Konsepsi

Pil KB Darurat, Solusi Pencegah Kehamilan tanpa Pengaman

Pil KB Darurat, Solusi Pencegah Kehamilan tanpa Pengaman

Tidak semua Ibu yang mengetahui perihal Pil KB darurat. Padahal, informasi ini penting sekali bagi suami istri yang sedang tidak merencanakan memiliki atau menambah anak. Terkadang Ibu lupa minum Pil KB 3 hari atau lebih secara berturut-turut atau jadwal suntik KB lebih kelewatan 1 minggu. Tidak hanya itu, Ibu juga khawatir kondom sobek atau bahkan kelupaan memasangkannya.

Ibu yang ‘tidak terlindungi’ memiliki kemungkinan untuk hamil setelah berhubungan intim tanpa pengaman. Kehadiran pil KB darurat ini sangat penting mencegah kemungkinan-kemungkinan  yang tidak diinginkan. Ibu disarankan segera mengkonsumsi pil KB darurat sesaat hingga 4 hari  setelah Ibu berhubungan seksual tanpa pengaman.

Pil KB darurat merupakan jenis kontrasepsi darurat selain Intrauterine Device (IUD). Cara kerja kontrasepsi ini adalah dengan cara mencegah atau menunda ovulasi sehingga tidak ada sel telur matang yang dikeluarkan ovarium. Ibu harus memahami bahwa pil KB darurat tidak akan mengganggu kehamilan yang sudah terjadi.

Siapa yang dapat menggunakan pil KB darurat?

Seperti yang dilansir dari National Health Service UK, Semua wanita dapat menggunakan pil KB darurat termasuk wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsihttps://www.ibupedia.com/artikel/konsepsi/mencegah-kehamilan-dengan-15-pilihan-kb jenis hormonal seperti pil kombinasi dan alat kontrasepsi. Sementara menurut World Health Organization (WHO), semua wanita yang memasuki usia produktif untuk bereproduksi dapat menggunakan pil KB darurat. Tidak ada batasan usia untuk menggunakannya. WHO juga menjelaskan bahwa pil KB darurat tidak memiliki kontraindikasi medis yang absolut sehingga perempuan yang menggunakan IUD juga dapat menggunakannya kalau memang dirasa membutuhkan. Meski begitu, Ibu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter perihal penggunaan pil KB darurat karena konsumsi yang terlalu sering dapat menyebabkan efek samping seperti menstruasi yang tidak teratur. 

Namun, pil KB darurat tidak efektif dikonsumsi jika Ibu mengalami obesitas. Ibu juga tidak dapat menggunakan pil KB darurat apabila alergi terhadap levonorgestrel dan ulipristal asetat, memiliki asma atau sedang mengkonsumsi obat yang dapat bereaksi dengan pil KB darurat seperti:

  • Obat TBC, epilepsi, dan HIV;
  • Omeprazole, obat yang membuat kondisi perut membuat keasaman perut berkurang; dan
  • Beberapa jenis antibiotik seperti rifampicin dan rifabutin.

Ulipristal asetat tidak bisa dikonsumsi jika sedang mengkonsumsi obat diatas. Sementara levonorgestrel masih bisa digunakan meski dosisnya harus ditingkatkan.

Bisakah Ibu menyusui mengkonsumsi pil KB darurat?

Pil KB darurat ini aman dikonsumsi bagi Ibu menyusui meskipun hormon sintetik tersebut dapat menyusup sedikit ke ASI. Namun jumlahnya sangat sedikit sehingga tidak membahayakan bayi. Sementara ulipristal asetat belum diketahui apakah aman dikonsumsi saat menyusui meskipun dianjurkan Ibu baru dapat menyusui langsung bayi seminggu setelah mengkonsumsi pil KB darurat ini.

Dosis dan penggunaan pil KB darurat

Seperti yang dilansir dari European Consortium for Emergency Contraception, terdapat 4 jenis pil KB darurat:

  • Levonorgestrel;
  • Ulipristal asetat;
  • Mifepristone; dan
  • IUD yang diletakkan setelah hubungan seksual dilakukan.

Pil KB darurat dapat mengurangi risiko kehamilan akibat hubungan seksual tanpa pengaman sebesar 75-99% tergantung metode yang digunakan. Peletakan IUD dinilai paling efektif, diikuti oleh ulipristal asetat dan mifepristone. Sementara Levonorgestrel hanya mengurangi risiko kehamilan sebesar 50% saja.

  • Levonorgestrel

    Levonorgestrel adalah hormon sintetik yang sifatnya menyerupai hormon progesteron yang diproduksi oleh ovarium. Pil KB darurat ini berbentuk tablet siap minum yang tersedia dalam 2 jenis: sediaan 1 tablet dan sediaan 2 tablet. Untuk jenis sediaan 1 tablet Ibu dianjurkan meminumnya kurang dari 72 jam atau 3 hari sejak melakukan hubungan seksual. Untuk jenis sediaan 2 tablet, tablet pertama harus dikonsumsi dalam 72 jam pertama setelah melakukan hubungan seksual tidak terproteksi. Tablet kedua dikonsumsi 12 jam setelah mengkonsumsi tablet pertama.

    Disarankan menggunakan obat ini setelah makan dan sesaat setelah berhubungan seksual tanpa pengaman. Untuk hasil yang maksimal, Ibu bisa mengkonsumsi obat ini sampai 3 hari. Konsultasikan kepada dokter apabila Ibu mengalami gejala muntah, mual, pusing, lemas, dan nyeri dalam kurun waktu 2 jam setelah mengkonsumsinya agar mendapatkan penanganan yang tepat. 

  • Ulipristal asetat

    Ulipristal asetat bekerja dengan cara menghentikan produksi progesteron. Senyawa ini juga menghentikan atau menunda produksi sel telur. Ulipristal asetat harus dikonsumsi dalam waktu 120 jam (5 hari) sejak melakukan hubungan seksual tanpa pengaman untuk mencegah kehamilan.

Efek samping penggunaan Pil KB darurat

Tidak ada efek samping serius baik jangka pendek dan panjang dengan menggunakan pil kontrasepsi darurat. Namun, kadangkala Ibu akan merasakan gejala ini:

  • Sakit kepala;
  • Sakit perut;
  • Siklus menstruasi berubah. Bisa lebih cepat, lebih lambat, atau lebih sakit daripada biasanya; dan
  • Merasa lebih tidak enak badan.

Selain itu, Ibu diharapkan agar segera berkonsultasi dengan dokter apabila gejala-gejala di atas tidak kunjung hilang atau merasakan:

  • Merasa bisa jadi sedang hamil;
  • Siklus menstruasi lebih telat lebih dari 7 hari;
  • Siklus menstruasi lebih singkat daripada biasanya; dan
  • Tiba-tiba merasakan sakit di perut bagian bawah.

Itulah informasi terkait Pil KB darurat yang wajib ibu ketahui. Ibu tidak perlu khawatir jika secara tidak sengaja melakukan hubungan seksual tanpa pengaman.Semoga bermanfaat!

Penulis: Zeneth Thobarony
Editor: Dwi Ratih