Konsepsi

KB Alami: Metode Amenorea Laktasi (MAL)

KB Alami: Metode Amenorea Laktasi (MAL)

Metode Amenorea Laktasi (MAL) merupakan KB alami yang didasarkan oleh fakta bahwa laktasi (produksi ASI) menyebabkan amenorea (berkurangnya menstruasi). KB MAL menjadi metode kontrasepsi yang bersifat sementara, diterapkan sejak kelahiran bayi hingga 6 bulan setelahnya.

Sejak tahun 1970-an ada begitu banyak penelitian mengenai hubungan antara menyusui dan kesuburan. Pada awalnya, survey nasional mulai melihat adanya hubungan ini. Kemudian, hasil penelitian mengonfirmasi bahwa wanita yang menyusui sepenuhnya kurang memiliki kemungkinan untuk mengalami ovulasi normal yang mendahului menstruasi dibanding wanita yang sebagian menyusui  atau yang tidak menyusui bayi mereka sama sekali.

Ibu menyusui yang berbeda akan mulai mengalami menstruasi pada waktu yang berbeda setelah melahirkan. Pada beberapa ibu menyusui, menstruasi mereka kembali paling awal beberapa minggu setelah melahirkan dan wanita yang lainnya mengalami datang bulan setelah bertahun-tahun. Hasil penelitian ini dengan meyakinkan menyatakan bahwa wanita yang secara eksklusif menyusui bayi mereka dan belum mengalami menstruasi sangat tidak mungkin menjadi hamil selama 6 bulan pertama setelah melahirkan. Yang terjadi adalah, proses menyusui mempengaruhi pelepasan hormon yang dibutuhkan untuk memicu terjadinya ovulasi. Jadi semakin sering Anda menyusui, semakin berkurang kemungkinan Anda untuk berovulasi.

Hanya sedikit wanita di Amerika Serikat yang menggunakan Metode Amenorea Laktasi (MAL) untuk melindungi mereka dari kehamilan, selain karena kemudahan untuk menggunakan metode kontrasepsi lain, para wanita di negara ini juga cenderung tidak menyusui bayi mereka secara intensif untuk jangka waktu yang lama. Di sana, wanita yang menyusui biasanya mengandalkan kondom dan metode penghalang lain, IUD, atau minipil. Tapi Anda bisa merasa lebih aman ketika mengetahui bahwa kombinasi antara menyusui secara eksklusif dan metode kontrasepsi lain memberikan perlindungan lebih dibanding metode kontrasepsi saja.

Jika Anda menjalankan Metode Amenorea Laktasi (MAL) dengan baik dan memenuhi semua persyaratannya, kemungkinan Anda menjadi hamil selama 6 bulan pertama setelah melahirkan kurang dari 2 persen. Metode penghalang seperti kondom, IUD, dan pil progestin bisa dipadukan dengan menyusui. Yang pasti, MAL tidak memberi perlindungan terhadap infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.

Untuk melakukan Metode Amenorea Laktasi (MAL), Anda harus memenuhi beberapa kriteria berikut ini:

  • Anda menyusui secara eksklusif, yang artinya semua makanan bayi Anda berasal dari ASI. Anda harus memberi ASI berdasarkan permintaan, siang dan malam, dan menunggu tidak lebih dari 4 jam di antara waktu menyusui pada siang hari, dan 6 jam di antara waktu menyusui pada malam hari.

  • Anda belum mengalami menstruasi. Ketika Anda mulai mengalami menstruasi, ini menjadi tanda yang jelas bahwa Anda sudah mulai berovulasi kembali.

  • Anda melahirkan kurang dari 6 bulan yang lalu. Meski sebagian wanita belum mulai mengalami menstruasi lagi selama beberapa bulan setelah melahirkan, tidak ada prediksi kapan hal ini akan terjadi. Dan wanita biasanya berovulasi sebelum mendapat menstruasi, Anda bisa benar-benar hamil meski sebelum menstruasi Anda mulai kembali. Faktanya, hal ini bisa terjadi meski jika Anda menyusui secara eksklusif, itulah sebabnya metode ini tidak 100 persen efektif. Tapi Anda memiliki kemungkinan kecil menjadi subur selama 6 bulan pertama setelah melahirkan.

