Kehamilan

Hal Penting yang harus Diperhatikan Saat Ibu Hamil Hendak Bepergian Jauh

Hal Penting yang harus Diperhatikan Saat Ibu Hamil Hendak Bepergian Jauh

Bunda berencana untuk traveling saat hamil? Tidak perlu ragu Bun, karena ini aman dilakukan. Tapi Anda tetap perlu bikin planning sedetail mungkin dan mempersiapkan hal-hal untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Apa saja yang harus bumil persiapkan untuk traveling selama hamil? Simak yuk!

Waktu yang tepat buat ibu hamil traveliing

Waktu terbaik untuk melakukan perjalanan bagi wanita hamil adalah di tengah masa kehamilan, yakni antara minggu 14 hingga 28. Kebanyakan kondisi darurat kehamilan biasanya terjadi di trimester pertama atau ketiga. Setelah minggu 28, bumil akan lebih sulit untuk bergerak bebas atau duduk untuk waktu yang lama.

Tips buat ibu hamil yang akan travelling ke luar negeri

Ketika bepergian ke luar negeri, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, antara lain:

  • Jangan makan daging atau ikan yang tidak dimasak.

  • Jangan tambahkan es yang terbuat dari air yang tidak dimasak pada minuman Anda. Jangan minum dari gelas yang dicuci dengan air kotor.

  • Air minum yang paling aman adalah air keran yang dimasak. Air kemasan botol lebih aman dibanding air keran yang tidak dimasak, tapi karena tidak ada standar untuk air botolan, tidak ada jaminan kalau air tersebut bebas dari bakteri yang bisa menyebabkan penyakit. Minuman berkarbonasi dibuat dari air yang dimasak sehingga aman diminum.

  • Hindari buah dan sayuran segar, kecuali yang dimasak atau Anda mengupasnya sendiri.

Saat Ibu Hamil Traveling dengan Mobil

Jika bepergian dengan mobil pribadi, batasi waktu berkendara tidak lebih dari 5 atau 6 jam setiap harinya. Meski jika kendaraan Anda telah dilengkapi dengan airbag, pastikan Anda tetap mengenakan sabuk pengaman tiap kali berkendara. Atur waktu berhenti untuk beristirahat atau sekedar merenggangkan kaki.

Catatan untuk ibu hamil yang mau berpergian dengan pesawat terbang

Banyak maskapai penerbangan yang tidak membolehkan wanita hamil terbang selama minggu atau bulan terakhir kehamilan mereka tanpa surat keterangan dari dokter. Kebanyakan dokter juga tidak menyarankan perjalanan setelah Minggu ke 36 kecuali jika benar-benar diperlukan.

Lakukan hal berikut ini agar Bunda merasa nyaman saat harus traveling dengan pesawat terbang:

  • Hindari makanan bergas dan minuman berkarbonasi sebelum terbang.

  • Sebisa mungkin pilih tempat duduk di bagian lorong, agar Anda mudah berdiri dan merenggangkan kaki saat melakukan penerbangan yang panjang.

  • Jika masih mengalami mual, dokter bisa meresepkan obat anti mual.

  • Selalu kenakan sabuk pengaman. Pasang sabuk pengaman di bawah tulang pinggang, di bawah perut.

Tips untuk ibu hamil yang mau traveling dengan kapal laut? Ini tipsnya

Ada baiknya bertanya pada dokter tentang obat yang aman untuk meredakan mabuk laut. Hal lain yang perlu diperhatikan penumpang kapal adalah infeksi norovirus. Norovirus adalah kelompok virus yang bisa menyebabkan mual dan muntah parah selama 1 atau 2 hari. Virus ini bisa menular dan menyebar dengan cepat ke seluruh bagian kapal. Orang bisa terinfeksi dengan makan, minum, atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus ini. Sebelum membeli tiket, pastikan kapal yang akan Anda tumpangi telah melewati pemeriksaan kesehatan dan keamanan.

Hal penting yang harus ibu hamil perhatikan sebelum traveling

  1. Berkonsultasi dengan dokter sebelum traveling

    Seperti yang telah disebutkan di atas, dokter atau bidan akan memberitahu Anda kalau mau traveling, paling baik dilakukan di tengah kehamilan, karena kondisi darurat biasanya terjadi di trimester pertama dan trimester terakhir. Tanyakan apakah Anda mengalami kondisi medis tertentu yang perlu diwaspadai atau ada tes yang perlu Anda jalani lebih dulu.

    Wanita dengan kehamilan beresiko tinggi perlu lebih berhati-hati, kadang kondisi ini membuat ibu hamil tidak dianjurkan melakukan perjalanan jauh. Bila tempat tujuan Anda termasuk daerah yang rawan penyakit tertentu, berarti Anda perlu divaksin sebelum ke sana, sedangkan vaksinasi tidak aman dilakukan saat hamil. Itu artinya, Anda harus membatalkan rencana bepergian ke tempat tersebut.

  2. Persiapan obat-obatan

    Kemas persediaan obat dan vitamin yang Anda butuhkan selama perjalanan, terutama bila Anda pergi ke tempat yang sulit untuk mendapatkan obat tersebut. Ada baiknya menyertakan resep obat pada kemasannya, untuk memperjelas Anda tidak mengkonsumsi obat tanpa resep dokter.

  3. Dokumen medis dan informasi kesehatan

    Kumpulkan dokumen medis dan informasi kesehatan yang penting. Sebelum berangkat, siapkan daftar nama dan nomor telepon yang dibutuhkan untuk berjaga saat terjadi kondisi darurat.  

    Jika kehamilan Anda memasuki trimester kedua atau ketiga, minta dokter atau bidan membuatkan salinan hasil pemeriksaan pranatal. Biasanya dokumen ini berisi usia, golongan darah, nama dan kontak informasi dokter, tanggal menstruasi terakhir, tanggal perkiraan kelahiran, informasi tentang kehamilan sebelumnya, faktor resiko penyakit tertentu, hasil tes laboratorium dan USG, riwayat medis, dan catatan penting pada setiap kunjungan ke dokter. Bawa serta dokumen ini selama perjalanan.

    Bila Anda berencana memperpanjang waktu traveling Anda, cari tahu dimana lokasi rumah sakit terdekat yang memiliki dokter spesialis kandungan dan minta dokter kandungan Anda memberi referensi dokter lain di kota yang akan Anda tuju bila terjadi kondisi darurat.

  4. Bersiaplah untuk hal tak terduga

    Bawa serta nomor telepon yang bisa Anda hubungi untuk berjaga, misalnya saat Anda perlu mengkonfirmasi atau menjadwalkan ulang penerbangan. Selalu bawa telepon seluler, apalagi  saat bepergian seorang diri.

(Ismawati)