Kesehatan

Varian Baru Covid-19 Telah Masuk Ke Indonesia, Kenali Virus Ini!

Varian Baru Covid-19 Telah Masuk Ke Indonesia, Kenali Virus Ini!

Belakangan ini, dunia kembali dihebohkan dengan varian baru Covid-19 yang diberi nama Omicron BA 4 dan BA 5. Varian baru Covid-19 ini pertama kali muncul di Afrika Selatan dan menyebar ke negara Eropa.

Sayangnya, virus baru ini diketahui sudah masuk ke Indonesia dan negara-negara dengan mobilitas tinggi. Selain lebih cepat menular, virus baru Covid-19 ini juga mampu menghindari kekebalan tubuh pasca infeksi Covid-19 dari varian sebelumnya lho!

Sehingga kehadiran virus baru ini nggak boleh dianggap sepele. Sejauh ini telah ditemukan 8 kasus berkaitan dengan Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Munculnya varian baru Covid-19 ini memang tidak bisa dihindarkan. Namun tetap bisa dicegah penyebarannya dengan menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat. Yuk, kenali lebih jauh mengenai varian baru Covid-19 berikut agar bisa lebih waspada!

Apa itu Omicron BA 4 dan BA 5? 

 

Omicron BA 4 dan Omicron BA 5 diketahui menjadi salah satu penyebab angka Covid-19 di Indonesia kembali naik. Lalu apa itu Omicron BA 4 dan BA 5?

Jika melansir website Kementerian Kesehatan RI Omicron BA.4 dan Omicron BA.5 merupakan dua subvarian Omicron yang telah resmi dinyatakan masuk ke Indonesia sejak 06 Juni 2022. Di mana pada awalnya virus ini ditemukan di pulau Dewata, Bali.

Per-tanggal 15 Juni 2022 diketahui bahwa total pasien terpapar varian baru omicron terdapat 4 orang, di mana 1 orang terdeteksi kasus positif BA.4 dan 3 orang lainnya terdeteksi positif varian BA.5. Soal kemungkinan penyebarannya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menjelaskan Omicron BA.4 dan BA.5 ini kemungkinan akan menyebar lebih cepat dibandingkan dengan subvarian sebelumnya.

Meski begitu, untuk derajat keparahannya sendiri kemungkinan tidak separah sebelumnya. Akan tetapi, varian baru Covid-19 ini bisa jadi mengalami immune escape alias imunitas seseorang bisa saja lolos dari perlindungan kekebalan akibat dari paparan varian Omicron walaupun pasien sudah di vaksin lengkap.

Melansir Medical News Today jika dijabarkan lebih jelas, Omicron BA.4 dan Omicron BA.5 sendiri merupakan subvarian protein spike yang bermutasi dan menempel di reseptor sel manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menetapkan bahwa varian baru Covid-19 ini sebagai variant of concern.

Hal ini dikarenakan para peneliti masih terus memantau perkembangan varian baru ini. Apakah lebih menular atau tidak, sekaligus melakukan analisis varian baru dari berbagai negara agar bisa mengambil langkah yang tepat dalam menanganinya. Sehingga tidak menyebabkan gelombang baru di suatu negara.

Dari mana asal dua varian baru Covid-19 ini? 

Menurut European Centre for Disease Prevention and Control Omicron BA.4 dan Omicron BA.5 pertama kali ditemukan di Afrika Selatan di awal bulan Januari-Februari 2022. Dua varian baru Covid-19 ini kemudian mendominasi negara tersebut di bulan Mei 2022.

Dijelaskan oleh Dr. Adam Prabata dalam Live Instagram bersama Pandemic Talks jika dilihat, mengapa kebanyakan varian baru Covid-19 datang dari negara Eropa dan Afrika karena sistem pendataan genome sequencing di negara-negara tersebut lebih bagus. Sehingga varian baru Covid-19 mungkin lebih mudah diketahui lebih awal.

Apalagi selama virus Covid-19 masih ada, peluang virus untuk bermutasi dengan menghadirkan virus varian baru sangat besar. Namun yang tidak ketahui adalah, apakah virus baru Covid-19 tersebut bisa cepat menular ataukah lebih ringan dibandingkan virus-virus sebelumnya.

Apakah varian baru Covid-19 lebih menular? 

Menurut penelitian, sejauh ini lonjakan kasus Covid-19 di Afrika dan Eropa yang terdeteksi varian baru ini tidak setinggi gelombang sebelumnya. Hal ini kemungkinan karena kekebalan tubuh para penyintas masih ada serta kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi Covid-19.

Namun, jika melihat jumlah kasus yang rawat inap lebih banyak hal ini sekaligus menunjukkan bahwa dua varian baru tersebut lebih menular dari varian-varian sebelumnya. Omicron BA.4 dan BA.5 mungkin hanya menyumbang sebagian kecil dari kasus secara global, tetapi variannya telah terdeteksi di setidaknya 46 negara.

Melansir Very Well Family seorang professor virologi sekaligus peneliti dari Universitas Tokyo, Kei Sato, PhD, mengatakan varian baru Omicron mungkin lebih bisa berdampak penyakit lain dibanding varian sebelumnya. Dalam tes laboratorium, ketika orang yang tidak divaksinasi pulih dari infeksi BA.1 atau BA.2 namun mereka belum melakukan vaksinasi lengkap, maka mereka akan lebih mudah tertular varian baru ini.

Professor Sato juga menemukan bahwa BA.4 dan BA.5 lebih mudah bereplikasi di sel paru-paru manusia dan menyebabkan penyakit yang lebih parah. Semakin banyak mutasi pada varian Omicron maka semakin memungkinkan virus lolos dari pertahanan kekebalan.

Sementara antibodi tubuh manusia terus dilatih untuk mengenali karakteristik tertentu dari virus Covid-19 dan menyebabkan varian yang lebih baru menjadi tidak dapat dikenali oleh antibodi yang ada.

Apa saja gejala dari varian baru tersebut?

Tidak ada perbedaan signifikan pada gejala varian baru Covid-19. Biasanya pasien akan mengalami gejala yang sama seperti varian sebelumnya. Di antaranya adalah:

  • Batuk
  • Kelelahan
  • Rasa ngilu pada sendi-sendi
  • Hidung tersumbat
  • Demam ringan hingga sedang
  • Mual atau muntah
  • Sesak napas
  • Diare
  • Anosmia

Bahkan beberapa kasus juga ada yang tidak bergejala sama sekali. Sehingga genome squencing di Indonesia perlu ditingkatkan, termasuk kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Perlu digaris bawahi, virus Covid-19 masih ada di sekitar kita. Hal ini membuat kita perlu lebih waspada dan tidak boleh lengah terhadap gejala-gejala yang mungkin muncul. Tetap hati-hati dan usahakan untuk selalu menggunakan masker ya Bu!  


Editor: Atalya