Bunda belum perlu khawatir tentang pelatihan penggunaan toilet untuk si kecil pada usia ini. Tunggu saja sampai usia si kecil 18-24 bulan.
Untuk potty training ini, si kecil harus siap fisik dan mental. Si kecil perlu sadar kalau ia harus ke kamar mandi ketika ingin sekali buang air kecil dan buang air besar agar potty training ini sukses. Tanda bahwa si kecil siap secara psikis adalah ketika ia dapat buang air besar secara teratur dan dapat diperkirakan waktunya. Selain itu, ia juga sudah sadar harus buang air kecil ketika kandung kemihnya mulai penuh. Tanda lainnya adalah ketika ia sudah mulai membantu Bunda menurunkan dan menaikkan celana sebelum ke toilet dan juga sudah bisa pergi ke toilet atau potty chair saat ingin buang air kecil atau besar. Tanda-tanda kesiapan lainnya adalah ia dapat memahami kata-kata “toilet” atau “kamar mandi” dan mengikuti intruksi sederhana yang Bunda berikan. Kesiapan emosional dapat ditunjukkan ketika ia sadar bahwa popoknya sudah harus diganti dan ia bisa mengisyaratkan itu kepada Bunda.
Bayi Bunda sangat senang mengeluarkan kata-kata dan suara yang terdengar seperti kalimat. Otaknya terus berkembang, begitu pula kemampuannya berbicara. Dorong minatnya dalam mengembangkan bahasa dan pemahaman komunikasi dua arah dengan menjadi seorang pendengar yang baik dan meresponi setiap kata yang ia keluarkan.
Pada usia ini, si kecil mungkin bisa meniru suara yang Bunda keluarkan. Dia mungkin juga dapat mengerti permintaan simpel yang Bunda berikan, seperti "Tolong ambilkan bola ya Dek," atau "Adek pegang sendoknya sendiri ya". Ingatlah untuk selalu menghargai periode belajar berkomunikasi yang singkat ini.
Ingatlah bahwa Bunda dan Ayah memiliki pengalaman dan latar belakang yang berbeda dalam hal mengasuh anak. Hal ini tidak masalah, karena Bunda dapat mendiskusikan cara terbaik untuk membesarkan si kecil dengan Ayah. Jika Bunda tidak setuju dengan suatu metode pengasuhan tertentu, bicarakanlah dengan terbuka. Bunda dapat juga mencari referensi dari buku tentang gaya pengasuhan anak.