kondisi bahunya semakin membaik. Tapi jangan lakukan latihan fisik tanpa konsultasi lebih dulu dengan dokter, ya Bu.

Meski dislokasi bahu telah sembuh, jangan  terburu-buru untuk membiarkan anak kembali aktif seperti biasanya. Bila ia suka bermain sepakbola, minta ia mulai dengan melempar bola secara perlahan. Jangan gunakan bahu untuk melakukan aktivitas berat sebelum sembuh total untuk menghindari masalah pada bahu yang permanen.

Jangan melakukan aktivitas fisik seperti yang biasa dilakukan sebelum terjadi cedera hingga:


  • Si kecil bisa menggerakkan bahu yang cedera dengan bebas seperti ketika bahu tidak cedera.

  • Area bahu yang cedera terasa kuat seperti bahu yang tidak cedera.


Pencegahan dislokasi bahu atu bahu bergeser pada anak

Sebelum dislokasi bahu terjadi, Ibu bisa melakukan langkah pencegahan untuk melindungi anak. Berhubung penyebab utama dari dislokasi bahu adalah saat anak terjatuh, Ibu bisa meminimalisir risiko agar anak tidak terjatuh di rumah. Misalnya memastikan area keset tidak licin atau memastikan tidak ada benda di anak tangga yang bisa membuatnya tergelincir. Ibu juga harus pastikan selalu ada orang dewasa yang mengawasi anak saat di ia sedang main di playground, pastikan juga playground tidak terlalu ramai, dan anak tidak menggunakan mainan di playground saat mainan tersebut dalam kondisi basah.

Bila anak pernah mengalami dislokasi bahu, ia akan lebih rentan untuk mengalaminya kembali. Jadi pastikan ia melakukan latihan yang direkomendasikan oleh dokter untuk memperkuat otot di area cedera dan untuk mencegah terjadinya dislokasi bahu yang berulang.


Terapi fisik untuk dislokasi bahu atau bahu bergeser pada anak

Dokter biasanya akan merekomendasikan terapi fisik untuk anak dan remaja yang mengalami dislokasi bahu atau bahu bergeser. Latihan fisik ini berguna untuk meredakan rasa sakit dan membantu anak kembali bisa melakukan aktivitas-aktivitas sehari-hari.

Terapis biasanya akan mengajarkan anak melakukan latihan fisik yang dirancang untuk melatih kekuatan bahu. terapi sjuga akan memberitahu anak dan keluarga bagaimana mencegah cedera bahu di masa mendatang.

(Ismawati)