Kesehatan

Rumah Kena Banjir? Waspada Kesehatan Anak!

Rumah Kena Banjir? Waspada Kesehatan Anak!

Menjaga Kebersihan Botol Susu Dan Alat Makan Bayi Pasca Banjir

Jika rumah Anda kebanjiran dan Bunda harus mengungsi ke rumah teman, keluarga, atau tempat lain, tentu akan sulit untuk menjaga botol susu bayi Anda tetap bersih dan steril. Menyusui dengan ASI menjadi cara paling aman untuk memberi bayi Anda nutrisi di saat seperti ini. Jadi jika bayi Anda masih menyusu, tetap lanjutkan karena itu yang paling baik.

Bila bayi Anda mengonsumsi susu formula, yang harus selalu Anda lakukan adalah mencuci botol, tutup, dan dotnya dengan baik, lalu kemudian mendidihkannya selama kurang lebih 10 menit. Pastikan Anda menggunakan panci yang cukup dalam agar semua peralatan ini bisa terendam di air yang mendidih.

Sangat baik jika Anda membiarkan perlengkapan menyusu bayi Anda  tetap berada di air panas setelahnya, jadi botol bisa dingin dengan sendirinya sebelum Anda gunakan. Menyeduh dot dalam air mendidih akan membuatnya rusak lebih cepat, jadi setelah beberapa hari bentuknya akan berubah menjadi lembut dan lengket. Jika ini terjadi, Anda harus menggantinya segera.

Jika memungkinkan untuk menggunakan microwave, Anda bisa memakai benda ini untuk mensterilkan botol susu si kecil. Pertama, cuci dan bilas botol, lalu letakkan di microwave selama kurang lebih 90 detik. Setelah itu, gunakan tutup untuk menjaga botol tetap bersih. Jika di tempat Anda tinggal sementara tersedia mesin pencuci piring, Anda bisa menggunakannya untuk membersihkan peralatan minum bayi Anda. Semua cara ini juga bisa digunakan untuk membersihkan gelas hisap dan tempat makan balita.

Menjaga Kebersihan Pakaian Bayi Pasca Banjir

Membuat rumah Anda kembali aman setelah banjir terjadi menjadi sebuah pekerjaan besar, dan cucian menumpuk menjadi salah satunya. Berikut ini langkah untuk mulai menyingkirkan kotoran dan kuman yang tersisa dari banjir selain juga untuk menjaga keamanan bayi Anda.

  1. Bila bantal dan kasur terendam banjir, Anda terpaksa harus membuangnya. Jamur yang bisa mengakibatkan situasi kesehatan berbahaya, tumbuh dengan sangat cepat (dalam 24 jam) dan benda penyerap berukuran besar seperti kasur sangat sulit untuk benar-benar kering. Benda yang lebih kecil seperti pakaian, sprei, atau mainan lembut yang telah terkontaminasi oleh air banjir, harus dicuci di mesin cuci pada suhu yang paling panas (140 derajat atau temperatur yang lebih tinggi yang disarankan pada label).

  2. Selalu ingat untuk mencuci benda yang tercemar secara terpisah dari benda yang belum terkontaminasi. Untuk memastikan Anda tidak menyebarkan kuman atau bakteri, bersihkan mesin cuci terlebih dulu dan di sela tiap muatan pakaian yang dimasukkan ke mesin cuci. Caranya dengan menuangkan sedikit deterjen dan pemutih baju ke dalam mesin cuci yang kosong dan mengoperasikannya beberapa saat. 

  3. Anda mungkin tidak bisa mencuci bahan sintetis pada suhu yang cukup tinggi untuk memastikannya benar-benar bersih. Periksa label pada kain dan cuci pada suhu paling tinggi yang disarankan. Tambahkan ¼ gelas pemutih pada mesin cuci, dan bilas sebanyak dua kali. 

  4. Cahaya matahari membantu membasmi bakteri, jadi jika memungkinkan, jemurlah pakaian di luar ruangan. Ketika pakaian sudah benar-benar kering, periksa keberadaan jamur. Jika Anda menemukannya, atau pakaian masih berbau, Anda bisa mencoba mencucinya kembali pada suhu yang lebih tinggi, jika tidak berhasil, Anda terpaksa harus membuangnya. 

