Ibupedia

Pentingnya Vaksin Flu untuk Anak

Pentingnya Vaksin Flu untuk Anak
Pentingnya Vaksin Flu untuk Anak

Apa manfaat pemberian vaksin flu bagi si kecil?

Vaksin flu dapat memproteksi anak dari bahaya kesehatan bahkan kematian. Terlebih bagi balita yang jauh lebih rentan terkena virus yang menyebabkan flu. Di Amerika Serikat, setiap tahunnya terdapat sekitar 20 ribu anak berusia di bawah 5 tahun yang harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat komplikasi flu semacam pneumonia. Biasanya, anak-anak berusia 2 tahun atau bahkan mereka yang lebih muda dari itulah yang paling rentan menjalani opname di rumah sakit. Sementara itu, anak berusia 2 sampai 4 tahun yang menderita flu juga memiliki kemungkinan lebih besar harus menemui dokter bahkan berakhir di UGD. Oleh karena itu, jangan pernah meremehkan bahaya flu pada anak Anda, terutama jika usianya masih di bawah 5 tahun!

Kapan waktu terbaik untuk memberikan anak vaksin flu?

The U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan vaksin flu bagi semua orang, termasuk bayi dengan umur sekurang-kurangnya 6 bulan.Jauh lebih efektif untuk untuk segera memberikan vaksin saat vaksin flu mulai tersedia di puskesmas sekitar Anda. Hal ini penting karena tubuh memerlukan waktu untuk membentuk antibodi sehingga tubuh si kecil pun sudah siap menghadapi virus saat musim flu tiba. Apabila anak belum berusia 6 bulan, maka jangan terburu-buru memberinya vaksin dan tunggu sampai periode berikutnya saja.

Mengapa vaksin itu mengalami perubahan tiap tahunnya?

Setiap tahun, ada saja vaksin baru yang dikembangkan, tak terkecuali vaksin flu yang dikembangkan khusus 9 bulan sebelum musim flu tiba. Para peneliti telah memformulasikan vaksin baru berdasarkan pengamatan mereka terhadap sirkulasi vaksin sepanjang waktu. Selain itu, para peneliti juga secara cermat telah membuat formula yang sekiranya dapat menangkal prediksi virus di musim flu selanjutnya. Lebih hebatnya lagi, setiap vaksin flu yang diproduksi mampu memproteksi paling tidak 3 jenis virus yang berbeda loh, Bun.

Pada bulan Desember tahun 2012, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah menyetujui vaksin baru yang lebih handal dalam memerangi virus influenza. Vaksin tersebut lebih kuat dalam memproteksi tubuh karna mampu melawan 4 jenis virus flu yang berbeda. Baik vaksin 3 jenis maupun 4 jenis tersebut sudah ada di pasaran untuk musim flu 2013 sampai 2014. Jangan lupa untuk menanyakan pada dokter tentang vaksin flu macam apa yang sekiranya paling baik bagi kesehatan sang buah hati.

Apakah sebaiknya memberikan si kecil satu atau dua dosis vaksin?

Beberapa anak berusia 6 bulan hingga 8 tahun memerluka dua dosis vaksin flu. Apabila anak Anda baru pertama kali divaksin, maka ia memerlukan dua dosis dengan jangka waktu masing-masing pemberian terpisah satu bulan. Beberapa anak lainnya yang sebelumnya pernah divaksin juga membutuhkan dua dosis vaksin flu baru. Untuk lebih jelasnya, Bunda sebaiknya berkonsultasi pada dokter tentang perlunya pemberian dua dosis untuk sang buah hati.

Si kecil takut divaksin, tidak bisakah ia memakai nasal spray saja?

Bagi anak-anak usia 2 tahun ke atas yang sehat secara jasmani dan tidak memiliki riwayat penyakit seperti asma ternyata boleh saja menolak divaksin. Pasalnya, kini ada vaksin flu versi nasal spray atau semprotan hidung yang dinamakan FluMist. Vaksin FluMist ini tersedia di pasaran untuk periode tahun 2013-2014 dan mampu menghalau masuknya 4 jenis virus flu berbeda.

