Rekomendasi

7 Rekomendasi Drama Korea Untuk Menemani Selama Di Rumah Aja

7 Rekomendasi Drama Korea Untuk Menemani Selama Di Rumah Aja

Meluasnya drama Korea menjadi salah satu tontonan hiburan yang digemari masyarakat Indonesia. Dalam situasi normal, sejak 1 dekade terakhir masyarakat Indonesia telah banyak yang jatuh cinta pada drama korea. Hampir segala usia, mulai dari remaja, dewasa, hingga orang tua rela menghabiskan waktu untuk maraton menamatkan 1 serial drama yang diproduksi oleh para filmmaker Korea Selatan ini. Kita bahkan sering melihat banyak pengendara transportasi umum seperti kereta dan bus yang mengisi waktu perjalanan dengan menonton drama Korea. 

Terlebih selama masa pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat diharuskan lebih banyak beraktivitas #dirumahaja, drama Korea tentu semakin digandrungi untuk mengisi waktu luang dan mengalihkan pikiran dari kekhawatiran terkait virus corona.

Lantas, Apa Yang Membuat Drama Korea Sangat Disukai Banyak Orang?

  1. Cerita yang Menarik dan Berkualitas

    Bagi mereka yang tidak menonton drama Korea, mungkin sebagian akan terjebak dengan stereotipe, “Oh, yang aktor cowoknya cantik-cantik itu ya?”, “Ah, menye-menye. Masa laki-laki nangis!”, atau “Drama cinta-cintaan antara siluman rubah dan manusia itu kan?”

    Respons tersebut muncul karena terbatasnya informasi yang mereka ketahui dan menganggap drama Korea hanya identik dengan drama picisan. Padahal, apabila kita menonton drama Korea, kita pasti akan menemukan banyak sekali cerita yang menarik dan berkualitas yang disuguhkan dalam genre apa pun, seperti romance-comedy, thriller, action, fantasi bahkan yang melodrama sekalipun. Tidak jarang penonton ikut larut dalam emosi yang dibangun melalui cerita.

    Drama Korea berhasil mengemas setiap cerita dengan berbeda meskipun premis yang digunakan dalam satu genre terkesan sama. Drama Korea hampir selalu bisa menjaga logika cerita tetap diterima oleh nalar masyarakat meski genre yang diangkat adalah fantasi seperti The King of Eternal Monarch dan The Chronicle of Aseudal.

  2. Totalitas (sinematografi, kostum, karakter)

    Salah satu hal yang membuat drama Korea layak diacungi jempol adalah totalitasnya. Mulai dari segi sinematografi, kostum pemeran, kemampuan akting para aktris dan aktornya, hingga latar cerita. Dalam beberapa drama Korea yang membutuhkan latar tempat zaman kerajaan, mereka tidak akan ragu menciptakan istana kerajaan hingga desa para rakyat seperti di masa kerajaan sebenarnya. Detail kecil kostum yang digunakan pun, dengan segala keribetannya, tidak terlewatkan.

    Begitu pula dengan sinematografi yang digarap seperti nuansa, efek, dan latar yang mendukung cerita. Banyak masyarakat yang sangat antusias ingin ke Korea setelah menonton drama tertentu karena tergiur dengan pemandangan dan efek sinematografi yang dihadirkan.

    Tidak kalah penting, totalitas aktor dan aktris dalam berperan juga membuat masyarakat sampai terhanyut dengan ekspresi mereka yang menyayat hati, menguras emosi, menegangkan, hingga menakutkan. Para aktor dan aktris yang dipilih tentu telah melalui casting yang cukup ketat.

    Sebelumnya, mereka telah berlatih bahkan mengikuti akademi khusus untuk menjadi aktor dan aktris. Sehingga kemampuan berakting dalam drama Korea  terasa sangat natural seolah-olah karakter dalam cerita benar-benar merasuk ke dalam aktor dan aktris tersebut. 

  3. Durasi dan Jumlah Episode

    Ini dia salah satu kelebihan drama Korea yang membuatnya sangat digemari banyak orang. Setiap episode hanya berdurasi sekitar 1 jam dan jumlah episodenya pun rata-rata berkisar antara 12 hingga 52 episode yang terbagi dalam 1-2 kali tayang setiap minggunya.

    Durasi dan jumlah episode yang tidak terlalu panjang ini membuat penonton selalu menantikan episode selanjutnya karena ceritanya pun tidak terkesan bertele-tele. Penulis naskah dan filmmaker yang terkait juga lebih fokus pada konflik yang dihadirkan di setiap episode sehingga memberikan efek penasaran pada penonton.