Menjaga Keamanan Anak Pasca Banjir

Anda pasti ingin segera bersih-bersih setelah banjir terjadi, tapi sebelum melakukannya pastikan dulu keluarga Anda dalam kondisi aman. Banjir dan dampaknya menciptakan situasi berbahaya dan bisa membuat anak dalam resiko yang tidak menguntungkan. Beberapa hal berikut bisa menjadi panduan singkat bagi Anda untuk mengetahui bahaya dan menjaga keamanan anak setelah banjir melanda.

  • Cari bantuan. Jika Anda hanya seorang diri bersama anak-anak, coba cari bantuan dari orang dewasa lain. Anda tidak mungkin bersih-bersih sekaligus mengawasi anak-anak di waktu yang bersamaan.

  • Tentukan orang yang bertanggung jawab untuk menjaga anak-anak Anda. Pastikan orang itu cukup cekatan dan bisa mengawasi anak-anak sepanjang waktu.

  • Coba untuk bersikap setenang mungkin. Meski hal ini sulit untuk dilakukan, tapi semakin Anda tenang, anak-anak Anda akan kurang merasa khawatir.

  • Beritahukan pada anak-anak Anda dengan jelas tentang apa yang terjadi dan tenangkan mereka dengan mengatakan semua akan baik-baik saja tapi mereka perlu mengikuti perintah Anda dan melakukan apa yang Anda katakan.

  • Sebisa mungkin jauhkan anak-anak dari air banjir. Air yang tergenang bisa menjadi bahaya tenggelam, meski jika genangannya tidak dalam dan anak Anda tahu bagaimana cara berenang.

  • Pastikan anak-anak Anda dalam kondisi hangat dan kering. Jika pakaian mereka lembab, cari baju ganti yang kering untuk dikenakan sesegera mungkin. Jangan biarkan mereka tidur di atas seprei yang basah.

  • Jika anak Anda memiliki sepatu boot dari karet atau baju anti air, kenakan pada mereka. Pakaian ini bisa menjaga mereka tetap kering dan terlindungi.

  • Beri anak Anda cairan yang aman untuk diminum sebanyak mungkin untuk menghindari dehidrasi. Air botol dan jus kemasan menjadi pilihan paling baik karena tidak mungkin terkontaminasi. Ingat, Bun, jangan beri anak Anda minuman atau makanan yang telah terkena kontak dengan air banjir. Jika listrik padam selama lebih dari 4 jam, berarti makanan dan minuman di dalam lemari pendingin Anda tidak lagi aman untuk dikonsumsi.

  • Jauhkan anak Anda dari mainan dan benda-benda miliknya hingga Anda punya waktu untuk membersihkannya.

  • Jika anak-anak Anda berjalan ke area yang tidak aman, beri tahu mereka untuk meletakkan tangan di pinggang untuk menghindari menyentuh apapun yang berbahaya.

  • Jika anak Anda cukup besar untuk mengerti, bicaralah pada mereka tentang bahaya yang mungkin terjadi. Mereka bisa membantu Anda mencari benda seperti kabel yang melintang, jamur, benda tajam dan pecah, serta hewan pengerat atau serangga.

  • Anak-anak sangat sensitif jadi mereka bisa menjadi perhatian pertama Anda terhadap suara atau bau yang dapat mengindikasikan bahaya. Jangan abaikan pengamatan mereka.

  • Singkirkan benda atau puing yang bisa membuat anak Anda tersandung dan jatuh. Perhatikan area yang licin atau tempat yang bisa membuat anak terjatuh dan terluka.

  • Pastikan anak Anda tidak merangkak atau bermain di bawah benda yang mungkin masih mengandung air banjir yang tercemar atau puing. Area ini bisa menjadi sarang jamur dan hewan pengerat.

  • Jika anak Anda memiliki alergi atau kesulitan bernafas seperti asma, jauhkan mereka dari jamur. Jamur bisa membuat dada, mata, hidung, dan tenggorokan anak menjadi iritasi.

  • Segera bawa anak Anda ke dokter jika ia memiliki luka yang menggores kulitnya. Si kecil mungkin membutuhkan suntikan tetanus.

  • Sebelum Anda membawa anak-anak ke bangunan yang terkena banjir, pastikan Anda sudah melakukan pemeriksaan untuk memastikan keamanannya.

(Ismawati)