Dapatkah vaksin flu mencegah seseorang terkena H1N1 atau flu burung?

Untungnya, bisa! Baik itu vaksin flu yang mampu melawan 3 atau 4 jenis virus, segala vaksin flu dapat membantu mencegah masuknya H1N1 serta virus-virus influenza lainnya. Terlebih apabila Anda tinggal di wilayah yang rentan terkena virus flu atau sering bepergian ke negara lain. Daripada terus menerus memakai masker, ada baiknya Bunda melakukan pencegahan dari dalam demi mewaspadai kemungkinan terburuk.  Yuk, mencegah daripada mengobati!

Siapa saja yang sebaiknya tidak menerima vaksin flu?

Secara umum, seorang anak belum boleh divaksin apabila ia:

  • Memiliki alergi terhadap telur. Apabila si kecil bereaksi terhadap telur, maka sebaiknya Bunda berkonsultasi pada dokter. Sebab, vaksin flu sendiri dikembangkan melalui media telur ayam, sehingga ada kemungkinan besar memiliki kandungan protein telur.
  • Bayi Anda berusia di bawah 6 bulan
  • Memiliki suatu penyakit yang berhubungan dengan demam. Anak Bunda baru boleh mendapatkan vaksin setelah demamnya hilang.

Bagaimana dengan bahaya kandungan thimerosal?

Beberapa suntikan flu memang masih terbuat dari thimerosal, yakni zat pengawet yang memiliki kandungan merkuri. Jika Bunda khawatir efek merkuri pada tubuh si kecil, Bunda bisa kok menanyakan pada dokter apakah ada suntikan flu lainnya yang bebas dari thimoresal. Atau apabila sang buah hati berusia minimal 2 tahun, maka Anda bisa memilih untuk menggunakan vaksin flu nasal spray yang bebas zat pengawet. Meskipun begitu, setelah bertahun-tahun masa penelitian, CDC belum menemukan bukti konkret apakah thimerosal benar-benar berbahaya bagi kesehatan anak. Namun, para peneliti telah melakukan upaya pencegahan dengan menghilangkan thimerosal dari vaksin anak.

Bagaimana dengan jenis virus yang tidak terdapat dalam vaksin? Apakah anak tetap rentan terhadap bahaya virus flu?

Kabar baiknya adalah, meski pun tidak termasuk dalam jenis flu yang dilawan, vaksin memiliki proteksi terhadap hampir semua jenis flu lainnya. Jadi, meskipun anak Anda terinfeksi jenis flu lain yang tidak terdapat dalam vaksin, ia hanya akan mengalami kasus sakit ringan. Yup, it is all- in- one medicine! Hmm, kalau begitu maka tidak ada alasan lagi bagi Bunda untuk menunda pemberian vaksin untuk si kecil mengingat manfaatnya yang sungguh besar.

Apa saja efek samping yang mungkin muncul setelah pemberian vaksin flu?

Salah satu efek samping yang tidak dapat dihindari tentunya adalah rasa sakit di bagian tubuh yang disuntik. Ya, bagi anak kecil atau orang tua sekalipun, vaksin dan segala macam hal yang ada hubungannya dengan suntik menyuntik memang bisa membuat muka meringis. Bagi si kecil yang belum pernah terserang virus influenza, pemberian vaksin bisa jadi mengakibatkan demam ringan, rasa gatal-gatal, dan kelelahan. Namun tenang saja karena gejala tersebut biasanya hilang dalam 2 hari. Kurang dari satu persen orang yang divaksin mengaku mengalami demam, menggigil, atau sakit pada otot tubuh mereka.

Sementara itu, apabila anak Anda menggunakan vaksin nasal spray, maka ada kemungkinan ia akan mengalami pusing, demam, muntah-muntah, sakit pada otot, serta hidung berair. Meskipun begitu, efek tersebut sifatnya hanya sementara saja kok. Efek lainnya yang mungkin terjadi adalah reaksi alergi. Nah, untuk lebih jelas lagi terkait efek samping vaksin flu, sebaiknya Bunda bertanya pada dokter karena hanya Anda dan dokter yang mengetahui riwayat kesehatan sang buah hati.

(Yusrina)