  4. Bisa Dijangkau Semua Kalangan

    Akses internet yang mudah dijangkau membuat drama Korea bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari remaja, dewasa, hingga orang lanjut usia juga tidak ketinggalan. Jumlah judul drama Korea yang diinginkan dengan mudah bisa diakses melalui media streaming berbayar hingga yang gratis di televisi.

    Biaya yang harus dibayarkan pun terbilang tidak terlalu besar. Rilisnya tiap episode juga sangat cepat karena saat di Korea baru tayang hari ini, masyarakat di luar Korea sudah bisa menontonnya keesokan hari dengan bantuan subtitle

    Akses yang mudah ini tentu memengaruhi bertambahnya jumlah penonton drama Korea. Terlebih karena selama pandemi, bioskop terpaksa ditutup sementara kebutuhan akan hiburan di tengah kondisi yang rentan menyebabkan stres ini semakin meningkat. Oleh karena itu, drama Korea menjadi alternatif pilihan yang disukai oleh hampir semua kalangan masyarakat. 

  5. Selalu Update

    Setelah 1 judul drama Korea tamat, tidak perlu waktu lama bagi penonton untuk segera menemukan judul baru dari berbagai genre. Bahkan, penggemar drama Korea pun bisa menyusun daftar judul yang akan rilis sepanjang tahun dan menantikan kebolehan aktor maupun aktris favoritnya berlaga dalam drama Korea.

    Meski aktor dan aktris tersebut lagi-lagi muncul memerankan judul baru, penonton tidak terlalu keberatan karena para pemain tersebut akan memerankan karakter berbeda dengan cerita yang tidak sama pula. Inilah yang membuat penonton ketagihan dengan drama Korea. Mereka seperti tidak pernah kehabisan ide cerita untuk disuguhkan kepada masyarakat.

  6. Menawarkan Perspektif Baru

    Selain menghibur, ternyata drama Korea juga dengan berani mengangkat berbagai isu penting dan sensitif yang terjadi di Korea Selatan. Melansir dari laman SBS Australia, melalui karakter dan cerita yang menarik, drama Korea berusaha mengeksplorasi konflik tertentu dari berbagai sudut pandang baru. Drama Korea tidak melulu menghadirkan kisah cinta, tapi juga isu sosial, pendidikan, politik kekuasaan, hingga masalah kekerasan fisik dan mental.

    Konflik berbasis isu-isu penting tersebut menjadi nilai plus dari drama Korea yang membuka peluang bagi perspektif baru dalam melihat kebudayaan Korea Selatan. Para penulis naskah dan filmmaker yang menggarapnya tentu memiliki kesadaran dan wawasan luas untuk menyodorkan tidak hanya tontonan yang menghibur, tapi juga berkualitas dan bisa menjadi media kritik yang merangsang pola pikir para penontonnya.

  7. Relevan dengan Kondisi Masyarakat

    Semakin kuat relevan sebuah cerita dengan realitas kehidupan, maka masyarakat pun akan merasa semakin dekat dengan cerita tersebut. Sama halnya dengan drama Korea. Sebagai sesama negara Asia, Indonesia dan Korea Selatan memiliki beberapa kesamaan dalam isu-isu tertentu, seperti isu kesetaraan gender, politik, masalah keluarga, maupun isu kesehatan mental.

    Ada nilai dan pemahaman lintas budaya yang cukup relevan sehingga tidak heran apabila masyarakat Indonesia merasa cerita yang disajikan drama Korea mirip dengan kejadian sehari-hari di sekelilingnya.

    Bahkan, ada lho yang sampai nonton satu judul drama Korea berulang-ulang dan tetap menyimpannya meski sudah termasuk judul lama. Ini karena drama Korea berhasil menyentuh tepat di hati pembaca yang merasa sangat relate dengan kondisinya.

7 Rekomendasi Drama Korea Selama #dirumahaja

Nah, setelah tahu fakta di balik keseruan drama Korea yang bikin nagih untuk nonton terus, Ibu bisa coba mulai menonton beberapa rekomendasi judul dengan review singkat berikut:

  1. Hi Bye Mama

    Hi Bye Mama

    Drama Korea bertema keluarga ini mengundang haru di sepanjang episode. Bagaimana tidak, secara garis besar drama ini menceritakan tentang seorang perempuan hamil (Cha Yu-Ri) yang meninggal karena mengalami kecelakaan, beruntung bayi dalam kandungannya bisa diselamatkan. Cha Yu-Ri kemudian menjadi sosok hantu yang selama hampir lima tahun selalu menemani anaknya.

