Kehamilan

Jangan Anggap Remeh Cacar Air Saat Hamil

Jangan Anggap Remeh Cacar Air Saat Hamil

Terinfeksi cacar air saat hamil membuat kita berisiko lebih tinggi. Namun, iniakan tergantung pada kondisi Ibu sendiri. Jika sebelumnya Ibu pernah terkena cacar air, kemungkinan Ibu telah kebal pada virus ini, jadi Anda tak perlu banyak khawatir. Jika Ibu telah menerima vaksin cacar air, Anda juga kemungkinan sudah kebal.

Vaksin cacar air bisa mencegah penyakit cacar air hingga 80 sampai 85 persen. Vaksin cacar air juga dapat mencegah gejala cacar air memburuk, jika kita terinfeksi. Biasanya cacar air lebih banyak menyeag anak-anak. Karena telah banyak orang dewasa yang kebal pada virus ini, tidak banyak ibu hamil yang terkena cacar air saat hamil, diperkirakan hanya 1 hingga 7 kasus untuk tiap 10000 kehamilan. Tapi bila Ibu tidak kebal dan terinfeksi cacar air saat hamil, kemungkinan ini akan mempengaruhi perkembangan janin. 

Efek Cacar Air Saat Hamil pada Perkembangan Janin

Waktu menjadi faktor utama yang menentukan keparahan efek cacar air saat hamil pada janin. Ibu yang mengalami cacar air saat hamil di trimester pertama atau kedua, memiliki 2% kemungkinan bayinya mengalami kondisi yang disebut dengan congenital varicella syndrome (CVS). Risiko ini akan menjadi semakin tinggi jika Ibu mengalami cacar air saat hamil di usia kandungan 13-20 minggu.

CVS dikategorikan sebagai kondisi cacat lahir. Bayi yang menderita CVS umumnya memiliki bentuk kepala yang tidak normal, mengalami keterbelakangan mental, dan masalah penglihatan. Infeksi cacar air saat hamil juga bisa meningkatkan risiko keguguran atau kematian bayi.

Jika Ibu terkena cacar air saat hamil, Anda perlu menjalani USG untuk menemukan apakah ada tanda cacat atau masalah lain pada janin. Anda juga bisa berkonsultasi dengan konselor genetika untuk membahas hal ini.

Bila Anda mengalami cacar air saat hamil di awal trimester ketiga, kemungkinan bayi Anda akan baik-baik saja. Sekitar 5 hari setelah Anda terkena cacar air, tubuh akan memproduksi antibodi untuk virus dan mengalirkannya ke janin melalui plasenta. Ini akan memberi perlindungan yang tidak bisa dilakukan oleh sistem kekebalan janin. Jika Anda terkena cacar air 5 hingga 21 hari sebelum bayi lahir, bayi juga mungkin akan terkena cacar air, tapi berkat antibodi yang ia terima dari Anda, kondisi cacar air yang dialami janin tidak akan bersifat serius.

Waktu yang paling berisiko mengalami cacar air saat hamil adalah antara 5 hari sebelum melahirkan dan 2 hari setelah melahirkan. Di waktu tersebut, bayi akan terekspos pada virus, tapi ia tidak punya cukup waktu untuk menerima antibodi dari Ibu.

Pada kasus ini, kemungkinan besar sekitar 17 hingga 30 persen bayi akan mengalami neonatal varicella yang kondisinya bisa serius dan bahkan mengancam nyawa, terutama bila bayi tidak mendapatkan perawatan.

Untungnya, kemungkinan bayi Anda mengalami risiko berat ini bisa dikurangi jika ia mendapat suntikan varicella zoster immune globulin (VZIG). Dokter biasanya akan memberikan suntikan ini segera setelah bayi lahir, jika cacar air menginfeksi Ibu 5 hari sebelum melahirkan atau 2 hari setelah melahirkan.

Mencegah Cacar Air Saat Hamil

Ibu tidak perlu melakukan apa-apa bila memang telah kebal pada virus ini. Tapi bila Ibu tidak yakin, hubungi dokter dan minta lakukan tes darah untuk mengetahui apakah Ibu kebal atau tidak. Jika tes darah menunjukkan kalau Ibu tidak kebal, dokter biasanya akan memberikan obat antivirus atau imunoglobulin untuk mengurangi kemungkinan infeksi yang berat dan komplikasi yang sangat serius akibat cacar air saat hamil. Sayangnya, suntikan ini tidak bisa mencegah total infeksi cacar air pada janin. masih ada kemungkinan kecil kalau janin juga akan terinfeksi.

Cacar air sangat menular, jadi jika Ibu belum pernah menderita penyakit ini dan Anda melakukan kontak langsung pada orang yang terinfeksi, kemungkinan tertular akan makin besar. 

Gejala Cacar Air Saat Hamil

Gejala cacar air bisa terlihat sekitar 10 hingga 21 hari setelah terpapar virus. Biasanya gejala muncul setelah 14 hingga 16 hari. Gejala cacar air saat hamil meliputi gejala seperti flu ringan, diikuti oleh rasa gatal pada kulit. Ruam kulit yang muncul berupa benjolan kecil berwarna merah dan berisi cairan ketika ukurannya bertambah besar, lenting tersebut perlahan akan mengering dan meninggalkan bekas di kulit. Lenting awalnya akan muncul di bagian wajah, dada, atau perut, lalu diikuti pada bagian tubuh lain.

Bila Anda mengalami gejala cacar air, hubungi dokter segera. Jangan langsung datang ke tempat dokter karena Anda bisa menularkan penyakit ini ke ibu hamil lainnya yang sedang berada di sana. Buatlah janji khusus agar Ibu tak perlu duduk mengantre bersama banyak orang. Bila benar Anda terkena cacar air, Anda akan mendapat resep obat anti virus yang disebut acyclovir.

Jika muncul tanda pneumonia pada Ibu, seperti demam dengan nafas yang cepat, rasa tidak nyaman saat bernafas, atau batuk, segera hubungi dokter lagi karena kondisi ini bisa bertambah parah dengan cepat. Gejala cacar air saat hamil pada Ibu yang lebih parah bisa berupa kesulitan bernafas atau rasa sakit pada bagian dada. Meski bila gejala yang muncul cukup ringan, Anda tetap perlu dirawat di rumah sakit agar bisa dimonitor dengan lebih seksama olek dokter.

(Ismawati)