Usia bayi yang 6 bulan sebenarnya merupakan pilihan yang bisa berubah-ubah, tapi ini dipilih karena usia 6 bulan adalah waktu yang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sarankan bagi para ibu untuk menyusui bayinya sebelum pemberian makanan tambahan dilakukan. Tapi penelitian menunjukkan, jika si ibu selama 6 bulan berhasil menjalankan Metode Amenorea Laktasi (MAL), lalu melanjutkan menyusui ketika bayi diperkenalkan pada makanan pendamping ASI, dan ASI lebih dulu diberikan sebelum pemberian makanan pendamping, maka wanita ini bisa terus berhasil menjalankan MAL.

Jika ibu tidak lagi memenuhi salah satu dari 3 kriteria di atas, ia harus mulai menggunakan kontrasepsi lain untuk menunda kehamilan. Sangat baik jika si ibu memastikan ia memiliki kontrasepsi alternatif dan berinisiatif menggunakannya kapanpun ketika terjadi perubahan pada kriteria tadi. Ia juga disarankan untuk segera menghubungi tenaga kesehatan profesional jika memiliki pertanyaan apakah Metode Amenorea Laktasi (MAL) menjadi metode yang terbaik untuknya.

Anda tidak bisa lagi menggunakan Metode Amenorea Laktasi (MAL) ketika memompa ASI atau memberi ASI melalui botol. Hisapan bayi memiliki peran yang sangat penting dalam menekan ovulasi, dan memerah ASI bukan menjadi cara yang efektif. Semakin sering Anda menyusui, dan semakin lama sesi untuk tiap waktu menyusui, akan semakin baik. Bahkan pemberian ASI dengan satu botol saja sudah menghilangkan sesi menyusui. Beberapa ahli bahkan menyarankan untuk tidak membolehkan bayi Anda menggunakan dot jika benda ini terlihat mengganggu keinginan bayi untuk menghisap. Wanita yang kembali bekerja dan terpisah dari bayinya perlu menggunakan metode kontrasepsi lain.

Efektifitas Metode Amenorea Laktasi (MAL) berkisar antara 98 hingga 99,5 persen dalam mencegah kehamilan. Jika ada kriteria yang berubah, misalnya Anda mendapat menstruasi atau mulai memberi bayi susu formula, maka MAL diasumsikan tidak lagi berfungsi dan Anda perlu menggunakan alat kontrasepsi lain. Ada baiknya Anda menyiapkan kondom untuk berjaga-jaga bila ada kriteria yang berubah.

Beberapa keunggulan dari Metode Amenorea Laktasi (MAL) antara lain:

  • Tidak membutuhkan biaya.

  • Mudah dilakukan.

  • Tidak membutuhkan kunjungan ke dokter atau obat.

  • Tidak ada hormon yang mempengaruhi proses menyusui.

  • Tidak mempengaruhi hubungan seksual.

Sedangkan beberapa kekurangan dari MAL diantaranya:

  • Hanya berlangsung selama 6 bulan setelah bayi lahir.

  • Tidak lagi efektif bila bayi mulai mendapat susu formula.

  • Sulit diprediksi jika ovarium Anda sudah siap dan mulai melepaskan sel telur. Tapi, segera setelah Anda mengalami menstruasi, Anda perlu menggunakan metode kontrasepsi lain.

  • Membutuhkan proses menyusui yang sering yang bisa menyulitkan bagi sebagian wanita

  • Tidak melindungi Anda dari infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.

Selain keuntungan dan kerugiannya, ada beberapa hal lain yang juga perlu Anda pahami tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL):

  • MAL membantu tubuh wanita untuk kembali ke kondisi sebelum hamil.

  • Membantu wanita untuk kembali ke berat badan yang normal.

  • Kekeringan pada vagina yang berhubungan dengan menyusui bisa diatasi dengan penggunaan pelumas berbahan dasar air.

  • Wanita yang HIV positif perlu mendiskusikan terlebih dulu dengan dokter mengenai risiko dan keuntungan dari metode ini.

  • Wanita yang menderita TBC aktif memang tidak menularkan penyakitnya melalui ASI tapi melalui kontak langsung dengan bayi. Jika ibu yang menyusui positif menderita TBC, proses menyusui meningkatkan risiko infeksi pada bayi yang disebabkan oleh kontak yang sering dan dekat.

Metode Amenorea Laktasi (MAL) telah diterima secara luas sebagai KB alami. MAL digunakan sebagai metode awal di masa setelah melahirkan bagi wanita yang menyusui yang tidak menginginkan penggunaan metode kontrasepsi hormonal atau kimia. MAL juga memiliki keuntungan tambahan dalam mendorong optimalisasi perilaku menyusui dan memberikan dukungan bagi kesehatan ibu dan anak.

(Ismawati)