    Kehidupan para hantu yang ditampilkan dalam drama ini tidak semenyeramkan yang kita tahu di Indonesia. Banyak pesan yang bisa dipetik dari drama Korea satu ini: bagaimana orang yang telah mati menyesali waktu yang terbuang, kasih sayang dan pengorbanan orangtua untuk anak, dan hingga kesaksian para hantu yang rela melakukan apa saja agar dapat memutar kembali waktu dan berkumpul dengan keluarga untuk melakukan hal-hal yang selama ini mereka lalaikan.

    Cerita terus bergerak dan menguras air mata seiring munculnya konflik. Cha Yu-Ri yang menyaksikan suaminya menikah lagi dan anaknya yang lengket dengan ibu tirinya itu, membuat emosi penonton teraduk. Terlebih saat menyadari bahwa anaknya (Seo Woo) bisa melihat hantu dan kondisi itu sangat membahayakan nyawanya. Cha Yu-Ri harus mencari cara untuk menyelamatkan Seo Woo, dan satu-satunya jalan adalah dengan menggunakan 49 hari kesempatan hidup kembali sebagai manusia. 

  2. Crash Landing on You

    Crash Landing on You

    Siapa yang sering mendengar sebutan Ri-Ri couple dalam drama yang disingkat CLoY ini? Chemistry yang terjalin antara Kapten Ri Jeong Hyuk dan Yoon Se-ri mampu membuat penonton terhanyut dalam kisah cinta keduanya yang selalu menghadapi rintangan berat.

    Drama bergenre romance-comedy ini tidak hanya mengunggulkan sisi romantis kedua pemeran utama, tetapi juga memberikan wawasan tentang perbedaan ideologi dua negara, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara yang bersitegang, yang membuat hubungan mereka terlihat nyaris mustahil untuk dipersatukan. Ditambah lagi dengan misteri pembunuhan di masa lalu yang mengancam keselamatan keduanya, keluarga, bahkan rentan memicu konflik kedua negara.

    Dengan bumbu komedi yang dihadirkan melalui pemeran pendukung seperti perkumpulan ibu desa di kompleks tentara dan anak buah Kapten Ri, penonton semakin terhibur dan merasa sangat dekat dengan drama tersebut.

  3. The World of Married

    The World of Married

    Salah satu drama terbaru yang rilis awal tahun 2020 ini, sempat meraih rating tertinggi di Korea Selatan dan mendapat banyak respons dari penonton yang berasal dari negara di luar Korsel. Drama yang mengangkat tema perselingkuhan dan keluarga ini mampu mengaduk emosi penonton. Berawal dari dr. Ji Sun Woo yang diam-diam mengetahui perselingkuhan suaminya dengan seorang gadis muda. Jika masalah utama sudah diungkap sejak episode pertama, penonton tentu penasaran bagaimana kelanjutan 15 episode berikutnya.

    Dalam drama Korea berjudul “The World of Married” ini, selain mengangkat soal perselingkuhan, juga menunjukkan secara blak-blakan konflik rumah tangga dan dampak negatif yang dialami oleh anak karena perselisihan orangtua yang sangat sering ditemui di tengah masyarakat Indonesia. Tidak hanya dari sudut pandang karakter dr. Ji Sun Woo sebagai istri, tetapi juga dari sisi Tae Oh (sang suami) dan Dae Kyung (selingkuhan).

    Dengan akting para aktor dan aktrisnya yang sangat natural serta cerita yang tidak hanya menyuguhkan konflik hitam-putih, sebagian penonton bahkan terbagi menjadi #TimSunWoo dan #TimDaeKyung. Dijamin Ibu akan ikutan gemas dengan alurnya! Eits, tapi sebaiknya Ibu tidak mengajak anak saat menontonnya ya. Karena banyak adegan yang hanya boleh dikonsumsi oleh orang dewasa.

