Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) dapat mengancam bayi yang berusia kurang dari 1 tahun. Ia dapat meninggal secara tiba-tiba tanpa adanya tanda-tanda dan biasanya terjadi ketika tidur.
Walaupun SIDS masih sangat jarang terjadi, ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab SIDS:
Bayi memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru di luar rahim karena rahim dulu selalu menyediakannya kehangatan dan kenyamanan. Bunda mungkin tidak akan dapat melihat banyak aktifitas yang dilakukan si kecil kecuali sedikit bergerak, tidur, merasa tenang, dan menangis.
Satu-satunya cara si kecil berkomunikasi adalah dengan menangis, tetapi Bunda dapat berkomunikasi dengannya melalui suara dan sentuhan. Ia sekarang dapat mengenali suara Bunda. Si kecil sangat suka didekap, dibelai, dicium, dipijat, dan digendong. Dia bahkan dapat membuat suara seperti “ah” ketika mendengar atau melihat wajah Bunda.
Jika dia menangis tanpa sebab selama lebih dari 3 jam pada 3 hari dalam 3 minggu, ia mungkin mengalami kolik. Bayi yang mengalami kolik merasa sangat tidak nyaman. Tangisannya bisa sepanjang hari, tetapi paling intens antara jam 18.00 sampai tengah malam.
Setelah si kecil lahir, tali pusatnya dipotong dan akan menyisakan puntung tali pusat. Jaga area ini tetap kering selama memandikan si kecil. Puntung ini akan terlepas dengan sendirinya.
Sangat normal jika si kecil mudah rewel pada mingg-minggu pertamanya. Hal ini karena ia membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan suara dan pemandangan baru. Ketika ia gelisah, Bunda bisa membuatnya nyaman dengan memijatnya perlahan-lahan.
Mungkin terlihat tidak masuk akal ketika Bunda seharusnya bahagia setelah melahirkan, Bunda malah merasa down, murung, atau menjadi lebih mudah marah. Kondisi seperti ini dinamakan baby blues. Stres yang Bunda alami selama 1 minggu pertama setelah melahirkan dapat disebabkan oleh kurang tidur, pemulihan paska melahirkan, kurangnya pengalaman merawat bayi, dan tidak dapat bantuan dari keluarga atau teman. Perubahan hormon yang drastis juga dapat mempengaruhi suasana hati Bunda, terutama jika Bunda memiliki sejarah PMS yang cukup parah.
Perasaan ini sangatlah normal. Bunda sebaiknya menceritakan perasaan Bunda kepada Ayah, orang tua, atau teman dekat. Menjalin koneksi dengan ibu-ibu baru lainnya juga dapat membantu Bunda menghadapi baby blues ini.
Cobalah luangkan waktu untuk diri sendiri. seperti berkumpul bersama teman-teman, belanja, atau bersantai dan mintalah orang tua Bunda menjaga si kecil sejenak. Lupakan pekerjaan Bunda dan ingatlah bahwa Bunda sedang mengambil cuti hamil.
Jika emosi bergejolak ini tidak kunjung hilang dalam beberapa minggu, beritahukan dokter. Bunda mungkin mengalami depresi postpartum (PPD) yang lebih serius. Gejala PPD dapat berupa kecemasan ekstrim, mudah panik, perubahan kebiasaan makan (makan berlebih atau kehilangan nafsu makan), insomnia, dan memiliki pikiran untuk melukai diri sendiri atau si kecil.