Kesehatan

Tips Aman Olahraga Di Luar Rumah, Dengan Kualitas Udara Di Jakarta Yang Buruk

Tips Aman Olahraga Di Luar Rumah, Dengan Kualitas Udara Di Jakarta Yang Buruk

Untuk menjaga agar tubuh selalu fit setiap hari, kita perlu menerapkan pola hidup sehat yang seimbang. Hal tersebut meliputi konsumsi makanan sehat serta banyak melakukan aktifitas fisik seperti olahraga.

Sayangnya, belakangan ini beredar sebuah isu yang cukup menghebohkan masyarakat, khususnya bagi warga Jakarta terkait penelitian mengenai kualitas udara di Jakarta yang kian memburuk. Kondisi ini tentu membuat kita yang gemar berolahraga di luar rumah menjadi khawatir.

Apalagi, tujuan sesorang berolahraga di luar rumah biasanya adalah agar bisa mendapatkan udara yang lebih bersih di pagi hari. Namun, hal ini kemungkinan menjadi sulit diwujudkan.

Terlebih, kabarnya kualitas udara di Jakarta yang paling buruk justru terdapat di pagi hari. Lalu bagaimana cara kita agar bisa tetap berolahraga aman di luar rumah, meski dengan kondisi seperti ini? Simak tips olahraga di luar rumah yang aman berikut ini yuk Bu!

Mengapa kualitas udara di Jakarta jadi yang paling buruk? 

Beberapa hari belakangan, kualitas udara di Jakarta memang menjadi yang paling buruk di dunia. Hal ini merujuk pada situs Air Quality Index/AQI pada hari Senin (20/6) yang lalu mencapai angka 192.

Bahkan yang sangat disayangkan, kualitas udara di Jakarta paling buruk ini terjadi di pagi hari yakni sekitar pukul 05.00 pagi hingga pukul 11.00 siang. Nggak hanya itu, konsentrasi PM2.5 di udara Jakarta saat ini 27 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Itu berarti kualitas udara di Jakarta memang sudah sangat buruk dan berbahaya. PM2.5 sendiri merupakan partikulat matter atau materi partikulat atmosfer meliputi debu, kotoran dan asal yang ada di udara.

Melansir Pandemic Talks PM10 (10 micron) biasanya ditemukan pada debu dan asap yang dapat terhirup. Sementara PM2.5 (2.5 micron) dapat mengendap di paru-paru, bahkan partikel berbahaya tersebut bisa masuk ke dalam darah.

Dapat disimpulkan bahwa, dengan konsentrasi PM2.5 sebesar itu, maka bisa dibilang kualitas udara di Jakarta memang sudah cukup berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu, masyarakat diminta agar lebih memperketat penggunaan masker jika hendak ke luar rumah dengan jenis N95, KN95 dan KF94 yang dapat menyaring polusi dan partikel sebanyak 95%.

Olahraga di luar rumah dengan kondisi tersebut, bahayakah?


Olahraga di luar rumah tentu menjadi hiburan tersendiri bagi tiap orang. Dengan harapan dapat menghirup udara yang lebih segar di pagi hari dan bermanfaat bagi kesehatan.

Tapi bagaimana ya kalau kualitas udara di Jakarta sudah tercemar? Berbahayakah bila tetap melakukan olahraga di luar rumah?

Jika melansir United States Environmental Protection Agency jawabannya adalah tergantung dari berbagai hal. Misalnya seperti seberapa berbahaya polusi udara tersebut, bagaimana dengan status kesehatan seseorang dan berapa lama kita melakukan aktivitas di luar ruangan.

Para ahli menyarankan bahwa sebelum melakukan olahraga di luar rumah ada baiknya selalu mengecek informasi di aplikasi kualitas udara AQI. Namun, mengenai efek berolahraga di luar rumah dengan kualitas udara di Jakarta yang buruk seperti sekarang para ahli masih terus meneliti dampaknya.

Menurut ahli epidemiologi sekaligus peneliti dari EPA, Stephanie DeFlorio-Barker, saat ini ia dan rekannya telah melakukan tinjauan ilmiah yang diterbitkan antara tahun 2000-2020 mengenai tentang efek kesehatan jangka pendek dari paparan polusi udara selama olahraga di luar ruangan. Dalam 25 studi, 9 dari 16 makalah menunjukkan bahwa berolahraga di luar ruangan dengan polusi udara dapat menghasilkan efek kesehatan buruk jangka pendek atau sementara.

Efek jangka pendek ini dapat menimbulkan gangguan pada fungsi paru-paru dan meningkatkan kemungkinan mengalami peradangan di pernapasan. Namun, Stephanie mengatakan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

Tips olahraga aman di luar rumah


Mengingat kualitas udara di Jakarta belakangan ini memang cukup tercemar, namun tak menghalangi seseorang untuk tetap bisa berolahraga di luar rumah ya Bu. Nah, melansir Mayo Clinic kamu tetap bisa melakukan olahraga di luar rumah dengan menerapkan tips berikut:

1. Pantau tingkat polusi udara sebelum memutuskan olahraga di luar rumah

Sebagian masyarakat kini sudah memiliki aplikasi peringatan polisi udara di dalam smartphone miliknya. Nah, sebelum olahraga di luar rumah, ada baiknya periksa terlebih dahulu aplikasi tersebut. Amankah jika berolahraga dengan kondisi udara seperti yang tertera dalam aplikasi.

2. Pilih waktu olahraga yang paling aman

Ada baiknya, pilih waktu olahraga yang paling aman dilakukan di luar rumah. Kalau di Jakarta sendiri belakangan ini tingkat polusi udara paling berbahaya justru berada di pagi hari.

Sementara polusi udara akan cenderung menurun menjelang sore hari. Jadi, cobalah untuk menghindari olahraga di luar rumah selama waktu-waktu tersebut dan sesuaikan dengan waktu yang kiranya cukup aman.

3. Hindari berolahraga di jam sibuk

Berolahraga selama jam sibuk seperti saat jam berangkat kerja atau pulang kerja dapat membuat kita lebih mudah terpapar polusi dalam jumlah yang lebih tinggi. Usahakan agar menghindari berolahraga di dekat jalan raya yang lalu lintasnya cukup padat.

4. Jangan paksakan jika polusi udara memang cukup tinggi

Lingkungan perkotaan dan area merokok di luar ruangan juga memiliki tingkat polusi yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, hindari area seperti ini saat berolahraga.

Sebaiknya kamu juga tidak perlu memaksakan untuk berolahraga di luar rumah dengan kondisi udara yang sangat buruk. Cobalah untuk melakukan olahraga di dalam rumah.

Variasikan kegiatan olahraga kamu dengan mengikuti kelas kebugaran online, atau gunakan alat treadmill agar tetap bisa melakukan olahraga lari dengan maksimal meski di dalam rumah.

5. Gunakan masker untuk menyaring polusi udara 

Menggunakan masker di luar ruangan saat sedang olahraga mungkin membuat kita tidak nyaman. Bahkan dapat membuat kita kesulitan dalam bernapas. Namun, hal ini tetap harus dilakukan untuk menghindari paparan polusi udara ketika melakukan olahraga di luar rumah.


Editor: Atalya