  4. Go Back Couple

    Go Back Couple

    Drama Korea yang rilis tahun 2017 ini sangat cocok ditonton oleh pasangan yang sudah menikah. Berawal dari sebuah citra keluarga yang rukun, lambat laun semakin retak seiring kesibukan Choi Ban-do mencari nafkah sampai tak sempat memperhatikan istrinya (Jin-joo), maupun mengurus balitanya dan pekerjaan rumah tangga. Drama ini menunjukkan pada penonton bahwa komunikasi dengan pasangan adalah kunci keharmonisan keluarga. Hubungan pernikahan mereka akhirnya kandas dengan perceraian, namun ada kejadian aneh pada suatu malam saat keduanya membuang cincin perkawinan mereka.

    Ban-do dan Jin-joo terbangun keesokan harinya dan mendapati diri mereka berusia 20 tahunan. Itu artinya, mereka kembali ke 18 tahun lalu ke masa muda mereka dan berusaha mengejar cinta pertama masing-masing dengan harapan bisa mengubah takdir di masa depan yang tidak bahagia. Apakah usaha mereka akan berhasil?

  5. Reply 1988

    Reply 1988

    Dengan latar kota Seoul pada tahun 1980-an, drama Korea ini menceritakan tentang 5 sahabat dan keluarganya yang berjuang keras di tengah sulitnya kehidupan selama masa krisis moneter di Korea Selatan. Konflik seputar keluarga, cinta, dan persahabatan yang diramu dengan kocak sekaligus tragis dapat membuat penonton tertawa dan nangis berbarengan.

    Berkaca pada permasalahan yang dialami 5 keluarga di tengah krisis, tentu masih relevan dengan kondisi kita saat ini selama menghadapi pandemi Covid-19. Keluarga Duk Seon punya masalah ekonomi karena tertipu dan terlilit utang. Jung Hwan yang bersifat dingin dan keluarganya yang berkecukupan pun tak luput dari masalah. Ibunya harus merawat kakak Jung Hwan, Jung Bong, yang punya penyakit jantung, juga menekan rasa irinya ingin memiliki anak yang pengertian dan sopan seperti Sun Woo.

    Padahal keluarga Sun Woo juga memiliki masalah karena ayahnya telah meninggal dan kini dia harus hidup bersama neneknya yang bersikap semena-mena. Taek dan Dong Ryong pun tidak luput dari masalah karena merasa kurang mendapat perhatian dari keluarganya.

  6. Sky Castle

    Sky Castle

    Salah satu drama Korea terbaik tahun 2018 yang mengangkat tema pendidikan, kelas sosial, dan kesehatan mental keluarga ada dalam “Sky Castle”. Persaingan antara orangtua yang terobsesi membesarkan anak yang unggul di sekolah, membuat mereka rela melakukan segala cara untuk mencapainya. Tragisnya, ambisi tersebut bahkan sampai merenggut nyawa dan menghancurkan mental anak-anak mereka.

    Drama Korea ini sangat direkomendasikan untuk ditonton oleh para orangtua maupun anak yang sedang di masa remaja dan menggebu-gebu dalam menimba ilmu. Jangan lupa untuk memberikan penjelasan tentang pesan dalam drama tersebut saat menonton bersama anak ya.

  7. When The Camellia Blooms

    When The Camellia Blooms

    Dong Baek yang diperankan oleh Hyo Jin, adalah single parent yang mengurus anak laki-lakinya, Pil Go, dari hasil hubungan di luar nikah. Drama bergenre romance-comedy dengan bumbu thriller ini menggunakan latar Kota Ongsan yang terkenal dengan wisata kuliner kepiting. 

    Dengan menyorot isu patriarki, When The Camellia Blooms menyuguhkan realitas dalam masyarakat berkaitan dengan stereotipe yang dilekatkan pada perempuan tanpa suami yang mengurus anak dan membuka pub di mana pelanggannya kebanyakan laki-laki. Di sana, Dong Baek membangun sebuah pub untuk mendapatkan penghasilan dengan tetap menjaga harga diri dan tidak menyediakan gadis-gadis penghibur seperti pub atau bar pada umumnya. Konflik percintaan yang rumit dengan Yong Sik, seorang polisi yang cintanya kepada Dong Baek ditentang oleh ibunya, hadir untuk melengkapi rumitnya cerita ini.

    Yang tidak kalah seru, drama ini juga menyimpan misteri yang membuat penonton tegang karena kota Ongsan kembali mendapat teror dari pembunuh keji yang pernah meninggalkan trauma bagi desa tersebut. Setelah merenggut nyawa satu-satunya karyawan pub sekaligus sahabatnya, kini Dong Baek pun menjadi incaran selanjutnya.

(Dwi Ratih)